Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Sunday, October 29, 2017

Sprained Angkle

Pernah sakit?

Have you ever been sick? 

Kagak enak ya?

It sucks, right?

Ya iyalah, mana ada sakit yang enak? Ga ada kan. Jadi karena itu juga tidak akan ada seorang pun yang mau sakit.

Of course, or else, do you know any enjoyable illness? Nobody, right?. So that is why no one wants to get sick.

Tapi mana ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah sakit? Segagah, sekuat dan seteliti apa pun dia menjaga badannya tetap tidak bisa menjamin dia tidak akan pernah sakit seumur hidupnya.

But who in this world has never got sick? No matter how strong, tough and thorough a person takes care his/her body it still not a guarantee that person won't ever get sick in his/her entire life.

Oya, definisi saya tentang sakit tidak selalu harus sakit karena serangan virus ya..

Oh by the way, my definition of being sick is not always the ones caused by virus attack..

Jadi mari saya ceritakan tentang segala sakit-sakit ini.

So let me tell you about all these sicknesses.

*  *  *  *  *

Pernah keseleo?

Have you ever sprained your ankle?

Yang sudah pernah pasti tahu gimana rasanya.

Those who have had it knew it felt.

Yang belum pernah pasti tidak akan bisa membayangkan bagaimana rasanya dan karenanya mungkin menganggap kaki keseleo itu cuma kayak orang kejedot meja.. ga serius, ga sakit, diusap-usap dikit langsung hilang sakitnya dan satu-dua jam kemudian sudah baik lagi.

Those who never experienced it can't imagine how it feels and so probably think sprained ankle is like bumping into a desk.. nothing serious, no pain, a little caressed would get rid the pain and one-two hours later it would be well again.

Buat yang belon pernah keseleo dan punya pemikiran kayak gitu.. saya berharap semoga suatu hari nanti bisa mengalami sendiri supaya kalau ketemu sama orang yang kakinya keseleo jadi bisa berempati dengan sepenuh hati.

For those who never had sprained ankle and have that kind of thinking.. I wish one day they would experience it themselves so when they meet anyone with sprained ankle they could sincerely have empathy.

Bukannya nyumpahin tapi sifat dasar manusia adalah kalau dia sendiri belum mengalami sesuatu, dia tidak akan bisa memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.

I am not put a curse on anyone but it is human basic nature which makes him/her unable to understand what others feel if he/she has not personally gone through it.

*  *  *  *  * 

Berapa kali saya mengalami kaki keseleo?

How many times have I sprained my ankle?

Tiga kali.

Three times.

Yang pertama tahun 1997, yang kedua tahun 2002 dan yang terakhir hari Selasa, 26 September 2017.

The first time was in 1997, the second was in 2002 and the last one was on Tuesday, 26 September 2017.

Karena saya bukan pecinta olah raga, tidak suka pakai sepatu hak tinggi dan juga bukan tipe manusia hiperaktif maka kemungkinan saya mengalami cedera otot atau tulang sangatlah kecil.

Since I am not into sport, I dislike wearing highheels and not a hyperactive kind of person either so the possibility of me having muscle or bone injury is so very small.

Tapi toh ya namanya kecelakaan tetap bisa terjadi.

However an accident still can occur.

Yang pertama saya saya lupa persisnya kenapa tapi seingat saya cuma karena hilang keseimbangan saat lagi jalan bikin saya jatuh dan keseleo lah itu kaki.

In the first time I forgot what caused me had sprained ankle but as far as I can remember I lost balancing when I was walking that made me fell and sprained my ankle.

Yang kedua kali saya ingat betul. Hari sudah malam dan hujan. Saya dalam perjalanan pulang waktu kaki saya kejeblos ke lubang. Jalanan yang saya lewati itu memang sedikit banjir dan penerangan jalanan tidak bagus jadi saya tidak tahu kalau ada lubang. Selain itu saya tidak rutin lewat di situ dan karenanya saya tidak hapal posisi lubang atau bagian-bagian yang rusak. Sudah gitu, lubangnya juga tidak kelihatan karena tertutup air. Jatuhlah saya dan keseleo deh..

I remember very well on the second time I sprained my ankle. It was at night and it rained. I was on my way home when my foot stumbled into a hole. There was a little flood on the road where I was passing and the lighting was not good so I didn't know there was a hole because it was not the road I routinely passed and so I didn't know the position of the holes or damaged parts on that road and plus, water covered the hole. I fell and sprained my foot.

