Hari Selasa (2/2) saya dan dua orang teman pergi mengunjungi
Museum Alkitab di Salemba, Jakarta.
Two friends and I went to Bible Museum on Tuesday (Feb 2nd), the place is located in Salemba, Jakarta.
Dari Bogor kami naik kereta api, turun di stasiun Tebet,
Jakarta. Perjalanan bisa dilanjutkan dengan naik bis Metromini ke terminal
Kampung Melayu lalu dengan Mikrolet yang ke arah Senen karena mikrolet itu
melewati jalan Salemba.
We took the train from
Bogor and got off at Tebet train station in Jakarta. We could take Metromini
bus to Kampung Melayu bus terminal and from there took Mikrolet to Senen bus
terminal because it passes Salemba street.
Tapi karena teman saya sudah lama ingin sekali naik bajaj,
ya kami pun akhirnya naik bajaj dari seberang stasiun Tebet.
But since my friend has
been wanting to ride bajaj, well, we took bajaj from across Tebet train
station.
Museum Alkitab berada di lantai dua di gedung Lembaga
Alkitab Indonesia (LAI). Dan gedung LAI berseberangan dengan rumah sakit Saint Carolus.
TheBible Museum is taken
place at second floor on Indonesian Bible Society (LAI) building. And LAI
building is across Saint Carolus hospital.
Museumnya hanya menempati satu lantai dan walau pun
koleksinya kurang banyak tapi lumayan bisa memberikan informasi tentang benda-benda
yang sebelumnya hanya kami baca dalam Alkitab.
The museum occupied only
one floor and though its collection is not much but at least it gives us
information about the things that we only read in the bible.
at the entrance |
Lalu ada juga alkitab dalam berbagai bahasa asing sampai
bahasa daerah dan bahkan ada alkitab yang tertulis dalam aksara Jawa kuno.
Bibles written in Dutch |
Bibles written in Javanese character |
Bibles written in various Indonesian dialect |
There are also bibles
written in various languages from foreign languages to Indonesian dialects and
there is even one written in Javanese ancient characters.
They have biggest and smallest bible too.
There are Noah Ark, Meeting Tent miniature and several dioramas.
The Tent of Meeting |
Herod's temple |
fig tree |
Yang menarik juga ternyata ada di lantai tiga ada pohon
papyrus yang kulitnya dijadikan kertas, pohon ara, kurma, zaitun dan juga pohon
mahkota duri.
papyrus tree |
date palm tree |
Interestingly there are
papyrus plant, the paper in the bible era was made from papyrus husk, fig tree,
date palm tree, olive tree and crown thorns plant.
Di lantai tiga itu juga terdapat perpustakaan.
There is a library on
that third floor.
Ada juga ruangan khusus untuk anak-anak.
There is also a room
special designed for children.
Semuanya tertata rapi, sederhana tapi memberikan kesan
nyaman, bersih dan para staffnya ramah. Seandainya saja kami datang pagi, saya
mau berlama-lama disana.
Everything is well
arranged, simple but cozy, clean and the staff are friendly. If only we got there
in the morning, I would definitely love to stay longer.
Sayang hari semakin sore dan kami belum makan siang sehingga
kami tidak bisa berlama-lama berada disana.
Unfortunately it was late
in the afternoon and we haven’t had lunch so we couldn’t stay long.
Setelah makan siang, kami kembali ke stasiun Tebet dan
sementara dua teman saya meneruskan perjalanan ke Kota Tua, saya yang sudah
kelelahan memilih untuk pulang ke Bogor.
After had late lunch we
went to Tebet train station and while my two friends went to Old Jakarta town,
I was too tired to join them and so I decided to get back to Bogor.
Jalan-jalan kami hari itu terhitung murah meriah.
Our trip is considered
affordable.
Tiket kereta api dari Bogor ke Tebet hanya Rp.3000 untuk
sekali jalan. Mikrolet dari depan KFC sampai ke terminal Kampung Melayu
Rp.4000/orang, mikrolet dari terminal Kampung Melayu ke stasiun Tebet
Rp.3000/orang. Yang mahal adalah bajaj yang mematok harga Rp.30.000 dari
seberang stasiun Tebet sampai ke depan gedung LAI. Dan tentu saja ongkos makan
kami di KFC.
No comments:
Post a Comment