18 September 2010 – 18 September 2013.
Sudah tiga tahun saya jadi penulis blog.
I have been a
blog writer for three years now.
Kalau bukan karena film 3 Idiots. Film India pertama dan
satu-satunya yang mau saya tonton dari awal sampai selesai.
If not because
of the movie 3 Idiots. The first and the only Indian movie that I was willing
to watch from beginning to the end.
Soalnya saya anti nonton film India karena isinya lebih
banyak nari dan nyanyi. Tambah nyebelin lagi, di dubbing ke bahasa Indonesia.
I prefer not
to watch Indian movie because it has many dancing and singing. Not to mention
that it has always been dubbed to Indonesian language.
Tapi di film itu para pemerannya berbahasa Inggris dan tidak
di dubbing ke bahasa Indonesia. Jadi saya bisa mendengar suara asli pemerannya
sambil sekaligus melatih telinga saya mengerti bahasa Inggris tanpa membaca
teks terjemahannya.
But in that
movie the actors spoke in English and it was not dubbed to Indonesian language.
So I could hear the original voice of the actors and gave my ears a chance to
understand English without reading the translation text.
Tetap ada nyanyi-nyanyinya tapi sedikit jadi saya bisa
bertoleransi.
There was
singing but very few so I could tolerate it.
Film itu sendiri bercerita tentang persahabatan sejati antara tiga
pemuda di kampus.
The movie was
about three young men’s true friendship when they were in college.
Bergantian saya tertawa dan menangis selama menonton film
itu karena penuh dengan adegan yang lucu dan juga menyentuh.
I laughed and
cried while watching it because of the funny and touching scenes.
Sayangnya di youtube saya tidak menemukan video versi seperti yang saya
tonton. Cuma ini yang saya temukan di youtube.
Too bad I didn’t find the video just
like the one I seen. I didn’t find it on youtube. This is the only one I found
on youtube.
Besoknya saya cari di internet informasi tentang film dan
para pemerannya. Dari situ saya menemukan blog Aamir Khan. Dia pemeran utama
dalam film itu.
The next day I
searched the internet looking for the film and its cast. I found Aamir Khan’s
blog. He was the movie’s leading man.
Sudah lama saya ingin punya blog. Tapi pada waktu itu banyak
hal belum saya ketahui. Misalnya saja, saya tidak tahu website mana yang
menyediakan fasilitas untuk blogging.
I had been
wanting to have a blog. But at that time there were many things that I didn’t
know. For example, I didn’t know which website for blogging.
Blog Aamir Khan memakai blogspot.com.
Aamir Khan’s
blog used blogspot.com.
Tapi ternyata tidak mudah untuk masuk ke website itu kalau
tidak punya akun di gmail.
But it was not
easy to log in to that website without gmail account.
Jadi sekedar info, kalau mau punya blog di blogspot.com,
bikin dulu akun di gmail. Kemudian buka website blogspot di www. blogger.com. Terus, tinggal login pakai alamat akun dan password di gmail.
So fyi, if you
want to have a blog using blogspot.com, you should have a gmail account. After
that, go to www.blogger.com and login using your gmail account and password.
Langsung deh punya blog. Tinggal lihat di deretan sebelah
kiri bawah ada template. Pilih deh tuh mau tampilan blog seperti apa. Jenis,
warna dan ukuran huruf pun bisa disesuaikan dengan pilihan pribadi.
There you have
a blog. The next thing to do is see the below list on left. There you can find
template icon. You can choose your own template. The type, color and size of
font can also be arranged to your own taste.
Saya tidak akan terangin panjang lebar gimana cara milih
atau ngedesain blog. Harus berani coba sendiri.
I won’t
explain how to choose or design the blog. You should learn to do that by
yourself.
3 tahun lalu saya buta total tentang blog. Saya tidak
belajar dari buku, tidak minta diajarin sama siapa pun dan tidak juga
nguprek-nguprek informasi di mbah google. Saya langsung coba. Ceklak sini,
ceklik sana. Kalau salah, gampang… tinggal di ulang lagi.
