Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Thursday, September 25, 2014

After I Stayed Over @ ur Place

Setelah serunya mempersiapkan segala tetek bengek untuk menginap dan setelah mengalami berbagai macam kehebohan tidak terduga saat menginap, ini adalah bagian penutupnya..

After all the hectic moment preparing the stuff before staying over at the office or at a friend’s place and after all the unexpected surprises I met during my stay at those places, this is the aftermath..

Kembali ke rumah..

Going back home..

- Masuk Angin -

- Nausea -

Entah kenapa setiap kali saya habis menginap, pasti setelah kembali ke rumah, otot-otot terasa pegal, kepala pusing dan badan terasa melayang.


I don’t know why I have always feel like this after staying over, pain in the muscles, headache and dizzy.

Penyebabnya mungkin karena setiap kali saya menginap di rumah teman, apalagi kalau yang jarang bisa ketemu, maka biasanya kami tidur sangat malam karena setelah anak-anaknya tidur, kami melanjutkan obrolan. Maklum, kangen dan ceritanya segudang.

Maybe it is because whenever I stayed over at a friend’s place, especially those whom I don’t get to meet everyday, we usually stay up late because after the children slept, we went on talking almost all night as we had lots to catch up.

Dengan orang yang sering ketemu pun tetap saja ada yang bisa diobrolin dan yang jadi bahan untuk ditertawakan. Contohnya kalau saya menginap di kantor, saya menempati kamar tamu di kantor yang ditempati oleh mahasiswi magang.

Even with the ones I meet everyday, there is always things to talk about and stuff to laugh. When I stay over in the office, for example, I sleep in the room occupies by the intern.

Dan biar pun setiap hari kerja kami berdua bertemu di kantor tapi begitu kami sudah berada di kamar, anehnya tetap saja ada bahan buat obrolan atau hal-hal yang bisa ditertawakan.

Though we have met  in the office on workdays but once we got in the bedroom there are always things to talk or things that make us laugh.

Ketika saya menginap belum lama ini saja misalnya, .. mata sudah sepat karena mengantuk, kami sudah berbaring di tempat tidur, lampu kamar sudah dimatikan dan ngobrol sudah dengan suara ngantuk tapi satu topik obrolan bikin kami berdua tertawa terpingkal-pingkal.. yahhh.. matanya jadi melek lagi dehh.. hehe.. akhirnya jadi tidur larut malam.


When I spent a night at the office not so long ago, .. it was hard to open my eyes because I was so sleepy, we have lied on bed, the light has been turned off and we talked in sleepy tone but one topic has made us laughed hard.. oh no.. it made us fully awake.. lol.. it ended up with both of us slept late at night.

- Ngantuk -

- Sleepy -

Sudah pasti. 

Definitely. 

- Kurang makan atau kebanyakan makan -

- Didn’t eat well or having too much of it -

Saya mendidik diri untuk tidak menuntut kalau tinggal tidak di rumah sendiri. Ini termasuk dalam soal makanan.

I teach myself not to be demanding when I don’t stay in my own place. That includes about what I eat.

Karena saya kan menginap kalau kepepet atau waktu lagi ingin bersama dengan teman yang sudah lama tidak saya temui. Tempat dan makanan bukanlah hal yang penting-penting banget.

The thing is I stay over because I have no choice or because I want to spend time with a friend whom I haven’t seen in a long time. The place and food are not the most important things.

Nah, kalau saya menginap di rumah teman yang senang masak, bergembiralah saya karena dia pasti memanjakan saya dengan makanan hasil masakannya yang serba banyak dan enak-enak. Lidah dan tenggorokan saya menari-nari kesenangan tapi perut saya protes karena di isi dengan terlalu banyak makanan.. hehe..

So, when I stay at a friend’s place who happens to like cooking, well, you are looking at a happy person for being spoilt by lots of tasty food. My tongue and throat dance in pleasure but my stomach protested for having stuffed with lots of food.. hehe..

Atau kalau tidak ya, teman itu berkantong tebal sehingga kegembiraannya atas kehadiran saya dirumahnya ditunjukkannya lewat mentraktir saya makan di luar. Enak sih. Tapi mabok juga lama-lama kalau setiap malam atau setidaknya sehari dua kali kami makan diluar karena bagaimana pun juga makanan rumahan jauh lebih enak, sehat dan murah.


Or my friend is financially well-off and she shows her joy of having me in her place by treating me out to dinner or lunch. It is great but got me overwhelmed for having take out dinner every night or to eat in a restaurant at least twice a day because I think home made meals taste better, healthier dan less expensive.

Tidak semua teman saya bisa masak dan tidak semua datang dari kelas borju. Saya tidak memilih teman dan karenanya saya menerima mereka apa adanya. Saya disuguhin apa saja pasti saya makan walau mungkin bukan selera saya. Jadi jangan minta maaf kalau saya menginap di rumah anda dan anda hanya bisa menyuguhkan saya nasi dan telor ceplok karena memang hanya itulah yang anda miliki. Saya akan menerima dan memakannya dengan segala senang hati karena lebih baik masih punya sesuatu untuk dimakan dari pada tidak ada yang bisa dimakan waktu perut sedang lapar.

However, not all of my friends can cook and not all of them are well-to-do. I am not picky when it comes to make friends and so I accept them the way they are. I eat whatever food they give to me though it probably is not my kind a food. So don’t apologize when you can only serve me rice and fried egg because they are all you have in the house. I eat it happily because it is better to have something to eat than to have none when the stomach starves.

