Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Saturday, November 30, 2019

As the year is coming to an end

Tahun 2019 akan berakhir dalam waktu sebulan lagi, cuy.

The year 2019 will come to an end in just a month, guys.

Tiga ratus enam puluh lima hari hampir tuntas dijalani.

Three hundred and sixty five days are almost completed.

Perjalanan panjang yang penuh cerita tentunya.

Long journey that full with stories.

Rasanya belum lama aja ya kita memulai tahun 2019.. eh, sekarang sudah mau mengakhiri tahun itu.

It feels like we just started the year 2019.. and now look how close it is to its end.

Ada banyak peristiwa sudah kita lalui.

We have been through many things. 

Yang dulu kita anggap begitu menyenangkan, menyedihkan, menakutkan, menyebalkan, menyakitkan ternyata semua sudah berada di belakang kita.

The things what we thought were so fun, sad, scary, upsetting, painful are now behind us.

Angan-angan, impian dan cita-cita mungkin ada yang sudah tercapai atau mungkin masih jauh dari kenyataan.

Hopes, dreams and wishes might have fulfilled or probably they are still far away from turning into reality.

Kebahagiaan di awal tahun masih tetap ada sampai mendekati akhir tahun ini? Bersyukurlah untuk itu.

The joy in the beginning of this year remains to this present day? Be glad for that.

Penderitaan yang masih bertahan dari awal sampai hampir akhir tahun? Yah, saya tahu rasanya. Saya pernah mengalami penderitaan yang dari tahun ke tahun tidak ada akhirnya. Setiap awal tahun saya berharap penderitaan itu berakhir tapi sampai tahun yang baru datang, penderitaan lama itu tetap bertahan.

Old misery is still present from the beginning until the year is almost end? Yeah, I know how it feels. I've had it from year to year like it had no end. Every new year I wished it would end but until the next year came, that old misery still very much existed.

Saya tidak tahu bagaimana menghibur hatimu yang sedang susah. Saya cuma bisa bilang terkutuklah penderitaan itu! Seandainya.... seandainya... seandainya... tapi saya tidak punya tongkat sihir dan Tuhan yang maha kuasa yang memiliki segala kekuatan melebihi kemampuan sihir Merlin si tukang sihir legendaris itu, oleh karena alasan tertentu tidak mau atau belum mau bertindak untuk mengeluarkanmu dari penderitaanmu.

I don't know how to cheer your troubled heart. I could only say damn that misery! If only... if only... if only... but I don't have any magic wand and the great almight God who has all the power more than what that legendary magician Merlin had, remains silent for the reason only himself to know why he hasn't do something to set you free from your misery.

Tapi marilah kita berhenti dulu memikirkan segala kesulitan karena dipikirkan pun tidak akan merubah keadaan. Kesulitan akan selalu ada di setiap tahun.

But let us stop thinking about all the troubles because keep thinking about it won't change anything. Trouble is there in any year we are in.

Mari, saya ingin melakukan kilas balik sedikit...

Come, I want to do a little flashback...

*  *  *  *  *

Mengawali tahun yang baru itu bagaikan membuka buku catatan di lembar yang paling depan.


Starting a new year is like opening a new notebook on its first sheet.

Bersih. Rapih. Kosong.

It's clean. Neat. Empty.

Banyak dari kita yang bertekad untuk memulai lembar baru.

Many of us determined to start a new sheet.

Ada juga yang tidak peduli. Buat mereka tahun baru hanyalah bentuk dari kelanjutan perjalanan dari cerita-cerita lama dari tahun sebelumnya.

Others don't care. For them new year is just a continuing old story from the previous year.

Saya tidak mau repot membahasnya karena kita punya pemikiran masing-masing mengenai hal tersebut. 

I don't want to talk about it since each of us have our own minds about it.

*  *  *  *  *

A break from teaching

Mengajar adalah kombinasi dari bakat dan panggilan.

Teaching is a combination of talent and calling.

Tidak semua orang bisa mengajar sekali pun dia punya ijasah guru.

Not everyone can teach though that person has a teaching degree.


Saya menjadi guru itu adalah karena dibawa oleh perjalanan nasib. Tidak sengaja. Tidak direncanakan. Tidak terpikirkan. Bukan pilihan. Tapi... toeng.. toeng... gegara saya iseng dan gila ikut-ikutan ngajar di Sekolah Minggu gereja tetangga saya akhirnya dari situ saya jadi guru les dan kemudian berakhir jadi guru di sebuah TK swasta.

