Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, November 21, 2013

Curug Luhur (Luhur Waterfall)

Tadinya saya mengira hanya ada satu jalur menuju Curug Luhur.

At first I thought there was only one way to get to Curug Luhur.

Dari terminal angkot Laladon naik angkot 05 menuju Ciampea, turun di Tapos lalu melanjutkan perjalanan dengan naik ojeg menuju Curug Luhur. Demikianlah keterangan yang saya dapatkan dari istri ‘adik’ saya.

Take 05 angkot to Ciampea from Laladon angkot terminal, get off at Tapos and take ojeg (motorcycle) to Curug Luhur. That was the information I got from my ‘brother’s’ wife.

Satu hari sebelum saya berangkat ke Curug Luhur (Minggu, 10 Nov) saya bertemu dengan seorang teman dan ketika dia mengetahui saya akan ke Curug Luhur, dia menceritakan bahwa dia pernah ke tempat itu dan memberitahu saya harus ambil angkot menuju Ciapus dari seberang BTM, di jalan Empang.

A day before I went to Curug Luhur (Sunday, Nov 10th) I met a friend and once she knew I planned to go to Curug Luhur, she told me she went there before and she just told me to take angkot to Ciapus from across BTM (Bogor Trade Mall), at Empang street.

Sepertinya kok jalurnya lebih saya kenal dan lebih sederhana.

The route is more familiar to me and simplier too.

Jadi keesokan harinya (Senin, 11 Nov) berangkatlah saya langsung menuju BTM.


So the next day (Monday, Nov 11th) I left straight to BTM.

Setelah sampai di BTM, saya menyeberang jalan. Dua kali bertanya pada supir angkot nomor 03 jurusan Ciapus dan mereka semua mengatakan hal sama, untuk ke Curug Luhur, harus naik angkot yang di kaca depannya bertuliskan ‘FATEN’.

I crossed the street once I got at BTM. Twice I met 03 Ciapus angkot driver and I asked which angkot should I take to go to Curug Luhur. Each of them told me I should take angkot that has ‘FATEN’ sign written on the front rear.

Angkotnya sedikit.

The angkot serving the route to Curug Luhur is rare.

Saya beruntung menemukan satu yang akan segera berangkat dan beruntunglah juga saya karena masih tersisa persis satu tempat walau pun saya harus terjepit di antara penumpang dan di depan kaki saya tergeletak kantong plastik jumbo berisi pisang.

I was lucky to find one that was leaving and lucky to find one last seat though I had to be stuffed in between other passengers and there was this jumbo size plastic bag fulled with bananas placed infront of my feet.

Perjalanan memakan waktu satu jam. Tanpa macet. Tanpa ngetem.

It took about an hour to get there. No traffic jam. Didn’t make any long stopping to get new passenger.

FYI, untuk yang belum tahu angkot Bogor seperti apa sih, ini ada fotonya.

FYI, for those who don't know how angkot Bogor looks like, here is the photo.


Curug Luhur yang saya temui banyak bedanya dengan yang saya lihat dari hasil googling di internet.

There were many differences I met in Curug Luhur with the googling result.

Yang pertama adalah harga tiket masuknya yang melonjak menjadi Rp.40.000,-.

Nov 2013

The first is the entrance fee is sky rocketing to Rp.40.000,-

Teman saya memberitahu ketika dia kesana harga tiketnya hanya Rp.7.000,-. Dari hasil googling, saya menemukan blog yang menulis tentang kunjungannya ke Curug Luhur pada Juni 2010 dan  terlihat harga tiketnya malah lebih murah, Rp.5.000,-
My friend said when she went there it was only Rp.7.000,-. I Googled and found a blog written about Curug Luhur and it showed that 3 years ago it was even cheaper than that as it was only Rp.5.000,-

Rupanya diadakan renovasi dan pembangunan besar-besaran.

It looks like huge renovation and reconstruction were made.

Rupanya tempat ini ingin dijadikan sebagai tempat wisata air.

Nov 2013

It looks like this place is turned into a waterpark.

Nov 2013
Tapi saya kecewa melihat keaslian air terjunnya malah jadi sangat berkurang.

But it disappointed me to see it has lessened the natural side of the waterfall.

Tempatnya sih tidak jelek. Masih dikitari oleh rimbunnya pepohonan.

The place isn’t that bad. It is still surrounded by lots of trees.

