Bulan ini saya ingin membuat seri tulisan bertemakan “Under Construction”, sedang dibangun.
Berbagai peristiwa yang kita alami setiap hari adalah proses
yang membangun diri kita.
The
things we have been through everyday is the process that construct us.
Dibangun untuk menjadi lebih baik.
It
is meant to make us better.
Saya menemukan orang-orang yang awal hidupnya menunjukkan
bagaimana dirinya telah melalui suatu pembangunan besar, yang terjadi tanpa
disadarinya.
I discovered some people whose early life have undergone big construction, without them realizing
it.
Mereka menginspirasi saya.
They
inspired me.
Beberapa dari mereka memiliki kesamaan dengan saya entah
dalam sifat atau hal-hal yang dialami dalam hidup.
I
found similarities in few of them whether it is in characters or in the things
we experienced in life.
*
* * * *
Laki-laki ini datang dari strata sosial rendah, pendidikannya terbatas
atau mungkin malah sama sekali tidak berpendidikan.
This man came
from low strata of society, he had limited education or maybe completely
uneducated.
Dia kasar, temperamental, spontan, lugu, impulsif -
cenderung mengikuti dorongan hati.
He
was rough, temperamental, spontaneous, naive, impulsive - tend to follow
whatever the heart urged.
Dia tidak kaya. Mungkin dia malah miskin.
He
was not rich. He probably even poor.
Apakah dia punya cita-cita? Mungkin tidak. Kalau pun ada,
rasanya tidak banyak, tidak muluk. Mungkin baginya sudah cukuplah kalau setiap
hari dia bisa membawa uang untuk keluarganya, bisa ada atap diatas kepalanya,
bisa punya perahu dan jala sendiri.
www.123rf.com |
Dia cuma nelayan. Kehidupan yang diwarisi dari
ayahnya. Dia tidak memiliki ambisi untuk keluar dari lingkaran kehidupan itu.
Seperti suatu kewajaran dia melakukan pekerjaan yang sudah dilakukan turun
temurun.
He
was just a fisherman. A life he inherited from his father. He had no ambition
to get out of that circle of life. It was nothing out of the ordinary for him
to take the job that had been done by his ancesters.
Adakah yang istimewa dalam dirinya? Tidak ada. Dia hanyalah
satu dari sekian banyak nelayan.
Was
there anything special about him? None. He was just one of the many fishermen.
Setiap hari kita bertemu dengan orang-orang seperti ini. Kita
hanya melihatnya sepintas dan tidak lagi memikirkannya karena mereka tidak
memiliki apa pun yang bisa membuat mereka memiliki arti untuk dipandang,
dihargai, dihormati, diingat..
We
meet people like this everyday. We just see them and give no thought about them
because there is nothing to make them worthy to be looked up to, to be
appreciated, to be respected, to be remembered..
Karena kita cenderung mem-‘wow’-kan mereka yang wangi, berpendidikan tinggi, tampil penuh
gaya, dibalut pakaian bersih, rapi, apalagi kalau bermerek, menaiki kendaraan
mengkilap, menganggap uang sejuta bukanlah uang, yang mahir bicara, fasih
memperbincangkan dalil-dalil agama, yang muka serta kata-katanya sehalus sayap
malaikat..
We
tend to ‘wow’ those who smell good, highly educated, appear
in style, clothed in clean, neat, mostly branded ones, ride in fancy vehicle,
consider a million bucks is not money, well spoken, talk finely of spiritual
matters, whose face and words are as smooth as the angel’s wing feather.
Ah ya.. tentu saja.. saya lupa bahwa kita diajarkan untuk
mengasihi sesama kita.. tapi kalau kita mau jujur, pengajaran itu banyak kali
hanya berupa teori.. prakteknya urusan yang berbeda tentunya. Sst, kita tentu saja tidak mau mengakuinya...
Ah
yes.. of course.. I forgot we were taught to love our fellow human being.. but
if we willing to speak honestly, most of the time it is only in theory.. it’s a
different thing in real life. Psst, we
certainly won’t admit it...
Hal ini mungkin diketahui oleh tokoh yang menjadi inspirasi
saya ini. Mungkin dia peduli. Mungkin hal itu sama sekali tidak mengganggunya.
This
man whom is my inspiration might knew it. Maybe he cared. Maybe it didn’t
bother him at all.
Mungkin dia sudah menerima kenyataan bahwa dirinya bukanlah
siapa-siapa.
Maybe
he had accepted the fact that he was a man of no importance.
Sampai datanglah hari bersejarah itu ketika seorang
laki-laki berdiri didepannya dan mengucapkan kalimat pendek;
Until
came that momenteous day when a man stood infront of him and said short lines;
“Mari, ikutlah Aku”
“Come,
follow Me”
Selama tiga tahun berikutnya dia mengikuti laki-laki itu dan
hidupnya tidak pernah menjadi sama kembali.
For
the next three years he followed that man and his life would never be the same.
* * *
* *
Namanya Simon Petrus.
His
name was Simon Peter.
