Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Monday, September 30, 2019

Get Well Soon

Seberapa sering kita mengatakan atau menuliskan tiga kata ini?.

How many times have we said or written these three words?

Semoga cepat sembuh.

Get well soon.

Sudah ga ingat karena terlalu sering.

Too often. Can't remember how many times.

Wajarlah.

Make sense.

Kita masing-masing punya teman, keluarga, rekan kerja, guru, murid atau kenalan yang jumlahnya mungkin sudah ratusan kalau mau dihitung.

Each of us have friends, family, coworkers, teachers, students or acquaintances which may come in hundreds if we count their number.

Yang namanya orang sakit pastilah selalu ada saja setiap harinya.

There is at least one of them who gets unwell on daily basis.

Jadi ucapan 'semoga lekas sembuh' sudah terlalu sering diucapkan atau dituliskan.

So the 'get well soon' wish have been said or written all too often.


Kadang kita ucapkan dengan sepenuh hati.

Sometimes we say it sincerely.

Lain waktu cuma basa-basi.

Other time it is just nothing but a chit chat.

Ada beberapa hal mengenai ucapan 'semoga lekas sembuh' yang pengen saya tulis.

There are few things I want to write about this 'get well soon' wish.

*  *  *  *  *

Saya peduli

I care

Jangankan sakit sampai masuk rumah sakit, kepala pusing aja bisa bikin kita berasa paling merana sedunia dan belum lagi kegiatan atau rencana yang harus ditunda atau dibatalkan gara-gara sakit kepala ini.

Even the minor one such as headache, which doesn't require us to be hospitalized, could make us feel like the most miserable one in the world and not to mention the things or plan we have to postpone or cancel due to it.

Jadi semua orang sakit, yang berat atau yang cuma kelas ecek-ecek, tetap merasa kesal, sedih atau merasa sebagai orang paling menderita di dunia ini.

So everyone who isn't well, whether it is a major one or just a minor, he or she feels upset, sad or feel as the most miserable in this world.

Lalu apa yang mereka inginkan?

So what do they want?

Obat ajaib yang sekali telan langsung menyembuhkan.

Magic medicine that could heal once it's being swallowed.

Haha.

Ya iyalah. Semua juga pengen begitu ya.

Yes of course. Everyone wished it would work like that.

Lalu gimana kalau kita bukan dokter, bukan pula apoteker dan kita tidak bisa datang menemui mereka untuk memijati kepala yang sakit, menyuapi makan atau membawakan buah, kue atau bunga? 

So how if we are not doctors, not pharmacist and we can't come to see them to rub their aching heads, hand fed their meals or bring fruits, cakes or flower?

Semoga lekas sembuh.

Get well soon.

Cepet baek ya.

Recuperate soon.

Kata-kata itu adalah bentuk perhatian dan doa. 

Those words representing attention and prayer.

Gimana kalau yang sakit itu kebetulan orang yang pernah ngejahatin kita? Yang pernah bikin kita sakit hati banget.

How if that person have done something really bad to us? Who has hurt us deeply?

Tergantung bagaimana masing-masing orang sih.

It depends on everyone's feeling about it.

Kalau sudah bisa memaafkan ya berarti bisa mengirimkan ucapan itu dengan setulus hati.

If forgive and forget have been done then the wish is sincere.

Tapi kalau belum, jangan paksakan diri.

But if it's still a fresh wound, don't send the wish.

Tidak ada gunanya buat bersandiwara.

It's useless to pretend.

*  *  *  *  *

Ketika aku sehat..

When I was healthy..

Ketika aku sehat, aku kuat.

When I'm healthy, I'm strong.

Ketika aku sehat, aku dibutuhkan.

When I'm healthy, I'm needed.

Ketika aku sehat, aku mengejar cita-citaku.

When I'm healthy, I chased my dreams.

Ketika aku sehat, aku membuat banyak rencana.

When I'm healthy, I make many plans.

Ketika aku sehat, aku menginginkan banyak hal.

When I'm healthy, I want many things.

Ketika aku sehat, aku bisa melakukan apa saja dan pergi kemana saja.

When I'm healthy, I can do anything and go anywhere.

Ketika aku sehat, aku memiliki pekerjaan.

When I'm healthy, I have a job. 