*  *  *  *  *

Begini, tanggal 26 September itu rencananya saya dan Dewi, mahasiswi yang lagi praktek di kantor saya, mau pergi jalan-jalan ronde kedua setelah sukses dengan ronde pertama (baca postingan mengenai jalan-jalan kami di http://kekeyohanes.blogspot.co.id/2017/09/play-hard-4-museum-tour.html)

So Dewi, a college student serving her apprenticeship in my office, and I planned to go on another trip after we succeededly went on our first one (story of it can be read in http://kekeyohanes.blogspot.co.id/2017/09/play-hard-4-museum-tour.html)

Tapi kakaknya tiba-tiba datang tanggal 25 malam dan Dewi terpaksa harus batal pergi.

However, her sister came out of the blue at night of the 25 September and forcing Dewi to cancel our trip.

Masalahnya saya baru tahu besok paginya waktu saya sedang dalam perjalanan ke stasiun kereta.

The thing is I knew about it on the morning when I was on the way to train station.

Saya ini tipe orang yang akan tetap jalan dengan atau tanpa teman. Lagi pula masa iya saya pulang lagi? 

I am the type of perso who will go with or without anyone to accompany me. Beside, what should I do? Go back home?

Saya beli tiket kereta. Saya sudah sampai di peron. 

I bought the train ticket. I have reached the platform.

Dan saya jatuh.

And I fell.

*  *  *  *  *

Gimana rasanya kaki keseleo?

How does sprained ankle feel?

Wah, susah dijabarkan dengan kata-kata.

Um, it's hard to describe it in words.

Waktu saya jatuh, saya tidak benar-benar sadar kalau saya jatuh. Kayak nonton film slow motion. Jadi jatuhnya tidak kedubrak, tidak kebanting keras. Tiba-tiba saya sudah duduk di pelataran peron. Yang saya perhatikan malah suara orang-orang berteriak kaget melihat saya jatuh dan tiba-tiba ada beberapa orang yang dengan sigap memegangi lengan serta tangan saya dan menolong saya untuk berdiri.

I didn't realize I fell. It was like watching slow motion movie. So it was not like I fell hard on the ground. All of sudden I was already sat on the train platform. All I noticed was people shrieking when they saw me fell and suddenly there were people who held my arms and my hands as they helped me standing.

Ada yang bertanya apa saya bisa berjalan? Apa kaki saya keseleo?

Somebody asked if I could walk? If I sprained my ankle?

Saat itulah saya baru berasa, kaki gue sakit, cuy.

It was at that time when I felt, man, my foot hurts.

Pergelangan kaki kanan saya kaku. Sakit kalau dipakai buat berjalan. Rasanya juga agak panas. Sedikit kesemutan. Ngilu. Cenut-cenut. 

My right ankle felt stiff. It hurt when I walk. It felt a little hot. A little numb. It was painful. Felt like it were punctured with thousands needles and every one of them hurt.

Berhubung saya bukan tipe pencari perhatian, saya diam saja. Tidak menceritakan apa yang saya rasakan. Tidak mengaduh-aduh.

Since I am not a drama queen type of person, I was quiet. I didn't say how I felt. I didn't groan.

Dengan dipapah oleh satpam stasiun, saya berjalan pelan-pelan ke kantornya.

A security guard helped me walked slowly to his office.

Setelah ada di sana dan duduk serta menaruh kaki kanan yang cedera itu di atas kursi barulah saya kaget melihat mata kaki kanan saya bengkak sebesar bola pingpong!

Only after I was there and I sat down with my injured right foot placed on a chair I was shocked to see my ankle has swollen to the size of a pingpong ball!

Semuanya bengkak. Sampai jari-jari kaki saya pun ikut bengkak. Dan membiru.

Every spot swelled. Even my toes were swollen. And it was dark blue.

Untungnya satpam itu bisa memijat dan dia mulai memijat kaki serta mata kaki kanan saya.

after the massage, the swelling gone a bit
Luckily that security guard has massage skill and he started massaging my right foot and my ankle.