Selama tiga tahun dia menyertai laki-laki itu, mendengar
segala pengajaran dan nasihatnya, melihat banyak hal yang diperbuatnya.
For
three years he followed that man, heard the man’s teaching and advice, saw many
things the man did.
Selama tiga tahun itu pula berkali-kali dia berhadapan
dengan berbagai hal dalam dirinya seakan dia dipaksa untuk berdiri di depan
cermin dan melihat hal-hal dalam dirinya yang sebelumnya mungkin tidak pernah
diperhatikannya atau malah tidak pernah disadari ada dalam dirinya.
During
those three years he again and again found himself facing various things in him
as if he was forced to stand infront of a mirror and saw things in him that he
barely noticed or probably didn’t even know of their existence.
Masa tiga tahun itu adalah masa berharga baginya karena dia
sedang dibangun.
Those
were the precious three years because he was undergone a construction.
Dibangun menjadi seorang manusia yang lebih baik.
Constructed
to be a better man.
Seorang nelayan yang tidak berpendidikan, dipandang
rendah oleh sesamanya.. orang yang sama itu sedang dibangun oleh seorang
laki-laki yang melihat dan menghargainya dengan penuh kasih.
An uneducated fisherman who was seen as a grass level person by others..
the same person was being constructed by the man who saw and appreciated him
with love.
Pembangunan yang paling akhir dan yang paling besar terjadi
justru melalui peristiwa ketika dia mengatakan dia tidak kenal laki-laki itu,
dia tidak punya hubungan apa pun dengannya.
The
last and the biggest construction came through an event when he said he didn’t
know that man, he didn’t have any connection with him.
Itulah awal perubahannya.
That
was his first transformation.
Simon Petrus kemudian menjadi pengkhotbah yang penuh
dengan keberanian, seorang saksi yang berani dari gurunya, Kristus.
This
same man later became a courageous preacher and a brave witness of Christ.
Kuasa Kristus yang menyertainya demikian luar biasa sehingga
lewat dirinya orang lumpuh bisa berjalan, orang sakit sembuh dan orang
kerasukan setan bisa dibebaskan dari kuasa setan, bahkan orang-orang yang
mencoba menipu Roh Kudus pun mati..
The
power of Christ that endowed upon him was so great that through him the limbs
walked, the sick healed and the evil possessed was released, even people who
tried to deceit the Holy Spirit were dead.
Selama sekian puluh tahun dia hanyalah seorang nelayan. Lalu
dia bertemu Yesus dan mengikutiNya selama tiga tahun. Setelah tiga tahun itu,
dia menjadi rasul Kristus yang menurut saya adalah rasul yang paling luar biasa.
He
was just a fisherman for few decades. Then he met Jesus and followed Him for
three years. After that he became, in my opinion, the most amazing apostle.
Dirinya yang lama telah dirubuhkan dan dibangun kembali
menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari yang lama.
*
* * * *
Masing-masing kita membawa sifat, kepribadian, kebiasaan dan
pola pikir yang menurut kita benar.
Each
of us carries our own characters, personality, habit and mindset which we think
is right.
Itu sebabnya mereka yang dikasihi Tuhan biasanya tidak
dibiarkan selama-lamanya dalam keadaan demikian.
It
is why those who loved by God are usually not left in that kind of condition.
Perubahan biasanya terjadi
melalui peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan.
The
change usually happens through unpleasant
things.
Contoh; ketika seorang merasa dirinya hancur, bukan dirinya
yang hancur dan bukan pula hidupnya yang hancur..
For example; when
a person feels he/she is shattered, it is not the person nor
does it his/her life..
Yang hancur adalah sifat-sifatnya yang lama, pola pikirnya,
pemahamannya, ketakutan, kecemasan, keangkuhannya atau hal-hal negatif lainnya.
The
ones being shattered are his/her old characters, mindset, understanding, fear,
worries, arrogancy or other negativities.
Setelah semua itu dirubuhkan, dibangunlah sifat,
kepribadian, pola pikir dan pemahaman yang baru, yang jauh lebih baik.
www.123rf.com |
*
* * * *
Kenapa Simon Petrus saya anggap sebagai seorang yang menginspirasi?
What do I consider Simon Peter to be an inspirative person?
Karena dia seorang yang amat sangat manusiawi.
Because he is a very human person.
Dia memiliki sejuta kelemahan yang membuatnya mengalami rupa-rupa kesulitan.
He had millions of flaws which many times got him into many troubles.
Tapi dia bertemu seseorang yang melihat dirinya sebagai seorang yang berharga dan melihat ada yang berharga dalam dirinya.
But he met someone who saw him precious and saw something precious in him.
Sementara sebagian besar orang berkonsentrasi pada kelemahannya itu, mengomelinya untuk kesalahan yang dilakukannya atau menyesali ketidaksempurnaannya..
While most people concentrated on his flaws, yelled at his mistakes or regretting his imperfection..
Seseorang bernama Yesus melakukan hal yang berbeda ketika Dia membangun Petrus.