*  *  *  *  *

Ketika kesehatan jadi lebih berharga dari berlian

When health becomes more precious than diamond

Lalu datanglah hari ketika kesehatan itu hilang.

And then comes the day when health is gone.

Saat itulah segalanya menjadi rumit sekaligus sederhana.

It's the time when everything becomes complicated and simple at the same time.

Rumit karena penyakit merubah banyak hal dari mulai makanan yang harus disesuaikan dengan kondisi fisik yang tidak sehat sampai dipaksa harus berhenti bekerja dan menjadi tawanan di rumah sakit atau di rumah.


It becomes complicated because illness change many things from food that needs to be adjusted to the unwell body up to have resigned the job and become a prisoner in the hospital or at home.

Di saat seperti itulah baru terasa kesehatan ternyata amat sangat berharga.

That is the time when one realizes that health is so very precious.

Masalahnya adalah kesehatan itu tidak seperti sebuah buku yang terlihat bentuknya dan bisa teraba dengan tangan siapa saja. 

The thing is health is not like a book which is visible and something anyone can touch.

Kesehatan bagaikan benda kasat mata.

Health is invisible.

Ada tapi tidak bisa terdeteksi oleh panca indra kita.

It is there but undetected by our five senses.

Karena itu ketika tiba-tiba dia menghilang, barulah kita menyadari bahwa sebelumnya dia ada.

Only after it's gone that we realized its presence.

Tapi pada saat itu dia telah menjadi sesuatu yang jauh lebih berharga dari benda paling berharga di dunia ini.

But at that time it has become something that is more precious than the most precious thing in this world.

*  *  *  *  *

Ketika dunia menciut

When the world shrank

Penyakit apa pun bisa bikin kita merasa jadi terasing.

Any kind of illness can make us feel isolated.

Terasing dari dunia karena terlalu sakit hingga tidak lagi peduli dengan gosip-gosip teranyar dari para selebriti atau berapa nilai tukar mata uang.

Isolated from the world because it gets too sick to care about the newest gossips from the celebrities nor about currency exchange rate.

Terasing karena semua sibuk dengan kehidupan dan masalahnya masing-masing.

Isolated because everyone is busy with their own lives and problems.

Dunia adalah tempat untuk orang-orang sehat. Kedengarannya mungkin sinis tapi memang begitulah aturan mainnya.

The world is a place for healthy people. It may sound cynical but that's how the game is played.

Ketika itu rasanya dunia menciut.

It feels as if the world shrank.

Karena saat itu kontak seseorang hanya dengan perawat, dokter, keluarga atau sesama penderita.

Because at that time one's contacts are limited to nurses, doctors, family or fellow patients.

                                               courtesy to youtube: Five Feet Apart trailer

Dunia tidak berhenti berputar.

The world doesn't stop revolve.

Dia hanya menciut.

It is just shrank.

*  *  *  *  *

Hanya satu keinginan

One wish only

Kita semua punya banyak keinginan, harapan, impian, cita-cita dan rencana.

Each one of us have many wishes, hopes, dreams and plans.

Tapi coba perhatikan apa yang paling kita inginkan ketika kita sakit?

But have we noticed what we desperately wish when we get sick?

Cuma ada satu.

One wish only.

Pengen cepat sembuh.

Want to get well soon.

*  *  *  *  *

Apa sih masalahmu?

What is your problem?

Ketika kita sehat, segalanya bisa jadi masalah.

When we are healthy, everything may become problems.

Kesenggol ga sengaja.. jadi marah.

Accidentally bumped by someone... enraged us.

Pesanan kopi terlalu manis.. langsung protes.

The ordered coffee is too sweet.. imidiately protested.

Mendengar laporan bahwa ketika dia dibicarakan oleh seseorang tanpa mempergunakan sebutan 'bapak' di depan namanya.. langsung mengamuk dan mengadukan orang tersebut sebagai orang yang tidak sopan.

Got a report that someone has addressed him without inserting 'Mr.' in front of his name.. upset him deeply and filed a complain on that person being impolite toward him.

Ketika seseorang sehat.. tidak dipanggil dengan sebutan bapak atau ibu saja sudah cukup untuk membuat dunianya seperti terbalik.

When someone is healthy.. being addressed not as sir or ma'am is enough to make that person feels his world is turned upside down.

