Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, January 20, 2016

Walk The Extra Mile

Teman-teman tersayang, postingan ini khusus untuk kalian..

Dearest friends, this post is dedicated especially for you..

Karena kalian tetap bersama saya bahkan ketika saya berada di titik paling rendah dari kehidupan saya.

For you have remained by my side even when I was in the lowest point of my life.
*  *  *  *  *

Susah juga buat mengartikan judul diatas ke bahasa Indonesia.

It is kind a hard to translate the above title into Indonesian.

Berjalanlah satu mil lebih jauh?

Tuh kan jadi aneh kedengarannya.

See, it sounds weird.

Jadi lebih baik saya ceritakan saja apa yang sahabat-sahabat saya lakukan untuk saya.

So it would be better if I just tell you what my best friends do for me.

*  *  *  *  *

Didie.

Persahabatan kami terjalin erat selama dua tahun terakhir ini.

Our friendship has become close in the past two years.

Kami tidak bekerja di kantor yang sama. Kami bahkan hanya bertemu seminggu sekali atau paling banyak dua kali.

We don’t work in the same office. We even meet just once or twice a week.

Tapi ada orang-orang tertentu yang rasanya langsung nyambung, klik.. terasa pas di hati dan di jiwa..

But there are people with whom we just feel connected, click.. it feels right in the heart and soul..

Padahal Didie dan saya punya sifat yang berbeda. Dia bawel, saya pendiam. Dia parnonya.. ya ampun.. bikin saya jadi senewen.. hehehe. Dia hanya setahun lebih tua dari saya tapi gayanya emak-emak banget sehingga menjadikan usia kami seakan terpaut jauuuuuh sekali.

Didie and I have different characters. She is noisy, I am quiet. She is so jumpy.. man, she drives me crazy.. hahaha. She is just a year older than me but she is like older than her years that it feels she is much older than me.

Namun dia memiliki kemurnian hati, kepedulian yang tulus and kasih yang besar untuk saya.

But she has pure heart, sincere careness and a big love for me.

Dalam kurun waktu dua tahun ini kami saling berbagi suka dan duka tapi baru seminggu ini saya menyadari bahwa dia memberikan lebih dari yang saya duga.


We have shared the good and bad stuff in these two years but it has just gone for a week that I really realized that she has given me more than what I expected.

Ketika saya memberitahunya bahwa saya sedang menjalin hubungan dengan seseorang, dia kelihatan begitu gembira dan terharu.. dia bahkan menangis.. bikin saya terheran-heran tapi kemudian tersentuh ketika mengetahui dia ternyata mendoakan saya, meminta Tuhan memberikan saya seorang laki-laki yang baik untuk menyayangi dan mendampingi saya.

When I told her that I was in a relationship with somebody, she looked so happy and touched.. she even cried.. made me wondered but only to feel touched when I knew she was actually have been praying for God to give me a good man to love and be by my side.

Saat dia mengetahui saya sedang jalan dengan orang yang juga dikenalnya, dia demikian gembira.

When she knew that I was seeing somebody who she also knows, she was so happy.

Sore itu kami larut dalam euphoria kebahagiaan.

That evening we were high in joyous euphoria.

Tujuh bulan kemudian, di ruang yang sama, saya berurai air mata ketika memberitahunya bahwa hubungan itu sudah berakhir.

Seven months later, in that same room, I cried as I told her that relationship has over.

Dia kaget. Dia ikut menangis. Dia merasakan kepedihan di hati saya, kemarahan, kekecewaan dan kebingungan yang saya rasakan.

She was shocked. She cried along. She felt the pain in my heart, the anger, disappointment and confusion that I felt.

Tidak hanya itu saja. Dia berinisiatif untuk menyatukan saya dengan laki-laki itu. 

Not just that. She took the initiative to bring me and that man back together.

Dia berusaha memahami apa penyebab dari berakhirnya hubungan kami.

She tried to understand what was the cause for our breakups.