Fate brought me to the path of becoming a teacher. It happened unproposedly. Unplanned. Unthinkable. Not an option. However... tadaaaaa... it all started from what I thought I've got nothing to lose to do this stuff and crazy enough to jump into it led me to become a tutor and ended up teaching in a private kindergarten.

Gimana kok bisa jadi guru sementara ijasah guru aja tidak punya?

How could I become a teacher when I don't even have any teaching diploma?

Karena saya suka tantangan.

Because I love challenge.

Karena saya selalu belajar dari pengalaman.

Because I always let experience taught me.

Karena saya jatuh hati pada anak-anak.

Because I fell in love with the kids.

Sederhana? Ya. Tapi tentunya dalam prakteknya tidaklah sesederhana itu.

Simple? Yes. But reality is not that simple.

Mengajar itu berhadapan dengan manusia. Sekecil apa pun dia, sependek apa pun dia, semuda apa pun dia... dia tetap manusia.. bukan benda mati yang bisa dengan mudahnya kita taruh atau lempar kemana pun kita mau.

Teaching deals with human. No matter how small, short or young that person is... he/she is a human being.. not a thing that we can easily put or throw away anywhere we like.

Dibelakangnya ada emaknya, babenya, kakaknya, adiknya dan sekompi pasukan dalam keluarganya yang ikut berpartisipasi dalam hal membentuk karakter, pola pikir serta kebiasaannya.

Behind that person there are his/her mom, dad, brother, sister and other family members who have their contributions in forming that person's characters, mindset and habits.

Ketika dia masuk ke sekolah... dibawanyalah gabungan semua hal itu seperti membawa satu koper besar ke sekolah dan membukanya di sana. Entah itu memudahkannya dalam belajar, bergaul dan bertumbuh atau malah menyusahkan dirinya sendiri, menyusahkan teman-temannya atau menyusahkan guru-gurunya... saya telah menghadapi semuanya.

When he/she goes to school... he/she brings it all to school like a big stuffed suitcase and then open it once he/she gets in school. Whether it's all makes it easier for him/her to learn, socialize or grow or bring trouble to him/herself, to friends or to the teachers... I've experienced it all.

Lalu di belakang si guru juga ada sekompi pasukan; tuntutan dari sekolah untuk memenuhi kurikulum, menghasilkan murid-murid yang bisa mengikuti kurikulum tersebut serta harus tunduk pada seribu ketentuan dan aturan main yang diterapkan oleh sekolah.

Behind the teacher there are some baggages too; school's demand for the teacher to follow the curriculum, having the students able to follow that curriculum and have to bow down to thousands of school's terms and regulations.

Lalu beban ekspektasi dari orang tua yang menganggap guru adalah mahluk sakti yang dapat merubah murid yang malas menjadi rajin, yang nakal menjadi anak manis, yang bodoh menjadi pintar, mendapat nilai bagus, dapat naik kelas dan lulus.

In other hand there are parents who think teachers are super power heroes who can turn lazy student into a diligent one, the trouble maker into a sweet dear kid, the dumb into smart one who gets good grades, can pass classes and graduate.

Apakah si guru adalah manusia tanpa beban? Tentu saja tidak. Banyak yang gajinya demikian rendah sampai dia harus bekerja dobel. Banyak yang harus berjuang menghidupi bukan cuma dirinya saja tapi juga anak-anaknya, orang tuanya atau mertuanya.

And is the teacher a burden free creature? Of course not. Many have paid so low that they must have another jobs. Many have to strugle on feeding not themselves but also their kids, parents or inlaws.

Mengajar tetaplah panggilan hati saya tapi setelah berjalan hampir lima belas tahun, saya lelah. Fisik dan hati.
Teaching shall always remain a passion for me but after doing it for almost fifteen years, I'm just tired. Physically and mentally.

Jadi saya putuskan untuk istirahat dulu.


So I decided to take a break.

*  *  *  *  *

Traveling

Pada dasarnya saya adalah orang yang gampang bosan.

Basically I get bored easily.

Dulu sewaktu duit dan nyali belum sebesar sekarang, paling-paling saya cukup puas buat milih beli buku banyak-banyak atau berjam-jam nulis buat menghilangkan kebosanan.

Back then when I didn't have enough money and guts, went on books shopping spree and spent hours of writing were my ways to get away from boredom.

Semua berubah justru setelah saya berusia di atas 40 tahun.

Everything changed after 40.

Mulailah saya suka jalan-jalan dan lebih suka jalan sendiri.

I started to like going on traveling and prefer to go on solo traveling.

Omong-omong, tahun 2019 ini umur saya 48 tahun lho. 

Btw, I'm 48 years old in 2019.

