Jangan biarkan saya..
.. jadi
orang terakhir yang tahu.
.. be the
last to know.
Pernah melihat bebek sedang berenang di air? Badannya tidak bergerak sehingga rasanya dia seperti meluncur dengan
tenang dan anggun.
Have you ever seen a duck swims on the water? Its body does not move so it looks like it floats calmly and gracefully.
Tapi dibawah air sebenarnya kedua kakinya sibuk bergerak
mengayuh. Namun tentu saja gerakan ini tidak terlihat dari atas permukaan air.
But below the water
both of its legs are paddling. Something that can’t be seen from the surface.
Sama seperti ketika kita melihat gunung. Dari luar terlihat
indah, hijau dan biru. Tapi dibagian dalamnya penuh dengan debu, batu dan api.
It is quite the same
when I look at the mountain. It looks beautiful, green and blue. But inside is
full with dust, stone and fire.
Tersembunyi. Disembunyikan. Dengan sengaja atau tidak
sengaja..
Hidden. Concealed.
Intentionally or unintentionally..
Begitulah yang terjadi ditempat kerja saya ini. Disini saya
terhitung sebagai orang dalam. Tapi ironinya adalah; saya telah menjadi orang
terakhir yang tahu tentang apa yang terjadi diantara orang-orang yang memimpin
tempat ini.
So it goes like that
in my workplace. I am considered to be an insider. But the irony is; I have
become the last person to know the things that have happened between the people
who lead this place.
Saya tidak diikutsertakan dalam rapat dan tidak mendapat
copy notulen. Jadi yang saya ketahui hanyalah apa yang diberitahukan kepada saya
dan biasanya itu menyangkut hal-hal yang mereka ingin supaya saya kerjakan.
I am excluded from the board meeting and never given copy of that meeting report. So the information was passed to me by them and it has always about the things they wanted me to do.
Respon saya berganti-ganti. Awalnya saya kesal. Kemudian
saya mengangkat bahu dan tidak mau ambil peduli.
My respond differed. At first it upset me. Later I shurgged off and didn't give a damn.
Tapi setahun terakhir ini setelah orang-orang yang dekat
dengan saya masuk dalam dewan pengurus, tanpa disengaja hal itu menjadikan
mereka sebagai informan saya karena mereka kemudian menceritakan kepada saya
hal-hal yang terjadi atau yang dibicarakan selama rapat.
But in the past year after few people who are close with me made it into the board, this has made them as my sort of informants because they would tell me the things happened or discussed in the meeting.
Dari yang memposisikan diri hanya sebagai pendengar hingga
akhirnya rasa ingin tahu saya tergugah dan saya aktif bertanya.
From being just a listener, it got me curios and so I asked questions.
Semakin lama semakin banyak yang bicara pada saya tanpa saya
harus bertanya. Entah murni karena ingin menjadikan saya sebagai tumpahan beban
hati yang terlalu berat atau karena ingin mencari dukungan, yang pasti, apa
yang dulu tersembunyi dari saya kini menjadi terbuka.
As time passed more people talked to me without I have to ask any questions. It is either purely because they needed somebody to unburden or to get my support but either way, the things that were once hidden from me have brought to the light.
Kalau digambarkan seperti apa perasaan saya, sama seperti
kalau melihat gunung meletus. Gunung yang tadinya terlihat tenang, indah, hijau
dan biru itu tiba-tiba bergemuruh dan melontarkan benda-benda mengerikan
seperti awan, asap, batu, debu serta api.
How I feel is
described like seeing a mountain erupted. The once calm, beautiful, green and
blue mountain suddenly fiercely thrown out awful things like clouds, smoke,
stones, dust and fire.
Itulah yang terjadi ketika kebenaran yang selama ini disembunyikan menguak keluar dan menguak kepalsuan pada ketenangan serta kedamaian yang sebelumnya selalu ditampilkan.
That is what happen when
the long hidden truth is being revealed and showed all calmness and peace were nothing but fake.
