Ini slogan satu perusahaan telekomunikasi. Kata-katanya
keren. Artinya ‘Terikat Pada Dirimu’.
The above title is actually a telecommunication company’s slogan. Cool words. It meant ‘Bound to You’.
Mengikatkan diri pada sesuatu atau seseorang.. membentuk suatu
ikatan, menyatukan diri dengan benda atau manusia tersebut. Itu pengertian
saya..
To
commit oneself to something or to somebody.. forming a boundary, to blend with
that somethingor somebody. That’s how I perceived it..
Kita sering mendengar kata ‘komitmen’ tapi seringkali tanpa
benar-benar mengerti apa artinya.
We
oftenly hear the word ‘commitment’ but oftenly without the understanding what
it is meant.
Saya berikan tiga contoh tentang bentuk-bentuk komitmen.
I give
three examples about forms of commitment.
Di Indonesia ada Butet Manurung yang memutuskan untuk
mengajar anak-anak Suku Kubu Dalam di Jambi. Bertahun-tahun dia tinggal bersama mereka.
Menyatu tidak hanya dengan anak-anak muridnya tapi juga dengan masyarakat suku
tersebut.
image: www.orangefloat.wordpress.com |
In
Indonesia a woman named Butet Manurung decided to teach the children of Kubu Dalam tribe. She spent years living with
them. Blended not only with her students but also with the tribe.
Dian Fossey rela tinggal di hutan Rwanda untuk mempelajari
kehidupan gorila.
Dia menyatu dengan para gorila. Bahkan dia akhirnya dibunuh oleh pemburu liar
yang menganggapnya sebagai 'pengganggu'.
image: www.sciencesetavenir.fr |
Dian Fossey willing to live in the jungle in Rwanda to study about the life of gorillas. She blended with the gorillas.
She even gave her life trying to protect them from hunters, she was murdered by
hunters who considered her as a 'nuisance'.
Di Polandia ada Madame Currie yang mengabdikan seluruh
hidupnya untuk mempelajari radioaktif dan menemukan radium.
There
was Madame Currie who dedicated her life to study radioactivity and discovered radium.
Tiga orang yang mengagumkan dan menjadi terkenal karena
komitmen mereka.
Three
amazing people who became famous for their commitment.
Masing-masing memulai komitmennya dari sesuatu yang menarik
perhatian mereka dan yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Each
started the commitment from something that got their attention and to what they
knew they were capable of.
Butet Manurung dengan pendidikan. Jane Goodall dengan satwa.
Madame Currie dengan ilmu pengetahuan.
Butet
Manurung chose education. Dian Fosses picked wild animal. Madame Currie
specialized in science.
Berbeda bidang. Berbeda jaman. Berbeda negara.
Different
field. Different time. Different country.
Tapi mereka punya satu kesamaan dan itu adalah ‘komitmen’.
But they
have one thing in common and that is ‘commitment’.
Komitmen bukan hal mudah untuk dilakukan karena komitmen
membutuhkan konsistensi dan komitmen menuntut pengorbanan.
Commitment
is not an easy thing to do because it requires consistency and it demands
sacrifice.
Karena itu komitmen membutuhkan kesungguhan hati dan juga kebulatan tekad.
So
commitment needs strong will and determination as well.
Sebagai contoh, kalau hari ini seseorang bisa bangun pagi tapi besok atau lusa
tidak bisa, maka hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai komitmen.
For example, if a person can get up early today but can’t do the same tomorrow or the day
after tomorrow, can’t call it commitment.
Komitmen adalah sesuatu yang kita lakukan secara terus
menerus tidak peduli kita sedang merasa sehat atau tidak, senang atau tidak,
cuaca sedang cerah atau tidak, ada kendaraan atau tidak, mendapat imbalan atau
tidak.
Commitment
is something we continuously do no matter we feel healthy or unhealthy, happy
or unhappy, the weather is nice or bad, there is transportation or not, getting
paid or not at all.
Sesuatu yang kita lakukan oleh karena hal itu menyenangkan
atau menguntungkan kita lalu kita hentikan karena tidak lagi menyenangkan atau
menguntungkan.. hal itu tidak bisa dikategorikan sebagai komitmen.
The
thing we do because it is fun or profitable to us and then we stop doing it
after it is no longer fun or profitable.. it can’t be categorized as
commitment.
Menjalin hubungan dengan seseorang karena dia memiliki
hal-hal yang kita butuhkan atau yang mendatangkan keuntungan bagi kita.. itu
juga bukan komitmen.
Having
a relationship with somebody because that person has the things we need or is
profitable for us.. that’s not commitment.
Jadi jangan membayangkan komitmen sebagai sesuatu yang
menyenangkan atau menguntungkan.
So
don’t think commitment as a fun or profitable thing.
Komitmen bisa jadi menyenangkan, tapi mungkin yang
menyenangkan itu tidak datang sekejap dan mungkin juga yang menyenangkan itu
tidak banyak jumlahnya.
It can
be fun, but maybe it doesn’t come right away and it may not come abundantly.
Demikian pula dengan keuntungan. Komitmen tidak selalu
mendatangkan keuntungan. Kalau pun ada, mungkin datangnya nanti entah berapa
hari, minggu, bulan atau tahun kemudian. Mungkin bisa seimbang dengan
pengabdian atau pengorbanan yang sudah diberikan, mungkin bisa lebih besar atau
mungkin malah jauh dari harapan.
It
goes the same with profit. Commitment is not always bring profit. Even if there
is profit gain, it may come later, can’t tell how many days, weeks, months or
years later. Maybe it is in balance with the dedication or sacrifice we have
given, could be bigger or maybe even not even close with break even point.
Sembilan tahun sudah saya menjadi guru. Enam tahun pertama
adalah yang terberat tapi juga merupakan saat-saat penuh dengan kegembiraan,
kebanggaan dan kepuasan ketika melihat murid-murid saya mengalami kemajuan
tidak hanya dalam kemampuan akademis mereka tapi terutama pada kepribadian
mereka.
I have
been a teacher for nine years. The first six years were the hardest but it was
also the time filled with happy, proud and satisfaction moments when I saw my
students made not only academical progress but mostly on their personality.
Empat tahun saya menjadi penulis blog. Apakah itu
menguntungkan secara materi? Tidak. Tapi apakah hal itu membuat saya berhenti
berkomitmen sebagai penulis blog? Tidak.
I have
become a blog writer for four years. Is that money maker?. No. But would it
make me leave my commitment as blog writer?. Nope.
Saya sedang memulai suatu komitmen yang kelihatannya jauh
dari menguntungkan secara materi dan non-materi.
I am
starting a commitment that looks pretty much unprofitable materially or
unmaterially.
Komitmen ini bahkan meminta pengorbanan dari pihak saya.
Setidaknya dua hal sudah saya korbankan; waktu istirahat dan waktu saya untuk
bersama-sama dengan orang-orang yang saya sayangi.
This
commitment has even asked me to make sacrifice. There are at least two things I
have to sacrifice; my time to rest and to be be with the people I love.
Lalu apakah komitmen ini bisa menghargai pengorbanan saya?
Sejauh ini tidak. Atau mungkin belum.
So is is
this commitment appreciate my sacrifiction? So far I don’t see it. Or maybe not
yet.
Lalu apakah saya akan berhenti?. Tidak.
So
would I give up?. Nope.
Komitmen bukan sesuatu yang dilakukan untuk pengisi waktu
atau sekedar iseng.
Commitment
is not something we do to kill the time or to amuse oneself.
No comments:
Post a Comment