Beberapa catatan menjelang natal..
Few
pre-christmas notes..
Kamis, 19 Desember..
Thursday, December 19th..
THR dibayar. Hore! Akhirnya..
Christmas
bonus was paid. Yippee! At last..
“Gue nanya sama orang di pusat, Ke, sudah terima THR belon?
Mereka bilang sudah. Waduh, gue jadi mikir THR elu orang belon gue bayar” kata
senior saya yang bertanggung jawab untuk urusan keuangan masuk ke ruangan saya
pagi itu sambil tertawa.
“I asked
the people at head office if they had their Christmas bonus paid and they said
they had. Man, I thought, I haven’t paid you guys Christmas bonus” said my
senior who incharged for the accounting section as he came into my room that
morning, laughing.
Satu dari segelintir orang yang merasa satu frekwensi dengan
saya, hingga tanpa ragu langsung ber-gue elu dengan saya. Dia tidak merasa
terganggu ketika kadang saya lupa, keceplosan menyebut diri dengan gue.
One of
the few people who feels in tune with me and thus drop all the formality when
he talks to me. He never bothered when sometimes I forgot my manner when I
talked to him.
“Tenang, pak, yang penting pasukan dulu deh. Saya tidak
apa-apa belakangan” saya nyengir. Ada 3 orang yang saya rasa lebih baik
didahulukan karena gaji mereka tidak seberapa dan mereka punya keluarga. Kalau
saya, saya masih punya celengan duit dana buat backpacking yang bisa saya pakai
untuk keperluan natal di rumah atau kalau amat sangat terpaksa banget, saya
bisa nodong Andre.
“Relax,
the guys be on the priority. It’s okay to put me on the last row” I grinned. I
felt there were 3 people who should be given their christmas bonus first as
they don’t get a lot on their paycheck. As myself, I had my backpacking money
in my piggy bank that I could use for christmas necessities or if I really really
so very not had other option, I could ask Andre to loan me some money.
“Kagak, gue bayarin THR elu sekalian hari ini”
“Nope, I
pay your christmas bonus today”
Jumat, 20 Desember..
Friday, December 20th..
Pulang kantor.. langsung tancap gas ke BTM.
After
work.. went straight to BTM (Bogor Trade Mall).
Saya menjanjikan rekan kerja saya untuk mencetak
foto-fotonya.
I
promised my colleague to develop her photos.
15 menit waktu untuk mencetak foto. Dari pada bengong, saya
putar-putar. Membeli tanktop putih dan beberapa pakaian dalam. Lalu naik ke
lantai 3 ke tempat penjual DVD langganan saya.
It took
15 minutes to develop the photos. I would rather go around than to sit there
for 15 minutes. I bought a white tanktop and few underwears. After that went to
the third floor to the DVD stall.
Waduh, cepat benar sudah jam 2.30 siang. Mendung. Gerimis.
Wow, look
at the clock. It was 2.30 pm. Cloudy. Drizzling.
Saya masih harus membeli bahan-bahan kue.
I had to
go shopping for cakes stuff.
Saya mampir ke Superindo dan Naga Swalayan.
I stopped
by at Superindo and Naga convenient stores.
Hampir jam 4 sore ketika saya sampai di rumah. Hujan turun
ketika saya sudah di angkot dan berhenti ketika saya turun dari angkot. Wah,
sukur..
It was
nearly 4 pm when I got at home. It rained when I was in angkot and it stopped
when I got off angkot. Wheww.. lucky me..
Saya capek banget. Mana bawa belanjaan berat. Tapi senang
juga saya. Kadang petualangan tidak selalu harus jauh-jauh kok. Pergi keluyuran
sendirian ke BTM dan belanja hari ini saja sudah hampir seperti petualangan
dalam bentuk sederhana.
I was so
damn tired. Not to mention I carried heavy stuff after the shopping. I was
happy tough. Sometimes adventure is just around the corner. Went by myself to BTM
and made the shopping were almost like going into an adventure.. in simple
form.
Beberapa bercak darah keluar..
Few blood
stain..
Saya capek dan mungkin terlalu gembira. Badan yang capek dan
emosi yang terlalu tinggi mengaktifkan hormon dan hormon itu memicu keluarnya
menstruasi.
I was
tired and maybe got too excited. Exhausted body and emotion that going up
activate the hormone and hormone triggers the menstruation.
Saya perlu istirahat. Tidur yang panjang. Besok pasti tidak
ada lagi bercak darah.
I needed
rest. A long sleep. Tomorrow there will be no more blood stain.
Sudah hampir 2 minggu menstruasi saya berpola seperti ini.
Jangan tanya kenapa karena saya sendiri juga bingungnya.
My
menstruation has been going on this pattern for almost 2 weeks. Don’t ask why
because I myself am puzzled.
Setahun hormon ini menggila. Setahun lebih menstruasi
mengalir nyaris tidak bisa dihentikan.
The
hormones went crazy for a year. For more than a year my menstruation was nearly
unstoppable.
