Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Wednesday, January 31, 2018

Happy New Year

Halo, selamat tahun baru ya.

Hello, happy new year yo guys.

Rasanya belum lama kita menjalani tahun 2017, eh sekarang tahun itu sudah ada dibelakang kita.

It feels like we just had 2017 and now it's already behind us.

Hai hai 2018.. selamat datang.

image: www.12rf.com

Hi hi 2018.. welcome.

Yuhuuu!! Masa depan!

Yoohoo!! The future!

Begitu saktinya sebuah tahun baru sampai seluruh dunia merayakannya. Tua, muda. Miskin, kaya. Sehat, sakit. Di kota, di desa.

There is something magic about new year that the whole world celebrates it. Old, young. Poor, rich. Being in good health, being in worse sickness. In town, in village.

Semua melepaskan ketakutan, kecemasan, kemarahan, keraguan, sakit hati, trauma..

Everyone let go the fear, worries, anger, doubt, heartache, trauma..

Melepaskan?

Letting go?

Merangkul harapan, cita-cita, impian..

Embracing hopes, goals, dreams..

Merangkul?

Embracing?

Melepaskan yang lama dan merangkul yang baru? 

Letting go the old ones and embracing the new ones?

*  *  *  *  *

Auld Lang Syne

"Sedih juga ya mikir besok dan besoknya lagi ga akan ke kantor lagi, ga akan makan bareng lagi" ada kabut di matanya.

"It is kind a sad to think tomorrow and the day after that won't be going to the office again, won't have lunch together again" there is mist in her eyes.

Melepaskan tidaklah mudah.

It's hard to let go.

Tapi ini adalah tahun yang baru. Ada harapan baru.

But this is a new year. There is new hope.

"Tahun yang baru, nasib yang baru" saya mencium sebelah pipinya sebelum pulang "Saya akan datang ke Jogja"


"New year, new fate" I kissed one of her cheek before leaving home "I will come to Jogja"

Dia masih berdiri lama di depan pintu seakan berat untuk masuk, untuk menutup pintu itu dan tidak melihat saya lagi.

She still stood long infront of the gate as if it was hard for her to get inside, to close the door and not seeing me anymore.

Saya berhenti berjalan, menoleh ke belakang dan melambaikan tangan.

I stopped walking, turned around and waved my hand.

Saya pasti akan datang, bisik saya. Dan saya akan melewatkan waktu panjang bukan hanya untuk mengunjunginya tapi juga untuk mengelilingi Jogja.

I will come, I wishpered. And I will spend a long time not just to visit her but to see around Jogja.

Kenapa saya seyakin itu?

What makes me so sure about that?

Karena ini adalah tahun yang baru. Segalanya pasti berubah.

Because it is a new year. Everything will change.

*  *  *  *  *

The kiss of Judas

Pada suatu malam beribu tahun yang lalu seorang laki-laki bernama Yudas menghampiri gurunya.

On a night thousands of years ago a man named Judas approached his teacher.

"Guru" katanya sambil memeluk dan mencium gurunya.

image: http://www.jesus-story.net/painting_betrayal.htm
"Rabbi" he said as he embraced and kissed his teacher.

Ciuman itu bukan ciuman kasih sayang. Bukan pula ciuman oleh karena rindu.

That was not a kiss of love. Nor was it a yearning kiss.

Karena ciuman itu adalah sebuah kode dari suatu kesepakatan yang dibuat Yudas dengan tentara Romawi yang menyertainya.

Because it was a code from a deal Judas made with the romans army that came with him.

"Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia"

"The man I will kiss, that will be him, catch him"

Sejak itu ciuman Yudas dijuluki ciuman palsu, ciuman pengkhianatan.

Eversince that Judas kiss is dubbed as fake kiss, kiss of betrayal.

Menjelang akhir tahun lalu dan di awal tahun ini dua orang menghampiri saya, mengulurkan tangan untuk menyalami saya dan di luar dugaan saya mereka juga mencium pipi saya kiri dan kanan!

Toward the end of last year and earlier this year two people approached me, reached out their hands to shake my hands and to my surprise they also kissed both of my cheeks!

Kalian mungkin bertanya, apanya sih yang segitu mengagetkan saya? Itu kan hal yang biasa.

You may ask, what's so shocking about it? It's a normal gesture.

Karena mereka pernah menyakiti hati saya sebegitu mendalamnya hingga sampai sekarang pun saya masih tidak bisa melupakan dan tidak bisa sepenuhnya memaafkan.

