“Si Keke jalan-jalan mulu”
“Keke
has been spending time going on trips”
Komentar seperti itu biasanya muncul setelah saya
meng-upload foto-foto perjalanan saya di akun facebook.
I usually receive such
comment after I upload my travelling photos to facebook.
Sebetulnya sudah dari Mei tahun lalu saya mulai traveling
tapi baru bulan Septembernya saya mengambil keputusan untuk membuatnya sebagai
kegiatan rutin setiap bulan.
I have actually been
travelling since May last year but it was in September I decided I have to make
it as a monthly routine activity.
Ada yang mengira saya plesiran hanya untuk bersenang-senang.
Some thought I went
travelling just for fun.
Ya, jalan-jalan pasti menyenangkan. Baru bikin rencana untuk
jalan ke suatu tempat saja sudah bikin hati senang. Tapi saya tidak jalan-jalan
buat sekedar senang-senang.
Yes, travelling is fun. It has
even already make the heart happy by making travelling plan. But I never go on
trips just for fun.
Tahun lalu kehidupan saya kacau, kesehatan saya kacau dan
lebih kacaunya lagi, kepercayaan diri saya kacau balau berantakan.
Last year my life was in a
mess, my health was in a mess and worst is my self confidence was more than in
a mess.
Setelah berbulan-bulan dalam keadaan mental yang kacau,
akhirnya saya sampai di satu titik ketika saya berpikir saya tidak bisa terus
menerus begitu. Saya harus bangkit kembali dan saya membulatkan seluruh tekad
untuk mengembalikan diri saya menjadi kuat.
After spent months having
mental breakdown, I reached a point where I thought I couldn’t go on like that
forever. I had to pull myself back together and I made up my mind to make
myself strong again.
Ketika kebetulan saya pergi ke rumah teman saya di Jakarta,
ke tempat yang belum pernah saya datangi dan yang jaraknya demikian jauh.. tapi
saya berhasil sampai tanpa ditemani siapa pun, saya merasa tidak mengira saya
dapat melakukannya. Saya gembira, bangga dan rasa percaya diri saya kembali.
Then I had a chance to go to
a friend’s place in Jakarta, to a place I have never been before and it was so
far away.. but I’ve got there on my own when I thought I wouldn’t make it. I
was so happy, proud and gained back my self confident.
Sejak itu saya memutuskan untuk pergi jalan sedikitnya
sebulan sekali. Jaraknya semakin lama semakin jauh. Ini menjadi semacam terapi
untuk mengalahkan rasa takut, ragu dan cemas. Setelah lewat beberapa bulan,
saya sudah kembali menjadi kuat dan bahkan lebih kuat dari sebelum badai
kehidupan melanda.
Ever since then I decided to
go on trips at least once a month. I add the distance. The further, the better.
It became sort of teraphy to defeat fear, doubt and worry. Few months have
passed and I have become strong and even stronger before the trial in life fell
on me.
Kalau sekarang saya tetap jalan maka itu saya lakukan untuk
alasan berbeda.
If I keep doing it, I am
doing it for different reason.
Saya seorang yang cepat bosan. Saya tidak melihatnya dalam
bentuk negatif. Justru karena saya pembosan, saya memaksa diri jadi kreatif
mencari hal-hal atau kegiatan untuk mengusir rasa bosan itu.
I get bored easily. I don’t
see it as a bad thing. Knowing that I am easily bored, I force myself to be
creative by finding stuff or doing things to get rid those boredom.
Kalau tidak, wah, saya bisa uring-uringan di rumah, di
kantor atau dimana saja dan saya bisa bikin orang-orang disekitar saya jadi
kesal karena saya jadi gampang marah, gampang tersinggung atau saya jadi diam,
malas ngomong.
If not, I would go crazy at
home, in the office or anywhere and I would drive those around me crazy over me
being short tempered, touchy or go on silent mode.
Gawat kan kalau saya jadi kayak gitu..
And that’s not a good
thing..
Travelling bikin otak saya rasanya jadi terbuka. Apalagi
kalau saya pergi sendiri. Segalanya harus saya hadapi sendiri dan buat saya hal
itu seperti sedang bertualang. Saya menyukai sensasinya.
