Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, August 2, 2012

Reuni / Reunion

Sebetulnya saya tidak berencana untuk kemana-mana di hari cuti saya tanggal 30 Juli lalu. Tapi Danny sudah merongrong saya sejak bulan Mei. Tidak putus asa mengajak saya ketemuan lagi dengan mantan teman-teman sekantor kami. Tidak menyerah bahkan setelah saya menyuruhnya untuk mengadakan acara itu tanpa kehadiran saya.

“Ga seru kalo ga ada elu” dia akhirnya berucap.

Awal Juli ini saya terkena pilek lumayan berat. Semakin tidak semangatlah saya untuk pergi kemana-mana. Rasanya enerji saya tersedot oleh penyakit itu. Mana lagi emosi juga lagi kacau balau karena beberapa hal yang terjadi dalam dua minggu berturut-turut.

“Obatnya ya ketemuan sama kita-kita” Danny mengomentari status saya di FB ketika saya berkeluh kesah tentang fisik yang terasa tidak karuan gara-gara pilek.

“Ayo deh kalo gitu, tanggal 30 ini gue masih ada jatah cuti sehari” balas saya geli karena melihat dia masih ngotot juga memakai segala macam cara supaya saya mau ikutan ngumpul dengan mereka.

Yang semangat ternyata bukan hanya Danny tapi juga Henny. Sama seperti Danny, Henny bermukim di Amerika. Tidak setiap hari mereka bisa mudik jadi ya saya pikir mumpung ada waktunya kenapa juga kami tidak kumpul.

Untung juga kondisi fisik saya membaik sehingga hari Senin (30/7) saya bisa berangkat ke Plaza Indonesia, Jakarta.

Tahun lalu, tepatnya hari Selasa, 6 September 2011, kami berkumpul. Danny, saya, Petrus, Zaenal, Jimmy dan diluar dugaan Mr. Aiba juga datang. Minus kehadiran Monik dan Henny.

Petrus behind me. Danny wearing pink cardigan
Back from left to right : Zaenal, Jimmy & Mr. Aiba
 Nah, hari Senin itu yang berkumpul hanya Danny, saya dan Monik. Minus cowok-cowok itu dan juga Henny.

Danny, Keke & Monica
Petrus ada di Bandung, lupa kalau Danny sudah memberitahu kami akan ketemuan hari Senin itu. Zaenal lagi bertemu dengan klien. Jimmy ada rapat, baru bisa datang jam 5 sore padahal Monik dan saya sama-sama tidak mau pulang terlalu sore.

“Kita harus ketemuan lagi” Danny memutuskan “elu bisa kapan?” tanyanya pada saya dan betul-betul tanggal pilihan saya ditetapkannya sebagai waktu ketemuan kami yang berikutnya. Dia pun lalu menghubungi Petrus, Zaenal dan Jimmy.

Hehe. Serius banget nih si Danny.

Malamnya dirumah, saya membuka album lama. Melihat-lihat foto-foto ketika kami masih bekerja di kantor yang sama.

Danny dan Henny adalah karyawan senior. Saya masuk setahun kemudian yaitu di tahun 1998. Petrus, Jimmy, Zaenal dan Monik menyusul kemudian. Tentu ada karyawan lainnya tapi entah mengapa kami ini yang dikemudian hari kasak-kusuk saling mencari dan berusaha untuk dapat reuni. Yang lainnya, entah kemana. Susah dihubungi.

Company trip to Pantara island in 1999
Front from left to right : Zaenal, Petrus & Jimmy
Danny stood behind me. Henny sat at my left side
Saya dan Danny mengundurkan diri tahun 2001. Yang lainnya menyusul keluar satu persatu. Tinggal Zaenal yang masih bekerja di perusahaan itu.

Saya merenungi foto-foto itu.

Memikirkan peristiwa-peristiwa lama yang sudah lewat, merenungi perjalanan hidup saya yang tiba-tiba terasa sudah lumayan panjang, menertawakan hal-hal konyol dimasa lalu, menyesalkan berbagai kelakuan dan perkataan yang seharusnya tidak diperbuat dan tidak diperkatakan.

Tapi tanpa semua itu, saya tidak akan menjadi seperti diri saya saat ini karena masa lalu membentuk, mengoreksi dan mempersiapkan saya untuk masa kini dan masa depan.

Namun, melihat foto-foto itu membuat saya juga tersadar kalau …

“Ya ampun, kita sudah pada tua ya..”

Padahal ga pernah berasa tua lho, bener deh!

Hehe..
______________________________________

I really didn’t want to go anywhere on my leave day that Monday (July 30th). But Danny has been nagging me to get together with our former co-workers since May. Didn’t give up even after I told her to go on with the reunion without me.

“It wouldn’t be fun without you” she confessed.

But early in July I have got terrible flu. It made me lost any interest to go anywhere. It seemed the cold sucked up all my energy. Not to mention I was in emotional turmoil for few weeks.

“Meeting us will cure all your pain” Danny commented my Facebook status when I groaning about feelings.

“Oh, ok. If you want to have a reunion, I have a leave on the 30th” I told her half teasing her over her enthusiasm. Using every possibly way to persuade me to attend the reunion.

Danny was not the only one who got excited about it. Henny, our other former co-worker was also pretty excited about it. Like Danny, she lives in the US. So I thought why not meeting them while we have the chance to do that.

Good thing is my health improved so I could go to Plaza Indonesia in Jakarta on Monday, July 30th to meet them.

Last year, on Tuesday, September 6th, 2011, we got together. Me, Danny, Petrus, Zaenal, Jimmy and surprisingly Mr. Aiba came too. Except Monica and Henny.

That Monday there were just the three of us, me, Danny and Monica. Without the boys and Henny.

Petrus was in Bandung, has completely forgot about the reunion though Danny has informed him the date and place. Zaenal was meeting his client. While a meeting made Jimmy could come in the evening, an unfortunate timing because Monica and I wanted to get back that late.

“We must have another reunion” Danny decided “when will you be available?” she asked me and she set my chosen date as the date for our next reunion. She contacted Petrus, Zaenal and Jimmy to inform them about it.

She is deadly serious about this whole thing… lol.

Later at night, at home, I took out my old albums to see our photos when we were still working in the same company.

Our office in Nusantara Building, MH. Thamrin - Jakarta. In 1999
Sitting front from left to right : Petrus, Henny & Monica
I stood behind Henny while Danny was at my left side
Danny and Henny were senior workers. I joined them in 1998 when the company employed me. Petrus, Jimmy, Zaenal and Monica came to join our numbers. There were other employees of course but there are only us who years later tried to find one another and held reunion. The others can not be contacted.

Danny and I resigned in 2001. The others took their turn one at a time until it only Zaenal who still works in the company.

I studied the photos..

Thinking back of the things that happened long time ago, of the road that I have taken that seems so long, laughed at the silly things and regretting the things I did and said, wishing I didn’t do or say them.

But without experiencing those things in the past I know I would never become as the person I am today because they have formed, corrected and prepared me for the things in the present and future.

But looking over at those photos made me realize of …

“Geez, we are old now, aren’t we??...”

And I never feel old.. seriously..

Lol.

No comments:

Post a Comment