Contohnya, seminggu lalu saya dan seorang teman harus menghadiri sebuah acara yang berlangsung sampai malam. Dan kami hanya disuguhi air putih. Jangankan makan malam, snack saja tidak ada. Ya ampunn.. laparnyaaa.. karena terakhir kali kami makan adalah saat makan siang, sebelum berangkat kami tidak makan lagi dan kami sampai di kantor hampir jam 9 malam. Hujan pula. Dingin. Duhhh.. kami saling menertawakan perut masing-masing yang sudah ramai berbunyi minta di isi.. hehe..

Last week my friend and I attended an event held that went from afternoon to the evening. And we were given just water. Let alone dinner, we got no snack. Darn.. we were so damn starved.. because the last time we had something to eat was at lunch, we ate nothing before we left and it was nearly 9 pm when we got back at the office. It rained. Freezing. Gosh.. we laughed at each other’s noisy stomach that cried out loud asking for food.. lol..

“Ada makanan ga di kantor?” tanya saya.

“Is there anything we can eat in the office?” I asked my friend.

“Cuma sisa makanan tadi siang”

“Just some lunch leftovers”

Masih ada nasi, telor balado, ikan goreng dan tahu. Semua makanan sisa. Semuanya dingin. Tapi kami berdua terlalu lapar sehingga apa pun yang ada langsung disikat habis.. hehe..

There was some rice, spicy eggs, fried fish and tofu. All leftovers. All already cold. But we were too starved that we ate it all.. lol..

Jadi santai sajalah kalau dalam urusan makan kalau saya menginap dirumahmu.

So go easy about food when I stay over at your place.

- Cucian numpuk -

- Piles of laundry -

Baju rumah biasanya bisa saya pakai selama dua hari karena kan sebagian besar waktu saya habiskan di luar rumah, jadi baju rumah hanya dipakai untuk tidur. Kalau saya tidak berkeringat, dua hari pun masih bersih dan tidak bau.

I can wear same clothes for two days since I spend most of my time not in the house so the clothes I wear at home is still clean and not smell bad if I don’t sweat.

Tapi pakaian yang saya pakai saat menginap tidak mau saya pakai lagi di rumah. Semua harus di cuci sekali pun saya memakainya hanya untuk beberapa jam saja.

But the clothes I wear after I stay over at one’s place have to be washed though I wear them for few hours only.

- Sepi -

- Lonely -

Di rumah saya tinggal hanya dengan orang tua dan seekor anjing. Jadi hari-hari pertama setelah kembali ke rumah pasti saya sering berasa sepi.

I stay with my parents and a dog at home. So the first few days after I get back home from staying over at one’s place has always made me feel lonely.

Saya kangen pada hiruk pikuknya rumah teman saya.

I miss the noise in my friend’s place.

Di rumah teman saya ada teman saya tentunya dan anak-anaknya. Kami tidak bisa mengobrol kalau ada mereka karena anak-anak itu sama senangnya kalau saya menginap di rumah mereka sehingga mereka berebut ingin mengobrol atau bermain dengan saya. Rasanya hampir sepanjang hari mereka menyibukkan saya dan ketika saya kembali ke rumah..


There were my friend and her children at her place. We couldn’t talk freely when the children were present because they were just as happy as their mother to have me in their house that they wanted to talk and play with me all the time. It felt as if they kept me busy the whole day and when I got back home..

Kalau sudah begitu rasanya jadi mellow sendiri.. hiks..

It turned me mellow, it happens everytime.. sigh..

- Nginap lagi dong -

- Stay over again, please -

Ada teman yang sekian bulan sekali saya kunjungi dan setiap kali itu pula saya pasti menginap dirumahnya.

I have a friend whom I frequently come to visit and to have stay over at her place.

Ini sahabat lama saya yang sudah menjadi seperti saudara.

This is my bestfriend with whom I have become like sister.

Beberapa teman lainnya juga meminta saya untuk menginap lagi. Ada yang saya penuhi permintaannya, apalagi kalau yang memintanya adalah anak-anaknya.

Other friends have asked me to stay over at their places again. I happily accepted their invitation especially if it was their children’s request.

Tapi ada juga yang tidak akan pernah mau lagi saya inapi.

But there is one I decided to never come for a visit nor to stay over.

Setelah saya menginap di rumah seorang kenalan, suaminya selama beberapa waktu sempat rajin menelpon saya atau mengirimi sms, mengajak ngobrol, mengajak makan dan bertanya kapan saya mau menginap lagi dirumahnya.

This happened after I stayed over at an acquaintance’s place. Her husband for some period of time called me or texted me frequently, wanted to chat with me, asked me out to lunch dan asked when will I stay over at their place again.

Hidihh.. kok jadi dia yang semangat?

Why the heck would he the one who got excited about it?

Tanda bahaya.. lebih baik saya tidak menginap lagi di rumah kenalan saya itu.

Something alarmed me.. I better not have another stay over at that acquaintance’s place.

Yah, begitulah.. banyak pengalaman yang tidak akan saya temui kalau saya tidak menginap di rumah orang lain atau di kantor.

So there it is.. many experiences that I wouldn’t have if I never stay over at one’s place or in the office.

Semua di ambil positifnya saja. Saya jadi lebih mandiri, fleksibel, sabar dan berhasil menghilangkan ke-parno-an saya soal menginap.

Take the positive sides. I am become more independent, flexible, patient and have succeedly get rid my paranoia about staying over at one’s place.

Oh, hari Minggu (21/9) saya menginap di rumah sahabat lama saya di Jakarta. Dan Sabtu berikutnya saya akan menginap di kantor.

Oh, I stayed over at my bestfriend’s place on Sunday (Sept 21st) in Jakarta. And the next Saturday, it will be staying in the office.

Yihaa! Pengalaman apalagi ya yang akan saya dapatkan selama menginap itu? Tunggu aja, pasti saya tulis kok.

Yippee! What will I experience in my staying time at those places? Just wait, I will write about it.

No comments:

Post a Comment