Beberapa hari lalu saya mengetahui kalau dia sendiri menghadapi segudang masalah dalam kehidupannya. Suaminya positif diabetes. Hubungannya dengan mertua dan ipar-iparnya tidak terlalu mesra. Hidup pernikahannya sendiri juga tidak bebas dari tantangan. Ayahnya menjadi beban pikirannya juga.

Few days ago I learned that she has tons of problems in her own life. Her husband was diagnosed to have diabetic. Her relationship with her mother in law and her inlaws are not heaven on earth. Her marriage is not free of challenges. Her father has given her another thing to worry about.

Namun saat dia mendengar curhat saya, ketika dia melihat saya menangis.. dia ikut menangis seakan hal itu terjadi pada dirinya, seakan-akan kepedihan itu menimpanya.

But when she heard me unburdened my heartache, when she saw me cried.. she cried along as if it happened to her, as if the heartache were hers.

Ketika dia berusaha untuk menyatukan saya dengan laki-laki itu. Dia ingin mengembalikan kebahagiaan saya karena kebahagiaan saya adalah kebahagiaannya juga.

When she tried to bring me and that man together again. She wanted to bring my happiness back to me because my happiness is hers too.

Itulah yang disebut ‘Walk The Extra Mile’.. seseorang yang bukan hanya berdiri dipihakmu, bukan hanya merasakan penderitaanmu tapi juga berusaha untuk meringankan dan bahkan mengangkat penderitaan itu walaupun dirinya sendiri juga memiliki segudang masalah serta penderitaan.

That is what ‘Walk The Extra Mile’.. means. Somebody who does not only stand by your side, not only feels your suffering but try to ease and even try to take that suffering off you though he/she has lots of personal problems and suffering.

*  *  *  *  *

Ibu Martha & Ibu Eva.

Mrs. Martha & Mrs. Eva.

Dua emak-emak ini punya tempat istimewa di hati saya.

These two ladies hold special place in my heart.

Selama berbulan-bulan ketika ibu saya dalam keadaan sakit, mereka menjadi seperti ibu untuk saya.


For months when my mother was ill, they had become like mothers to me.

Itu adalah bulan-bulan yang demikian gelap. Saya dilingkupi dengan ketakutan, kecemasan, kemarahan dan kebingungan.

Those were the dark months. I was surrounded with fear, worry, anger and confusion.

Saya juga sangat kesepian pada waktu itu. Saya kehilangan figur seorang ibu.

I also felt so lonely at that time. I missed a mother figure.

Mereka berdua berdiri di sisi saya. Menjadi tempat saya untuk curhat. Memberikan saya nasihat. Membuat saya bisa tertawa. Mencerahkan hari-hari saya.


They both stand by my side. They are my place to share my problems. They give me advices. They make me laugh. They brighten up my days.

Lalu apakah kehidupan pribadi mereka berjalan mulus?

So do they have their lives in smooth path?

Oh, jauh dari mulus.

Oh, far from it.

Ibu Martha punya banyak beban. Suaminya sakit. Usaha mereka berantakan. Ekonominya menurun. Anak-anaknya juga jadi beban pikirannya.

Mrs. Martha has many burdens. Her husband is sick. Their business ran into trouble. They struggle to make ends meet. Her children too occupy her mind.

Kalau dia sedang mengeluarkan beban dihatinya, kepedihannya terasa dihati saya. Kepedihan yang lebih banyak disebabkan oleh karena saya merasa tidak banyak yang dapat saya lakukan untuk menolongnya. Kepedihan yang ingin saya ringankan dan bahkan saya angkat.

When she unburdened herself, I felt her heartache. It hurts when I can’t do much to help her. It is the pain that I wished I could ease and even make it go away.

Ibu Eva juga membawa segudang beban. Ibunya sakit. Sebagian besar adik-adiknya memberikannya kepedihan hati. Bahkan pembantunya saja menimbulkan masalah.

Mrs. Eva too have tons of burden. Her mother is ill. Most of her siblings give her heartache. Even her maid causing problems.