3 years ago my
knowledge on blogging was absolutely zero. I didn’t learn from any books nor
asked someone to teach me how to set up or design a blog, neither did I google
for information on it. I just tried it. clicked here and there. If it wasn’t
the right one, don't panic, … just tried it again.
Ngedesain blog di blogger ga susah kok. Masih lebih
ngebingungin wordpress. Sampai sekarang saya masih belum ngerti banget tapi
penasaran juga karena saya lagi mikir-mikir buat punya blog lain yang maunya
sih pakai wordpress. Mungkin nanti, sekarang belum ada waktu buat
nguprek-nguprek wordpress.
It is not hard
to do blog design at blogger. Wordpress is much confusing. I still can’t quite
understand it. I am curious, though, because I have been thinking to have
another blog and would want it to be in wordpress. Well, maybe later as I
haven’t got time to dig on wordpress.
Aamir Khan juga menginspirasi saya untuk memilih gaya
tulisan yang pas dengan kepribadian saya. Karena sebelumnya, saya tidak punya
spesialisasi. Saya menulis apa saja; puisi, cerpen, komik. Tapi saya tidak
punya ciri khas.
Aamir Khan
also inspired me to choose my own writing style that fits my personality.
Before that, I had none. I wrote from poem, short story, comic. But I had no
personal writing style.
Saya harus punya ciri khas yang tidak akan bisa di tiru oleh
penulis lain. Judul tulisan boleh di contek, gaya menulis pun bisa
dimirip-miripin tapi ciri khas saya tidak akan pernah bisa di tiru.
I had to have
my own trade mark that can’t be copied by other writers. They may copy my blog
title, they may try to imitate my writing style but my trade mark will not be
able to be copied.
Ini untuk menerangkan bahwa sebuah perusahaan penerbit menerbitkan
buku seorang guru dengan mengambil judul yang bisa dibilang sama dengan judul blog
saya ini. Hanya dibedakan dengan penambahan satu kata. Saya tidak tahu seperti
apa isinya. Apa juga mirip dengan tulisan saya atau beda, saya belum beli
bukunya.
This is to
explain that a publishing company published a teacher’s book using almost the
same title with my blog. They just added one word to make it different. I don’t
know about the content. Would it also the same or different with my writing in
this blog, I haven’t bought the book.
Saya tidak mempermasalahkan kalau seseorang terinspirasi
dengan tulisan saya. Blog saya juga adalah terinspirasi dari blog Aamir Khan.
Tapi dong, kreatif dikitlah kalau milih judul.
I don’t mind
if someone is inspired by my writing in this blog. Because I myself was
inspired by Aamir Khan’s blog. But be creative when choosing a title for your
own writing.
Ciri khas tulisan-tulisan Aamir Khan dalam blognya adalah
seperti catatan harian. Dia mencatat tentang kegiatan atau pekerjaannya,
orang-orang yang ditemuinya atau pendapatnya mengenai hal-hal tertentu.
Aamir Khan’s
writings that became his trade mark in his blog is that he wrote it as if it
were his diary where he noted about his activities, his work, the people he met
or his opinion on certain things.
Saya terinspirasi. Tapi membuatnya dengan gaya tulisan saya
sendiri; lugas, sederhana, jujur, lucu.
I was
inspired. But I made it my own style; straight forward, simple, honest, funny.
Apa pun atau siapa pun yang menjadi topik tulisan saya,
pastilah hasil dari mengamati dan merenungkannya.
Whatever or
whoever made as the topic of my writing is the result of watching and thinking.
Dari awal saya memang tidak berminat untuk menjadikan blog
ini murni seperti sebuah catatan harian. Jadi saya tidak akan menulis ‘hari ini
saya bertemu dengan…’; ‘kemarin si … nyebelin banget’ atau tulisan semacam itu.
From the start
I never planned to have this blog exactly like a diary. So I will not write
‘today I met…’; ‘yesterday … was a pain in the ass’ or things like that.
