Januari datang dan kegiatan saya mengajar les sudah mulai
lagi setelah selama bulan Desember libur karena murid-murid les saya libur
sekolah.
It’s January and my tutoring has
started again after had a month off in December as my students have had their school
break.
Tidak semua guru les meliburkan les saat sekolah
murid-muridnya libur. Tapi saya selalu meliburkan les karena guru dan muridnya
sama-sama butuh istirahat.
Not
all tutor give their tutoring an off during school break. But I always give it
an off because both the tutor and students need a break.
Yah, maksudnya supaya bisa lepas sebentar dari rutinitas.
Yeah,
to have a short break away from the routine.
Jadi setahun dua kali les libur.
I
give my tutoring a break twice in a year.
Jadi bergembiralah saya karena awal bulan Desember saya bisa
pergi jalan-jalan pada hari-hari dimana biasanya saya mengajar les. Dalam
seminggu saya bebas merdeka dari jadwal mengajar les cuma pada hari Senin dan
Sabtu.
So
at the beginning of December I happily went out on the days when I usually had
tutoring.
Kebahagiaan bisa datang lewat hal-hal sederhana. Bisa
jalan-jalan dengan teman-teman sepulang kantor saja sudah merupakan satu dari
hal-hal sederhana itu karena kalau ada jadwal mengajar les, saya langsung kabur
dari kantor begitu jam kerja usai.
Happiness
can come through simple things. To be able to go out with friends after work is
one of those simple things because when I have tutoring, I leave the office
after work hour is over.
Sekali saya dan teman-teman pergi cukup jauh yaitu ke
Jakarta. Tapi kadang jalan-jalan ke tempat yang dekat-dekat saja sudah cukup
untuk membuat hati gembira.
Once
my friends and I went to a quite far place which was to Jakarta. But sometimes
going to nearby places is enough to bring joy to the heart.
Contohnya sewaktu saya pulang malam dengan seorang teman
setelah berjalan-jalan ke mall. Udaranya sejuk, kami berjalan santai sambil
menikmati suasana malam, melewati toko-toko dan pedagang kaki lima, berhenti sebentar
di penjual angkringan untuk membeli cemilan murah meriah.
Take
one time when a friend and I went home from a mall in the evening. It was a
cool night, we walked slowly, enjoying the evening, looking at the stores and
street vendors that we passed and stopped at one of the street vendors to buy
some cheap snacks.
Kegiatan sederhana semacam itu jarang bisa saya lakukan
karena sore saya mengajar, pulang mengajar sudah capek jadi kalau malam maunya
istirahat saja di rumah. Kalau sudah begini jangan ajak saya jalan karena saya
tidak akan jadi teman jalan yang nyenengin. Tanya Andre, berapa kali saya
ketiduran di mobil dan malah pernah sekali di bioskop sewaktu kami sedang
nonton.. hehe..
I
rarely able to do such simple outing like that because I have to tutor after
work so in the evening I usually have drained up and thus, just want to rest at
home. At that kind of condition don’t ask me to go out because I wouldn’t be a
fun company. Just ask Andre, how many times I fell asleep in the car and once
it even happened in the movie.. lol..
Libur ini juga berguna pada bulan Desember karena ada banyak
kegiatan di tempat kerja.
There
were plenty of activities at work in December so it was necessary to take a
break from tutoring.
Sepanjang bulan itu saya jadi banyak menginap di kantor.
Enaknya punya kantor yang ada kamar buat tamu. Kantor jadi seperti rumah kedua.
I
have spent nights at the office during that month. It is great to work in an
office that has a guest room. The office has felt like a second home.
Desember juga adalah bulan saat Andre bisa berlibur panjang.
Sewaktu saya masih bekerja sebagai guru TK, kami bergembira hati karena bisa
pergi jalan-jalan keluar kota selama seminggu atau malah bisa lebih dari dua
minggu.
December
is also the month when Andre can have long vacation. When I worked as
kindergarten teacher, the two of us happily made long traveling out of town
that could go for a week or sometimes went for more than two weeks.
Tapi kemudian saya berpindah pekerjaan dan selama lebih dari
tiga tahun ini posisi saya di kantor membuat saya tidak libur hari Sabtu-Minggu
dan tidak bisa mengambil cuti lebih dari tiga hari.
But
then I resigned and for more than three years my position at work unables me to
have off days on Saturday-Sunday and can’t take leave more than three days.
Saya sudah bisa beradaptasi dengan kondisi ini. Begitu pula
dengan orang tua saya. Tapi tidak demikian dengan Andre.
I
can adapt myself with the condition. So can my parents. But not Andre.
Ada beberapa hal dalam hubungan kami yang diterimanya dengan
setengah hati.
There
are few things in our relationship which he half heartedly accept.
Ketika saya memilih untuk tidak mempublikasikan hubungan
kami, setengah hati dia (terpaksa) harus menerimanya karena saya tidak bergeming.
When
I chose to keep our relationship off the public eyes, he half heartedly (had no
choice) accepted it because nothing and nobody can change my mind about it.
Ketika untuk yang ke sekian kalinya saya mengatakan ‘tidak’
saat dia menyatakan ingin menikahi saya…, dia harus menerimanya.. dengan
setengah hati tentunya..
When
he asked me to marry him and for the hundredth of times I told him ‘no’.. he
had to accept it.. half heartedly of course..
Ketika saya menjadi ketua dari kelompok pemuda di tempat
kerja, lagi-lagi dia harus bisa menerimanya.. sampai di saat ketika dia
menyadari posisi itu membuat kami tidak bisa bersama dua kali Sabtu setiap
bulannya.
