Tadinya saya berencana untuk pergi mengunjungi Santi,
sahabat saya dari masa kuliah dulu. Biasanya dalam setahun, satu atau dua kali
saya mengunjunginya dan menginap dirumahnya. Tapi sampai setengah tahun ini jadwal
kegiatan saya padat dan kalau tidak sedang padat, badan saya yang ogah diajak
kompromi buat jalan.
I planned to visit Santi, my
bestfriend in college. I usually visit and stay at her place once or twice a
year. But for half of this year things have kept me busy and if I was not busy,
my body just didn’t feel like going anywhere.
Dua hari libur di bulan Juli ini membuat saya berpikir untuk
menginap di rumah Santi. Sayangnya suaminya mengajak dia dan anak-anak mereka
pergi berlibur.
Two days off in July made me
thought of spending them at Santi’s place. Unfortunately her husband took her
and their kids on a holiday.
“Sudahlah” Andre malah girang “Masa saya ke Bogor, kamu
kabur ke Jakarta”
“Let it be” Andre hardly hid his
gladness “Wouldn’t it be odd that I go to Bogor, and you ran off to Jakarta”
“Bukan gitu” saya tidak enak hati juga “Kan mumpung ada dua
hari libur nasional jadi saya tidak usah korbanin jatah cuti”
“It is not like that” I felt a
little restless “I was thinking since there are two public days off, well, I
don’t have to take my leave days”
“Kalau kamu pergi, lantas saya bengong gitu di rumah?”
“If you go there, I would just stay home alone, would I?”
Yah, kita toh bisa
ketemu setiap akhir pekan tapi kesempatan untuk bertemu Santi kan cuma sekali
atau dua kali setahun, pikir saya dalam hati.
Well, we can meet
every weekend but it is only once or twice a year that I can get a chance to
see Santi, I thought.
“Nanti pasti akan ada kesempatan untuk kamu pergi ke Santi”
dia memeluk saya “Tapi jangan akhir pekan dong. Itu kan waktu untuk kita
berdua”
“There will be another time for
you to go to her place” he hugged me “But please don’t make that on the
weekend. That is our time to get together”
Yah, begini konsekuensi pacaran jarak jauh. Tidak tinggal satu
kota dan tidak tinggal satu negara. Sudah syukur dua tahun terakhir ini dia dapat
kerja di negara-negara yang jaraknya dekat sama Indonesia sehingga setiap akhir
pekan dia bisa berakhir pekan bersama saya di Bogor. Enam tahun sebelumnya kami
bertemu hanya dua kali setahun.. rasa-rasa seperti tidak punya pacar waktu itu.
So this is the consequence of
long distance relationship. Not living in the same town and not in same country
either. It is a good thing that in these past two years he can get a job at nearby
countries which makes him can spend his weekend with me in Bogor. Before that we spent six years of relationship
when we could only meet two times in a year.. I felt as if I was not in a
relationship at that time.
Jadi, ngapain saja kami berdua selama dua hari itu?
So, what did we do in those two
days?
* * *
* *
Tidur Tidur
Tidur
Stay in Bed
Longer
Hari pertama saya bangun jam 9 pagi! Tapi saya tertidur
lagi. Jam 9.30 baru benar-benar saya bangun.
I awoke at 9 am
on the first day! Only to fall asleep again. It was 9.30 am when I really fully
awoke.
Asyiknya bisa tidur begitu lama, tidak ada bunyi alarm yang
mengharuskan bangun pagi, tidak harus menjalani rutinitas pagi..
It felt so good
to have a long sleep, not waking up by the sound of alarm, no morning routine..
Ahhhh…
surga #1
Ahhh...
heaven #1
* * *
* *
Selamat
Pagi
Good
Morning
“Hai cantik,.. selamat pagi” Andre menyapa saya ketika saya
kembali dari kamar mandi. Yahh, dia terbangun juga. Padahal tadi pelan-pelan saya
turun dari tempat tidur dan berjinjit-jinjit masuk ke kamar mandi.
“Hi
beautiful,.. good morning” Andre greeted me when I was back from the bathroom. Noo,
he awoke. I tried not to make a sound when I got off the bed and tiptoed to the
bathroom.
“Hai ganteng,.. selamat pagi” saya naik ke tempat tidur dan
menunduk untuk menciumnya.
“Hi handsome,..
good morning” I got onto the bed and bent over to kiss him.
Betapa indahnya ketika salam ‘Selamat Pagi’ memberi arti istimewa karena diucapkan penuh dengan kasih
sayang dan ketulusan..
Isn’t it beautiful
when the greetings ‘Good morning’ gives special meaning because it is being spoken
with full of love and sincerity..
Ahhhh…
surga #2
Ahhh...
heaven #2
* * *
* *
Masak
Yukkk..
Let’s Do
The Cooking..