Saya duduk diam. Melonggarkan setiap otot yang ada di sana karena saya tahu kalau saya takut atau kesakitan, ototnya akan tegang dan akan terasa sakit. Kalau saya tenang, otomatis seluruh tubuh saya akan ikut tenang. Ini saya pelajari dari pengalaman saya ketika dulu saya sering kejang perut. Dengan bernapas pelan dan menghipnotis diri dengan membayangkan saya menekan tombol yang mematikan rasa sakit, bagian tubuh yang sakit itu patuh pada perintah saya. 

I sat still. Making every muscle in there relaxed because I knew if I got scared or consumed by pain it would make the muscles became stiff and would then feel painful. If I kept calm it would automatically made my whole body relax. I learned this from past experience when I had suffered stomach cramps. Breathing slowly and had self hipnotize by imagining pressing pain button, the injured body part obeyed my order.

Diamnya saya rupanya bikin satpam-satpam lain yang ada di sana jadi heran karena kata mereka korban-korban keseleo sebelum saya biasanya menjerit-jerit kesakitan sewaktu dipijat.

My quietness was actually amazed the other guards who were in the room because the other victims would scream in pain when they were massaged.

Ye, elu kagak tau aje apa yang gue rasain.. saya cuma nyengir.

Dude, you have no idea how I really felt.. I just grinned.

Mereka bahkan makin geleng-geleng kepala melihat saya masih bisa senyum waktu di foto. Keke gitu loh.. selalu senyum kalau di foto.. haha..


They shook their heads when I could smile when my picture was taken.. it's Keke, dude.. always smiles for the camera.. haha..

Saya malah lebih mengkhawatirkan reaksi papa kalau dia tahu saya jatuh dan keseleo. Jadi saya tidak menelponnya.

I was more concerned thinking how papa would react if he knew I fell and sprained my ankle. So I didn't call him.

Dan saya juga sebal karena acara jalan-jalan saya hari itu terpaksa harus dibatalkan.

And I was also upset I had to cancel my trip that day.

Saya pikir cuma itu saja yang harus saya hadapi. Ternyata tidak. Ada segudang konsekuensi dari kaki keseleo ini.

I thought that was just the things I must dealt. Well, it was not. There were tons of consequencies from this sprained ankle.

*  *  *  * *

Susah Jalan

Hard to Walk

Saya baru sadar waktu saya berdiri dan mencoba berjalan waktu mau pulang.

I just realized it when I stood up and tried to walk when I was about to go home.

Aduh! Kok kayak jalan di atas balon??

Ouch! Howcome it feels like walking on a balloon??

Saya tidak menyadari kalau telapak kaki kanan itu bengkak atas dan bawahnya. Jadi bukan cuma bagian atas dan mata kakinya. Lengkap deh satu paket penderitaan.

I didn't realize the upper side and bottom of that right foot were swollen. So it was not just the upper side and the ankle. There, I've got one package of misery.

Sudah begitu rasanya ngilu dan kaku. Saya berjalan dengan ditopang oleh satpam stasiun. Satu langkah itu butuh ekstra tenaga buat nahan sakit dan buat mengatur supaya berat badan lebih ditopang oleh kaki kiri.

It also felt so painful and stiff. Security guard helped me walked. One step needed extra energy to hold the pain and to make my left foot held most of my body weight.

Satu langkah. Berhenti. Mengatur napas. Membulatkan tekad.

One step. Stopped. Catching on my breath. Held all the will.

Rasanya itu jarak yang paling jauh yang harus saya lewati. Padahal mungkin cuma dua puluh langkah.

It felt like it was the longest pace I had to walk through. Infact, it was probably just twenty steps.

Baru saat itu saya juga menyadari betapa penting peran kedua kaki ini.

I also just realized how important the role of these two feet.

Untuk berjalan saja perlu perjuangan begini, lalu saya harus naik ke atas motor pula. Aduh duh duh. Kaki kanan kan biasanya menopang badan kalau kita mau mengatur posisi duduk di atas motor. Ini tidak bisa. Jadi saya harus berpegang ke supir dan setengah diangkat oleh satpam itu.

It took a lot of struggle to walk, let alone getting myself on the motorcycle. Ouch ouch ouch. We use right foot usually to support our body when we want to adjust our sitting position on motorcycle, right? I couldn't. So I had to hold on to the driver and half lifted by the security guard.

Hal yang tadinya begitu mudah dan sederhana untuk dilakukan saat itu jadi begitu susah, lama dan nyakitin.

Something that used to be so easy and simple to do turned out to be so hard, took a long time and painful.