When
I became head of the youth group at work, he again had to accept it.. until the
came the moment when he realized that position made me unable to be with him on
Saturday, twice in a month.
Kali itu dia protes keras.
This
time he protested strongly.
“Saya bela-belain cari kerjaan di asia ini supaya kita tidak
terpisah begitu jauh dan begitu lama” katanya “Karena ketika kita terpisah
begitu jauh dan lama, kamu kesepian dan jatuh cinta pada laki-laki lain. Sekarang
saya kerja lebih dekat supaya di akhir minggu saya bisa ada bersama dengan kamu
dan kali ini saya harus berhadapan bukan hanya dengan laki-laki lain itu tapi
saya juga harus bersaing dengan pekerjaanmu, senior-seniormu dan teman-temanmu.
Kadang saya berpikir kamu lebih mencintai mereka dari pada ke saya”
“I
tried my best to find work in asia so we would no longer had to live so far
away and being separated so long” he said “Because when we had that life, you
became lonely and fell in love with other man. Now my work is close so I can be
with you in the weekend and this time I have to face with not only your other
man but I also have to compete with your work, your seniors and your friends.
Sometimes I thought you love them more than you love me”
Saya kehilangan kata-kata..
I
was completely speechless..
Dalam tiga tahun terakhir ini hubungan kami diterpa banyak
cobaan.
Our
relationship has been having many downs in the past three years.
“Saya tidak bisa terima dan tidak mau terima kalau kamu
mengorbankan hubungan kita demi mereka” katanya lagi “Saya akan berdoa supaya
kamu dilepaskan dari semua itu”
“I
can’t accept it and I won’t if it means you have to sacrifice our relationship
for them” he went on “I will pray that you will be freed from them”
Itu terjadi hampir empat bulan lalu..
This was four months ago..
Kira-kira seminggu yang lalu, setelah rapat dewan pengurus
di kantor saya.. lama setelah mereka semua pulang, saya menemukan sesuatu..
sesuatu yang membuat saya heran dan kemudian tersinggung.
About
a week ago, after the board meeting.. after they all went home, I discovered
something.. something that surprised and also offended me.
Demikian tersinggungnya saya hingga hanya membutuhkan waktu
kurang dari sepuluh menit untuk saya memutuskan.. saya mengundurkan diri sebagai
ketua pemuda di kantor.
I
was so offended, it took me less than ten minutes to decide.. I resigned my
position as the youth head in my office.
Saya tidak mengatakan alasan sebenarnya. Saya memberikan
alasan diplomatis bahwa pacar saya
keberatan dan bahwa kami ingin melakukan kegiatan bersama setiap hari Sabtu.
I
didn’t give the real reason. I diplomatically told them my boyfriend mind my
involvement in the youth group and that we want to be together on Saturday,
doing some activities together.
Dua orang telah menanyakan mengapa saya mengundurkan diri
dari kelompok pemuda. Mencoba membujuk saya. Berharap supaya saya berubah
pikiran.
Two
people have asked why I resigned the post. Tried to persuade me. Hoping to
change my mind.
Tapi setiap kali saya teringat lagi pada apa yang saya
temukan itu.. berkobar kembali rasa tersinggung saya dan itu membuat saya tahu
saya tidak akan bisa dibujuk lagi.
But
everytime I remember to what I discovered that day.. the offended feeling rises
again and I knew I can’t be persuaded.
“Perlu waktu hampir empat bulan ya untuk doa saya
dikabulkan” Andre memeluk saya “Oh, janganlah menatap saya seperti itu. Saya
tidak akan mengatakan bahwa saya tidak gembira karenanya. Tapi mungkin lewat
apa yang kamu temukan itu, mata kamu jadi dibukakan pada hal-hal yang tadinya
tidak kamu lihat”
“It
took almost four months for my prayer to be granted” Andre hugged me “Oh, don’t
look at me like that. I am not saying I am not happy because of that. But look
it this way, through the thing you discovered, you just have your eyes opened
to the things you didn’t see before”
“Kebenaran memang menyakitkan” dia menghela napas “Tapi
bukankah lebih baik kamu tahu”
“The
truth hurts” he took a deep breath “But isn’t it better to know it”
Saya diam saja. Menyimak kata-katanya. Mengakui
kebenarannya.
I
listened quietly. Grasping his words. Admitting the truth in them.
“Dengar, saya tidak mendoakan hal yang buruk” dia mencium
kening saya “Saya mendoakan supaya kamu diberikan kegiatan lain yang lebih
cocok untuk bakat dan kemampuan kamu, sesuai dengan panggilan kamu dan yang
nantinya tidak malah menjauhkan kita”
“Listen,
I didn’t pray for bad stuff” he kissed my forehead “I prayed so you will be
given other activity that fits your talent and capability, goes accordingly
with your call and won’t stand between us”
“Sekarang ini biarlah kamu berhenti dulu, berilah diri kamu
waktu untuk berhenti” katanya.
“For
now, take a time to stop, give yourself a break” he said.
Ya, saya harus berhenti sejenak sebelum hal-hal baru itu
datang.
Yes,
I need to have a break before the new things arrive.
Kadang kita perlu mengambil waktu untuk berhenti dan
menenangkan diri.
Sometimes
we need to take a break and calm ourselves down.
Banyak hal jadi terlihat lebih jelas ketika kita berhenti
dari segala kesibukan dan menjadi tenang.
Many
things can be seen clearer when we take a break from the hectic life and become
calm.
No comments:
Post a Comment