Because they have hurt me so deep that even now I still can't forget about it nor can I completely forgive them.

Saya tidak membalas ciuman mereka. Saya hanya membiarkan pipi saya ditempeli oleh pipi atau bibir mereka.

I didn't return their kisses. I just let their cheeks or lips touched my cheeks.

Dalam hati saya menghela napas berat "Ya Allahku, ya Tuhanku, ampunilah aku karena telah menjadi Yudas"..

In my heart I quietly sighed deeply "My Lord, my God, forgive me for I have became Judas"..

Saya tidak bisa memaksa hati saya untuk berubah. Sebuah ciuman tidak akan menghapus segala luka di hati semudah mengayunkan tongkat sihir, mengucapkan satu mantra dan secara ajaib merubah segalanya menjadi baik, menjadi indah dan menjadi damai. 

I can't force my heart to change. A kiss won't erase all the heartache as easy as swinging a magic wand, cast a spell and miraculously turn everything into well, nice and peaceful.

Atau mungkin juga, sayalah yang telah menerima ciuman Yudas. Yah.. cuma mereka dan Tuhannya yang tahu..

Or probably I was the one who received Judas kiss. Well.. only they and their God who knew the truth..

*  *  *  *  *

Pray for me 

Doa adalah satu hal yang tidak akan pernah menjadi lapuk.

Prayer is one thing that will never become obsolete.

Doa tentang hal yang kita inginkan atau butuhkan akan terus menerus kita ulangi tanpa melihat waktu.

We keep praying for the things we want or need regardless of the time.

Kita tidak pernah lelah mengulang doa yang sama sampai kita mendapatkan apa yang kita minta dalam doa itu.

We shall never get tired to keep praying for same thing until we get what we pray for.

Dan tidak pernah ada perkataan Tuhan yang tercatat di kitab mana pun yang berbunyi "Doa lu basi. Jangan berdoa itu itu melulu dong. Bete gue dengernya, tahu ga lu. Tahun lalu doa itu lagi, tahun ini doa itu lagi".

And there isn't any words of God written in any scripture that says "Your prayers are rotten. Don't keep praying about that same thing. I am tired of hearing it, y'know. Last year it was that prayer, this year it's still the same prayer".

Kita malah harus berdoa dengan tekun. Yakin bahwa Tuhan punya kuasa dan kekuatan tanpa batas untuk mengabulkan doa, untuk mengubah keadaan yang buat manusia sudah mentok dan mustahil untuk bisa berubah.

Infact, we are urged be persevering in prayers. Believing that God has power and might to grant prayers, to change what looks to human as a stuck and impossible situation.

Manusialah yang sering bosan mendengar doa yang sama.

It is human who gets tired listening to same prayers.

Manusialah yang mengatakan doa itu tidak pantas untuk didoakan.

It is human who says prayer is not worth praying for.

Saya dan papa punya banyak hal yang kami doakan. Satu diantaranya adalah untuk anjing kami, Billy, yang pada bulan Desember tahun lalu baru ketahuan kalau tulang punggungnya membengkok yang membuat dia begitu kesakitan dan sejak itu tidak bisa berjalan.

I wrapped Billy like this to keep him warm after I gave him sort of a bath
Papa and I have many things in our prayers. One of them is for our dog, Billy, who has just been discovered in December of last year that his spine was bent which left him in lots of pain and made him unable to walk.

Semua doa tentu saja penting tapi kami menentukan urut-urutannya berdasarkan skala urgensinya dan Billy ada di bagian atas.

All prayers are of course important but we list the things we pray for according to their urgency scale and Billy is put on top.

Nah, menjelang Natal tahun lalu datanglah beberapa orang dari gereja mengantarkan bingkisan untuk kami dan di akhir kunjungan mereka bertanya ke papa pokok doa apa yang mau didoakan oleh mereka.

So, shortly before last Christmas few people from church came to deliver a gift for us and before they left they asked papa if he wanted them to pray for something on his behalf.

Tanpa ragu papa menjawab "Billy".

Without hesitation papa said "Billy".

Seorang dari mereka jelas terlihat heran dan kemudian menahan tawa.

One of them had puzzleness shown clearly on her face and she also held her laugh.

Papa menceritakan ini ke saya sorenya setelah saya pulang dari kantor.

Papa told me about this in the evening after I got home from work.

Kenapa dia mesti heran dan berasa lucu? tanya saya. Setengah heran. Setengah tersinggung.

