Kalau saya tidak kebagian tugas bercerita maka hari Sabtu menjadi hari yang lumayan menyenangkan. Pada hari Sabtu selama kira-kira 30-40 menit terpakai untuk ibadah. Jadi dengan demikian saya tidak perlu mengisi waktu terlalu lama sebelum masuk ke kegiatan inti yang di laksanakan jam 9 sampai jam 10.
Alasan kedua adalah setiap sabtu kami duduk di karpet. Lebih menyenangkan untuk duduk santai tentunya walaupun sesudahnya saya terbengeh-bengeh juga harus membersihkan karpet dengan sapu lidi sebelum karpet di gulung. & karpet yang sekarang lumayan berat. Apalagi yang biru.
Pokoke ibu guru tidak perlu fitnes lagi. Setiap hari kami sudah fitnes, senam & sauna. Kurang enak apa coba jadi guru. Hehe.
Yang terakhir adalah karena setiap Sabtu kami berbaju bebas. Ide berpakaian seragam memang bukan ide yang jelek karena semua kita tidak pusing memikirkan baju mana yang harus di pakai setiap harinya. Semua toh sudah ditentukan menurut harinya. Bentuk, warna & pola yang sama juga membuat tidak ada yang tampil terlalu ‘kinclong’ & tidak ada yang tampil terlalu ‘sederhana’. Tapi sejujurnya saya amat sangat tidak menyukai baju seragam. Menurut saya hal yang seragam itu sangat membosankan. Jadi saya senang kalau bisa berbaju bebas.
Tapi ya apa boleh buat. Selama masih bersekolah mau tidak mau harus mengikuti aturan berbaju seragam. & kalau bekerja di bank, rumah sakit, apotik, sekolah atau perusahaaan-perusahaan tertentu seperti maskapai penerbangan maka berbaju seragam tidak bisa di hindari. Itulah arti judul blog hari ini “Yang tidak bisa di hindari”.
Hal lain yang tidak bisa di hindari adalah kewajiban bergiliran kami 3 guru ini untuk menyampaikan cerita dari kitab suci setiap hari Sabtu.
Tahu tidak kalau dulu saya pernah merasa lega karena tidak mengajar sekolah minggu di gereja. Yang membuat saya lega adalah karena saya terbebas dari kewajiban harus bercerita. Tapi di hari Sabtu pertama saya bekerja di sekolah ini saya kaget sekali mendapati kenyataan bahwa guru bergiliran menyampaikan cerita rohani saat ibadah. Yee, jadi saya memang tidak bisa menghindari hal yang satu ini. Betul-betul tidak bisa ngumpet & menghindar deh judulnya. Hehe.
Sabtu (2/4) ini selama sekitar 15 menit setelah ibadah selesai saya sempat minta anak mengurutkan gambar-gambar dari cerita tentang Tuhan Yesus yang saya ceritakan 3 hari lalu.
Lalu kami bermain maze di lantai. Mencari jejak menuju satu benda. Anak harus memilih alur yang tepat yang membawanya pada lokasi benda tsb.
Lalu jam 9 kami masuk kegiatan inti. Mewarnai 3 bentuk geometri (segitiga, lingkaran & kotak). Nah, dari pada saya harus sering berkaok-kaok menunjukkan yang mana yang harus di warnai maka saya berkeliling & mulai menandai dengan krayon mana yang harus di warnai di buku mereka masing-masing. Lha, itu pun masih ada yang salah, lho. Semuanya di warnai. Capcay goreng dah! (baca: cape banget deh!).
Setelah itu kami membatik di buku kotak. Sebelumnya saya sudah menuliskan 3 bentuk geometri itu di buku mereka dengan pola segaris miring berselang-seling. Anak-anak tinggal menarik 2 garis di atas & 2 garis di bawah. Bentuknya memang jadi mirip batik.
Kemarin sepulang sekolah saya menyempatkan diri bertanya pada wali kelas TK B tentang ‘membatik & jumputan’ indikator terakhir di bidang kognitif pada tema pembelajaran Alat Komunikasi ini sebelum minggu depan kami berganti tema pelajaran menjadi Negaraku. Dari penjelasan wali kelas TK B saya punya bayangan seperti apa kegiatan membatik & jumputan itu. Saya memilih membatik karena lebih sederhana.
Jam istirahat…
“Bu, ini buat ibu” bergantian saya menerima bagian dari bekal Echa, Farrell, Dea, Vivien. Kalau beruntung bisa mendapatkan sebungkus wafer / biskuit utuh. Bahkan tidak jarang saya di tawari bekal yang sudah di gigit / sepotong biskuit, wafer, sosis, permen bahkan juga sejumput mie / sesendok nasi! Tidak pernah saya tolak karena tidak mau menyinggung perasaan mereka karena apa pun ukuran / bentuknya, anak-anak ini memberikan dengan hati yang tulus & gembira. Ini besar artinya bagi saya karena kita hidup dalam dunia yang semakin susah & semakin jahat. Anak-anak ini bagaikan oase di tengah gurun pasir kehidupan yang keras & munafik.
Setelah semua pulang baru terasa capeknya. Tapi semangat saya kembali lagi karena ada hal-hal menyenangkan yang terjadi sepulang sekolah.
__________________________________________________________________
I consider Saturday to be a fun day in school if I don’t have to be the story teller. We actually take turn to tell the kids Biblical stories when we have service every Saturday.
Saturday is a fun day for me because the service takes time for about 30-40 minutes which means I don’t have to run a warming up activities before we move on to one hour teaching activities from 9 to 10 am.
The second reason I like Saturday is because we can sit on the carpet though I’ve to clean it up before I fold it & put it back on its place. They’re heavy stuff, especially the blue one.
The last is because we don’t have to wear uniforms. I never like uniform. As student I had to wear it. & then I worked in few companies that required its employees to wear uniforms. The idea isn’t that bad because you don’t have to get dizzy thinking which dress / shirt / skirt you’d wear to work / school. It also prevents anyone appears too ‘shine’ while others being too ‘modest’. But honestly, I don’t like uniforms. I don’t like anything that comes in similarity. But life brings us forth what we can’t escape so as I put the title ‘you can’t run & you can’t hide’ on today’s entry.
This Saturday (April 2nd) we started class by sorting the drawings I used to tell the kids about Jesus early life 3 days ago.
After that we made maze on the floor where the kids had to find the right path that would lead them to the location of an item that they must retrieve.
From 9 am we had to color 3 geometrical shapes. I thought I’d rather mark which shapes they should color than to have saying the instruction repeatedly. But few of them still made mistake even after they saw the marks I put on the shapes I want them to color. Sigh…
Once it was done we moved on to the last activity. Make a pattern on their book. I’ve wrote 3 geometrical shapes earlier & they needed just to draw 2 lines on top & bottom of each shape.
This one specific activity is listed on the indicator that I didn’t understand before I asked B class teacher yesterday as we both walked home. This is the last indicator on teaching theme of communication gadgets before we have different them next week (My country).
“This is for you, miss” in snack time if I lucky I’d get a bag of chocolate / biscuit or only a pintch of noodle or rice / a slice of biscuit, sausage, candy, which sometimes already half bitten. But I always accepted every thing the kids share me from their snack. They give their snack to me in their sincerity. They definitely a sanctuary in the world & life that are hard & deceitfull.
No comments:
Post a Comment