Sehari sebelumnya hasil analisis sebuah situs di facebook pada
tubuh saya mengatakan bahwa saya seorang yang bisa masak.
A day before
a facebook site analysed my body and the result said I can cook.
Hehehe.. bikin saya jadi cengar cengir sendiri soalnya sehari-hari
saya tidak punya waktu, mood dan tenaga untuk masak. Lagi pula ngapain juga
saya harus masak? Sungguh suatu anugrah luar biasa untuk memiliki ayah dan
pacar yang jago masak.. hehe.. jangan sirik ya sama saya..
Lol.. it just
made me grinned as I know it well that I don’t have time, mood and energy to
cook on daily basis. Beside, why should I cook? I am greatly blessed to have
both father and boyfriend who are great cooks.
Yap, hal itu langka terjadi di Indonesia, dimana orang masih
menganggap masak adalah tugas, tanggung jawab dan kelaziman untuk perempuan,
bahkan masih banyak laki-laki Indonesia yang mensyaratkan ‘bisa masak’ ketika
mencari istri (blah! Sori ye, saya bisa langsung illfeel kalau ketemu dengan tipe
lelaki seperti ini.. yo brow, kalian
cocoknya hidup di jaman Flinstone).
Yep, that is
rarely happen in Indonesia, where people still have this mindset that when it
comes to cooking it is female’s duty, responsibility and field, infact, there
are still many Indonesian men who put it as a condition when they look for a
wife (blah! Sorry, but it quickly turns me on illfeel mode when I meet this
kind of man.. yo bro, you are suitable to live in Flinstone age).
Saya kasih satu rahasia, biar pun sudah terbiasa melihat
ayah dan pacar saya masak.. tapi setiap kali itu pula saya selalu merasa hati
saya penuh dengan cinta untuk mereka. Apalagi karena mengetahui mereka masak
itu untuk orang-orang yang mereka kasihi.
I tell you a
secret, eventhough I am used to see my father and my boyfriend cook.. but it
has always make my heart filled with love for them. Especially for knowing they
do the cooking for their loved ones.
Ahhhh…
surga #3
Ahhh...
heaven #3
* * *
* *
Sarapan,
Makan Siang, Makan Malam..
Breakfast,
Lunch, Dinner..
Mau bangun pagi atau siang, tetap saja saya tidak bisa makan
banyak saat sarapan.
Either I get up
early or late, I still can’t eat much for breakfast.
Andre juga sama saja. Dia malah cuma bisa minum kopi saja.
That goes the same
for Andre. Infact coffee is the only thing he can take.
Air putih, kopi dan telur rebus setengah matang adalah menu
sarapan saya di hari pertama.
A glass of water,
coffee and medium boiled egg were my breakfast on day one.
Segelas jus melon dan kentang menjadi menu sarapan hari
kedua.
Melon and potato
juice was breakfast menu on day two.
Rasanya? Ya enak. Makin mantap pula kenyangnya karena ada
kentang.
How does it taste?
Yummy. It made me full because of the potato.
Menu makan siang kami berdua sederhana saja. Karena saya
berbekal ketupat, sayur dan semur buatan ayah saya, maka itulah yang kami makan
di hari pertama.
Our lunch was a
simple menu. I brought with me my father’s ketupat,
Setelah makan barulah saya membuat kentang panggang dan
Andre membuat salad. Itu jatah makan malam kami di hari pertama dan sisanya
untuk makan siang di hari kedua.
After that I made
baked potato and Andre made salad. That was our dinner on the first day and
made as our lunch for the next day.
Untuk makan malam hari kedua kami sama-sama tidak mau repot.
Sisa kentang ditumis dengan sayuran, jadi deh isian buat sandwhich ala Keke.
Ditambahin mayonnaise, saos tomat, keju dan sambal.. mmm.. yum yum..
We both decided to
make a simple dish for our dinner on the second day. The left potato is sauted
with some veggies, there was the filling ala Keke. Adding with mayonnaise,
tomato ketchup, cheese and chili.. mmm.. yum yum..
Masak berdua. Makan berdua. Cuci piring berdua.
The two of us did
thecooking. Had meals together. Wash the dishes together.
Ahhhh…
surga #4
Ahhh...
heaven #4
* * *
* *
Home
Entertainment
Saya terheran-heran ketika membaca status seorang teman saya
di facebook yang mengatakan dia bosan karena tidak bisa kemana-mana.
It puzzled me
when I read a facebook friend’s status where she confided of feeling bored for
couldn’t go anywhere.
Lha, selama dua hari saya dan Andre jadi anak manis di
rumah. Kami memang sengaja memutuskan untuk tinggal di rumah saja karena hari
pertama jalanan pasti macet dan tempat-tempat wisata penuh.
Well, Andre
and I spent two days at home. We decided to just stay home because the traffic
was jammed on the first day and public amusement places would be crowded.
Apa kami bosan?
Were we
bored?
