Bogor adalah kota hujan karena sepanjang tahun curah
hujannya terhitung tinggi.
Bogor is
known as rainy town because all through the year it gets lots of rain.
Tapi sejak hari Minggu, 13 Januari, hujan turun selama hampir 24 jam setiap harinya.
But since
Sunday, January 13th, it rained for nearly 24 hours everyday.
Sebelumnya hujan hanya turun pada siang, sore atau malam
hari.
Before
that it only rained in the afternoon, evening or at night.
Saya ingat benar kapan hujan mulai menggila karena hari
Minggu itu adalah pertama kali hujan turun nyaris tidak berhenti. Justru di
hari ketika saya akan berangkat ke rumah Santi di Jakarta. Kalau bukan karena
kangen pada dia dan anak-anaknya, saya pasti sudah membatalkan rencana itu.
I remember
it clearly when the rain started to rage because that Sunday was the first time
it rained non-stop. Exactly at the time when I would go to Santi’s place in
Jakarta. If it wasn’t because I missed her and her kids so much, I would call
off the plan.
Hujan adalah bagian dari Imlek. Tapi kalau hujan sepanjang
hari dan berlangsung selama hampir 2 minggu.. wah, itu sih membawa penderitaan.
Rain is
part of Chinese new year. But if it went the whole day for almost 2 weeks.. heck,
that brings suffering.
Banjir, tanah longsor dan ombak besar di laut..
Flood,
landslide and big tidal wave at sea..
Saya bersyukur sejak masih tinggal di Jakarta, daerah tempat
tinggal saya cukup tinggi sehingga tidak pernah kebanjiran. Tapi ya jadi seperti
sepetak pulau dikelilingi air banjir. Repot kalau mau melakukan aktivitas di
luar rumah.
I am
grateful the area where I lived in Jakarta has never flooded. It was only
turned like a small island in the middle of the ocean. It became a problem if we
needed to go to work or school.
Hal-hal seperti itu tidak kami temui lagi setelah pindah ke
Bogor.
We don’t
have that kind of situation when we moved to Bogor.
Di musim hujan yang ekstrim begini yang kami hadapi hanyalah
cucian yang butuh waktu 2-3 hari untuk kering, jalanan becek, lantai yang tidak
bisa bersih (apalagi kalau punya anjing di rumah.. lantai belum lama selesai
saya pel dan si Doggie dengan 4 kakinya yang basah dengan santainya masuk…
grrrrr…) dan atap bocor dibeberapa tempat.
Tapi banyak orang di Jakarta, Manado dan beberapa kota lain
yang mengalami lebih dari itu ketika banjir, angin topan dan tanah longsor
memporak-porandakan kota dan rumah mereka.
But many
people in Jakarta, Manado and other towns have to have more than that when
flood, typhoon and landslide turned their towns and houses upside down.
Dan kalau sudah begitu, siapa peduli dengan nama, umur,
latar belakang pendidikanmu, suku, etnis, bangsa, agama atau jabatanmu.
And in
that kind of situation, who the hell cares about your name, age, educational
background, ethnic, nationality, religion or title.
Karena semua bersatu dalam penderitaan.
Because we
are united in suffering.
Because all came united in the struggle to help those who suffer.
Kadang orang-orang yang terlibat didalam penderitaan atau yang melakukan kegiatan untuk menolong mereka yang tertimpa kesusahan adalah orang-orang yang tidak saling mengenal dan tidak pernah mengadakan acara-acara untuk saling mengakrabkan diri. Tapi semua bersatu ketika penderitaan melanda atau ketika hati memiliki kesamaan visi serta misi.
Sometimes those who suffer or those who do humanitarian activities are complete strangers, they have never known each other before and they have never been in a gathering made to bring them close with one another. But suffering unities them. Humanitarian vision and mission also unite people.
No comments:
Post a Comment