*  *  *  *  *

Tidak Ada Arak Gosok di Rumah

No Medicine For Sprain at Home

Saya kira di rumah masih ada persediaan arak gosok yang biasa dipakai buat memar karena terbentur atau buat keseleo.

image: www.mandjur.co.id

I thought there was stock of medicine for bruise or sprain at home.

Ternyata habis.

Turned out it was out of stock.

Jadi papa ke apotik dulu. Di sana obat yang dicari ga ada. Yang ada malah minyak tawon. 

So papa went to the drugstore. They didn't have it. What they had was minyak tawon.

Fyi, namanya memang minyak tawon tapi dia bukan terbuat dari minyak yang diambil tawon ya (tawon = lebah).

Fyi, though the name is minyak tawon (bee oil) but it is not made from bee's oil.

Ya, dari pada ga ada. Untuk sementara waktu saja karena fungsinya juga sama-sama buat cedera otot walau tidak sebaik arak gosok.

image: wwwpasarprodukbumn.com

Better than none. It was just for temporary because it is also to cure muscle injury though it is not as good as the above medicine.

*  *  *  *  *

Tukang Pijat Pribadi

Personal Massause

Sudah dipijit? Orang pasti akan bertanya begitu tahu kaki saya keselo. 


Has it been massaged? People asked that once they knew about my sprained ankle.

Sudah.

Yes, I have.

Dimana? Pak Dudu? Di Cimande?

Where? Mr. Dudu? At Cimande?

Oh, itu papa saya yang mijitin.

Oh, my father is the one who is massaging me.

Oh.. (oh-nya panjang).

Oh.. (long oh).

Diikuti dengan menatap papa dengan pandangan antara skeptis dan melecehkan.

Followed by staring at papa with skeptical and degrading look.

Kenapa cuy? Apa karena bokap gue ga terkenal sebagai tukang pijat trus elu kira dia kagak bisa mijat?

What's it, pal? Is it because my dad is not known as a massause then you thought he can't massage?

Eh, gue kasih tau ye.. sebelon keseleo pun tiap malam waktu saya dan papa sudah santai dia bakal pijitin kedua kaki saya karena kaki saya memang gampang bengkak.

Let me tell you this.. even before I sprained my ankle every night when papa and I were relaxing, he would massage both of my feet because they are easily swell.

Dan dari hari pertama saya keseleo sampai sembuh.. saya ga pergi ke tukang pijat mana pun. Sembuhnya dipijat sama papa.

And from the first day I sprained my ankle until it was healed.. I didn't go to any massause. Papa massaged it until it healed.

Asyik kan?

Awesome, isn't it?

Gratis, tidak usah repot jauh-jauh pergi ke tempat tukang pijat dan bisa dipijat kapan aja.

It's free, no need to go far to those massauses places and I could get my massage at anytime.

*  *  *  *  *

Kaki Gajah

Elephant Foot

Kalau saya bandingkan dengan keseleo yang sebelumnya, kali ini pasti yang paling parah.

If I compared it with the previous sprains, this time must be the worst.

Soalnya dia bengkak banget sampai saya saja ngeri melihatnya.


Because it swelled so big that it scared me to look at it.

Duh kakiku.. kasian amat elu. Cepet sembuh ya.

Oh foot.. my poor foot. Please get well soon.

*  *  *  *  *

Tidak Bisa Ngantor

Had to Skip Work

Dua hari berikutnya, Rabu dan Kamis, terpaksa harus saya lewati di rumah.

I had to spend the next two days, Wednesday and Thursday, at home.

Ya gimana mau ngantor? Jalan saja susah. 

How could I go to work? It was difficult for me to walk.

Bisa aja sih kalau saya mau sok gagah-gagahan. Maksa masuk. Tapi buat apa saya bela-belain kalau nantinya malah jadi bikin kaki tambah parah.

I could go to work if I wanted to act like wonder woman. Dragging myself to work. But what good would it be if only to make the foot got worse?

*  *  *  *  *
Invalid

Selasa-Rabu-Kamis saya harus di rumah dengan kaki sebelah yang bengkak.

I had to stay home on Tuesday-Wednesday-Thursday with that swollen foot.

Ga bisa ngapa-ngapain. 

Couldn't do much. 

Jalan sakit. Duduk ga enak. Berbaring cuma bisa terlentang.


It hurt when I walked. It felt uncomfortable when I sat down. I could only laid down in one position and it was supine.