Wah, jauh dari bosan. Ada begitu banyak kegiatan yang kami
kerjakan berdua sampai saya sulit menemukan waktu untuk membuat draft untuk
postingan blog saya. Selama dua hari itu saya hanya bisa membuat satu tulisan,
padahal awalnya saya merencanakan untuk setidaknya membuat dua atau tiga
tulisan.
Far from it.
There were so many things that we did together, I hardly found time to draft my
blog post. In those two days I could only make one draft, I was thinking of making
at least two or three drafts.
Jadi ngapain aja kami berdua sampai tidak seorang pun yang
merasa bosan sekali pun selama dua hari tidak pergi kemana-mana?
So what did
the two of us do that made none of us felt bored though we didn’t go anywhere
in those two days?
Mulai dari bangun tidur, kami merapikan tempat tidur berdua.
Lalu membersihkan rumah, masak dan karena tidak ada acara menarik di tv maka
kami membuat hiburan sendiri.
Starting from
getting up in the morning, we made the bed together. Did some house cleaning,
cooking and since there was nothing interesting on tv, we made our own home
entertainment.
Nonton
film DVD.
Watching movies on DVD.
Main
bilyar.
Yah, tujuannya bukan untuk menang atau kalah. Saya pernah menulis tentang hal ini dalam postingan saya berjudul ‘Andre and Keke in Sketch’.
Yah, tujuannya bukan untuk menang atau kalah. Saya pernah menulis tentang hal ini dalam postingan saya berjudul ‘Andre and Keke in Sketch’.
Playing some pool.
Well, it is not about winning or losing. I have written about this on my ‘Andre and Keke in Sketch’ post.
Well, it is not about winning or losing. I have written about this on my ‘Andre and Keke in Sketch’ post.
Dengerin
musik.
Yap.. kami mendengarkan lagu-lagu Boyzone dan Ronan Keating. Ikut menyanyikannya. Berdansa atau menandak-nandak tidak karuan. Haha. Seru deh.
Yap.. kami mendengarkan lagu-lagu Boyzone dan Ronan Keating. Ikut menyanyikannya. Berdansa atau menandak-nandak tidak karuan. Haha. Seru deh.
Listening to music.
Yep.. we listened Boyzone’s and Ronan Keating’s songs. We sang along. Danced quietly or danced like crazy. Haha. That was fun.
Yep.. we listened Boyzone’s and Ronan Keating’s songs. We sang along. Danced quietly or danced like crazy. Haha. That was fun.
Membaca
buku.
Kami berdua gemar membaca. Dirumahnya ini Andre menyimpan banyak buku dan kalau dia berakhir pekan di Bogor dia pasti membawa beberapa buku baru.
Kami berdua gemar membaca. Dirumahnya ini Andre menyimpan banyak buku dan kalau dia berakhir pekan di Bogor dia pasti membawa beberapa buku baru.
Did some books reading.
The two of us like reading. Andre keeps books in this house and he always brings some new books whenever he comes to Bogor for the weekend.
The two of us like reading. Andre keeps books in this house and he always brings some new books whenever he comes to Bogor for the weekend.
Yang kami lakukan adalah bergantian memilih buku yang ingin
dibaca dan membacakannya untuk yang lain.
What we did
is this, one of us picked the book he/she wanted to read and read it for the
other.
Tidur siang.
Ya, kami berdua sama-sama memerlukan istirahat. Kalau sudah kembali beraktivitas, mana bisa kami tidur siang. Jadi benar-benar menyenangkan ketika jam dua siang atau jam tiga sore kami bisa tidur siang selama satu atau dua jam.
Ya, kami berdua sama-sama memerlukan istirahat. Kalau sudah kembali beraktivitas, mana bisa kami tidur siang. Jadi benar-benar menyenangkan ketika jam dua siang atau jam tiga sore kami bisa tidur siang selama satu atau dua jam.
Taking a nap.
Yes, we both needed the rest. We can’t take a nap once we get back to our daily life. So it was really nice when at two or three in the afternoon we could get one or two hours of nap.
Yes, we both needed the rest. We can’t take a nap once we get back to our daily life. So it was really nice when at two or three in the afternoon we could get one or two hours of nap.
Ada juga kegiatan yang kami lakukan sendiri-sendiri. Andre
mengecek email-emailnya atau saya yang mengincar burung-burung gereja untuk
dipotret.
There were
things that we did on our own. Andre checking on his emails or I aimed to take
photos of the sparrows.
Ahhhh…
surga..
Ahhh...
heaven..
* * *
* *
Begitulah kami menciptakan surga kecil kami di bumi ini.
So that is
how we created our little heaven on earth.
Tidak selalu harus mahal, jauh atau lama. Yang penting
adalah bagaimana kami mengisi hari-hari itu.
It doesn’t
have to be expensive, far away or taking a long time. The most important thing
is how we fill those days.
No comments:
Post a Comment