Tunggulah sampai kita sakit..

Wait until we get sick..

Lalu tanyakanlah pada diri kita..

Then ask ourselves..

Ketika sesuatu berjalan tidak seperti yang kita inginkan atau harapkan.

When something happens not the way we want or expect.

Ketika pemikiran, tindakan atau perbuatan seseorang tidak menyenangkan hati kita.

When we find someone's mind, attitude or doing is unpleasant.

Kenapa perkara satu ini jadi masalah besar buat kita?

Why has this one matter become a big deal for us?

Kenapa kita bisa berpikir begitu?

Why do we think like that? 

Karena ketika kita sakit, fokus perhatian kita adalah untuk berjuang agar dapat sehat kembali dan ada orang-orang tertentu yang demikian sakit hingga buat mereka yang terpenting adalah menjalani hidup hari demi hari tanpa mengetahui apakah mereka masih bisa memiliki hari esok.

Because when we are ill, our focus is on the struggle to get well again and some people have become so ill that what matters to them is living one day at a time without knowing if they will still be alive tomorrow.

*  *  *  *  *

Membebaskan diri

Free oneself

Sakit membuat orang belajar untuk membebaskan diri dari ego.

Illness makes people learn to free themselves from ego.

Ya, ketika orang dalam keadaan sakit, apa lagi yang bisa dan mau dia banggakan?

Well, when a person is sick, what else he or she wish and want to boast about?

Fisik berantakan. Keuangan jadi kacau. Kerja tidak bisa. Masa depan belum jelas, bisa sembuh atau tidak. Kalau pun sembuh belum tahu kapan bisa sembuh.

Physically a mess. Financial is also in quite a mess. Can't work. Uncertain future, not knowing will get well or not. Time of getting completely healed is still unknown.

Kadang Tuhan mengijinkan manusia jatuh sakit untuk menghancurkan egonya.

Sometimes God allows someone to get ill to destroy his or her ego.

Karena ketika seseorang dalam keadaan sakit dia berada dalam kondisi rapuh secara fisik dan emosi.

Because when someone is ill he or she is physically and emotionally fragile.

Di saat itulah dia belajar untuk menerima kelemahan dan untuk bergantung tidak pada apa yang ada di dirinya tapi pada Tuhan.

It is that time when he or she learns to accept being weak and not to depend on what he or she has but on God.

Ketika dia berhasil melakukannya maka sebetulnya dia telah menjadi seorang yang merdeka.

When one is able to do that he or she has become a free person.

Bebas di sini bukanlah berarti bebas dari segala penyakit atau segera sembuh.

It doesn't mean one is free from all sickness or would get better soon.

Bebas dalam jiwanya, dalam rohnya, dalam pikirannya.


It's the freedom in one's soul, spirit and mind.

*  *  *  *  *

Apa salah saya?

What have I done wrong?

Orang sering menganggap penyakit adalah hukuman dari Tuhan.

People often think sickness is God's punishment.

Saya rasa Tuhan tidak sepicik itu.

I don't think God would be that shallow.

Kita semua pernah berbuat salah. Kita pernah berbuat jahat. Otak kita lebih banyak berisi hal-hal tidak baik.

All of us have done wrong. We did bad stuff. Our minds are mostly filled with evil things.

Tuhan tahu itu semua. Percuma kita berdalih. Sia-sia menyembunyikannya. Kita bahkan tidak bisa "memutihkan" kejahatan, kelemahan dan kekurangan kita dengan rajin-rajin berdoa, ibadah atau berderma.

God knows it all. It's useless for us to make excuses. It won't change a thing by trying to hide it. We can't even "laundry" our evilness, weakness and flaws by say lots of prayers, do more worshipping or charities.

Jadi, ketika kita sakit, buanglah pikiran seperti itu.

So, when we become sick, throw away that kind of thinking. 

Tuhan mengijinkan kita sakit.

God allows us to get sick.

Bukan untuk menghukum kita.

Not to punish us.

*  *  *  *  *

Kita menjalaninya bersama-sama

We are all in this together

Ketika kita sakit, kadang kita lupa bahwa kondisi kita mempengaruhi orang-orang lain.

When we are sick, sometimes we forget that our condition affected other people.

Keluarga adalah yang paling utama.

Family is the most affected one.

Jadi jangan hanya menangisi penyakit.

