Akhirnya jadi juga saya dan Desi, mahasiswi magang di kantor
saya, jalan-jalan ke Kota Tua Jakarta setelah rencana ini sempat tertunda
selama dua bulan.
Finally Dessy,
an intern in my office, and I went to Old Jakarta after the plan was put on
hold for two months.
Hari Selasa pagi (11/11) kami bertemu di stasiun kereta api
Bogor.
We met at Bogor
train station on Tuesday morning (Nov 11th).
Hari Selasa adalah hari libur kami berdua dan hari itu kami
memutuskan untuk mengunjungi museum-museum yang ada di Kota Tua Jakarta.
Tuesday is our
day off and we decided to visit the museums in Old Town Jakarta.
Sudah hampir jam sembilan ketika kereta yang kami tumpangi
meninggalkan Bogor.
It was nearly
nine o’clock when our train left Bogor.
Perjalanan yang penuh dengan tawa dari awal sampai akhir.
Matahari bersinar super cerah saja sudah membuat kami tertawa karena ketika
berfoto dengan hp saya, layarnya gelap gulita sehingga kami tidak tahu
bagaimana hasil foto itu.
It was a trip
that full with laughters from beginning to end. The super bright sun could make
us laugh because when we took photos using my cellphone, the screen was nearly
pitch dark so we didn’t know how they turned out.
Foto-foto itu wajib.
Taking photos of
ourselves was a must.
Foto adalah kenangan. Terutama untuk Desi yang
berpindah-pindah tempat tugas. Jakarta terlalu luas untuk dijelajahi semuanya
jadi dia harus memilih tempat-tempat tertentu saja yang ingin dikunjunginya.
Kota Tua adalah satu diantaranya dan beberapa bulan lalu saya berjanji untuk
menemaninya.
Photos are
pieces of history. Meant special for Dessy who moves from one post to another
post. Jakarta is too wide to be explored thoroughly so she has to choose
certain places she wanted to visit. Old Town is one of them and few months ago
I promised her I would accompany her.
Ada lima museum di daerah Kota Tua. Museum Bank Mandiri,
Museum Bank Indonesia, Museum Fatahilah, Museum Wayang dan Museum Seni Rupa dan
Keramik.
There are five
museums in Old Town area. Mandiri Bank Museum, Indonesian Bank Museum,
Fatahilah Museum, Puppet Museum and Fine Arts and Ceramic Museum.
Ada banyak tempat menarik di daerah Kota Tua. Belum sampai
disana pun kami sudah berfoto-foto. Di dalam kereta, karena kereta sekarang
sudah pada keren sehingga bagus untuk dijadikan tempat untuk berfoto.
There are many
interesting places in Old Town. Even before we got there we already took lots
of photos. On the train because the trains are so much nicer than in the past
that they make good photo spot.
Stasiun kereta api Jakarta Kota juga menjadi tempat berfoto
yang cukup bagus.
Jakarta Kota
train station is also a nice photo spot.
Museum Mandiri adalah museum pertama yang kami kunjungi
karena posisinya yang paling dekat. Kalau dari pintu keluar stasiun, belok ke
kiri, melewati depan restoran AW, lalu belok kiri dan terus saja menyusur jalan
kecil itu sampai bertemu dengan pintu masuk ke Transjakarta underpass. Turun ke
bawah dan ikuti saja petunjuk arah menuju ke Museum Mandiri.
Mandiri Museum
was the first museum we visited because its position is the nearest to Jakarta
Kota train station. Go to the left from its gate, passing AW restaurant, turn
right from the entrance and walk straight on that side walk path until you get
to Transjakarta underpass entrance. Go down the stair and just follow the sign
to go to Mandiri Museum.
Ini adalah kunjungan kedua saya dan menjadi yang paling
menyenangkan karena saya datang bersama teman. Jalan sendiri enak-enak aja tapi
kalau ada teman jadi ada yang bisa di ajak untuk mengobrol, bergantian berfoto
dan mendengar komentar atau opininya tentang tempat yang dikunjungi atau
hal-hal yang dilihat.
This was my
second time visiting that museum and the most pleasant one because I was with a
friend. Going on solo traveling is just fine to me but traveling with a friend
makes me have somebody to chat, to take turn in taking photos and to hear her
comments or opinion about the place or things she saw.
Benda-benda yang ada disana tidak terlalu menarik lagi bagi
saya. Mungkin karena saya sudah puas melihat-lihat pada kunjungan pertama saya
tahun lalu.
The things in
there are no longer amused me. Maybe because I have taken my time on seeing and
observing them in my first visit last year.
I met transformer at Mandiri Museum ;) |
Few things were
placed in different spot. Hermes statue, musical instrument, old bicycle and
few statues.
Perbedaan lainnya adalah sekarang harus bayar Rp.5.000,- untuk
orang dewasa. Gratis hanya buat pelajar dan mahasiswa. Bulan Oktober tahun lalu
semua masih gratis.
Another
difference is there is Rp.5.000,- of entrance fee for adult. Free of charge is
given only to student. It was completely free of charge when I went there on
October last year.
Kami berdua berputar-putar mengelilingi museum itu, nyaris
tidak berhenti untuk duduk.. haduhh.. pegalnya kaki.. jadi ketika ada
kesempatan untuk duduk, sekali pun itu untuk berfoto, benar-benar dimanfaatkan
untuk sekalian mengistirahatkan kaki selama beberapa detik.. hehe..
The two of us
went around that museum, barely stop to sit down.. gosh.. our feet were killing us.. so whenever there was a chance to sit, eventhough it was just to have our photos taken, we really took the opportunity to rest our feet for a few seconds..
lol..
Tujuan berikutnya adalah Museum Bank Indonesia.
Next destination
was Indonesian Bank Museum.
Catatan dan foto-fotonya ada dipostingan berikutnya..
The notes and
photos are in the next post..
No comments:
Post a Comment