Tonton deh tv atau buka halaman-halaman majalah, iklan krim
anti penuaan pasti akan selalu ada.
Whether it is tv or magazine, we can see
advertisements of anti ageing cream products.
Lalu ada juga salon-salon yang berlomba menawarkan perawatan
kulit dan tubuh agar tetap kencang dan muda. Dari yang memakai ramuan
tradisional sampai ke teknik modern. Yang bentuknya krim sampai yang memakai
sinar laser.
Beauty
salons are competing each other in selling their anti ageing skin and body
treatment. From using traditional herbs to the modern ones. From the creams to
the laser.
Pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakan adalah
sekalipun kita tidak dapat menghentikan bertambahnya usia tapi tanda-tanda
penuaan bisa di tunda atau malah bisa dihilangkan.
The
message given to the people is we may not able to stop time but ageing can be
delayed or may even be made disappeared.
Tidak perlu lagi muka ditutupi dengan bedak tebal sampai
akhirnya menyerupai topeng. Kerutan dan kulit muka bisa dibuat semulus kulit
bayi. Kepintaran manusia telah menciptakan berbagai macam cara untuk mengatasi
semua masalah penuaan.
No
need to cover the face with thick powder, so thick that it looks more like mask
than a face. Lines and skin face can be made as smooth and young as baby’s
skin. Intelligence has created many ways to solve any ageing problems.
Tapi tentu saja semua itu tidak murah.
They
all surely don’t come in cheap price.
Sebagai contoh, dua macam krim anti ageing dari dua merek
perusahaan kosmetik yang berbeda yang saya pakai masing-masing berharga 20
ribu. Yang satu beratnya 10 gram, yang lain beratnya 18 gram.
For
example, my two anti ageing creams from two different brands are each
Rp.20.000. One is weigh 10 grams while the other one is 18 grams.
Buat standar orang Indonesia yang tinggal di kota besar dan
memiliki pendapatan di atas satu juta sebulan, apalah artinya 20 ribu. Kosmetik
anda mungkin ada atau umumnya berharga lebih mahal dari itu.
For
Indonesian standard, those who live in big city and earn more than a million a
month, Rp.20.000 is nothing. Who knows you might spend more than Rp.20.000 for
your cosmetic.
Tapi untuk mereka yang tinggal di kota kecil atau desa, atau
yang tinggal di kota besar tapi pendapatannya minim, 20 ribu itu bisa untuk
makan dua kali sehari.
But
for those who live in small town or villages, or those who live in big city but
earn minimum wage, Rp.20.000 is to buy lunch and dinner for one day.
Saya kadang memperhatikan muka orang-orang di sekitar saya.
Tentu saja jangan terlalu nyata sekali kalau sedang memperhatikan orang yang
tidak kita kenal karena nanti bisa membuat orang itu merasa tidak nyaman.
Sometimes
I study the faces of the people around me. Just remember when you do this,
don’t do intensely to the people that you don’t know because it can make them
feel uncomfortable.
Ketika saya melihat muka embok-embok tua yang penuh dengan
kerut dan keriput, saya bertanya-tanya dalam hati seandainya setiap kerut serta
keriput itu dapat bicara maka apakah saya akan mendengar kesaksian tentang
hidup seorang wanita yang berjuang menghadapi kehidupan dalam segala
kesederhanaan dan ketabahan yang bisa membuat saya malu ketika mengingat betapa
mudahnya saya dikalahkan oleh ketakutan dan kecemasan saya.
Whenever
I see the face of an old lady, a face that fulls with wrinkles, I can’t help
not to wonder if each of those wrinkle could speak then would I hear it tells
me a story of a woman who struggles with life in her simplicity and endurance
that makes me ashamed thinking of how easily I was to be defeated by my own
fears and anxieties.
Atau ketika saya bertemu dengan seorang kakek-kakek tua yang
membawa pikulan penuh dengan sayuran, buah atau barang jualan lain, saya
memperhatikan kulitnya yang berwarna gelap dan kering terbakar oleh sinar
matahari. Seandainya kulit itu dapat bicara, saya yakin segala kesulitan,
masalah dan penyakit saya akan terasa jauh lebih ringan bila dibandingkan
dengan hal-hal yang setiap harinya harus dihadapi oleh kakek tua itu.
