Seharian (Jumat, 4/2) ini hujan. Olah raga mau tidak mau jadi di sekolah sekalipun awalnya belum hujan tapi mendungnya itu nakutin, coy. Bisa tiba-tiba kejebyur hujan. Nah, itu juga kita lagi senam tahu-tahu gerimis. Untung saja tidak langsung deras so yang dapat di barisan belakang masih bisa nuntasin senamnya. Hehe.
Wah, anak TK A cuma ada 9 orang. Yang ijin sama saya & Evelyn cuma Dea, Kelvin & Justin. Lah, yang lain kemana nih? Menghilang tanpa kabar?
Tapi enak juga sih. Kelas kurang ributnya. Malah karena tidak terlalu sesak bikin Evelyn terinspirasi buat ngatur anak-anak duduk melingkar. Seru deh mereka. Belum pernah soalnya kita bikin posisi meja-meja mereka melingkar. Itu cuma jaman di PG dulu & itu juga karena jumlah anaknya tidak sampai 10.
Wah, kepsek keluar sekolah kira-kira jam 10.10. Mau rapat. Bagus. Hehe.
“Ke, katanya kepsek ga ada” Evelyn protes waktu saya kembali dari kamar mandi habis pipis setelah anak-anak pulang jam 10.40.
“Iya, rapat”
“Kok itu ada”
“Ah, masa sih?” saking bingungnya saya sampai saya ngecek sendiri ke kelas Playgroup (PG) yang di pakai buat ibadah emak-emak murid & orang-orang dari gereja Baptis. Eh, bener lho. Doi ada di sana. Tapi kok cepet banget baliknya?
“Penampakan juga tu orang” Evelyn tidak bisa nahan ketawa lihat muka bingung saya waktu saya balik ke kelas kami.
Nah, jadilah kami duduk manis di kelas yang kosong setelah kami rapihkan dengan merapatkan meja kursi ke tembok supaya kelas nantinya mudah untuk di sapu & di pel teteh. Masing-masing dengan kegiatannya. Evelyn sibuk menelpon sambil memberi nilai pada hasil pekerjaan anak-anak hari ini sementara saya sibuk mengganyang isi bekal makan siang saya sambil menulisi buku bahasa Inggris anak TK B.
Sementara itu kami duduk menghadap ke pintu kelas yang terbuka. Jadi jelas kami berdua melihat kepsek lewat sambil menggumam pamit kepada kami berdua. Nah, doi pergi tuh. Rasanya baru semenit berlalu, eh, doi balik lagi & selang hanya sedetik kemudian, doi lewat lagi.
Evelyn berpaling untuk menatap saya & tanpa kata kami berdua tertawa geli.
“Benar-benar penampakan banget itu orang” Evelyn nyengir sambil geleng-geleng kepala. Ya, gitu deh uniknya kepsek kami yang tanpa suara bisa tiba-tiba abakadabra nongol.
Wah, hujannya awet tapi untung saya lolos. Hanya sekali-sekali terkena hujan rintik-rintik. Selebihnya malah lebih banyak dapat mendungnya saja hingga nyaman buat di pakai berjalan kaki hari ini.
___________________________________________________________________
It rained all day long today (Friday, Feb 4th). No choice than to have P.E. in school. The clouds were promising to have rain at any second so we couldn’t take the kids out. It even drizzled when we had P.E. on school’s yard.
There were only 9 kids came in my class today. Only Dea, Kelvin & Justin asked us for permission to be absent today. No words from the other 6 kids.
But the number of the kids today made the class less crowded & less noisy. It even inspired Evelyn to have the kids sat in circle. We never did that before because our classroom don’t have enough space allowing us to arrange 16 desks circled.
Headmaster left school at around 10.10 am to attend a meeting.
“Are you sure she has left school?” asked Evelyn when I went back to our classroom from the restroom.
“Yes. She has to attend a meeting. Why?”
“She’s here”
“What??” I needed to check it out myself to Playgroup (PG) class which was used to hold a service for the kids’ moms & the ladies from Baptist church today.
“Harry Houdini, eh?” Evelyn grinned at me upon seeing my puzzle face when I returned to our classroom. I laughed. Indeed.
So we then sat in our classroom. The desks & chairs have been moved to be placed next to the wall so it gets the room easy to be broomed & mopped by the janitor. We were busy with our own work. Evelyn was talking on her cellphone while checking on the kids work while I ate my lunch from my lunch box as I wrote a memo on the kids’ English books.
We sat facing the open door so we both saw headmaster passed it, humming what sounded like ‘her bye bye’ to us. It seems it only a second when she passed our classroom door again & another second she passed it again. Evelyn turned to me & without saying a word, we both bursted in laughs. Lol. A Harry Houdini indeed.
No comments:
Post a Comment