Saya menulis tentang hal-hal yang saya alami tapi juga
tentang bagaimana pendapat saya tentang hal-hal itu, kadang saya mengaitkannya
dengan hal-hal lain yang pernah terjadi sebelumnya dan menarik kesimpulan yang
jujur, adil dan bijak.
I write about
the things that I experienced but I add it with what I think about those
things, sometimes I relate it with other things that happened in the past and
draw an honest, fair and wise conclusion.
Dan karena saya juga adalah seorang yang lugu, saya telah
berhasil dengan suksesnya menginjak kaki orang lain tanpa saya sadari dan juga
tanpa saya sengaja.
And since I am
also a naive person, I have succeedly stepped on other people’s toes without me
realizing it nor did that on purpose.
Hanya segelintir orang yang bisa melihatnya sebagai suatu
hal yang tidak dilakukan oleh hati yang jahat, tidak dengan sengaja dan juga
tanpa maksud untuk menyakiti hati siapa pun.
Only a very
few people able to see it as something done not by evil heart, not on purpose
and never meant to hurt anyone’s feelings.
Sementara sebagian besarnya tidak mau repot-repot menahan
diri dan juga tidak mau berpusing-pusing melakukan pemikiran panjang, lupa
dengan segala dalil agama atau keyakinan yang dalam masa damai selalu diucapkan
tapi ketika masalah datang, sekejap langsung hilang, berganti dengan emosi dan
amarah bagai banjir bandang.
While mostly
don’t bother to hold themselves and neither to think it over, forgot about
every religion or faith teaching, something that they like to say during
peaceful time but when trouble comes, soon forgotten, replaced by emotion and
rage like a big flood.
Semua itu menjadi bahan tulisan yang tidak akan pernah ada
habisnya.
They are all
made into a never ending source for my writing.
Dan saya tetap menjaga agar tulisan saya jujur dan lugas.
And I keep my
writing to be honest and straight forward.
Sehari-hari saya berhadapan dengan bermacam-macam manusia.
I deal with
many kinds of people everyday.
Saya harus bermain sandiwara ketika berhadapan dengan
sebagian besar dari mereka.
I have to act
like an actress toward most of them.
Yaitu kepada mereka yang lebih menyukai kepalsuan dari pada kejujuran;
lebih merasa nyaman dengan kemunafikan dari pada ketulusan; lebih merasa
dihargai dengan kepura-puraan dari pada kemurnian hati.
And they are those who like
pretentious than honesty; more comfortable with hypocrisy than with sincerity;
feel appreciated by dishonesty than by heart’s purity.
Seseorang pernah mengatakan bahwa kalau saya ingin bertahan
di tempat ini maka saya harus bermain sesuai dengan aturan main yang berlaku.
Dan sejak itu pula, saya melakukannya. Itulah yang saya berikan. Dan saya
jadikan diri saya sebagaimana yang mereka inginkan.
Someone once
told me that if I wished to last in this place then I should play the game with
the applied rule . And that is what I do since that day. That is what I give.
And I made myself exactly like they wanted.
Tapi pikiran saya tetap menjadi milik saya seluruhnya.
But my mind is
still mine, all of it.
Pikiran saya tidak akan bisa di dikte orang lain.
My mind is not
a subject to be ruled by other people.
Dan pikiran saya adalah diri saya yang asli. Tanpa topeng.
Tanpa kepalsuan. Tanpa kemunafikan. Tanpa sandiwara.
And my mind is
the real me. No mask. No pretentious. No hypocrisy. No act.
Karena itu dalam blog ini saya menuliskan pemikiran saya
seaslinya.
That is why on
this blog I write what I have on my mind just as it already is.
Tidak suka?
Don’t like it?
Ya, jangan baca.
Well, don’t
read it.
Tapi melihat jumlah viewers blog ini, saya berkesimpulan,
tulisan saya menarik untuk di baca dan kejujuran didalamnya tidak menggentarkan
mereka untuk membacanya sekali dan lagi dan lagi.. hingga berkali-kali.
No comments:
Post a Comment