Sabtu, 25/7. Jam 2.35 siang.
Saturday, 25th July. Time,
2.35 pm.
Waduh… sudah jam segini. Hari Sabtu pula. Bogor macet
dehhh..
Oh no… look at the time. And it was
Saturday. Bad traffic in Bogor..
Jam menunjukkan 3.10 ketika saya sampai di kantor pusat. Untung
ada teman yang mengantarkan saya dengan motor. Kalau naik angkot, entah jam
berapa sampainya..
It was 3.10 pm when I arrived at the
head office. Glad a friend at work drove me there. If I took public
transportation, I don’t know what time I would get there.
Nah, itu dia si kakak,
baru saya ditelponin..
There you are, sis, I
just called you..
Ketua persekutuan pemuda tersenyum lega dan gembira ketika
melihat saya.
Leader of the youth fellowship smiled,
glad and happy to see me.
Hi guys!
Saya melambaikan tangan ke arahnya dan pada rombongan anak-anak
muda itu yang sudah berkumpul disana.
I waved to her and to the group of
young people who were already gathered there.
Saya berjalan menghampiri mereka sambil berusaha menenangkan
hati karena dari sekian banyak mereka, yang saya kenal cuma dua orang. Tadinya
saya berharap dari kantor saya ada dua orang lagi yang bisa ikut tapi ternyata
memang harus saya sendiri saja yang mengikuti acara nonton bareng ini.
I tried to calm my heart as I walked toward them as there are only two
among them whom I knew. I was hoping I would be accompany by two friends from
my office but yeah, apparently I was destined to join this Saturday night movie
event all by myself.
Kenyataannya saya berhasil membaurkan diri dengan mereka.
Wajarlah kalau awalnya kaku, kan mereka juga belum kenal dengan saya dan
tergantung dari sifat orang yang beda-beda.
The thing is I could blend in. It
makes sense if it was stiff at first as they didn’t know and their reaction was
pretty much depend on their characters.
Yang pasti acaranya berjalan seru, filmnya lucu, diskusinya
berjalan lumayan bagus dan saya amat sangat senang bisa berada disana bersama
mereka.
One thing for sure is it went very
well, the funny was funny, the discussion went pretty smooth and I was so hapy
to be there with them.
* * *
* *
Acara Sabtu itu adalah menonton film berjudul PK.
That Saturday
event was to watch the movie PK.
Itu adalah film India kedua yang saya tonton dari awal
sampai selesai. Saya bukan penggemar film India jadi kalau saya bisa tahan
menonton sampai selesai maka film itu pasti film yang bagus.
That was the
second Indian movie that I watched thoroughly. I am not fond of Indian movie so
if I could watch one thoroughly, you can be sure it was a good movie.
Kebetulan juga kedua film itu dibintangi oleh Aamir Khan. Aktingnya
selalu berhasil membuat saya berganti-ganti tertawa, menangis dan tertawa lagi.
It is such a coincidence that both
movie was starred by Aamir Khan. His acting has always succeedly made me
laughed, cried and laughed again.
PK bercerita tentang alien yang mendarat di India yang
akhirnya menjalani suatu petualangan panjang untuk menemukan dan mendapatkan
kembali kalungnya yang di jambret oleh seorang laki-laki yang ditemuinya ketika
dia belum lama mendarat di bumi.
PK told the story about an alien who
landed in India whom eventually had to go through a long adventure to find and
get back his necklace which was stolen by a man he met when he was just landed
on earth.
Misi awal kedatangannya di bumi yang mungkin untuk mempelajari
manusia dan kehidupan di bumi segera terlupakan, berganti dengan misi untuk menemukan
dan mendapatkan kembali kalung itu karena benda tersebut adalah alat komunikasi
dengan planetnya. Kehilangan kalung itu berarti dia tidak akan bisa menghubungi
planetnya dan itu artinya mereka tidak akan datang untuk menjemputnya.
His original mission of coming to
earth, which probably was to study about man and life on earth soon forgotten, shifted
by the mission to find and retrieve that necklace because it was a
telecommunication tool that he used to make contact with his planet. Without
it, he wouldn’t be able to ask his people to come and get him.
Dalam pencarian itu PK menyimpulkan bahwa cuma tuhan yang
tahu keberadaan kalungnya berdasarkan dari jawaban orang-orang yang
ditanyainya.
In his search PK concluded that only god
knew where his necklace was, a conclusion he made based on what people told him
when he asked them if they knew where its whereabouts.
PK hanyalah seorang alien. Dia tidak tahu perkataan ‘cuma tuhan yang tahu’ sebetulnya merupakan cara orang mengatakan ‘mana gue tahu kalung elu ada dimana’.
PK was just an alien. He didn’t know
the words ‘only god knows’ was
actually people’s way to say ‘how in the
hell should I know where your necklace is’.
Jadi PK berkeliaran sepanjang hari dalam usahanya mencari tuhan
dan dia segera mendapati kenyataan bahwa ada banyak tuhan di dunia ini. Tuhan
yang kemudian membingungkannya karena muncul dalam bentuk berbeda, mempunyai
pengikut yang berbeda dan ada berbagai aturan yang berbeda juga yang harus
diikuti kalau mau menjumpai tuhan ini.
So everyday PK wandered around in his
effort to find god and he met the fact that there are many gods in this world. He
got confused to see these gods came in different shapes, have different
followers and set different terms to be followed as condition to meet the gods.
