Bulan ini saya ingin membuat seri tulisan bertemakan “Under Construction”, sedang dibangun.
Berbagai peristiwa yang kita alami setiap hari adalah proses yang membangun diri kita.
The things we have been through everyday is the process that construct us.
Dibangun untuk menjadi lebih baik.
It is meant to make us better.
Saya menemukan orang-orang yang awal hidupnya menunjukkan bagaimana dirinya telah melalui suatu pembangunan besar, yang terjadi tanpa disadarinya.
I discovered some people whose early life have undergone big construction, without them realizing it.
Mereka menginspirasi saya.
They inspired me.
Beberapa dari mereka memiliki kesamaan dengan saya entah dalam sifat atau hal-hal yang dialami dalam hidup.
I found similarities in few of them whether it is in characters or in the things we experienced in life.
* * * * *
Pada suatu masa, seorang hakim disuruh Tuhan untuk menemui
seorang laki-laki yang memiliki delapan orang anak lelaki.
Once upon a time, a judge was sent by God to meet a man who had eight
sons.
Tujuh anak lelaki itu bertemu dengannya. Tujuh anak lelaki
yang gagah tapi Tuhan berkata;
Seven sons
met him. Seven dashing sons but God said;
“Janganlah pandang paras atau perawakannya. Bukan yang
dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia
melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati”
“Do not look
at his physical appearance or physical stature. For the Lord does not see as
man sees; for man looks at the outward
appearance, but the Lord looks at the heart”
Hakim itu sedang menjalankan misi rahasia yang hanya dia dan
Tuhan yang tahu.
The judge was
on a secret mission only he and God knew about.
Tuhan menyuruhnya untuk mengurapi seorang calon raja
pilihanNya sendiri. Satu dari anak Isai adalah calon raja tersebut.
God told him to
anoint His chosen king. One of Jesse’s sons was the chosen one.
Hakim itu telah bertemu dengan tujuh anak lelaki Isai tapi
semuanya ditolak Tuhan.
The judge had
met Jesse’s seven sons but God rejected all of them.
“Inikah semua anakmu?” tanyanya pada Isai.
“Are all the
young men here?” he asked Jesse.
Semua ada delapan. Yang bungsu sedang menggembalakan kambing
domba.
www.123rf.com |
There were
eight of them. The youngest was tending the sheep.
Ketika Daud datang, Tuhan berkata “Inilah dia”
When David
came, God said “This is the one!”
*
* * * *
Ada ciri-ciri spesifik mengenai orang-orang yang dipilih
Tuhan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaanNya yang besar atau misi-misiNya penting.
There are specific characteristic about God’s chosen people to do His great works or His important
missions.
1. Sebagian besar adalah tipe manusia ‘bukan siapa-siapa’
Petrus adalah seorang mantan nelayan yang tidak
berpendidikan.
Yusuf dijual oleh saudara-saudaranya ke pedagang budak,
dijadikan pelayan, lalu sempat masuk penjara.
Daud anak kecil, anak bungsu, anak bawang yang ketika tujuh
orang kakaknya menghadap Samuel, sang hakim, dia dianggap tidak penting
sehingga sedang menggembalakan kambing domba.
Gideon, saya akan menulis tentang dia juga setelah ini,
adalah seorang yang paling muda dalam keluarganya dan kaumnya adalah yang
terkecil dari suku Manasye.
Ruth, saya juga akan menulis tentang wanita sederhana yang
luar biasa ini, adalah seorang janda, tanpa anak, miskin, tinggal di negara
yang bukan negaranya dan di sana dia harus bekerja untuk menghidupi dirinya
serta ibu mertuanya.
1. Mostly are the ‘nobody’ type of people
Peter was an
uneducated former fisherman.
Joseph was sold
by his brothers to slave trader, was made a servant, later was jailed.
David was a
kid, the youngest one, the baby whom when his seven older brothers were
presented to Samuel, the judge, was considered unimportant that he was tending
the sheeps.
www.123rf.com |
Gideon, I am
going to write about him after this, was the youngest in his family and his
clan was the weakest in Manasseh.
Ruth, I am
also going to write about this simple yet amazing woman, was a widow, had no
child, poor, lived in a foreign country and had to work to support herself and
her mother in law.
2. Tidak dijagokan
Mereka yang dikategorikan sebagai ‘bukan siapa-siapa’ sudah
jelas dipandang sebelah mata oleh orang-orang.
‘Elu pikir elu ini
siapa?’ begitu cap yang diberikan pada mereka.
Kehadiran mereka, suara mereka, pemikiran mereka, pendapat
mereka, usul mereka, keberatan mereka dianggap tidak ada artinya, tidak perlu
diperhatikan dan harus mengalah oleh manusia-manusia yang lebih superior.
2. The underdog
Those who are
classified as ‘nobody’ definitely seen as nothing by people.
‘Who do you think you are?’ that’s the mark people put on them.