Tapi menurut saya seharusnya bagian air terjunnya tetap dibiarkan alami. Dari foto-foto yang saya dapatkan di internet menunjukkan tadinya ada beberapa air terjun tapi sekarang yang paling besar hanya satu itu dan itu pun tidak sebesar seperti yang terlihat pada foto di tahun 2010, sementara yang lainnya saya kira air mengalir di selokan.

Nov 2013
But they should leave the waterfall as origin as possible. The photos from the internet shows there were some waterfalls but the one I met there was just the main one and it is not as big as the ones showed in the photos taken 3 years ago, while the others didn’t look like waterfalls that I mistakenly thought they were water flowed in the ditch.

Nov 2013

http://hazfaa.blogspot.com (April 2011)

Hal lain yang bagi saya merusak pemandangan adalah atap-atap asbes dari tempat-tempat yang menjual makanan sehingga memberi kesan kumuh. Lantainya terbuat dari kayu atau mungkin malah hanya semen. Gelap. Buat saya memberi kesan menjijikkan. Apalagi saya melihat pakaian si penjual makanan di jemur berjejer-jejer pada selembar tali.

Nov 2013

Other things that ruined the view is the asbestos roofs of what seems to be food stalls. It gave the slum impression. I saw the floor are made from wood or maybe just cement. Dark. I found it kind a disgusting. Not to mention that I saw laundry were hung in a rope.

Saya tidak berminat untuk berenang karena tujuan utama saya kesitu adalah untuk melihat air terjunnya, lagi pula saya sedang menstruasi pada waktu itu, juga karena saya datang sendiri, lalu saya perkirakan airnya pasti sedingin air es dan alasan terakhir adalah karena saya lihat kolamnya banyak yang berlumut… haduh, pasti licin..

Nov 2013

I wasn’t in the mood to swim in the swimming pools because my main reason was to see the waterfall, beside, I was having my menstruation at that time, I came alone, the water must be icy cold and last reason is I saw the floor on those pools were moss covered.. gosh, it must be slippery.

Nov 2013

Toiletnya amat sangat sederhana. Hanya bangunan bertembok dan berlantai semen. Wc jongkok, bak mandinya sepanjang kloset jongkok itu dan tingginya mungkin hanya 50 cm.

I googled & found this image that looks like the one in Curug Luhur toilet,
though this one is so much better as it is ceramic floor & wall

The toilet is so modest. It is just a building with cemented wall and floor, with Asian watercloset, the bathtub is about 60x20 cm, with its height is probably just 50 cm.

Soal kebersihan toilet? Hmm.. saya tidak tahu apa rutin dibersihkan atau tidak. Yang pasti saya melihat bungkus permen dan bungkus bekas shampo sachet di lantai. Tidak ada tempat sampah.

Toilet cleanliness? Hmm.. I don’t know if they clean it regularly or not. One thing for sure is I saw candy wrappers and shampoo sachet wrapper on the floor. There is no dust bin.

Tapi pemakai toilet harus bayar Rp.2.000. Lucu juga. Airnya kan dari sumber mata air alias gratisan. Bukan air PAM.

But it is charged Rp.2.000 to use the toilet. Kind a funny. The water came from the spring which of course free of charge. It is not the city water.

Kalau bukan karena kebelet pipis banget dan harus mengganti pembalut sebelum pulang, saya pasti ogah masuk ke toilet itu.

If not because I needed to pee and had to change my sanitary napkin before I went home, I definitely wouldn’t get in that toilet.

Duta Berlian Hotel. the toilet is across the swimming pool
Bandingkan dengan pengalaman saya ketika berenang di kolam renang Hotel Duta Berlian beberapa minggu sebelumnya. Tiket masuknya Rp.20.000 tapi toiletnya bebas bea. Kondisi luar toiletnya memang kecil dan jelek tapi kondisi di dalam bilik-biliknya lumayan bagus dan bersih, klosetnya kloset duduk, ada shower, berkeramik, ada gantungan baju dan tempat untuk menaruh sabun atau shampo, ada tempat sampah, penerangannya cukup baik.

western watercloset

Compared it with the swimming pool in Duta Berlian Hotel when I went there for a swim few weeks earlier. The entrance fee is Rp.20.000 but the toilet is free of charge. So the outer look of the toilet is small and not good but inside the chambers are pretty good and clean, they’ve got western watercloset, there is shower, ceramic floor, there are hanger, a place to put soap or shampoo, there is a dust bin too and good lighting.

Bagaimana dengan orang-orang yang saya temui di Curug Luhur?

How about the people I met in Curug Luhur?

Penjaganya kelihatan acuh tak acuh. Dan saat bicara lebih banyak tidak mau memandang bertatapan mata. Aneh.. saya toh tidak akan menggigit, pak.. hehe..

