“Kamu selalu kelihatan bahagia” demikian tulis seorang teman
mengomentari foto yang saya pasang di wall faceboook saya.
“You have
always looked happy” wrote a friend when she commented a photo on my facebook
wall.
“Di foto senyum melulu” kata seseorang setelah melihat
foto-foto saya. Nada suaranya dan ekspresi mukanya membuat saya berpikir
seakan-akan itu adalah hal terlarang untuk dilakukan ketika di foto.
“Full of
smile on the photos” somebody said that after seeing my photos. Her tone and
expression made me thought as if it were a forbidden thing to do when being
photographed.
Seorang teman saya memiliki pose yang sangat tidak menarik
kalau di foto. Dengan muka setengah menunduk, dia melirik.. ya, lebih tepat
dikatakan melirik, ke arah kamera, tanpa senyum.. mukanya jadi kelihatan
seperti cemberut dan ini bikin dia tidak hanya terlihat sangat tidak menarik,
dia bahkan terlihat seperti seorang yang tidak ramah. Padahal aslinya dia lumayan ramah dan bahkan bisa sangat kocak.
A friend of
mine has a very uninteresting pose when he is being photographed. With his face
half bowed, he sharply glanced.. yep, it is more like a glance, to the camera,
no smile.. his face looked sullen and this makes him look so uninteresting, he
is even look like an unfriendly person. He is actually a quite friendly person and can be very funy at times.
Dari sekian banyak fotonya, yang kelihatan dia lagi
tersenyum itu bisa dihitung dengan jari. Dua diantaranya karena dia lagi ingin
menjahili saya.
Of all his
photos, the ones show him smiling are rare. Two of those were captured when he
wanted to do a prank on me.
Cuma senyum.. apa susahnya sih?..
It is just a
smile.. what is so hard to smile?..
Banyak orang merasa kagok untuk tersenyum di depan kamera.
Apalagi kalau itu di foto sendirian. Dulu saya juga begitu kok. Rasanya jadi
tegang. Yah, mana bisa pasang senyum kalau sudah merasa seperti itu.
Many people
find it uncomfortable to smile infront of the camera. Especially in individual
photo. I used to feel that way too. I just got tense. So yeah, how could I
smile when I felt tense.
Perempuan umumnya lebih luwes dalam urusan tersenyum waktu
di foto dibandingkan dengan laki-laki.
Women are
more at ease to put a smile on their faces when being photographed compared to
men.
Tentu saja tidak semua perempuan. Dulu saya kagok kalau di
foto. Perlu waktu bertahun-tahun sebelum saya mulai bisa merasa santai saat di
foto.
Not all women
of course. I used to be a camera shy. It took years before I feel relax when I
have my photographed taken.
Tapi laki-laki tetap saja bawaannya kaku waktu di foto. Irit
senyum. Apalagi tertawa. Saya perhatikan foto-foto teman-teman lelaki saya dan
foto-foto Andre.
But it is
another story when it comes to men. They can’t really feel at ease when being
photographed. Less smile. Let alone a laugh. I noticed this from my male
friends photos and Andre’s.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dari mereka yang
punya rasa humor tinggi.
Fact is many
of them have great sense of humour.
“Kenapa ya?” tanya saya pada Andre.
“I wonder
why?” I asked Andre this.
“Padahal coba lihat foto-foto ini” saya menunjukkan beberapa
fotonya “Saat kamu tersenyum kamu kelihatan lebih muda, lebih tampan, lebih
menarik, lebih ramah dan bahagia”
“Take a look
at these photos” I showed few of his photos “When you smile you look younger,
cuter, appealing, friendlier and happier”
“Mungkin karena kami baru tersenyum kalau ada sesuatu yang
membuat kami tersenyum” dia nyengir “Saya tersenyum karena saya berfoto dengan
kamu atau karena dibalik kamera itu saya melihat seseorang yang saya cintai”
“Maybe
because we smile when there is something to make us smile” he chuckled “I
smiled because I had my photo taken with you or because I knew I saw the woman
I love behind that camera”
Ya, bisa jadi begitu.
Yep, maybe.
“Tapi tidak selalu begitu” saya mengingat-ingat pengalaman
saya “Tergantung mood juga”
“It is not
always work that way” I remembered my experience “It depends on the mood too”
Mood yang saya maksud bukan sesuatu yang membuat perasaan
jadi kesal, marah atau sedih. Mood bisa terganggu waktu jalan dengan teman, dia
ingin dipotret tapi ogah-ogahan ketika diminta memotret kita.
Mood is not
just something that makes us upset, angry or sad. We can feel annoyed when we
have friend who likes being photographed but not eagerly to take our photo when
being asked.
Beberapa foto-foto saya membuktikan hal itu.
Some of my
photos show it.
Ini bukan karena alasan kagok saat mengoperasikan kamera
karena teman-teman saya itu biasa memotret dengan memakai kamera atau dengan
hp. Mau dipotret tapi ogah motretin orang itu yang bikin saya kesal dan
kekesalan saya bisa kelihatan dimuka saya sekalipun saya tetap berhasil
memasang senyum dimuka saat difoto.
This is not
about feeling uncomfortable when handling the camera because my friends are
used to take photos with camera or with their cellphones. It is that thing of
want to have their photos taken but reluctant when being asked to take my photo
that upset me and the upsetness is shown clearly in my face though I could
still able to put on a smile.
Hal lain yang bikin mood saya agak terganggu adalah ketika
saya meragukan kemampuan si pemotret. Apalagi kalau dia main jepret tanpa
aba-aba.
Other thing
that distracted my mood is when I doubted the photographer’s ability.
Especially when the person just pressed the button without any prior notice.
Mood saya bisa tidak terganggu kalau saya betul-betul sedang
berada dalam suasana penuh humor.
My mood can’t
be distracted whenever I am completely in humorous state.
Fotografi adalah seni bagi si pemotret dan yang dipotret.
Photography is
an art both for the photographer and for the person who is being photographed.
Tidak bisa dikatakan susah, tapi tidak juga berarti mudah.
Can’t say
it’s hard, but yet it is not easy.
Namanya juga seni. Tidak ada rumus. Semua pakai rasa.
It is art. No
formula. It works on feelings.
Saya belajar memotret dan saya belajar untuk dipotret.
I learn to
take photos and I learn to have my photo taken.
Dua-duanya menarik untuk dipelajari.
It is
interesting to learn them.
Tapi yang paling menyenangkan adalah hasilnya. Pujian orang
terhadap hasil foto saya atau foto saya adalah hal yang membantu saya untuk
mengukur hasil belajar saya dalam dua hal tadi.
But the most
pleasant thing is seeing the result. People’s compliment for the photos I took
or of my photos taken by other people are helping me to know how far I have
learned those two things.
Karena jaman sekarang tidak perlu harus punya kamera baru
bisa motret atau dipotret, maka mulailah belajar kedua-duanya.
Since these
days you don’t have to own a camera to take photos or have your photo taken,
start to learn both.
Dan jangan lupa untuk tersenyum karena senyum membuat orang
yang kita foto merasa lebih santai dan tersenyum sewaktu kita di foto membuat
muka kita jadi kelihatan jauh lebih enak dilihat.. hehe..
No comments:
Post a Comment