Why should she feel puzzle and funny about it? I asked. Half amazed. Half offended.

Kita berdoa supaya rumah, toko, mobil, motor kita dijaga Tuhan, supaya semua harta benda kita dijauhkan dari orang-orang jahat. Kita juga berdoa untuk uang kita supaya aman, supaya tidak dicopet, supaya tabungan kita tidak dibobol orang dan supaya uang itu diberkati sehingga berkembang biak jadi makin banyak.

We ask God in our prayers to keep safe our house, store, car, motorcycle and to keep bad people away from our property. We also pray for the safety of our money so pickpocket won't steal it, scammer won't break our bank account and the money be blessed thus it will multiply.

Semua itu benda mati kan? Benda tidak bernyawa.

They are all just things, right? They have no life.

Jadi kalau kita menganggap benda tidak bernyawa saja segitu berharganya sampai kita doakan setiap hari dari matahari terbit sampai matahari terbenam, nah, bukankah yang bernyawa jadi lebih berharga dan lebih layak untuk didoakan sekalipun dia cuma seekor anjing. Betul kan?

So if liveless things are so valuable to us that makes us pray for them everyday from sunrise to sunset, so, a living creature is much more precious and deserve more to be prayed eventhough it's just a dog, isn't it?

Ah.. saya geleng-geleng kepala. Ada orang-orang rohani tertentu yang pola pikir, pemahaman, kepribadian dan kelakuannya bener-bener bikin saya pengen banget bilang gini ke mereka: .."Lucu lu, badut!"..

Ah.. I shook my head. Some certain religious people with their mindset, understanding, personalities and attitude that really make me wanna say this to their face: .."You're such a hilarious clown!"..

*  *  *  *  *

In the name of education

Anak-anak sekarang jauh lebih beruntung dari jaman saya dulu.

Nowadays children are luckier than those in my time.

Saya sering mengatakan pada murid-murid les saya "Kalian ini lebih pintar dari saya karena apa yang dulu baru saya pelajari di SMP sekarang sudah diajarkan di SD".

I often say this to my tutoring kids "You are smarter than me because what I learned in junior high school is now taught in elementary school".

Irikah saya?

Am I envious?

Kadang-kadang.

Sometimes.

Tapi lebih seringnya sih saya bersyukur tidak terlahir di jaman mereka.

But more often I am thankful not to be born in their time.

Kita hidup di jaman yang tambah maju.

We live in an advanced era.

Segalanya diciptakan untuk memudahkan kehidupan kita. Membuatnya lebih praktis dan lebih cepat.

Everything is created to facilitate our lives. Making it more practical and faster.

Manusia berubah dalam cara berpikir, dalam mentalitas dan dalam gaya hidupnya.

People change in their way of thinking, in their mentality and in their lifestyle.

Sekolah berlomba untuk mencurahkan ilmu dan pengetahuan kepada anak didik. Hal yang baik. Tapi dalam prakteknya ilmu dan pengetahuan itu tidak lagi ditujukan agar menjadi sesuatu yang dapat benar-benar dimengerti oleh alam pemikiran anak didik, dapat diterima oleh nalarnya, dapat terasa kegunaannya dalam hidup sehari-hari, dapat mengasah kemampuannya dan pada akhirnya tetap melekat dalam otaknya.

Schools eagerly load the students with science and knowledge. It's good. But in practice the science and knowledge are no longer meant to be something that can be understood by the students's mind, can be accepted by their reason, can become useful on daily basis, able to sharpen their abilities and at the end remain in their brain.

Sekolah mengejar nilai.

Schools are pursuing grades.

Pengen naik kelas? Sekolah menetapkan standar nilai untuk naik kelas.

Want to pass the class? School set standard score to pass a class.

Gimana kalau nilai ulangan harian di bawah standar nilai yang ditentukan sekolah?

How if your test score is under the school's standard?

Tidak usah cemas. Ikut ulangan lagi.

No need to worry. Just take another test.

Karena soalnya sama ya pasti nilainya dijamin tidak akan jeblok sehingga dapatlah nilai yang sesuai dengan atau di atas standard nilai yang ditetapkan sekolah.

Since test material is same it is guaranteed no student will flunk it so the school's standard score will be achieved.

Selamat untuk nilaimu!

Congratulation for your score!

Tapi omong-omong, masih bisakah pengetahuanmu diberikan ucapan selamat juga?