Nov 2013

The guy at the ticket counter looked ignorance. And when he spoke to me, he avoided eye contact. That’s odd.. I wouldn’t bite you, sir.. lol..

Ada brosur?

Do you have any brochure?

Habis..

Ran out of it.

Yee.. gimana ceritanye.. sudah lokasinya di ujung dunia, angkot yang melewati tempat ini sedikit, tiket masuknya mahal, air terjunnya makin tidak alami, kolam renangnya lumutan lantainya, toiletnya tidak menggairahkan.. trus, stok brosur ga banyak… gimana elu mau promosiin ni tempat, coy..

Nov 2013

Yeah.. right.. there it is located at the end of the world, few angkot serving the route to this place, the entrance fee is expensive, the waterfall became less natural, the moss covered floor swimming pools, the unimpressive toilet.. and now you’re telling me you don’t have any brochure left?!.. how would you promote this place to the world, dude..

Keluh..

Sigh..

Jadi buat saya yang mengesankan dari tempat itu hanyalah air terjunnya dan pemilik warung tempat saya makan soto mie, dua kakak beradik itu sangat ramah. Adiknya malah dengan senang hati menjadi tukang potret untuk saya.

What impressive for me from this place is the waterfall and the friendly sisters who owned the food stall where I bought a bowl of soto mie or noodle. The youngest one even happily became my photographer.

Oya, semangkok soto mie dan segelas teh manis panas dibandrol dengan harga Rp.20.000,-. Soto mie-nya lumayan enak dan porsinya lumayan bikin kenyang.

Nov 2013

Oh, it cost me Rp.20.000,- for a bowl of soto mie or beef noodle and a glass of hot sweet tea. The beef noodle tasted quite good and the portion is enough to satisfy the hungry stomach.

Rincian biaya saya untuk berangkat dari rumah sampai Curug Luhur adalah sbb;
Angkot Ciomas sampai Merdeka Rp.4.000,-
Angkot Merdeka sampai BTM Rp.2.500,-
Angkot (FATEN) dari BTM ke Curug Luhur Rp.7.000,-

Details cost for my departure from my house to Curug Luhur is as follows;
Angkot Ciomas to Merdeka Rp.4.000,-
Angkot Merdeka to BTM Rp.2.500,-
Angkot (FATEN) from BTM to Curug Luhur Rp.7.000,-

Rincian biaya saya untuk pulang dari Curug Luhur sampai rumah adalah sbb;
Angkot (FATEN) dari Curug Luhur ke BTM Rp.7.000,-
Angkot dari BTM – Gunung Batu Rp.3.000,-
Angkot dari Gunung Batu - Ciomas Rp.3.000,-
Becak dari depan kompleks perumahan sampai ke depan rumah Rp.5.000,- (jalan kaki memakan waktu sekitar 10 menit dengan kecepatan sedang, 15 menit kalau leyeh-leyeh. Saya naik becak hanya kalau hari hujan, saya sedang capek atau badan tidak fit)

Becak or Pedicab

Details cost for from Curug Luhur to my house is as follows;
Angkot (FATEN) from Curug Luhur to BTM Rp.7.000,-
Angkot from BTM to Gunung Batu Rp.3.000,-
Angkot from Gunung Batu to Ciomas Rp.3.000,-
Becak from my housing complex entrance to my house is Rp.5.000,- (it takes about 10 minutes on foot-average speed, 15 minutes slow walk. I only take becak or pedicab if it is raining, I was tired or feeling unwell).

Ditambah dengan tiket masuk Rp.40.000,- dan soto mie serta teh manis panas sebesar Rp.20.000,-

Add it with entrance fee Rp.40.000,- and a bowl of beef noodle and hot sweet tea of Rp.20.000,-

Totalnya jadi berapa ya?.. mabok saya ngitungin angka-angka itu jadi itung aja deh sendiri.. hehe..

How much is that in total?.. it gives me the dizzy to count those numbers so I let you do the counting.. lol..

Begini deh, perjalanan backpacking ini setidaknya membutuhkan budget sekitar Rp.100.000,-

Let me put it this way, this backpacking trip budget is around Rp.100.000,-

* US$1 = Rp.9.563 (exchange rate per Thursday, 21 Nov 2013)

Duit celengan saya berkurang deh… hiks..


My piggy bank has become slimmer..

Tapi nilai kebahagiaan, kepuasan dan kebanggaannya melebihi nilai uang. 

But the happiness, satisfaction and pride are worth more than money value.

No comments:

Post a Comment