Or when
I met an old man carrying a heavy pole stuffed with veggies, fruit or other
merchandise, I notice his dark and dry skin that has been burned by the sun. If
that skin could talk, I am sure all my troubles, problems and illness would
feel so light compare to what the old man has to deal in his daily life.
Memelihara tubuh wajar saja dilakukan oleh manusia mana pun.
It
is pretty normal for any man or woman to care for their bodies.
Tapi kadang kita merepotkan diri dengan segala perawatan itu
sehingga kita lupa bahwa kesempurnaan jasmani adalah hal yang sulit untuk
dicapai. Semakin kita mengejar kesempurnaan itu, semakin pula kita mengabaikan
hal-hal lain yang jauh lebih berharga seperti cinta, ketulusan, penghargaan,
kerendahan hati, kejujuran dan kesederhanaan.
But
sometimes we trouble ourselves with those treatments that we forget physical
perfection is hard to get. The more we run after it, the more we take for
granted precious things such as love, sincerity, appreciation, modesty, honesty
and simplicity.
Kadang kita tidak menyadari bahwa ketika kita lebih
mengutamakan apa yang terlihat, maka kita akan menilai atau mengukur
orang-orang di sekeliling kita dengan penilaian atau ukuran yang dangkal;
menerima mereka yang memakai pakaian, sepatu, perhiasan mahal, bermobil mewah,
berumah besar, yang gelar sarjananya berderet panjang, mempunyai jabatan tinggi
dan mencibir kepada mereka yang tidak memiliki semuanya itu.
Sometimes
we don’t realize that when we put physical stuff as our priority, it sets a
mindset to see or measure people around us with shallowly; accepting those who
wear expensive clothes, shoes, jewelry, car, living in big house, possess long
educational degree, having high position and mock at those who don’t have those
things.
Sudah pernah melihat foto almarhum ibu Theresa? Mukanya
penuh dengan keriput. Tapi muka itu adalah milik seorang yang memperdulikan
orang lain melebihi dirinya sendiri, ada kelemahlembutan, ketegasan dan
ketabahan tersirat di mukanya, ketegaran dan kerapuhan, seseorang yang telah
melihat dan mengalami berbagai pahit manis kehidupan.
Have
you seen photos of the late Mother Theresa? Her face was full with wrinkles.
But that face belongs to someone who cared about others more than she cared for
herself, there were gentleness, firmness and endurance in her face, rigid and
fragile spirit, of someone who has seen and went through many bitter sweet of
life.
Dia telah dan akan selalu dikagumi, dihormati, dihargai,
diteladani, di cari dan dibutuhkan bukan karena dia seorang yang kaya, pintar,
muda, kuat, cantik, menarik, berdarah bangsawan atau berkedudukan tinggi.
She
has been and will always be admired, respected, appreciated, great inspiration,
seek and needed not because she was rich, smart, young, strong, beautiful,
attractive, came from a noble clan or held a high position.
Ketika kita menyadari umur bertambah, semakin banyak kerut
di muka, rambut mulai beruban dan kita mulai mengkhawatirkan hal-hal tersebut,
ingatlah pada ibu Theresa.
When
we realize we are getting old, we have many wrinkles in our faces, our hair is
greying and we start to worry about those things, just remember Mother Theresa.
Oh, lalu bagaimana dengan dua macam krim anti penuaan yang
saya pakai itu? apakah benar terbukti bisa membuat kulit lebih muda, menunda
penuaan dan menghilangkan kerutan?
Oh,
so what about those two anti ageing creams that I am using to my face? Is it
really make skin younger, delaying the ageing and make the wrinkles disappear?
Saya tidak melihat bukti apa pun kecuali bahwa yang satu
telah terbukti bisa menghilangkan noda hitam yang ditinggalkan oleh jerawat.
I
see no proof at all except one has succeedly make black spot of acne disappear.
Kalau tidak ingin muka berbintik-bintik coklat, yah, jangan
kena sinar matahari.
If
you want you face to be freckles free, yeah, stay out of the sun.
Dan kalau ingin muka tanpa kerutan, gampang kok, jangan
merokok, jangan tertawa, jangan
tersenyum dan jangan mengangkat alis.. hehe.
No comments:
Post a Comment