Untuk kurun waktu tertentu orang-orang di sekitar saya
terlibat konflik. Selama ini saya berada ditengah-tengah mereka dan saya tidak mengetahui
apa yang terjadi.
Conflict
has been involving the people around me for some period of time. I have been in
their midst all this time and I didn’t know a thing about the conflict.
‘Kebenaran akan
membebaskanmu’
‘The truth will set you
free’
Tapi Kebenaran yang saya ketahui ini menyedihkan hati saya..
But the Truth that I
have made to know is saddened me..
Kalau saja dari awal saya tahu, mungkin rasanya tidak akan
terlalu menyakitkan seperti ini.
If only I knew from
the start, maybe it would not feel so hurtful.
* *
* * *
Jangan biarkan saya..
.. harus
berpihak.
.. take
sides.
Efek samping dari Kebenaran yang saya ketahui adalah
menghadapi kenyataan betapa sulitnya untuk tidak berpihak.
The side effect
followed after the Truth was being revealed to me is to face the fact of how
hard it is not to take sides.
Ketika konflik melibatkan orang-orang yang dekat denganmu
atau yang kamu sayangi, hal itu menempatkanmu dalam posisi dilematis.
When the conflict
involves the people who are close with you or whom you love, it puts you in
dilemmatic position.
Karena sulit untuk menempatkan diri tetap fair dan netral.
Because it is hard
to remain your fairness and neutrality.
Mereka tidak mengatakannya secara terbuka tapi mereka tentu
menginginkanmu untuk berpihak pada mereka.
They don’t say it
openly but they surely want you to take their side.
Kadang keinginan untuk memihak muncul sendiri dalam hati.
Sometimes wanting to
take sides become something that just appear in the heart.
Tapi berpihak berarti melawan pihak yang lain. Bagaimana hal
itu bisa saya lakukan? Masing-masing pihak yang berseteru adalah orang-orang
yang dekat dengan saya, beberapa dari mereka adalah orang-orang yang saya
sayangi.
But taking sides
would mean to stand against other side. How can I do that? Each party involves
people who are dear to me and some of them are even loved ones.
* *
* * *
Konflik sesekali pastilah terjadi dalam hubungan antar
manusia. Dan konflik tidak selalu harus dilihat sebagai hal yang negatif karena
lewat konflik, kita belajar untuk mengenali berbagai sisi dalam diri sendiri
dan dalam diri orang lain.
Conflict is bound to
happen once in a while in people’s inter-relationship. And conflict can not
always be viewed as negative thing because through it we learn to recognize the
things in ourselves and in others.
Yang menyedihkan adalah bila konflik itu dipendam dan
disembunyikan. Mungkin berharap konflik itu akan hilang atau padam dengan
sendirinya. Mungkin juga karena tidak ingin membuat keruh suasana.
The sad thing is
when that conflict is being pressed down and concealed. Maybe for the reason
for it to be gone or extinguished by itself. Maybe for not wanting to raise the
tension.
Tapi ketika konflik itu tidak terselesaikan, dia tidak akan
pernah hilang atau padam.
But when the
conflict is left unresolved, it will never be gone or extinguished.
Ketika konflik itu melibatkan banyak orang, konflik itu
tidak akan menjadi lebih sederhana. Apa lagi kalau kepribadian mereka jauh dari
sederhana.
When the conflict
involves lots of people, it became less simple. Especially when their
personalities are far from simple.
Tidak ada konflik yang menyenangkan. Tapi lebih menyedihkan
lagi untuk melihat bagaimana konflik itu telah membuat orang-orang yang dekat
dengan saya, mereka yang saya sayangi, saling tersakiti dan saling menyakiti.
Conflict is not a
fun thing. But it is more painful to see how it has made those who are close
with me, those whom I love, have been hurt and were hurting each other.
Saya tidak memiliki jawaban untuk menyelesaikan konflik
mereka. Saya hanya bisa berdoa dengan sepenuh hati supaya Tuhan memberi jalan
keluar yang terbaik.
I don’t know how to
solve their conflicts. I can only pray with all my heart so God gives the best
solution.
No comments:
Post a Comment