Their
presence, their voice, their thinking, their opinion, their suggestion, their
objection are considered as nothing, there is no need to give attention and
have to give in to the superior people.
3. Memiliki hati yang tulus dan murni
Orang-orang pilihan Tuhan boleh saja terlihat sebagai
orang-orang bodoh, tidak berpendidikan, miskin, tidak berdarah biru, tidak
punya hubungan kekerabatan dengan ‘orang penting’, jabatannya rendah, tapi kata
Tuhan;
Isi hatinye, brow..
apa yang ada dalam hatinya, sista..
Tuhan itu bukan manusia yang cuma bisa lihat apa yang
dilihat sama mata dan cuma bisa dengar apa yang bisa dilihat sama telinga.
Penampilan luar bisa dipoles sampe mengkilat, coy. Mulut bisa fasih bicara tentang apa
aja. Semua bisa bikin orang terkagum-kagum, percaya banget, tertipu
habis-habisan.
Tapi apa yang ada di dalam hati.. yang asli yang ada di
dalam sana.. tidak ada satu pun yang tidak diketahui oleh Tuhan.
www.christianfunnypictures.com |
Ente bisa kasih sejuta alasan dan semilyar dalih ke Tuhan…,
tapi kalau hati ente penuh sama curiga, cemburu, iri, prasangka, membanggakan diri,
merendahkan orang lain, benci, kesombongan, ingin menipu, ingin cari keuntungan
untuk diri sendiri, ingin mencari pujian, ingin dihormati, senang lihat orang
lain susah, memfitnah orang, ngejatuhin orang, nyusahin orang.. blah, ente kira ente bisa sembunyiin itu
semua dari Tuhan?
Lalu, apakah ente pikir setelah Tuhan tahu apa yang ada
dalam hati ente, trus Dia mau mempercayakan tugas-tugas besar atau misi-misi
penting ke ente??
Ya, kagaklah. Dia pasti cari orang lain yang punya hati
tulus dan murni, biar pun orang itu ‘ikan teri’ dalam penilaian ente tapi
penilaian dan pertimbangan Tuhan ga dangkal.
3. Have a sincere and pure heart
God’s chosen
people may look as unsmart ones, uneducated, poor, not from blue blood stock,
not related to ‘somebody VIP’, hold low position, but..
What’s in the heart, bro.. the things
in their hearts, sister..
God is
different with human who can only see what eyes can see and hear what ears can
hear. All can make people drop their jaws, believe everything, completely
fooled.
Outer
appearance can be polished until it shines brightly, dude. The mouth can speak
fluently about anything.
But what’s in
the heart.. the real ones kept in there.. God knows everything.
Dude, you
could give a million reasoning and a billion excuses to God…, but if your heart
is full with suspicion, jealousy, envy, prejudice, prided on yourself, degrading others,
hatred, arrogancy, wanting to deceive, make profit for yourself, wanting to get
praise, please to see others in trouble, slender others, trapping others, bring
trouble on others.. seriously dude, do you think you could hide those things
from God?
So dude,
would you think after God knows what’s in your heart, He would entrust you with
big tasks or important mission??
Yeah,
absolutely not. He definitely finds other person who has sincere and pure
heart, though that person is an amoeba in your eyes but God’s judgement and
consideration are not that shallow.
4. Iman yang kuat dan sederhana pada
Tuhan
Orang-orang terpilih itu punya iman yang kuat dan sederhana
pada Tuhan.
Mereka mungkin tidak berpendidikan tinggi atau sama sekali
tidak berpendidikan tapi dengan penuh iman mereka mempercayakan diri, apa pun
yang ada dalam kehidupan dan masa depan mereka pada Tuhan.
Penghalang terbesar pada orang-orang superior adalah diri
mereka sendiri.
Kepintaran mereka membuat mereka sulit untuk percaya
sepenuhnya pada Tuhan. Kekayaan mereka membuat mereka susah untuk menaruhkan
iman sepenuhnya pada Tuhan. Jabatan mereka membuat mereka susah untuk
sepenuhnya berjalan mengikuti kehendak Tuhan.
Contoh; seorang kaya sulit mempercayai Tuhan sanggup
menyembuhkannya. Dia merasa uang bukan masalah baginya sehingga dia bisa
langsung pergi ke rumah sakit di detik dia merasa sakit, dia bisa mencari
dokter paling hebat, pergi ke negeri mana pun untuk mengejar kesembuhan.
Sebaliknya, seorang yang miskin menaruhkan seluruh imannya pada Tuhan untuk
menyembuhkannya. Karena itu mujizat kesembuhan lebih banyak terjadi untuk
orang-orang yang ‘bukan siapa-siapa’.
4. Strong and simple faith on God
The chosen
people have strong and simple faith on God.
They probably
don’t have high degree or completely uneducated but their faith makes them
entrust themselves, everything in their lives and future to God.
The biggest
obstacle for superior people are themselves.