Tapi ditengah-tengah kesusahan dan penderitaan masing-masing, kami selalu menyediakan diri masing-masing untuk memberikan hiburan, kekuatan, dukungan dan pertolongan.

But in the midst of our own trouble and suffering, we ease each other, give strength, support and help.

Mendengarkan orang berkeluh kesah tidak akan menghilangkan penderitaan yang sedang kita hadapi. Bersusah payah menolong orang lain tidak berarti hal itu akan menyelesaikan masalah yang sedang membelit hidup kita. Tapi ketika kita rela melakukan semua itu untuk orang lain, itulah yang disebut ‘Walk The Extra Mile’..


Listening to people unburden won’t make our suffering disappear. Taking our time to help others won’t solve our own problem. But when we are willing to do whatever we can for somebody, that is what it called ‘Walk The Extra Mile’..

*  *  *  *  *

Henny.

Dia di San Fransisco, saya di Bogor. 


She lives in San Fransisco, I'm in Bogor. 

Kami berteman karena hampir dua puluh tahun yang lalu kami bekerja di kantor yang sama.

We became friends because nearly twenty years ago we worked in a same office.

Setelah saya berhenti dari kantor itu dan dia pindah ke SF, komunikasi kami putus selama bertahun-tahun.

We lost touch with each other after I resigned and she moved to SF.

Baru satu atau mungkin hampir dua tahun ini jalur komunikasi kembali terbuka.

It is only been a year or probably almost two years that we open our line of communication.

Itu juga tidak berarti setiap hari kami ngobrol di whatsapp. Perbedaan waktu membuat ketika saya sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja, Henny sedang bersiap-siap untuk tidur.

It doesn’t mean that we chat everyday on whatsapp. It’s this time zone. When I am prepared to leave for work, she is preparing herself to go to bed.

Jarak yang memisahkan kami demikian jauh tapi kepedulian menyeberangi jarak itu.

There is huge distance between us but the care we have for each other cross that distance.

Sekalipun tidak bisa bertemu setiap hari dan tidak bisa sering-sering mengobrol namun ketika mengetahui saya sedang bersusah hati, beban di hati saya seperti menjadi bebannya juga.

Though we don’t meet everyday and can’t chat often but whenever she knew I was in pain, it was as if it hurt her too.

Dunia mengajarkan kita untuk memperdulikan diri sendiri. Masalahmu bukan masalahku. Carilah jalan keluar sendiri.

This world teaches us to care for ourselves. Your problem is not my problem. You work it out yourself.

Kalau ada orang yang lewat perbuatannya melakukan hal yang kebalikan dengan apa yang diajarkan oleh dunia, itulah yang disebut ‘Walk The Extra Mile’..

When somebody acts not according to what the world taught, it is what ‘Walk The Extra Mile’.. is all about.

*  *  *  *  *

Santi.

Sudah lebih dari dua puluh lima tahun kami berteman.

We have been friends for more than twenty years.

Waktu tidak bisa dipakai untuk menentukan seorang sahabat sejati.

Time can’t be used to tell if somebody would become a true friend.

Saya punya banyak teman yang sudah lama berkawan dengan saya tapi apakah mereka kemudian menjadi teman sejati saya?

I have many friends who have been friends with me for years but would it make them my true friends?

Beberapa bulan lalu saya memutuskan untuk keluar dari grup whatsapp almamater SMA saya karena saya muak membaca obrolan mantan teman-teman lelaki sekelas saya yang isinya porno semua.

Few months ago I decided to leave my highschool whatsapp group because I got sick reading my former male friends chat which mostly about porn stuff.

Saya terheran-heran melihat bahwa yang paling getol ngobrol ke arah porno ini adalah mereka yang semasa SMA dulu adalah orang-orang yang terhitung unggulan di kelas kami entah karena otaknya atau karena memiliki bakat untuk memimpin dan membimbing teman-temannya.

I am amazed to see how the ones who frequently talked about porn stuff are the ones who back in highschool shone for either had the brain or had leadership talent in leading and guiding their friends.