So don't just crying over the illness.

Jangan cuma mengasihani diri dari pagi sampai pagi lagi.

Don't spend all day feeling pity for ourselves.

Jangan sibuk mencari penyalahkan diri, Tuhan atau orang lain atas kondisi kita.

Don't get so busy blaming ourselves, God or other people for our condition.

Lihatlah orang-orang terdekat yang ada di rumah.

Look at the ones at home.

Mereka itulah yang ikut menanggung derita kita. Mereka yang menyuapi kita. Menggendong kita. Bahkan menceboki kita setelah kita selesai pipis atau buang air besar.

They are the one who carry our pain. They feed us. Carry us. Even clean us after we pee or poop.

Mereka berupaya untuk mencari dokter terbaik. Obat terbaik. Rumah sakit terbaik.

They try to find the best doctor. Best medicine. Best hospital.

Mereka mendoakan kita siang malam.

They pray for us day and night.

Mereka berupaya mencari uang untuk membiayai pengobatan kita.

They try to find money for our medication.

Mereka menjadi kurang tidur, kurang makan. Capek secara fisik dan emosi.

They don't get enough sleep, eat less. Physically and emotionally tired.

Mereka mengorbankan keinginan dan kebutuhan mereka demi kita. 

They sacrifice their own wishes and needs for us.

Kenapa mereka berbuat demikian?

Why do they do that?

Karena mereka menyayangi kita.

Because they love us.

Ingatlah itu.

Remember that.

Hargailah itu.

Appreciate it.

                                              courtesy to youtube: My siter's keeper trailer

*  *  *  *  *

Ketika 'Semoga Cepat Sembuh' tidak menjadi kenyataan..

When 'Get Well Soon' doesn't come true..

Kesembuhan diinginkan.. dicari.. diperjuangkan.. didoakan.

Recovery is wanted.. sought after.. fought for.. prayed for.

Tapi kadang kesembuhan itu seperti jual mahal.

But sometimes it plays hard to get.

Seakan menggoda. Mengejek.

It teases. Taunts. 

Beberapa orang yang telah sakit demikian lama bahkan merasa kesembuhan bagaikan kabut. Ada tapi tidak nyata.

Some people who have been sick for too long have even seen it like a fog. It is there but unreal.

Kadang ada yang menjadi putus asa. Sinis pada ucapan Semoga Cepat Sembuh.

Sometimes one gets so desperate. Cynical toward the Get Well Soon wish. 

Kita tidak bisa menyalahkan mereka.

We can't blame them.

Tiap orang mendapatkan kesembuhan dengan cara dan waktu yang berbeda.

Every people got their healing in different ways and different time.

Tidak jarang seseorang mendapatkan kesembuhan palsu. Sekian waktu menjadi sehat dan pulih. Hidup normal. Tapi kemudian tiba-tiba saja sakit yang lama itu kembali menerkamnya.

Sometimes one gets a fake recovery. Lives in full health and recovery. Completely normal again. But suddenly the old illness returns and hold its claws on him.

Lalu semuanya harus kembali ke nol.

And everything is back to square one.

Kadang pula kesembuhan itu tidak pernah datang. Menyisakan penderitaan panjang.

Sometimes that recovery never comes. Leaving a long misery.

Sampai maut atau Tuhan datang untuk membebaskannya.

Until death or God came to set him free.

*  *  *  *  *

Tidak ada seorang pun yang ingin sakit.

Nobody wants to get sick.

Tidak pernah ada yang berharap atau berdoa agar dirinya sakit.

No one ever wish or pray for him or her to get sick.

Tapi tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah sakit.

However no one in this world has never fallen sick.

Bayi. Remaja. Pemuda. Orang tua.

Babies. Teens. Young people. Old people.

Mereka yang berdarah biru. Mereka yang rakyat jelata.

The blue bloods. The commoners.

Semua tanpa kecuali pernah sakit.

Everyone has the experience of fallen ill.

Dari jenis penyakit ringan sampai yang mematikan.

From the minor ones to the deadly type of illness.

Jadi ucapan Semoga Cepat Sembuh punya arti untuk mereka.

So the words Get Well Soon have a meaning for them.

Juga punya arti untuk mereka yang sehat.

It also has a meaning for those who are healthy.

3 comments: