Duduk dilantai, di antara karton, kertas kado, potongan-potongan
kertas, tangan dan mata yang mulai pegal karena selama lebih dari dua jam
hampir tanpa berhenti menggunting-menempel-menggunting kertas-kertas itu, otak
saya berputar dan potongan demi potongan peristiwa melintas..
Sitting on
the floor, in between the cardboard, gift papers, shreds of papers, while the
hand and eyes were exhausted for having cutting-patching-cutting those papers,
my mind wandered and pieces of events came to me..
Cinta cinta cinta..
Love love
love..
Karena itu kuberikan hatiku padamu.. cieee, puitis banget..
So I give
you my heart.. man, it’s so poetic..
Cinta adalah hal yang aneh karena tidak ada manusia yang
tidak memiliki hasrat untuk menyayangi dan untuk disayangi.
Love is a
strange thing because there is not any living human who doesn’t have the desire
to love and to be loved.
Tapi kenyataannya adalah kita sering menodai cinta itu
karena hal-hal seperti ini..
But the
thing is we often stained that love with these things..
♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Saya
menyakitimu dengan kata-kata saya.
I hurt you
with my words.
Disengaja atau tidak, kata-kata kita kadang menyakiti hati
orang yang kita sayangi, yang kita pedulikan dan yang dekat dengan kita.
Intentionally
or unintentionally our words sometimes hurt the heart of our loved ones, those
who we care and close to us.
Seorang teman saya belum lama ini sampai jatuh sakit karena
stress. Stress yang bukan disebabkan oleh proyek yang sedang dikerjakannya.
Just
recently a friend of mine got sick out of stress. Not the stress brought by the
project she is working on.
Stress ini disebabkan oleh kata-kata yang diucapkan oleh
seorang senior kami.
This stress
was caused by the words spoken by one of our seniors.
Masalahnya sebenarnya tidak terlalu rumit kalau saja dari
awal sudah dijabarkan dengan jelas persepsi apa yang ada di dalam benak
masing-masing.
The problem
is actually not too complex if only each of them have talked about their
perceptions.
Akhirnya yang terjadi adalah yang satu berjalan mengikuti
persepsinya sementara pihak yang lain jadi uring-uringan tidak karuan karena
merasa kinerja pihak pertama tidak mengikuti persepsinya.
What
happened was this, one carried on under her perception while other party became
extremely furious for thinking it was not done according to her perception.
Hal seperti ini umum terjadi dalam hubungan antar manusia.
This thing
is commonly happen in human inter-relationship.
Yang menjadikannya luar biasa adalah kata-kata yang diucapkan
oleh pihak yang uring-uringan.
What made it
became extra ordinary is the words spoken by the furious party.
Saya tidak mengatakan beliau adalah orang yang jahat. Saya
sudah mengenalnya selama hampir empat tahun dan saya tahu hatinya tidak jahat.
Hanya saja, ketika sedang uring-uringan, kata-kata yang diucapkannya hampir
selalu membuat orang tersakiti.
I am not
saying she is a bad person. I have known her for nearly four years and I knew
she does not have an evil heart. It is just that when she is furious, her words
are oftenly hurt people.
Kenapa bisa demikian? Karena beliau cenderung untuk melihat
dari sisi pandangnya, mengikuti pengertiannya. Itu titik kelemahannya.
How’s that?
Because she tends to see things from her perspective and understanding. That is
her weakness point.
Kata-katanya pun sering tanpa disaring lagi.
Her words
are unfiltered.
Seorang rekan saya mengatakan, sekalipun kata-kata beliau
menyampaikan pesan yang baik tapi karena kata-katanya yang tanpa disaring itu
membuat orang menjadi marah, tersinggung atau sakit hati sehingga akhirnya
pesan yang baik itu tidak sampai ke tujuannya, justru yang terjadi adalah menciptakan
masalah baru.
My colleague
said, though her words contained good message but her unfiltered words have
upset, offended and hurt people that at the end the good message didn’t reach
its purpose, what happen is a new problem has just being created.
Beberapa hari lalu beliau sempat curhat ketika menelpon
saya. Mungkin karena emosinya sudah reda atau karena ada rasa tidak enak
setelah mengetahui teman saya jatuh sakit lumayan parah karena stress, beliau
bicara dengan lebih menunjukkan pengertian layaknya seorang ibu, lebih lembut.
Few days ago
she unburdened while she was on the phone with me. Whether it was because her
emotion has calmed down or for feeling uneasy once she knew my friend fell sick
out of stress, she showed understanding when she spoke, like a mother, more
gently.
Aduhhhhhh… pikir saya antara merasa ironi dan penyesalan.
Seandainya dari awal beliau bisa seperti ini, bicara dengan kata-kata ini dan
dengan cara begini, saya yakin teman saya tidak akan perlu sampai tersinggung
dan sakit hati sampai jadi stress dan akhirnya jatuh sakit.
Geeeezzzz… I
thought in between the irony and regret. If only she spoke like this from the
first place, using these words and talked in this way, I am sure my friend wouldn’t have to get
offended and hurt, it created a stress which made her ill.
Kita tidak bisa berharap bisa menjadi orang yang selalu
sabar, lembut, penuh pengertian dan selalu memberi dukungan sehingga kadang
atau sering, kita menyakiti orang-orang disekitar kita, orang-orang yang kita
sayangi atau yang menyayangi kita.
We can’t
expect ourselves to become people who are always patient, gentle, full of understanding
and supportive so sometimes or often, we hurt people around us, those who we
love or love us.
Apakah selamanya harus terjadi demikian?
Is it always
have to be that way?
Ya, jangan dong. Kalau sesekali, itu masuk akal. Kadang kita
lepas kendali. Tapi jangan terus menerus terjadi hingga akhirnya orang tidak
betah berada dekat dengan kita, tidak tahan bergaul dengan kita (kalau pun
bertahan karena tidak ada pilihan atau karena sandiwara) atau yang terparah
adalah kita membuat orang memusuhi kita.
No, don’t.
it is understandable if it happens occasionally. Sometimes we lost
self-control. But don’t make it into a continuously thing that people can’t
stand around us, can’t have anything to do with us (if they still around that’s
probably because either they have no choice or the act of pretentious) or the
worse is we create enemies.
Karena itu kata-kata yang ada dalam pikiran sebaiknya
diwaspadai. Kalau di dalam pikiran saja, kata-kata itu kedengarannya saja sudah
tidak enak, lebih baik mereka tetap tinggal diam dalam pikiran.
It is why
the words in the mind should be guarded closely. If they sound awful in the
mind, they better stay in the mind.
Kalau pun memang harus diucapkan juga, saringlah dulu supaya
pesan yang baik yang akan disampaikan tidak hilang ditelan oleh kemarahan dari
pihak yang mendengar kata-kata itu.
If those
words have to be spoken, filtered them so the good message will not be chewed
by anger from the party whom heard them.
No comments:
Post a Comment