Setelah sekian bulan lewat akhirnya PK menyimpulkan bahwa segala
ritual dan syarat itu hanyalah buatan manusia. Tanpa cinta, belas kasihan,
ketulusan dan persahabatan, apa gunanya semua tuhan itu selain dari pada
semata-mata menjadi cara manusia untuk mendapat keuntungan dari sesamanya.
Few months passed before PK finally
concluded that all the ritual and terms were nothing but man made. Without
love, compassion, sincerity, honesty and friendship, what is the point of those
gods beside only became man’s way to gain profit from others.
* * *
* *
“Jadi gimana acaranya?” tanya Andre ketika kami berdua duduk
di sofa dirumahnya.
“So how was it going?” asked Andre
when we sat on the sofa in his house.
Selesai acara nonton, saya menumpang mobil seorang dari
anggota pemuda sampai ke tempat terdekat dengan tempat dimana Andre sudah
menunggu. Kami membuat kesepakatan bahwa hari Sabtu itu saya bisa ikut acara
persekutuan pemuda asal sesudahnya saya tetap menginap dirumahnya.
One of the guy from the youth
fellowship gave me a ride to the nearest place where Andre has been waiting. We
made a deal that I could go to that youth fellowship event if I would later
spend the night at his place.
Saya menceritakan semuanya dari awal sampai akhir.
I told him everything.
“Sepertinya kamu benar-benar menikmatinya” dia memeluk saya.
“It looks like you really enjoyed it”
he hugged me.
“Yap” saya tersenyum.
“Yep” I smiled.
“Misi tercapai?”
“Mission accomplished?”
Pertanyaannya membuat saya spontan tertawa.
His question made me laughed
spontaneously.
Saya telah memberitahunya tentang keinginan saya untuk
mendekatkan kelompok pemuda di kantor saya dengan yang ada di kantor pusat. Jadi
ini saya seperti sedang berjalan di depan, membuka jalan untuk menjadi bagian
dari kelompok pemuda di kantor pusat.
I have told him I wanted to bring the
youth group in my office to get closer with the group in the head office. So here
I am walking infront of my men, open the way for them to be the part of the
youth group in the head office.
“Yah, perjalanan mungkin masih panjang” saya menghela napas “Tapi
untuk hari ini, misi tercapai”
“Yeah, it is probably a long road to
get there” I took a deep breath “But for today, mission accomplished”
* * *
* *
Misi PK untuk mencari dan mendapatkan kembali kalungnya
membawanya pada misi untuk mencari tuhan.
PK’s mission to find and retrieve his
necklace brought him to a mission to find god.
Dia berhasil menemukan dan kemudian mendapatkan kembali
kalungnya. Misi tercapai.
He found and got back his necklace.
Mission accomplished.
Apakah dia menemukan tuhan?
Did he find god?
Yang ditemukannya adalah segala aturan, ritual dan
persyaratan buatan manusia.
What he found was nothing but man made
of terms, ritual and condition.
PK berhenti mencari tuhan ketika dia menyadari hal tersebut
dan setelah dia menemukan arti cinta, belas kasihan, ketulusan dan
persahabatan.
PK stopped looking for god when he
realized all those things and after he discovered the meaning of love, compassion,
sincerity, honesty and friendship.
PK dan saya punya satu kemiripan; tuhan sama-sama membuat
kami bingung.
PK and I have one thing in common; god
confused us both.
Selama dua tahun ini saya telah menetralkan diri dari tuhan
dan agama, dan anehnya hal itu berhasil membuat saya menjadi lebih tenang,
lebih bahagia dan lebih bisa berfokus pada hal-hal lain yang bisa jauh lebih
bisa saya hargai dalam kehidupan ini.
I have been neutralized myself from
god and religion in the past two years, and strangely it has calmed me down,
making me happier and more able to focus on other things in life which I can give
more appreciation.
Saya juga menemukan arti cinta, belas kasihan, ketulusan dan
persahabatan.
I have also discovered the meaning of
love, compassion, sincerity and friendship.
Semua itu sudah cukup bagi saya untuk bisa mengatakan bahwa
misi telah tercapai.
* * *
* *
Kita masing-masing dilahirkan dengan membawa misi yang harus kita laksanakan. Entah itu misi untuk menyelamatkan dunia atau hanya menyelamatkan seekor anak kucing, yang pasti keberadaan setiap manusia di bumi membawa misi yang harus dituntaskannya.
We are each born with a mission that we must carry out. Whether it's a mission to save the world or just to save a kitten, we all born with at least one mission that we must carry out.
Kadang semuanya berjalan tanpa kita sadari. Tiba-tiba kita merasa kita harus melakukan sesuatu atau kita mendapatkan diri kita berada di tempat dan waktu tanpa mengetahui bahwa itu adalah awal perjalanan kita menuju perwujudan dari suatu misi.
Sometimes everything seems to just happen. We suddenly feel we have to do these things or we found ourselves in a place and time without knowing we are in the beginning of a journey towards the accomplishment of a mission.
Perjalanan itu bisa pendek, tapi bisa jadi panjang. Bisa sederhana atau rumit, jelas atau buram, meyakinkan atau membuat hati ragu.
It can be a short journey, but it can be longer. It can be simple or complicate, clear or blur, convincing or uncertain.
Yang bisa dilakukan adalah tetap berjalan dan menolak untuk menyerah karena pada waktunya nanti semua akan menjadi jelas dan apa pun yang kita lakukan akan memberikan hasil.
What we can do is to keep walking and refuse to give up because in time all will be clear and it won't go fruitless.