But anyway, can I also congratulate you on your knowledge?

Coba saya test.

Let me test you.

Setiap anak yang pertama kali ikut les dengan saya akan saya tanyai begini; "Coba sebutin to be itu apa saja?"

Every kid who enroll in my tutoring for the first time will get this question from me; "Please tell me what are in the to be?"

Respon mereka selalu sama. Bengong.

They always have same respond. Puzzled.

Saya permudah pertanyaan saya menjadi "Apa to be untuk I?"

I simplified my question to "What is the to be for I?"

Responnya berubah menjadi nyengir. Mikir.

The respond turn into a grin. Thinking.

Tapi belum memberikan jawaban.

Still no answer.

Saya pancing dengan memberikan lebih banyak petunjuk "He she it to be-nya sama. Apa itu?"

I give another question with more clues "He she it uses same to be. What is it?"

Tengok kiri, tengok kanan. Gelisah. Bersuara ..emmm.. yang panjang.

Turn the head to the left, then to the right. Nervous. Making long ..ummm.. sound. 

Maka meledaklah tawa saya. Laelahhhh!! Ente bahasa Inggris belajar apa aja di sekolah kalau dasar tata bahasa Inggris tentang to be aja elu kagak tau.. guru lu ngajarin apa aja, cuy??

I laugh it out loud. For goodness sake! What has you learned in English class in school if you know nothing about to be which is the basic verb in English grammar.. what have your teacher taught you??

Belum diajarin, bu.

Have not been taught about it, ma'am.

Ah, yang bener, saya tersenyum meledek. I to be nya adalah am. I am. Saya Keke; I am Keke. Lalu he she it pake is. Dia Rudi; He is Rudi. Dia berumur delapan tahun; She is eight years old. Warnanya merah; It is red.

Is that so, I smiled to tease them. The to be for I is am. I am. I am Keke. He she it uses is. He is Rudi. She is eight years old. It is red.

Ooooohhh.. kalau yang itu sih sudah diajarin, bu.

Ooooohhh.. we have learned that, ma'am.

Sudah diajarkan tapi tidak tahu to be itu apa?

It has been taught but have no clue about to be?

Bisa dimengerti kalau ini adalah anak kelas 1 SD yang baru pertama kali belajar tata bahasa Inggris tapi anak SMP pun banyak yang tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas itu.

It is understandable if it is a first grader who just learns English grammar for the first time but there are actually many junior high school students who can't answer those questions.

Itu yang terjadi kalau sekolah menuntut anak untuk naik kelas dan lulus sesuai dengan standard nilai yang mereka, propinsi, menteri pendidikan dan negara tentukan.

This is what we get when school demand student to pass the class and graduate with the standard score which has been set by school, province, minister of education and the country.

Kita mendapatkan generasi demi generasi yang jungkir balik belajar (bahkan sampai menghalalkan segala cara dari mulai nyontek sampai membeli nilai) demi mendapatkan nilai dan bukan belajar demi mendapatkan pengetahuan.

So we've got generations that are studying like mad (even make every way from cheating to buying score) in order to get scores and not to get knowledge.

Menteri pendidikan berganti-ganti. Guru berganti. Murid berganti. Tahun berganti. Tapi sistem pendidikan di negeri ini tetap sama: mengejar nilai tinggi.

Minister of education change from time to time. So do teachers. Students came and go. Years passing by. However educational system in this country remains the same: chasing high scores.

Dan karena itu tempat-tempat les dan bimbingan belajar di luar sekolah menjamur dimana-mana.


And that is why courses and tutoring places outside schools are mushrooming everywhere.

Orang-orang seperti saya yang tidak memiliki gelar sarjana pendidikan tapi memiliki pengalaman dan pengetahuan menjadi amat sangat dibutuhkan. Terbukti dari pengalaman saya menjadi guru les dari tahun 2005 adalah saya tidak pernah mencari murid. Saya malah sampai harus membatasi jumlah anak yang ingin les pada saya karena keterbatasan waktu dan tenaga saya.

People like me who have no teaching degree but have the experience and knowledge are highly in demand. From my experience as a tutor from 2005 I can say that I have never had to find a kid to tutor. Infact, I even have to limit the number of kids under my tutoring because of the limitance of my time and energy.

*  *  *  *  *

In the house of ....

Sebuah rumah bolehlah disebut sebagai rumahmu, rumah bapakmu, rumah nenek moyangmu, rumah sakit, rumah toko, rumah duka, rumah Tuhan, rumah pelacuran, rumah minum dan rumah obat..