Saya tidak mau menghakimi sepihak. Kami telah terpisah selama sekian puluh tahun. Saya tidak mengikuti perkembangan kehidupan mereka dan saya tidak mengetahui seperti apa hidup mereka sekarang.

I don’t want to give one side judgement. We have been leading our own lives separately for decades. I don’t keep myself updated with their life and I have no idea how they live their life.

Yang saya tahu adalah saya tidak tahan menghadapi mereka. Orang-orang seperti mereka bukanlah jenis manusia yang bisa saya harapkan untuk mau atau bisa ‘Walk The Extra Mile’..

All I know is I can’t stand them. They are the kind of people who can't be the one to ‘Walk The Extra Mile’..

Bertahun-tahun yang lalu hubungan saya dengan Santi dan Henny tidak seperti sekarang. Kami bukanlah tipe orang yang sanggup menyediakan diri untuk bisa ‘Walk The Extra Mile’ bagi satu dengan lainnya.

Years ago my relationship with Santi and Henny was different with the one we have now. Neither of us were the type of people who could ‘Walk The Extra Mile’.. for one another.

Kami bertambah usia, bertambah pengalaman dan syukurlah semua itu membuat kami bertambah dewasa. 

We get older, we have had many experience and good thing they are all have matured us.

*  *  *  *  *

Bapak Budi.

Mr. Budi.

Kalau melihatnya tidak ada yang bisa menduga dia adalah seorang yang bisa ‘Walk The Extra Mile’.

No one would think he is somebody capable to ‘Walk The Extra Mile’.

Dia kocak dan konyol. Bukan tipe serius.

He is funny and goofy. Not the serious type of person.

Kalau melihat hubungan kami berdua pun, orang pasti tidak mengira kami bisa saling ‘Walk The Extra Mile’.


People who see our relationship can’t tell if we are capable to ‘Walk The Extra Mile’ for one another.

Karena kami berdua punya rasa humor yang sama dan setiap kali kami bertemu sebagian besar waktu kami pakai untuk bercanda.

Because we both have same sense of humor and everytime we meet we spend most of the time to joke.

Yang tidak orang ketahui adalah beberapa tahun lalu ketika saya sedang dalam keadaan seperti akan ditenggelamkan oleh ombak penderitaan, dia adalah orang pertama yang datang, menangkap tangan saya tepat pada waktunya dan tidak melepaskannya sampai saya bisa kembali berdiri dengan kokoh.

What people don’t know is few years ago when I was nearly drowned by waves of suffering, he was the first person who came, grabbed my hand right on time and refused to let go until I could stand firm.

Saya menemukan seseorang yang dapat membuat saya merasa aman. Dengan caranya sendiri dia berusaha melindungi saya. Ketika orang lain menganggap saya aneh dan tidak bisa dimengerti saat saya berani menampilkan diri sebagai diri sendiri, dia menerima saya dengan segala keanehan saya tanpa banyak tanya dan tanpa menuntut saya harus berubah tapi saya tahu dia berdiri didekat saya dan dengan sigap akan menolong saya kalau dilihatnya saya membutuhkan pertolongan.

I found somebody who can make me feel safe. He has his own way to protect me. When others thought of me as a freak and couldn’t understand me when I dared to appear myself completely as the way I was at that time, he accepted me along with all my weirdness without many question asked andwithout demanded me to change but I knew he stood close to me and would catch me the moment he saw I needed help.

Saya telah melakukan ‘Walk The Extra Mile’ untuknya tapi kalau dibandingkan dengan apa yang telah dilakukannya untuk saya, dia melakukan jauh lebih banyak.

I have done my ‘Walk The Extra Mile’ for him but to compare of what he has done for me, he has done more.

‘Walk The Extra Mile’ harus dilakukan atas dasar kasih, tanpa pamrih, tanpa keraguan.

‘Walk The Extra Mile’ must be based on love, no catch behind it, should not have doubt.

*  *  *  *  *

Saya bersyukur mempunyai kalian dalam hidup saya. 

I am grateful to have you guys in my life. 

No comments:

Post a Comment