Setelah serunya mempersiapkan segala tetek bengek untuk
menginap dan setelah mengalami berbagai macam kehebohan tidak terduga saat
menginap, ini adalah bagian penutupnya..
After all the hectic moment
preparing the stuff before staying over at the office or at a friend’s place
and after all the unexpected surprises I met during my stay at those places,
this is the aftermath..
Kembali ke rumah..
Going back home..
- Masuk Angin -
-
Nausea -
Entah kenapa setiap kali saya habis menginap, pasti setelah kembali ke rumah, otot-otot terasa pegal, kepala pusing dan badan terasa melayang.
I
don’t know why I have always feel like this after staying over, pain in the
muscles, headache and dizzy.
Penyebabnya mungkin karena setiap kali saya menginap di
rumah teman, apalagi kalau yang jarang bisa ketemu, maka biasanya kami tidur sangat
malam karena setelah anak-anaknya tidur, kami melanjutkan obrolan. Maklum, kangen
dan ceritanya segudang.
Maybe it is because whenever I
stayed over at a friend’s place, especially those whom I don’t get to meet
everyday, we usually stay up late because after the children slept, we went on talking almost all night as we had lots to catch up.
Dengan orang yang sering ketemu pun tetap saja ada yang bisa diobrolin dan yang jadi bahan untuk ditertawakan. Contohnya kalau saya menginap di kantor,
saya menempati kamar tamu di kantor yang ditempati oleh mahasiswi magang.
Even
with the ones I meet everyday, there is always things to talk about and stuff to
laugh. When I stay over in the office, for example, I sleep in the room
occupies by the intern.
Dan biar pun setiap hari kerja kami berdua bertemu di kantor
tapi begitu kami sudah berada di kamar, anehnya tetap saja ada bahan
buat obrolan atau hal-hal yang bisa ditertawakan.
Though we have met in the
office on workdays but once we got in the bedroom there are always things to talk or things that make us laugh.
Ketika saya menginap belum lama ini saja misalnya, .. mata
sudah sepat karena mengantuk, kami sudah berbaring di tempat tidur, lampu kamar
sudah dimatikan dan ngobrol sudah dengan suara ngantuk tapi satu topik obrolan
bikin kami berdua tertawa terpingkal-pingkal.. yahhh.. matanya jadi melek lagi
dehh.. hehe.. akhirnya jadi tidur larut malam.
When I spent a night at the
office not so long ago, .. it was hard to open my eyes because I was so sleepy,
we have lied on bed, the light has been turned off and we talked in sleepy tone
but one topic has made us laughed hard.. oh no.. it made us fully awake.. lol..
it ended up with both of us slept late at night.
- Ngantuk -
- Sleepy -
Sudah pasti.
Definitely.
- Kurang makan atau kebanyakan makan
-
-
Didn’t eat well or having too much of it -
Saya mendidik diri untuk tidak menuntut kalau tinggal tidak
di rumah sendiri. Ini termasuk dalam soal makanan.
I teach myself not to be
demanding when I don’t stay in my own place. That includes about what I eat.
Karena saya kan menginap kalau kepepet atau waktu lagi ingin
bersama dengan teman yang sudah lama tidak saya temui. Tempat dan makanan
bukanlah hal yang penting-penting banget.
The thing is I stay over
because I have no choice or because I want to spend time with a friend whom I
haven’t seen in a long time. The place and food are not the most important
things.
Nah, kalau saya menginap di rumah teman yang senang masak,
bergembiralah saya karena dia pasti memanjakan saya dengan makanan hasil
masakannya yang serba banyak dan enak-enak. Lidah dan tenggorokan saya
menari-nari kesenangan tapi perut saya protes karena di isi dengan terlalu
banyak makanan.. hehe..
So, when I stay at a friend’s
place who happens to like cooking, well, you are looking at a happy person for
being spoilt by lots of tasty food. My tongue and throat dance in pleasure but
my stomach protested for having stuffed with lots of food.. hehe..