For me travelling is mind
opener. Especially when I go on my own. I had to deal everything by myself and
it felt like having an adventure. I love the sensation.
Ketika kita sedang bertualang, tidak ada tembok-tembok yang
membatasi ruang gerak kita. Tidak ada orang-orang yang mengatakan apa yang
boleh dan yang tidak boleh kita lakukan.
When we are having an
adventure, there is no wall trapping us inside. There is no one telling us what
we should and shouldn’t do.
Yang ada hanyalah perjalanan itu sendiri. Segalanya
tergantung pada diri kita sendiri untuk menyelesaikannya dan mencapai tujuan.
What lay before us is the
road itself. Everything depends on us to make the journey complete and reach
the destination.
Setiap perjalanan travelling yang saya lakukan memberi
kesempatan bagi saya untuk menjadi seorang yang merdeka, memberi banyak hal
untuk dialami, dipelajari, ditaklukkan dan menjadi bahan untuk direnungkan.
Every trip I take gives me a
chance to become a free person, gives many things to experience, to learn, to
conquer and to think about.
Jadi traveling bukan semata buat plesiran.
So travelling is not just
for fun.
Kalau buat plesiran saja.. yah, saya pulang pergi naik
pesawat, nginap di hotel, keliling-keliling naik mobil sewaan dengan didampingi
tour guide, makan di restoran, pergi ke spa dan belanja belanji.
If it is for fun.. well
yeah, I take the plane, stay in a hotel, rent a car with a tour guide to get me
anywhere I want, eat in the restaurant, go to spa and do shopping.
Itu bukan petualangan buat saya.
It is not my idea of an
adventurous trip.
Perjalanan penuh petualangan bagi saya adalah pergi ke suatu
tempat yang belum pernah saya datangi sebelumnya, pergi dengan hanya berbekal
petunjuk arah sekadarnya, memakai kendaraan umum, di tengah perjalanan berhenti
sebentar untuk nongkrong melepaskan lelah sambil memperhatikan kendaraan
berlalu lalang dan berbagai macam orang dengan kesibukannya, sering menemukan
obyek untuk di foto, makan di warteg di pinggir jalan atau di pedagang kaki
lima.
An adventurous trip for me
is going to a place I have never been to, go with only scrap of direction,
taking public transportation, make few stops to take a rest and use it to watch
vehicles and people passing by, it is when I usually found many objects to be
photographed, buy something to eat in street food vendor.
Dan tidak selalu petualangan itu harus dengan pergi ke
tempat yang jauh. Contohnya perjalanan saya ke rumah kakak sepupu saya (baca :
Visiting Cousin, Niece and Life Path). Biar pun jaraknya terhitung dekat Bogor
tapi ternyata saya mengalami banyak hal yang mengejutkan, yang bikin senewen,
lucu serta hal-hal menarik seperti kue pukis dan kue cucur yang rasanya
ternyata lumayan enak yang di jual oleh pedagang kaki lima, berbagai foto dan
yang semuanya bisa dijadikan bahan tulisan di blog.
Don’t have to go far to find
an adventure. Take my recent trip to my cousin’s place as an example (the post
title : Visiting Cousin, Niece and Life Path). Though it is not far from Bogor
but I experienced many surprising things, things that made me nervous, tickled
and interesting stuff such as finding street vendor who sold quite tasty
traditional cookies of pukis and cucur, took lots of pictures which all can be
made into writing for this blog.
Pulangnya selalu membawa badan babak belur kecapean dan kaki
pegal tapi membawa segudang kebahagiaan, kepuasan dan banyak cerita atau
renungan yang bisa saya tuliskan di blog ini.
I always bring home an
exhausted body and aching legs but also tons of happiness, satisfaction and
story or thoughts to write in this blog.
Jadi tinggalkanlah rutinitas hidup, bebaskan diri dari beban
dan tanggung jawab, keluarlah dari zona nyaman dan lakukan hal-hal baru.
Temukan petualanganmu.
So leave routinity behind,
free yourself from burden and responsibility, get out of comfort zone and do
new things. Find your own adventure.
No comments:
Post a Comment