Saya sampai agak kena panas dalam karena malas minum. Bukan karena tidak haus tapi karena takut pipis. Soalnya perlu perjuangan buat jalan ke kamar mandi. Di depan kamar mandi ada polisi tidur supaya air yang menggenang di lantai kamar mandi tidak mengalir ke ruang tamu. Nah, melangkahi polisi tidur itu dengan kaki bengkak dan mata kaki yang kaku.. aduh maaaaakkk!!

I was even kind a had trouble with peeing because I hesitated to drink. Not because I didn't thirsty but it was because I was afraid to pee. You see, it needed quite a struggle to go to the bathroom. Infront of it there is sort of a barricade to block the water on the bathroom floor from not flowing to the livingroom. Now, try to step across it with swollen foot and stiff angkle.. ouuuucccchhh!!

Ngerasain bener-bener deh jadi ga berdaya.

I felt it myself how it was like to be helpless.

*  *  *  *  *

Semua Harus Dalam Jangkauan

Everything had to be Within Reach

Di kantor atau di rumah, semua barang yang saya butuhkan harus berada dalam jangkauan tangan supaya saya tidak perlu jalan buat ngambil.


Whether it was at work or at home everything I needed had to be within reach so I didn't have to walk to get it.

*  *  *  *  *

Angkat Kaki, graaaakkk!!

Attention!!, Lift Up The Foot

Di mana pun saya berada pasti yang saya cari adalah tempat buat duduk dan juga buat angkat kaki.


Where ever I was, the one I looked first was a seat to sit down and to lift my foot.


Soalnya kalau kaki yang keseleo ini tergantung rasanya nyut-nyutan dan bisa bengkak lagi.

The thing is if I let this sprained foot hang down it hurt and it could swell again.

*  *  *  *  *

Obat dari Teman

Medicine from a Friend

Ketika tahu saya tidak punya arak gosok dan hanya ada minyak tawon buat mengobati kaki keseleo ini, teman baik saya dari jaman kuliah di Jakarta, langsung bertindak. Dibelinya arak gosok Lo Ban Teng dan dikirimkannya dengan kurir ke Bogor.

When my best friend, we have been friends since we were in college in Jakarta, knew I had no other medicine for bruise and sprain but minyak tawon, she took some action right away. She bought Lo Ban Teng medicine and sent it to Bogor by courier.

image: www.ezyhero.com

Papa girang betul waktu melihat obat itu karena sekian puluh tahun lalu dia pernah belajar silat kun-thao ke almarhum Lo Ban Teng dan dia juga tahu mantan gurunya itu juga merangkap sebagai sinshe. Karena dia guru silat maka sebagian besar obat yang dibuatnya adalah untuk mengobati memar, keseleo dan sejenisnya.

Papa was so happy when he saw that medicine because decades ago Lo Ban Teng was his kun-thao martial arts teacher and he also knew his former teacher was also a sinshe (chinese medicine practitioner). Since he was a kungfu teacher then most of his medicine is to cure bruise, sprain and other similar types of injuries.

Obatnya memang manjur.

Great medicine indeed.

*  *  *  *  *

Gatal dan Kulit Kering

Itch and Dry Skin

Dua hari memakai minyak tawon, muncul bentol-bentol kecil di kulit kaki saya. Gataaaaaaalll!!

After two days being treated with minyak tawon, some rash appeared on the skin of my foot. It was itchyyyyyyy!!

Kulit saya ternyata alergi pada minyak tawon.

My skin is allergic to minyak tawon.

Untung tidak ada reaksi alergi setelah memakai arak gosok Lo Ban Teng. Tapi karena dia arak maka efek sampingnya lain lagi. Kulit kaki jadi kering.

Good thing there has been no allergic reaction after using Lo Ban Teng medicine. It's a different side effect. This liniment dries my foot skin.

*  *  *  *  *

Tidak Bisa Pakai Sepatu

Can't Wear Shoes

Selama sebulan saya tidak bisa pakai sepatu.

I can't wear shoes for a month.

Tanggal 5 November saya coba pakai sepatu. Horee, kaki kanan sudah bisa masuk ke dalam sepatu karena dia sudah ga tembem lagi tapi dipakai sebentar kakinya ngilu hingga akhirnya terpaksa kembali lagi ke sandal dan kakinya harus ditaruh di atas kursi dan sedikit dipijit-pijit.. hiks..

