“Fotonya makanan mulu” begitu komentar seorang teman.
“You have
been taking photos of food lately” was a friend’s comment.
Sebetulnya bukan pertama kalinya saya memajang foto makanan,
foto saya sedang makan atau foto ketika saya bersama teman-teman melakukan
kegiatan masak-memasak. Jadi saya senyum-senyum sendiri saja membaca komentar
seperti itu.
It is not
the first time I put photos of meals, photos of me having meals or photos of me
and friends cooked a dish or some dishes.
“Buat bikin orang ngiler” jawaban saya untuk komentar teman
itu.
“To make
people drool” was my answer for that friend’s comment.
Sebetulnya bukan itu tujuan saya. Terpikir saja tidak.
It is
actually not my intention. Not even crossed my mind.
Kalau saya memajang foto makanan di facebook saya, pasti ada keterangan itu makanan apa atau keterangan makanan itu jadi menu sarapan, makan siang atau makan malam atau sekedar cemilan.
When I put
photo of a dish on my facebook wall, I wrote what dish is that or if it was my
breakfast, lunch or dinner menu or just me snacking.
Kalau saya memajang foto saya menghadapi makanan atau foto
saya bersama teman atau hanya teman saja yang sedang makan siang maka fokusnya
bukan pada makanan atau makan lagi, makan lagi. Tapi itu mengenai suatu momen,
suatu kegiatan, suatu kebersamaan. Foto-foto itu pasti selalu saya sertai
dengan catatan tentang dimana, kapan atau dalam rangka apa.
When I put
my photo facing a dish or some dishes or my photo with friends or just my friends
having lunch, the focus is not on the food or is about dining, dining again. It
is about a moment, an activity, a togetherness. I have always written about
where the photos were taken, when they were taken or on what occasion.
Sama halnya dengan foto masak-masak.
It goes the
same with cooking photos.
Itu adalah suatu momen, kegiatan dan kebersamaan dengan
teman-teman. Kegiatannya mungkin tidak terlalu istimewa dan tidak juga
menghasilkan masakan yang luar biasa istimewa. Tapi karena dilakukan dengan
teman-teman maka kegiatan itu, momen itu dan kebersamaan itu menjadi sangat
berharga dan sangat istimewa.
It was a
moment, an activity and a togetherness with friends. It might not be a super
special activity and not resulted in making super special dish. But because it
was done with friends made the activity, the moment and the togetherness become
priceless and super special.
Alasan lain saya memajang foto-foto seperti ini adalah untuk menunjukkan makanan khas Indonesia pada teman-teman saya yang bukan orang Indonesia.Lengkap dengan pedagangnya yang sudah pasti tidak ada di negeri mereka.
Another reason why I put those kind of photos is to show Indonesian dishes to my foreign friends. Along with the vendor which definitely can't be found anywhere in their countries.
Seandainya foto-foto itu bisa bicara.., maka itulah yang
akan diceritakannya..
If those
photos can talk.., that is what they would tell you..
Sayangnya mata manusia seringkali hanya melihat apa yang ada
dipermukaan.
Unfortunately
most of the time human eyes can only see what’s in the surface.
Jadi ketika melihat foto tentang makanan atau kegiatan yang
melibatkan makanan.. yang terlintas dalam pikiran adalah seperti komentar dari
teman itu ‘fotonya kok makanan mulu’ atau seperti komentar seorang dosen teman
saya ‘fotonya makan-makan melulu’.
So when
seeing photos of dishes or activity involving food what crosses to mind is like
that friend’s comment ‘the photos are about food’ or just like my friend’s
teacher’s comment ‘the photos are all about dining’.
Yah, sayang sekali kalau hanya itu yang bisa diterima oleh
pengertian mereka..
Well, such a
pity if that was what they could grasp through their understanding..
Padahal sebuah foto dapat menceritakan tentang banyak hal..
Where infact,
a single photo can tell about lots of things..
No comments:
Post a Comment