Tidak keberatan kalau saya kasih
kamu..
Saya yakin tidak akan ada yang nolak kalau di kasih kue, es
krim, uang, hp, tiket pesawat gratis..
I am sure
no one says no when given free cake, ice cream, money, cellphone, plane
ticket..
Pokoknya segala sesuatu yang gratis pasti tidak akan di
tolak dong..
Anything
free is very welcome..
Hmm… lalu bagaimana kalau ibu anda memberikan kepada anda…
diabetes? Kanker payudara?
Hmm… so
how if your mother give you… diabetic, breast cancer?
Atau ayah anda memberikan anda… apa ya kira-kira?.. mm..
tekanan darah tinggi, thalassemia?
Or your
father give you… let’s see, what would that be?.. mm.. high blood pressure,
thalassemia?
Semua gratis lho.. hehe..
They came
for free, you know.. lol..
Kira-kira sebulan lalu saya membaca berita di yahoo.com
tentang Angelina Jolie yang menjalani operasi pengangkatan indung
telur dan juga payudara.
In May I read in yahoo.com about Angelina Jolie who had hysterectomy and double mastectomy. It means she had
her ovaries and breast removed.
Apa dia sakit?
Was she
ill?
Tidak. Dia hanya memutuskan untuk menolak pemberian gen yang
kemungkinan diturunkan oleh ibunya.
Nope. She
just decided not to accept the gene that her mother might have passed to her.
Ibunya meninggal karena kanker ovarium (indung telur).
Her mother
died of ovarian cancer.
Tentu saja tindakannya mengundang reaksi pro-kontra.
She surely
got many pros-cons reaction.
Yang pro mengatakan bahwa siapa pun berhak melakukan apa pun
terhadap tubuhnya sendiri. Toh tidak menyalahi hukum, tanggung sendiri segala
resiko dan tidak bermasalah dalam hal keuangan.
The pros
said anyone has the right to do whatever he / she wants to his / her own body.
As long as it does not violated the law, willing to take any risk and
financially capable.
Yang kontra mengatakan dia lebay, terlalu berlebihan. Toh
dia sehat-sehat saja dan belum tentu juga dia akan menderita kanker seperti
ibunya.
The
contras said she was exaggerated. She had no health problem and who said she
would get the same cancer that her mother had.
Saya mendukung pertimbangan dan keputusan Angelina.
I support
Angelina’s consideration and decision.
“Jangan punya pikiran seperti itu!” Andre terdengar kaget
ketika semalam dia menelpon saya.
“Never ever
have that kind of idea!” Andre sounded shock when he called last night.
Di antara sekian banyak yang kami bicarakan, Angelina serta
seorang istri satpam di tempat kerja saya yang terkena kanker rahim masuk dalam
percakapan kami.
Of all the
things we talked, Angelina and my office’s security guard’s wife who is having
uterus cancer were among them.
Istri satpam itu baru 4 bulan lalu melahirkan anak mereka
yang ke dua. Tapi setelah itu terus menerus mengalami pendarahan. Bulan lalu
diagnosanya kanker rahim. Operasi pengangkatan rahim dan indung telur pun
dilakukan. Lalu beberapa minggu lalu diketahui sel kanker telah menyebar sampai
ke otak.
The
security guard’s wife gave birth to their second child. But after that she had
unstoppable bleeding. Last month she was diagnosed with uterus cancer. She had
hysterectomy. Few weeks ago the cancer cells have spread to her brain.
Saya dengar dari seorang rekan bahwa ibu dari istri satpam
itu meninggal karena kanker.
I heard from
an acquaintance that the security guard’s wife’s mother died of cancer.
Lalu saya mengatakan bahwa sebulan sudah lewat sejak
terakhir kali saya mendapat menstruasi. Bagaimana saya dag-dig-dug memikirkan
apakah menstruasi ini akan kembali menggila atau bisa kembali normal. Dan bahwa
saya berharap tidak usah mendapat menstruasi bulan ini, bahkan kalau bisa tidak
usah lagi selamanya.
So I told
him that a month have passed since the last time I had my menstruation. It is
making me nervous to think if it will rage again or will be able to get back to
normal. And how I wished I won’t have it this month, even forever if I may.
Reaksi Andre membuat saya bertanya-tanya.
Andre’s
reaction makes me wonder.
“Tidak ada yang abnormal dengan rahim atau indung telur
kamu” katanya “kenapa kamu punya pikiran ingin membuang mereka? Kanker tidak
ada dalam sejarah keluarga kamu dari pihak ayah atau ibu kamu. Jadi kenapa
harus khawatir?”
“There is
no abnormality in your uterus or ovaries” he said “so why do you want to get
rid of them? You have no cancer history in your family, not from your mom or
dad. So why worry?”