Atau kalau tidak ya, teman itu berkantong tebal sehingga
kegembiraannya atas kehadiran saya dirumahnya ditunjukkannya lewat mentraktir
saya makan di luar. Enak sih. Tapi mabok juga lama-lama kalau setiap malam atau
setidaknya sehari dua kali kami makan diluar karena bagaimana pun juga makanan
rumahan jauh lebih enak, sehat dan murah.
Or my friend is financially
well-off and she shows her joy of having me in her place by treating me out to
dinner or lunch. It is great but got me overwhelmed for having take out dinner
every night or to eat in a restaurant at least twice a day because I think home
made meals taste better, healthier dan less expensive.
Tidak semua teman saya bisa masak dan tidak semua datang
dari kelas borju. Saya tidak memilih teman dan karenanya saya menerima mereka
apa adanya. Saya disuguhin apa saja pasti saya makan walau mungkin bukan selera
saya. Jadi jangan minta maaf kalau saya menginap di rumah anda dan anda hanya
bisa menyuguhkan saya nasi dan telor ceplok karena memang hanya itulah yang
anda miliki. Saya akan menerima dan memakannya dengan segala senang hati karena
lebih baik masih punya sesuatu untuk dimakan dari pada tidak ada yang bisa
dimakan waktu perut sedang lapar.
However, not all of my friends
can cook and not all of them are well-to-do. I am not picky when it comes to
make friends and so I accept them the way they are. I eat whatever food they
give to me though it probably is not my kind a food. So don’t apologize when
you can only serve me rice and fried egg because they are all you have in the
house. I eat it happily because it is better to have something to eat than to
have none when the stomach starves.
Contohnya, seminggu lalu saya dan seorang teman harus menghadiri sebuah
acara yang berlangsung sampai malam. Dan kami hanya disuguhi air putih.
Jangankan makan malam, snack saja tidak ada. Ya ampunn.. laparnyaaa.. karena
terakhir kali kami makan adalah saat makan siang, sebelum berangkat kami tidak
makan lagi dan kami sampai di kantor hampir jam 9 malam. Hujan pula. Dingin.
Duhhh.. kami saling menertawakan perut masing-masing yang sudah ramai berbunyi
minta di isi.. hehe..
Last week my friend and I
attended an event held that went from afternoon to the evening. And we were
given just water. Let alone dinner, we got no snack. Darn.. we were so damn
starved.. because the last time we had something to eat was at lunch, we ate
nothing before we left and it was nearly 9 pm when we got back at the office.
It rained. Freezing. Gosh.. we laughed at each other’s noisy stomach that cried
out loud asking for food.. lol..
“Ada makanan ga di kantor?” tanya saya.
“Is there anything we can eat
in the office?” I asked my friend.
“Cuma sisa makanan tadi siang”
“Just some lunch leftovers”
Masih ada nasi, telor balado, ikan goreng dan tahu. Semua
makanan sisa. Semuanya dingin. Tapi kami berdua terlalu lapar sehingga apa pun
yang ada langsung disikat habis.. hehe..
There was some rice, spicy
eggs, fried fish and tofu. All leftovers. All already cold. But we were too
starved that we ate it all.. lol..
Jadi santai sajalah kalau dalam urusan makan kalau saya
menginap dirumahmu.
So go easy about food when I
stay over at your place.
- Cucian numpuk -
-
Piles of laundry -
Baju rumah biasanya bisa saya pakai selama dua hari karena
kan sebagian besar waktu saya habiskan di luar rumah, jadi baju rumah hanya
dipakai untuk tidur. Kalau saya tidak berkeringat, dua hari pun masih bersih
dan tidak bau.
I can wear same clothes for
two days since I spend most of my time not in the house so the clothes I wear
at home is still clean and not smell bad if I don’t sweat.
Tapi pakaian yang saya pakai saat menginap tidak mau saya
pakai lagi di rumah. Semua harus di cuci sekali pun saya memakainya hanya untuk
beberapa jam saja.