Dan tahun ini saya pergi ke Kawah Putih Ciwidey di Bandung. Sendirian.


And this year I went traveling to White Crater Ciwidey in Bandung. All by myself.

Sayangnya cuma itu perjalanan solo saya di tahun 2019. Perjalanan lainnya bersama-sama dengan orang-orang dari kantor dan teman-teman.

April - Kinasih, Sukabumi

Unfortunately it was my only solo traveling in 2019. Other traveling were with people from work and with friends.

Enak mana jalan sendiri atau jalan rame-rame? Masing-masing ada enak dan ga enaknya sih. Kalau disuruh milih ya saya lebih suka jalan sendiri.

June - Otw to Jakarta Fair

Which one better? Going solo or with friends? Well, each have their own good and bad sides. I'd prefer going solo.

Jalan sama orang lain itu enaknya ya lebih aman aja sih. Tapi lebih baik pilih sama orang yang asyik buat diajak jalan.

September - Situ Gunung Suspension Bridge

Traveling with other people are safer. However, better choose the one who can be a great traveling buddy.

Orang yang asyik ini bukan berarti orang yang sering traveling juga ya. Definisi orang yang asyik adalah orang yang kepribadiannya bisa cocok sama diri kita supaya hati dan pikiran jadi tentram selama jalan-jalan sama dia.

August - Taman Angsa Sukabumi

A great travel buddy is not someone who travels a lot. The definition of a great travel buddy is someone whose personality can go along well with us to make our hearts and minds put at ease while traveling with that person.

*  *  *  *  *

Birthdays
Hayoo... siapa ga suka sama ulang tahun?

Ok... who doesn't like birthdays?

Yap, tiap orang beda-bedalah pemikirannya dan saya tidak sedang berminat untuk membahas mengapa ada yang wajib merayakan ultah, ada yang ngambek kalau ultahnya dilupakan, ada yang cuek aja dan ada juga yang lupa sama ultah sendiri.

So, everyone has their own thinking about it and I'm not in the mood to talk about why some feel obliged to celebrate birthdays, others get upset when people forget their birthdays, in the meantime there are those who cool about it and even forget their own birthdays.

Karena yang mau saya ceritakan adalah ultah berkesan di tahun 2019.

Lana's 3rd birthday

As what I want to tell you is about memorable birthdays in 2019.

Dad's 75 birthday

Dari yang paling kecil sampai ke yang paling tua.


From the youngest to the oldest one.

Dari hepinya dapat kue ultah dari cucu teman yang tanggal ultahnya sama dengan tanggal ultah saya sampai waktu dapat goodie bag ultah. Yey! Soalnya saya ga ngerayain ultah so otomatis ga ada kue, boro-boro kasih goodie bag.


From being so happy to get a slice of colleague's grandson's birthday cake whose birthdate happens to be the same with mine up to up to when receiving a birthday goodie bag. The thing is I didn't get any cake let alone giving out goodie bag for my birthday.

*  *  *  *  *

Workplace is both heaven and hell on earth

Harus diakui di dunia ini tidak ada satu pun tempat kerja yang seratus persen enak dan sempurna.

Fact says there is no workplace in this world that one hundred percent nice and perfect.

Setiap kali saya berpindah tempat kerja, saya selalu membawa (terlalu) banyak harapan bahwa tempat kerja yang baru akan (jauh) lebih baik dari pada tempat kerja yang lama.

Everytime I changed jobs, I've always had (too much) hope that the new workplace would be (so much) better than the former one.

Ada tempat kerja yang suasananya enak tapi gajinya ga enak.

One workplace had a nice environment but sucked in the salary.

Ada tempat kerja yang gajinya lumayan bagus tapi masa depannya tidak cerah.

There was a workplace that paid good salary but the prospect for the future wasn't good.

Dari total delapan tahun saya berada di tempat kerja ini baru kira-kira setahunan terakhir ini saja suasana jadi sembilan puluh persen agak enakan.

I've worked in this workplace for eight years and it's just been about a year things go about ninety percent better.

Gimana tahun-tahun sebelumnya?

How were the previous years?


Mak! Setan-setannya gemuk-gemuk dan gahar-gahar di sini.

Ffftt! The devils in here were big and fierce.

Saya tidak sedang menggambarkan fisik manusia secara lahiriah ya.

I wasn't describing it as if it were literally a human being.

Saya mempercayai manusia digerakkan oleh dua kuasa yang bersumber dari: Tuhan atau setan.

I believe human is moved by two powers which is either: God or devil.

