“Coba sini ke depan, peragakan ke bu guru apa saja yang kalian kerjakan pada pagi hari setelah bangun tidur” saya memanggil anak-anak itu bergantian ke depan kelas pagi ini (Rabu, 13/4).
“Bangun tidur kuterus ngompol, bu!” seru Kekey menirukan syair lagu Bangun Tidur.
“Alamak! Ngaku toh kamu kalau bangun tidur langsung ngompol?” saya pura-pura kaget. Tertawalah seisi kelas mendengarnya.
Jadilah mereka bergantian maju ke depan kelas & memperagakan kegiatan mereka mandi, mengeringkan badan, memakai baju, sarapan, menggosok gigi, memakai kaus kaki, sepatu & membawa tas siap untuk berangkat ke sekolah.
Yang mendapat giliran pertama adalah Kelvin. Awalnya dia berdiri bengong, menatap saya dengan pandangan betul-betul tidak mengerti apa yang saya katakan kepadanya. Jadi setengah bercanda, setengah serius saya berpura-pura menggosok badannya, pura-pura menyabuninya, mengguyurkan air, lalu menggosok badannya dengan handuk khayalan, memakaikan baju khayalan, memberinya piring-sendok-gelas mainan saat mensimulasikan kegiatan berikutnya setelah mandi yaitu sarapan.
Tapi yang ada dalam pikiran saya saat itu adalah sungguh terlalu bahwa kegiatan rutin yang di alaminya setiap pagi tidak dapat dia pikirkan / ingat karena dia menjawab pertanyaan saya ‘habis bangun tidur lantas Kelvin ngapain’ dengan ‘tidak tahu’.
Di kelas dia lebih sering diam bengong. Bisa menatap ke satu tempat untuk jangka waktu yang cukup lama. Dengan mulut setengah terbuka. Jarang sekali menatap ke depan. Tidak menatap ke arah saya tapi anehnya kalau saya bertanya dia bisa memberikan jawaban yang tepat.
Nah, kalau dia sudah seperti itu saya menatapnya & bertanya-tanya apa sebetulnya yang sedang berada di dalam pikirannya.
Jadi diam-diam saya menjulukinya Raja Bengong & berpikir kalau ada lomba bengong, mungkin dia bisa menjadi juara. Hehe. Jangan salah mengerti, saya tidak bermaksud untuk merendahkan seseorang karena itu saya hanya menyebut julukan itu dalam hati.
Saya sendiri juga seorang mantan Ratu Bengong. Hehe. Saya punya rapot TK yang memuat catatan dari guru saya. Catatan itu membuat saya tersenyum karena jelas-jelas tertulis saya sering melamun di dalam kelas.
Saya tidak ingat apa saja yang ada dalam benak pikiran saya sampai saya sering terlihat seperti orang sedang melamun. Tapi yang saya tahu adalah bahwa saya seorang yang selalu mempunyai daya khayal yang tinggi. Pikiran saya tidak pernah berhenti mengkhayal. Bahkan sampai sekarang. Selalu ada cerita mengalir terangkai dalam pikiran. Tidak berupa kata-kata tapi bagaikan adegan film. Semua melintas di depan mata saya. Kapan saja. Di mana saja. Hanya berhenti kalau saya sedang sibuk bekerja & bicara.
Karena itu jangan heran kalau berpapasan dengan saya di jalan & melihat saya sedang berjalan sambil melamun. Jangan tersinggung kalau saya tidak menegur. Jangan segan untuk menegur duluan karena memang saya berjalan dengan pikiran kemana-mana. Kaki saya yang sudah mengenal tujuan & rute yang membawa saya sampai tujuan. Tapi diri saya sendiri sedang ‘menghilang’ pada saat-saat seperti itu.
Saya tidak menyarankan siapa pun untuk meniru karena ini kebiasaan yang agak berbahaya. Salah-salah bisa di tabrak kendaraan atau di hipnotis orang jahat. Hehe.
Itu sebabnya kalau sedang berjalan sendiri ke pusat kota, saya harus sering mengingatkan diri sendiri ‘ayo, Ke, jangan ngelamun! Bangun! Jangan mikir kemana-mana”. Bahkan kadang saya sampai harus menggeleng-gelengkan kepala untuk mengusir alam khayalan yang beterbangan dalam pikiran & adegan demi adegan mulai melintas di depan mata.
Hm. Saya bisa membayangkan JK. Rowling (penulis favorit saya) duduk di dalam kereta api & adegan demi adegan cerita Harry Potter bermunculan di alam khayalannya.
Blog ini pun di mulai dengan sesuatu yang hanya ada di awang-awang. Sekarang, kurang dari setahun sejak saya pertama kali membuatnya, tercatat hampir 1.200 orang sudah mengunjungi & membacanya. JK Rowling tentunya lebih hebat lagi. Cerita Harry Potter menjadi serial buku yang sangat laris sampai di buat film. Wow. Luar biasa hasil dari apa yang awalnya hanya ada dalam pikiran seorang manusia.