Ya, betul. Tapi di rahim ibu saya pernah ada kista. Dan tahun
2001 saya pernah menjalani operasi pengangkatan kista di indung telur.
That is
true. But my mother had a cyst in her uterus. And in 2001 I had a surgery to
remove a cyst off my ovary.
“Kamu akan baik-baik saja” kata Andre lembut “jangan
berpikir negatif. Saya bahkan berharap suatu hari nanti kita akan menikah dan
punya anak”
“You’ll be
fine” Andre spoke gently “don’t think negatively. I even keep the hope that one
day we will get married and have our own child”
Yah, kalau saja saya bertemu dengan dia 10 tahun yang lalu..
ketika saya masih lebih muda, ketika saya belum mengalami banyak hal yang
membuat saya lebih dewasa dan kokoh tapi juga meninggalkan banyak kepahitan..
ketika saya masih sangat naif memandang dunia ini.. pastilah saya akan menerima
lamarannya, mengikutinya pindah ke negerinya dan saat ini kami mungkin sudah
punya 2-3 anak.
Yeah, if
only I met him 10 years ago.. when I was so much younger, before I had so many
things that matured and firmed me but yet also left lots of bitterness.. when I
saw the world with a naive eyes.. I would definitely accept his marriage
proposal, moved to his country and we probably had 2-3 children by now.
Tapi perjalanan hidup saya tidaklah seindah dan sesederhana
itu.
But my
life is not as beautiful and simple as that.
Di usia 42 tahun, saya malah tidak ingin menikah. Saya
menginginkan kebebasan. Saya ingin menemukan kembali diri saya.
At 42 I
don’t want to get married. I want my freedom. I want to discover myself again.
Anak? Wah, kebayang tidak melihat saya berperut buncit di
usia 42-43? Hehe.
Children?
Well, could you picture me pregnant at 42-43? Lol.
Rasanya saya lebih suka hiking ke gunung, dugem sampai subuh
atau bahkan terbang layang dari pada punya anak. Setidaknya saya memiliki diri
saya sendiri, kalau saya jatuh atau patah leher maka saya sendirilah yang
menanggung resikonya.
I think I
prefer to go mountain hiking, clubbing to wee hour or even go parasailing than
to have a child. At least I have myself, when I hurt myself or broke my my
neck, the consequences would be fully mine.
Dan selain itu saya juga tidak mau menurunkan gen yang saya
terima dari ayah dan ibu saya kepada anak saya.
And beside
that I do not wish to pass the genes I inherit from my father and mother to my
child.
Ya, orang tua saya tidak memiliki sejarah penyakit diabetes,
darah tinggi, kanker, thalassemia atau penyakit keturunan lainnya.
Yeah, so my
parents don’t have the history of having diabetic, high blood pressure, cancer,
thalassemia or other degenerative diseases.
Tapi ada asma dari ayah saya. Itu menurun dari pihak ibunya
dan hanya diturunkan kepada anak lelaki sehingga beruntunglah saya tidak
terlahir sebagai seorang laki-laki. Tapi seandainya saya punya anak lelaki,
siapa bisa jamin saya tidak akan menurunkan penyakit itu kepadanya?
But there
is asthma from my father. He gets it from his mother. The gen is just passed on
to the son so I got lucky I was not born as a male. But if I had a son, who could
guarantee that I wouldn’t pass him the gene?
Ibu saya mempunyai masalah di jantung, pencernaan, kelenjar
tiroid dan kista.
My mother
has problems in her heart, digestive, thyroid gland and cyst.
Saya cukup beruntung jantung saya baik-baik saja, tidak ada
gejala tiroid, pencernaan.. yah, kalau pun diare, itu karena saya kebanyakan
makanan pedas dan karena saya termasuk badung, saya tetap maju tak gentar makan
apa saja sekali pun saya sedang diare… hehe.. dan hanya sekali saya berurusan
dengan kista.
I am lucky
that my heart is doing okay, no signs of thyroid problem, my digestive.. when I
had diarrhea, that was because I ate too much spicy food and because I am a
stubborn person, it never deterred me to eat anything though I was having
diarrhea.. lol and so far it was only once that I dealt with cyst.
Mudah-mudahan saya tetap seberuntung ini sampai di hari
kematian saya.
I hope I
will stay lucky to the day I pass away.
Tapi orang lain tidak seberuntung itu. Banyak yang harus
menanggung penderitaan akibat penyakit turunan sejak dari bayi.
But many
people are not that lucky. Many have to suffer out of degenerative diseases in
young age, even from babies.
Pikirkanlah tentang hal itu sebelum memutuskan untuk
memiliki anak.
Think
about that before taking the decision to have a child.
Jangan berjudi dengan nasib. Apalagi kalau itu adalah nasib
anakmu.
No comments:
Post a Comment