Beberapa bulan lalu
dia sempat berhenti selama 2 bulan. Kemudian kembali menggila sehingga saya
harus menjinakkannya dengan obat.
Few
months ago it stopped for 2 months. Then it went crazy again, I had to tame it
with meds.
Sekarang dia hanya keluar kalau saya terlalu capek, terlalu
tegang atau terlalu gembira.
Now it is
got out only when I got myself too tired, too tense or too excited.
Saya belajar untuk mengenali badan saya, belajar untuk bisa
menerima keadaan dan belajar untuk hidup dengan hormon-hormon ini.
I learn
to know my body, I learn to accept the situation and I learn to live with these
hormones.
Sabtu, 21 Desember..
Saturday, December 21st..
“Selamat natal, Keke” seorang ibu masuk ke ruangan saya dan
menyelipkan selembar uang lima puluh ribu ke tangan saya.
“Merry
Christmas, Keke” a lady came into my room and stuffed fifty thousand rupiah
into my hand.
Wah, saya kaget karena tidak menduga pagi-pagi akan mendapat
uang. Hehe.
Wow, I
was surprised for not expecting to get money that morning. Lol.
Sorenya saya berpikir-pikir untuk mencari celana jeans. Tapi
berputar-putar di pertokoan PGB Merdeka, benda yang saya cari tidak juga saya
temukan. Kalau tidak terlalu besar, ya, ukuran yang ada terlalu kecil. Hih,
frustrasi juga saya jadinya..
In the
afternoon I thought of buy a new pair of jeans. But I couldn’t find it
eventhough I had went around PGB Merdeka stores. The size either too big or too
small for me. Geez, it frustrated me..
Saya memutuskan untuk pulang saja. Dan saya melewati sebuah
toko..
I decided
to go home. And I passed a store..
Kebaya..
Saya melihat sebuah kebaya putih dengan model sederhana.
Harganya setelah tawar menawar.. seratus ribu.
I saw a
simple designed white kebaya. The price after bargained.. one hundred thousand
rupiah.
Saya hanya perlu menambahi lima puluh ribu saja karena saya
kan mendapat uang lima puluh ribu dari ibu itu.
I just
needed to pay fifty thousand rupiah thanks to the lady who gave me that fifty
thousand rupiah.
Minggu, 22 Desember..
Sunday, December 22nd..
Akhirnya jadi juga saya berkebaya ke kantor hari ini.
Beberapa minggu lalu saya mengorbankan kebaya karena memilih untuk memakai uang
tabungan untuk ber-backpacking ke Sukabumi. Siapa kira akhirnya saya bisa juga
membeli kebaya sehingga saya mendapatkan apa yang saya inginkan.
I have a
kebaya to wear to work today. Few weeks ago I sacrificed kebaya when I had to
choose if I would use my piggy bank money to buy a kebaya or go backpacking to
Sukabumi. Who would guess that I finally be able to buy a kebaya so I have got
what I wanted from the first place.
Hidup ini memang aneh. Tepat di saat ketika saya mengira
saya telah mengorbankan sesuatu, saya malah mendapatkan apa yang saya korbankan
itu.
Life is
odd. Just when I thought I had sacrificed something, I have got what I have
sacrificed.
Kebaya bikin saya berasa jadi perempuan. Hehe. Emangnya
selama ini bukan perempuan?
Kebaya
made me feel like a woman. Lol. Yeah, right, as if I were not a woman all this
time.
Saya menikmati perasaan ini sekaligus agak kurang nyaman
karena merasa kebaya terlalu manis, terlalu feminin dan terlalu perempuan untuk
saya yang tomboy.
I enjoy
the feeling while also felt a bit uncomfortable because kebaya seems too cute,
too feminine and too girly for a tomboy Keke.
Reaksi orang juga bikin saya agak malu. Yah, mungkin mereka
surprise melihat saya tampil beda.
People’s
reaction embarrassed me quite a bit. Yeah, they probably surprised to see me
looked different.
“Wow!” Andre kaget ketika saya muncul didepannya dengan
kebaya. Kami akan pergi ke rumah temannya untuk makan malam. Dari kantor saya
berganti pakaian sehingga dia tidak tahu tentang keberadaan kebaya baru itu.
“Wow!”
Andre looked surprised when I appeared infront of him, wearing the kebaya. We
would go to his friend’s place for dinner. I changed the kebaya when I left the
office so he didn’t know about it.
“Kamu cantik banget” dia mengamati saya “dan ini kebaya
siapa? Kamu beli?”
“You are
so damn pretty” he stared at me “and whose kebaya is this? Did you buy it?”
“Bagus ga?” saya tersipu malu.
“Is it
nice?” I blushed my embarrassement.
“Cantik sekali” dia menarik tangan saya “tapi orangnya lebih
cantik” dan dia mencium saya “bikin saya jatuh cinta padanya”
“So
pretty” he took my hand “but the person wearing it is more pretty” and he
kissed me “making me fall in love to her”
No comments:
Post a Comment