Kelvin & saya harus bersalaman karena kami berdua mempunyai persamaan yaitu mengawali masa kecil dengan rajin bengong. Hehe.
Nah, sementara saya sudah berhasil mewujudkan & memanfaatkan ‘kebengongan’ saya dalam bentuk tulisan & bentuk-bentuk kreativitas lainnya seperti yang rutin saya lakukan saat menyusun kegiatan yang akan saya adakan di kelas untuk esok harinya.
Saya berdoa & berharap semoga ‘kebengongan’ Kelvin akan membuahkan hasil-hasil baik yang berguna untuk banyak orang di masa depan.
Hari ini anak-anak menebalkan angka 1-10 di buku paket.
Lalu menempelkan lidi di gambar Tugu Monas. Saya hanya memberikan 14 lidi sambil memberikan instruksi. 5 lidi di tempel melintang di bagian bawah, 5 lidi di tempel berdiri & 4 lidi terakhir di tempel melintang di bagian teratas, di bawah Api Monas. Mudah? Tidak. March lagi-lagi membuat kesalahan. Begitu pula Stevanky. 10 lidi semua di tempel di bagian bawah. Aduh say, tidak mendengarkah kalian penjelasan bu guru tadi?
Pulang sekolah kepsek mengantarkan saya naik motor sampai ke depan kompleks karena saya harus memfoto copy surat pemberitahuan yang saya ketik sebelum pulang. Kamis s/d Sabtu, 21-23 April, sekolah libur tapi hari Kamis kami akan mengikuti lomba memperingati hari Kartini di kecamatan. Duh, libur Paskah yang cuma sebentar terpotong acara lomba. Padahal saya mengharapkan libur bisa seminggu.
________________________________________________________________
“Come here & show us all what do you do after you get up in the morning” this morning (Wednesday, April 13th) I asked the kids to take turn to simulate what they do after they get up.
“I pee my pants after I get up, miss” said Kekey jokingly change the line of a children song.
“What? Do you just admit that you still pee on your pants?” I pretend to look surprise. The kids laughed loudly & eagerly wanted to make a simulation of their morning ritual after they get up. Take a bath, have breakfast, getting dressed before ready to go to school
Kelvin was the first one called by me to present the class with the simulation. But he stared at me blankly & said ‘I don’t know’ when I asked him what does he do after he gets up in the morning.
I quietly have been dubbed Kelvin Day Dreaming King because he oftenly caught Day Dreaming in class. He could stare at something for a long time with his mouth half open. Every time I saw him like that I wonder what was he thinking? Well, I don’t mean to mock on this so I keep it to myself.
Having myself as a former Day Dreaming Queen made me can understand Kelvin’s day dreaming behavior. I had my report book from kindergarten where I can read a note made by my teacher that says I was caught having day dreaming in class. I smiled to myself.
What did I had on mind at those days remained unexplained because I don’t remember any of it. One thing I know is that it is a continual habit as it is remain to the present day. What I can say about it is it looks like images flying around in my mind, images flashing infront of my eyes. Like watching movies. There’s always a story in imaginary mind. It only stops when I’m busy with work / talking.
So don’t be surprised if you pass me on the street & I don’t see you nor greet you. Don’t get upset by that. Don’t be hesitate to greet me first because at that time I really am not present. I am disappear. Only my feet take me to my destination.
I don’t recommend this kind of habit & behavior to anyone because it certainly unsafe. You might get hit by vehicle or hipnotised by bad people who have been using this kind of method to rob people in my country.
That is why whenever I go downtown I’ve to keep reminding myself not to walk & day dreaming at the same time. Sometimes I even had to shake my head to get rid those flashes of images in my mind. My imagination never stops working.
Hm, I can picture JK Rowling (my favourite writer) sits on the train & images of Harry Potter dancing in her mind. That’s how it started.
This blog is created from something that started from images. Now as the stats shows that it has been viewed by nearly 1,200 viewers! Unimaginable figure. Unthinkable. JK Rowling scores more as Harry Potter became the best selling children story that they made it to the movies.
So Kelvin & I have to shake hands because we have something in common & that is our day dreaming habit from our early years. I’ve made it into something while he is still having it around his head. I pray & hope that one day in the future he can make it into positive things for him & for others.
The kids wrote the numbers 1 to 10.
After that they glued the palm leaf rib in the Monas National Monument. I gave them 14 ribs with specific instruction that they glued 5 on the bottom, 5 on the pillar & 4 on top. Easy? Nope. March & Stevanky glued all the 10 ribs on the bottom. Sigh, kiddo, didn’t you hear the instruction I gave you?
No comments:
Post a Comment