I tried wearing my shoes on 5 November. Yippee, the right foot could go into the shoe because it was not swell anymore but after just a while I had to go back to sandals because the foot hurt and it had to be put on the chair and given a little massaging.. my happiness was short lived..

Tapi akhirnya tanggal 11 November bisa juga saya pakai sepatu. Hore! Hore! Lega dan bersyukur judulnya. Untung juga hari ini bisa pakai sepatu tanpa nyut-nyutan lagi karena malamnya saya harus pergi kondangan ke resepsi pernikahan adik seorang teman. 


I finally could wear my shoes on 11 November. Yay! Yay! So glad and thankful. It was a lucky thing too I could wear shoes without giving my foot any pain because in the evening I went to a friend's sister's wedding reception.

*  *  *  *  *

Jadi Langganan Ojek Online

Commuting by Online Ride

Karena tidak bisa jalan kaki maka sudah sebulan lebih ini saya pakai ojek online. Biasanya sih motor tapi awalnya sih pakai mobil supaya saya bisa angkat kaki di tempat duduknya.


I've been using online ride service because I couldn't walk for more than a month. I usually ordered to ride on motorcycle but at first I ordered a car so I could lift my injured foot on the seat.

Pengeluaran ekstra tapi ada saja sumber penghasilan tidak terduga.

Extra spending but there has always been unexpected income.

*  *  *  *  *

Siapa Pasiennya?

Who is the Patient?

Dalam keadaan kaki masih setengah pengkor begini si papa ngotot saya harus tetap nemenin dia waktu mau operasi katarak tanggal 2 Oktober. 



Despite this half invalid foot, papa still insisted me to accompany him when he was about to have his cataract surgery on 2 October.

Jadi ya akhirnya begini deh, yang nemenin duduk di atas kursi roda dan didorong sama orang yang mau menjalani operasi katarak.


So there it was, the company came sitting on wheelchair which being pushed by the one who was about to have cataract surgery.

*  *  *  *  *

Parno

Paranoid 

Sekarang sih sudah sembuh tapi jadi parno setiap kali lewatin jalanan yang ada lubang atau jalan yang ga rata. Naik turun tangga atau undakan saja takut. Naik tangga jalan bikin dag-dig-dug.

I have healed now but I have become paranoid everytime I am passing a hole on the road or the unsmoothed road. I am even afraid to go up and down the stair or steps. It gives me the creeps taking the escalator.

Ada bekas trauma rupanya.

The injury obviously left a trauma.

*  *  *  *  *

Jadi begitulah cerita tentang kaki keseleo di serial bulan Oktober bertema bersakit-sakit. Sayangnya belum lengkap karena saya belum memasukkan cerita mengenai operasi-operasi yang pernah saya jalani. Mungkin nanti dibuatkan serial tersendiri.

So there you have the story about sprained ankle in October's sicknesses series. It is not complete though as I haven't included the stories about my surgeries. Maybe I'll put them into their own series.

5 comments:

  1. Aduh keseleo itu enggak enak banget mbak. Pernah menbgalami jg tapi gk terllau parah. Saya gosok balsem aja.
    Semoga sehat2 ya mbak....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener banget mbak april. Sekarang sih sdh sembuh total. Btw, sukurlah keseleonya mbak ga parah. Mungkin cuma keceklak aja. Kalau keseleo beneran ga mempan digosok pakai balsem

      Delete
  2. Keseleo itu bikin nangis, mau ambil minum aja meringis.

    Ayahnya perhatian dan sweet banget ya ^^

    Tahun 2011 juga pernah keseleo. Malah disyukurin ama seseorang di sebelah saya (dulu kejadiannya di gym).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, makasih sdh blog walking ke blog saya :) & sdh komen juga.

      Iya, keseleo itu bener-bener nyakitin. Bersyukur banget sekarang sdh sembuh. Ya, anugrah punya papa yang perhatian banget.

      Aduh, gimana kejadiannya bisa keseleo thn 2011 itu? Jatuh waktu lagi ngegym? Teganya itu orang yg nyukurin..

      Delete
  3. Mirip nih mba sama kisah saya. Saya juga pernah keseleo, lutut sedikit geser, sakitnya tuh... tak terlukis oleh kata. Syukur diurut mama pake minyak tawon bisa sembuh. Meski sempat ngeri juga lihat kaki yang membengkak.

    ReplyDelete