But the clothes I wear after I
stay over at one’s place have to be washed though I wear them for few hours
only.
- Sepi -
-
Lonely -
Di rumah saya tinggal hanya dengan orang tua dan seekor
anjing. Jadi hari-hari pertama setelah kembali ke rumah pasti saya sering
berasa sepi.
I stay with my parents and a
dog at home. So the first few days after I get back home from staying over at
one’s place has always made me feel lonely.
Saya kangen pada hiruk pikuknya rumah teman saya.
I miss the noise in my
friend’s place.
Di rumah teman saya ada teman saya tentunya dan
anak-anaknya. Kami tidak bisa mengobrol kalau ada mereka karena anak-anak itu
sama senangnya kalau saya menginap di rumah mereka sehingga mereka berebut
ingin mengobrol atau bermain dengan saya. Rasanya hampir sepanjang hari mereka
menyibukkan saya dan ketika saya kembali ke rumah..
There were my friend and her
children at her place. We couldn’t talk freely when the children were present
because they were just as happy as their mother to have me in their house that
they wanted to talk and play with me all the time. It felt as if they kept me
busy the whole day and when I got back home..
Kalau sudah begitu rasanya jadi mellow sendiri.. hiks..
It turned me mellow, it
happens everytime.. sigh..
- Nginap lagi dong -
-
Stay over again, please -
Ada teman yang sekian bulan sekali saya kunjungi dan setiap kali itu pula saya pasti menginap dirumahnya.
I have a friend whom I
frequently come to visit and to have stay over at her place.
Ini sahabat lama saya yang sudah menjadi seperti saudara.
This is my bestfriend with whom I have become like sister.
Beberapa teman lainnya juga meminta saya untuk menginap lagi.
Ada yang saya penuhi permintaannya, apalagi kalau yang memintanya adalah
anak-anaknya.
Other friends have asked me to
stay over at their places again. I happily accepted their invitation especially
if it was their children’s request.
Tapi ada juga yang tidak akan pernah mau lagi saya inapi.
But there is one I decided to
never come for a visit nor to stay over.
Setelah saya menginap di rumah seorang kenalan, suaminya selama beberapa waktu sempat rajin menelpon saya atau
mengirimi sms, mengajak ngobrol, mengajak makan dan bertanya kapan saya mau
menginap lagi dirumahnya.
This happened after I stayed
over at an acquaintance’s place. Her husband for some period of time called me
or texted me frequently, wanted to chat with me, asked me out to lunch dan
asked when will I stay over at their place again.
Hidihh.. kok jadi dia yang semangat?
Why the heck would he the one
who got excited about it?
Tanda bahaya.. lebih baik saya tidak menginap lagi di
rumah kenalan saya itu.
Something alarmed me.. I
better not have another stay over at that acquaintance’s place.
Yah, begitulah.. banyak pengalaman yang tidak akan saya
temui kalau saya tidak menginap di rumah orang lain atau di kantor.
So there it is.. many
experiences that I wouldn’t have if I never stay over at one’s place or in the
office.
Semua di ambil positifnya saja. Saya jadi lebih mandiri,
fleksibel, sabar dan berhasil menghilangkan ke-parno-an saya soal menginap.
Take the positive sides. I am
become more independent, flexible, patient and have succeedly get rid my
paranoia about staying over at one’s place.
Oh, hari Minggu (21/9) saya menginap di rumah sahabat
lama saya di Jakarta. Dan Sabtu berikutnya saya akan menginap di kantor.
Oh, I stayed over at my
bestfriend’s place on Sunday (Sept 21st) in Jakarta. And the next
Saturday, it will be staying in the office.
Yihaa! Pengalaman apalagi ya yang akan saya dapatkan selama
menginap itu? Tunggu aja, pasti saya tulis kok.
Yippee! What will I experience
in my staying time at those places? Just wait, I will write about it.
No comments:
Post a Comment