A house maybe called as your house, your father's house, your ancestor's house, hospital, store, funeral home, house of God, brothel, tavern and drugstore..

Tapi manusia yang ada di dalamnya sama.

The people in there are same. 

Ada orang-orang baik dan ada orang-orang keji.

There are kind people and there are also vicious people.

Ada orang-orang tulus dan ada orang-orang mesum.

There are sincere people and there are also lustful people.

Ada orang-orang rendah hati dan ada orang-orang munafik.

There are low profile people and there are also two faced people.

Ada orang-orang berdedikasi dan ada orang-orang gila hormat.

There are dedicated people and there are also snobbish people.

Dulu saya berpikir di satu rumah manusianya bisa lebih baik dari pada di rumah lainnya.

I used to think I can find better people in one house than in another.

Kemudian Tuhan menunjukkan alangkah naif dan bodohnya saya.

Later God showed how naive and stupid I was.

Tahun boleh berganti, masa jabatan dimulai dan berakhir, manusia datang dan pergi..

Year may change, the term of office begins and ends, people come and go..

Tuhan mengajari saya untuk melihat dan memperlakukan setiap manusia yang saya temui dengan penuh kewaspadaan.

God taught me to see and handle every person I meet with full alertness.

Sama seperti menghadapi seekor ular sanca. Sejinak-jinaknya dia, dia tetaplah ular. Biar kelihatannya dia mau saja dipegang, diangkat, digendong.. dia tetaplah seekor ular. Ular bukanlah kelinci yang tidak akan menyerangmu tanpa alasan. Ular bukanlah anjing yang mengenal, sayang dan tunduk pada pemeliharanya.


It is like facing a phyton. No matter how tame it is, it is still a snake. Though it appears to be okay to be touched, lifted, carried.. it is still a snake. Snake is not rabbit that won't attact you for no reason. Snake is not dog that knows, loves and obeys to its keeper.

Tersenyumlah pada orang-orang di sekitarmu supaya mereka senang. Pamerkan kesopananmu yang tanpa cela di depan mereka supaya mereka menyayangimu. Jadilah boneka mereka untuk mendapatkan keuntungan. Simpanlah segala umpatanmu dibalik senyum manismu, sembunyikanlah sumpah serapahmu dibalik kata-katamu yang selembut sutra dan tutupilah kebusukanmu dengan sikap jinak-jinak merpatimu.

Smile to the people around you to make them happy. Show your impeccable manner infront of them so they will love you. Be their puppet to gain something out of them. Keep your curses behind your sweet smile, hide your swearing under your silky words and cover your rottenness with your tame-pigeon attitude.

Tapi ingat! Sekali pun kamu sudah menjadi seperti itu, orang-orang yang kamu hadapi dan yang ada di depanmu tetap harus kamu anggap sebagai seekor ular. Jangan tertipu dengan kemanisan, kelemahlembutan, kebaikan, kesabaran yang mereka tunjukkan ke kamu karena siapa tahu mereka juga menganut prinsip yang sama dengan yang kamu terapkan kepada mereka dan bukankah dunia ini memang panggung sandiwara..

Remember this! Despite the fact that you have turned yourself like that, you are dealing with people who you still must to see as a snake. Don't be fooled by the sweetness, gentleness, kindness, patience that they show to you because who knows they also play same principle with the one you play toward them and after all the world is a theater..

Jadi tetaplah waspada.

So keep alert.

Tentu saja tidak semua orang adalah ular. Waktu akan memperlihatkan mana yang memang benar-benar tulus dan dapat menjadi bagian dari diri dan hidup kita.

Of course not everyone is a snake. Time will show which one is truly sincere and can be part of us and part of our lives.

Tapi jumlah mereka tidak banyak.

However, they are few.

Jadi tetaplah waspada.

So keep alert.

Itulah yang Tuhan ajarkan ke saya melalui hal-hal yang saya alami di dalam rumahNya.

It is what God taught me through the things I experienced in His house.

*  *  *  *  *

Jadi sekali lagi selamat tahun baru. Selamat menjalani satu tahun yang baru ini. Selamat menerima hal-hal baru sambil tidak melupakan hal-hal lama karena belum tentu semua yang lama itu adalah buruk.

So happy new year again. Good luck in this new year. Best wishes for getting new things while not forgetting the old stuff because the past does not contain only bad stuff.

No comments:

Post a Comment