A man named Jesus did something different when He constructed Peter.
Yesus mengalahkan ketakutan. Ketika melompat keluar dari perahu untuk berjalan diatas air laut yang menggelora atau saat pertama kali masuk ke rumah seorang yang bukan pemercaya, Petrus menemukan keberanian dengan mempercayai Yesus. “Di dalam kasih tidak ada ketakutan. Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan” (1 Yohanes 4:18).
Jesus overcomes fear. Whether stepping out of a boat onto a tossing sea or stepping across the threshold of a Gentile home for the first time, Peter found courage in following Christ. “There is no fear in love. But perfect love drives out fear” (1 John 4:18).
Yesus memaafkan. Setelah dia menyombongkan tentang kesetiaannya, tiga kali Petrus menyangkali Yesus. Kejadian itu membuat seakan Petrus telah membuat dirinya tidak terampuni tapi Yesus dengan penuh kasih memulihkan dirinya dan mengembalikan Petrus dalam pelayanan. Petrus adalah mantan pecundang, tapi bersama Yesus, kegagalan bukanlah akhir segalanya. “Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya” (2 Timotius 2:13).
Jesus forgives unfaithfulness. After he had boasted of his fidelity, Peter fervently denied the Lord three times. It seemed that Peter had burned his bridges, but Jesus lovingly rebuilt them and restored Peter to service. Peter was a former failure, but, with Jesus, failure is not the end. “If we are faithless, he will remain faithful, for he cannot disown himself” (2 Timothy 2:13).
Yesus mengajar dengan sabar. Peter harus dikoreksi berkali-kali, dan Tuhan mengoreksinya dengan kesabaran, ketegasan dan kasih. Guru Besar itu mencari murid yang mau untuk belajar. “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kau tempuh” (Mazmur 32:8).
Jesus patiently teaches. Over and over, Peter needed correction, and the Lord gave it with patience, firmness, and love. The Master Teacher looks for students willing to learn. “I will instruct you and teach you in the way you should go” (Psalm 32:8).
Yesus melihat kita seperti yang Dia kehendaki atas diri kita. Ketika pertama kali mereka bertemu, Yesus menyebut Simon sebagai "Petrus". Di mata Yesus, nelayan yang kasar dan gegabah itu adalah batu yang kuat dan setia. “Ia yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya” (Filipi 1:6).
Jesus sees us as He intends us to be. The very first time they met, Jesus called Simon “Peter.” The rough and reckless fisherman was, in Jesus’ eyes, a firm and faithful rock. “He who began a good work in you will carry it on to completion” (Philippians 1:6).
Yesus memakai orang-orang yang tidak mengesankan. Petrus adalah seorang nelayan dari Galilea, tapi Yesus menyebutnya sebagai penjala jiwa (Lukas 5:10). Karena Petrus bersedia meninggalkan segalanya untuk mengikut Yesus, Tuhan memakainya dengan cara yang luar biasa. Ketika Petrus berkhotbah, orang-orang tercengang melihat keberaniannya karena dia tidak “berpendidikan” dan “biasa.” Tapi kemudian mereka teringat bahwa Peter “telah bersama-sama dengan Yesus” (Acts 4:13). Bersama dengan Yesuslah yang membuat segalanya berbeda.
Jesus uses unlikely heroes. Peter was a fisherman from Galilee, but Jesus called him to be a fisher of men (Luke 5:10). Because Peter was willing to leave all he had to follow Jesus, God used him in great ways. As Peter preached, people were amazed at his boldness because he was “unschooled” and “ordinary.” But then they took note that Peter “had been with Jesus” (Acts 4:13). Being with Jesus makes all the difference.
* http://www.gotquestions.org/life-Peter.html
Itulah yang membuat saya menempatkan Petrus dalam daftar orang-orang yang saya kagumi.
That is why I put Peter in the list of people whom I admire.
* * *
* *
Ada banyak manusia disekitar kita tapi tidak semuanya memiliki Roh Kristus dalam dirinya sekalipun yang keluar dari mulutnya dan dari luar kelihatannya sikap dan kelakuannya terlihat sangat baik, sangat religius, sangat benar, sangat kudus.
There are many people around us but not everyone of them has Christ's Spirit within themselves though they speak or behave so nice, so godly, so righteous, so holy.
Jadi berhati-hatilah supaya jangan tertipu karena manusia-manusia itu mengira mereka sedang membangun dirinya dan membangun orang lain tapi sebetulnya mereka menghancurkan..
So be aware, don't be fooled because those people thought they are doing construction on themselves and on others but in truth they are destroying..
*
* * * *
Matius 4: 18-20, Yohanes 1:42, Lukas 5:8, 22:54-62, Kisah Rasul 2: 14-40; 3: 1-10; 5: 15-16; 5: 1-11.
Reference verses;
Matthew 4: 18-20, John 1:42, Luke 5:8, 22:54-62, Acts 2: 14-40; 3: 1-10; 5: 15-16; 5: 1-11.
No comments:
Post a Comment