Dan setan-setan di sini benar-benar bergerak secara luar biasa lewat beberapa orang yang sadar atau tidak sadar menyediakan mereka sebagai media untuk dipakai setan menyerang, menyusahkan, menyakiti dan merugikan saya.

And the devils in this place made one hell of actions through some people who either awared or unawared have accomodated themselves as medias for satan to attack, brought trouble, pain and loss for me.

Tapi untunglah masih ada disisakan orang-orang lain yang melakukan hal kebalikan yaitu yang berdiri di pihak saya.


However there are some people who do the opposite which is standing by my side.

Ini memberikan semangat.


It keeps the spirit up. 

Dengan mereka ini sesekali kita juga bisa sedikit melonggarkan aturan dan berbuat kegilaan sementara.


These people are with whom we can let lose of the rules and make some temporary insanity stuff.

*  *  *  *  *

A loner or enjoying to be in the crowds?

Lebih suka jadi penyendiri atau milih untuk reramean sama orang-orang lain?


Prefer to be a loner or opt to be in the crowds of people?

Saya sebetulnya lebih cenderung menyukai kesendirian saya tapi saya juga bisa menikmati saat-saat reramean dengan orang-orang lain asal jangan kelamaan.. hehe.. kalau kelamaan nanti 'warna aslinya' nongol dan jadi ga seru lagi.


I prefer to be a loner but I can enjoy being in the crowds as long as it just for a short of time.. haha.. if it goes too long everyone's true color will submerge and it won't be fun anymore.

Dalam hidup kita tidak bisa total jadi penyendiri atau kita akan jadi mahluk aneh jadi biarlah semuanya itu bisa seimbang.

We can't totally be a loner or it would make us some weirdos so let's make everything balance.

*  *  *  *  *

Performances

Saya yang pada dasarnya memang penyendiri memang agak susah buat keluar dari 'cangkangnya' kalau bukan karena ada yang menyeret saya keluar atau ada sesuatu di luar sana yang cukup menarik untuk membuat saya mau keluar dari dalam cangkang itu.

I am a loner, it's my nature, so it's kind a hard to drag me out from my shell unless someone does it to me or there is something that gets my attention and it is strong enough to make me leave my shell.

Angklung adalah satu dari segelintir hal yang mampu menyeret saya keluar dari dalam cangkang saya.


Angklung is one of the few stuff that ables to make me leave my shell.

Angklung itu apa? Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu. Satu not, satu angklung. Saya memegang angklung untuk not la biasa dan kadang saya pegang dua angklung untuk not la biasa dan la rendah.

What is angklung? It is Indonesian traditional music instrument made from bamboo. One note, one angklung. Mine is for the note 'la'. Sometimes I've to have two notes which means I've to have two angklungs.

Saya suka musik tapi buta musik. Artinya saya suka mendengarkan musik tapi tidak tahu bagaimana bernyanyi atau memainkan alat musik.

I love music but I don't know music. It means that I like listening to music but I don't know how to sing or play musical instrument.

Tapi saya suka tantangan dan ketika ada yang mengajak saya untuk gabung dengan kelompok angklung di tempat kerja saya.. wow.. terlalu menarik untuk ditolak walau saya juga dag-dig-dug-der.


But I love challenge and when someone asked me to join angklung group in my workplace.. wow.. that was too interesting to be declined though it made me nervous.

Kami bukan hanya berlatih. Kami tampil!


We were not just having practices. We performed!

*  *  *  *  *

Reunion
Ketemu sama teman sudah lama ga dilihat itu rasanya luar biasa.

Meeting with friends whom we haven't seen in a long time feels so great.

Kadang pertemuan itu memang sudah direncanakan tapi tidak jarang justru tiba-tiba terjadi.


Sometimes it's something that we have planned but other times it just happened.


Reuni selalu memberikan cerita dan meninggalkan kenangan.


Reunion has always had its own story and left some memories.


Dan tahun 2019 ini acara reunian saya lumayan banyak juga.


And I had quite lots of reunion in 2019.

Entah kapan ya kita bisa ketemu lagi. 

Don't know when we can get together again.

Karena itu kalau ada yang ngajak reuni, ikut deh.

So if anyone asks you to attend a reunion, go.. just go.

Tapi ada reuni yang menandai suatu perpisahan.

He drove me here and we kissed goodbye

But there is reunion that remarks a separation.

*  *  *  *  * 

Itulah kenangan dari tahun 2019.

Those are the memories from 2019.

Tidak lama lagi tahun 2019 akan berakhir dan tahun 2020 akan datang.

2019 will end very soon and 2020 will be here.

Dan kita akan membuat kenangan-kenangan baru.

And we will make new memories.