Their
intelligence makes it hard for them to completely trust God. Their wealth makes
it difficult for them to completely put their faith on God. Their position
makes it hard for them to completely walk on God’s will.
For example;
it is difficult for a rich person to believe that God can heal him/her.
Thinking that money is not an issue for him/her that he/she can go directly to
the hospital the second he/she feels sick, can go to the top doctor, go any
country to get healed. On the contrary, a poor person puts all his/her faith on
God to heal him/her. It is why healing miracles oftenly given to ‘nobody’ people.
5. Tuhan, aku membutuhkanMu
Orang-orang yang memiliki keterbatasan dalam banyak hal dan
mengetahui akan hal itu akan merasa tidak berdaya tanpa Tuhan.
Tapi, seorang yang merasa dirinya kuat karena fisiknya, uangnya,
jabatannya, kepintarannya, pengalamannya, pengetahuannya.. orang seperti ini
tidak akan pernah dipilih Tuhan untuk melakukan hal-hal besar dan misi-misi
penting.
Kenapa? Yah karena orang seperti itu merasa dirinya lebih
bisa, lebih tahu, lebih pintar dan lebih, lebih, lebih sehingga seperti gorila,
dadanyalah yang dia tepuk-tepuk dan bukannya merendahkan diri di depan Tuhan.
5. God, I need You
People with
limitance in many things and knew about it feel hopeless without God.
www.pinterest.com |
However, somebody who
feels him/herself strong because of his/her physical, money, position,
intelligence, experience, knowledge.. this kind of person will never be chosen
by God to do big things and important missions.
Why is that?
Well because that kind of person feels he/she can do it all, know it all,
smarter than all and have more, more, more so like a gorilla, it is his/her
chest that he/she beating instead of kneel before God.
6. Menempatkan Tuhan diatas segalanya
Tuhan memilih orang-orang yang menempatkan diriNya diatas
segalanya.
Kepintaran datangnya dari Tuhan, begitu pula kekayaan,
kesehatan, keberhasilan, jabatan, keluarga, kehidupan yang baik dan lancar.
Tapi semua itu tidak boleh berada di atas Tuhan.
Ketika kamu merasa dirimu sebagai orang penting di kantor,
di tempat ibadah atau di rumah.. kamu sudah menempatkan kebanggaan, ego dan
kesombongan diatas Tuhan.
6. Put God above everything
God chooses
people who put Him above everything.
Intellegence
comes from God, so do wealth, health, success, position, family, good and
smooth life. But they all shouldn’t be above God.
When you feel
yourself as an important person in the office, in the worship place or at
home.. you have put pride, ego and arrogancy above God.
7. Tuhan ingin bekerja melalui dirimu
Tuhan punya daftar kerja yang panjang; ada yang harus
disembuhkan, ada yang harus dikuatkan, ada yang harus dihibur, ada yang harus
dibebaskan, ada yang harus didampingi, ada yang harus ditolong, ada yang harus
dilindungi, ada yang harus dibela, ada yang harus diajar, ada yang harus..
dst..
Tuhan membutuhkan manusia yang bisa dipakainya sebagai alat
untuk Dia memenuhi program kerja itu.
Jadi Tuhan memilih dengan hati-hati siapa yang dapat
dipakaiNya.
Sekalipun kita memiliki segala yang menurut kita akan
berguna untuk pekerjaan dan pelayananNya tapi kalau kita tidak memiliki hal-hal
yang dijadikan pertimbangan ketika Tuhan menentukan pilihan maka kita tidak
akan pernah dipilihNya.
7. God wants to work through you
God has long
working agenda; there are ones need to be healed, ones need to be strengthened,
ones need to be cheered up, ones need to be freed, ones need to be accompanied,
ones need to be helped, ones need to be protected, ones need to be defended,
ones need to be taught, ones need to be.. etc..
God needs
human to be His tool on doing His work program.
So God makes
His choice carefully.
We may have
things which we consider useful for His work and service but if we don’t have
the things that God makes as consideration to choose then we shall never be
chosen by Him.
Derek kemudian dikenal sebagai pendiri Derek Prince Ministry.
God's plan is like a spider web. It spreads everywhere.
When God chose Lydia Camilla Agneta Christensen, a Dannish, to be saved and later called to live and ministered in Jerusalem in 1928, the whole thing was not just about her.
Lydia founded a children's home for the orphans in that town.
In 1940s she met a young soldier named Peter Derek Vaughn Prince. They got married, adopted eight children and worked together in the ministry.
Derek is known as founder of Derek Prince Ministry.
*
* * * *
Ayat referensi:
1 Samuel 7:15; 16:1-13; Matius 4: 18-20, Kejadian 37, 39,
Hakim-Hakim 6: 11-12, 15, Ruth 1-2
Reference verses:
1 Samuel 7:15; 16:1-13; Matthew 4: 18-20, Genesis 37, 39,
Judges 6: 11-12, 15, Ruth 1-2
No comments:
Post a Comment