Pemilu kali ini saya bukan lagi seorang golput. Dengan
gembira dan optimis, saya memberikan ‘suara’ saya pada partai yang saya pilih.
I am not an
abstainer in this election. I have happily and optimistically voted for my
chosen political party.
‘Suara’ anda berharga karena akan menentukan masa depan
negeri ini.. demikianlah yang mereka katakan.
Your vote is
valuable because it determines the future of this country.. so they said.
Tidak salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar.
It is true,
but not completely true.
Saya memilih menjadi golput setelah melihat bahwa partai dan
orang pilihan saya ternyata telah membawa negeri ini menjadi seperti sekarang
ini.
I chose to be
an abstainer after seeing how the party and the candidate which I had voted
have brought and turned this country into what it is now.
Suara saya mungkin hanyalah satu dari ribuan atau jutaan
suara yang diperoleh oleh partai atau kandidat itu tapi suara saya ikut
menentukan kemenangan mereka dan ketika ternyata mereka bukanlah seperti yang
mereka tampilkan, janjikan dan katakan.. bukankah itu artinya saya ikut
bertanggung jawab karena telah menempatkan mereka dalam posisi yang seharusnya
tidak mereka tempati?
My vote might
only be one among the thousands or millions of vote received by that party or
that candidate but it has played a part in their victory and when they are not
what they appeared to the public, when they broke their own promises and their
words given to the public.. I could be held for having put them in the place
they should never be placed.
Tentu bukan sepenuhnya menjadi kesalahan saya karena mereka
datang dan mengucapkan banyak kata namun kemudian melupakan, membengkokkan atau
malah mengingkarinya.
It is surely
not all my mistake because they came and they said many words but then forgot
what they have said, bend their own words or they simply denied the words they
have spoken.
Bagi beberapa orang, kata-kata yang mereka ucapkan menjadi
integritas diri, taruhannya adalah muka mereka, reputasi mereka, nama baik
mereka, kehormatan mereka, harga diri mereka..
To some
people, they see the words they speak as their integrity, it put their face,
their reputation, their good name, their honor, their dignity on stake..
Orang-orang seperti ini tidak akan mengumbar banyak kata.
Mereka lebih suka bertindak. Kalau pun mereka sudah terlanjur mengucapkan
sesuatu maka mereka akan menepatinya dan konsekuen dengan ucapannya sendiri.
These people
say few words. They would rather take action. When they have said something,
they will keep their words.
Tapi bagi orang lain, kata-kata dapat dikeluarkan dengan
mudah, dirangkai dengan indah, sedap untuk di dengar dan mampu menggerakkan
pendengar.
But to
others, words are easily spoken, nicely arranged, interesting to be heard and
able to move the audience.
Tapi kata-kata yang mereka ucapkan kadang hanyalah kata-kata
kosong.. terdengar baik, bagus, indah dan benar hanya dari luar tapi sebenarnya
tanpa arti, dangkal atau bahkan hanyalah suatu kamuflase untuk menutupi keadaan
asli yang tidak benar.
But the words
they speak sometimes are just empty words.. sounds nice, great, cool and right
only from the surface but they are actually meaningless, shallow or just a
camouflage to cover the unrighteousness.
Setiap hari telinga kita dibombardir oleh banyak kata.
Every day our
ears are bombarded by many words.
Teman, orang tua, guru, atasan, bawahan, rekan kerja, anak,
pasangan, tetangga, supir bis, pelayan, iklan di televisi, lagu-lagu sampai ke
orang yang tidak kita kenal setiap harinya menjejalkan kata-kata ke telinga
kita.
Friends,
parents, teachers, superiors, subordinates, colleagues, children, spouse,
neighbor, bus driver, waiter, tv commercials, songs to strangers stuffed our ears with
their words.
Ada banyak jenis kata..
There are
many kind of words..
Kata-kata yang menghibur hati; kata-kata yang merobek jiwa.
Encouraging
words; shattering words.
Kata-kata yang menimbulkan senyum atau tawa; kata-kata yang
membuat hati merintih dalam kepedihan.
Words that
brought smile or laugh; words that torn the heart apart.
Kata-kata yang menyampaikan suatu pesan; kata-kata tanpa
arti.
Message in
words; empty words.
Kata-kata yang menuntun pada kebenaran; kata-kata penuh
jebakan.
Words lead to
the truth; entrapment words.
Kata-kata yang didasarkan pada pengalaman; kata-kata
kutipan.
Words spoken
based on personal experience; quote words.
Jadi perhatikanlah kata-kata yang kita dengar. Tidak salah
untuk menjadi skeptis.
So watch the
words we hear. Nothing wrong to be skeptical.
Karena selalu ada arti dibalik kata-kata itu.
Because words
speak a thousand meaning.
Kata-kata memiliki kekuatan baik dan buruk, dapat membangun dan
dapat menghancurkan..
Words have
good and bad power, able to build and to destroy..
Nick Vujicic mengucapkan banyak kata-kata membangun yang
didasari dari pengalaman pribadinya.
Nick Vujicic
said many encouraging words which he got from his own personal experience.
Tapi Amanda Todd hancur oleh karena kata-kata.
But Amanda
Todd was destroyed by words.
Ada saat dimana kita harus mendengarkan kata-kata yang
diucapkan oleh orang-orang disekitar kita. Tapi lihatlah apakah kata-kata itu
mengandung makna baik atau tidak.
There are
times when we should listen to the words spoken by the people around us. But
listen carefully if the words are well meaning or not.
Jangan terjebak dengan mempercayai semua kata yang kita
dengar adalah benar karena kata-kata itu diucapkan oleh orang-orang yang
usianya lebih tua dari kita atau yang posisinya lebih tinggi dari kita.
Don’t get
fooled by thinking that all the words we hear are trustable because they are
spoken by people who are older than us or held higher position.
Tapi juga jangan kemudian beranggapan bahwa kata-kata dari
rekan sebaya adalah yang paling bisa dipercaya.
But don’t
assume your peer’s words are most reliable.
Bagaimana membedakannya?
How to tell
the difference?
Bagaimana bisa menentukan mana yang bisa dipercaya dan mana
yang tidak?
How to know
which one is trustable and which one is not?
Dengan berhati-hati, waspada dan skeptis.
By take
caution, be on your guard and be skeptical.
Pengalaman akan mengasah kepekaan.
Experience
shapes your sensitivity.
Saya beberapa kali hancur oleh karena kata-kata tapi
berkali-kali menjadi kuat karena kata-kata juga.
In times I
have been torn apart by words but I have also developed my strength out of
words.
Pengalaman-pengalaman itulah yang membuat saya bisa
membedakan mana kata-kata yang berguna dan mana yang tidak, yang harus saya
dengarkan dan yang dicuekin saja..
Those
experiences have made me able to tell the difference between useful words and
useless ones, which one I should pay attention to and the ones I don’t give a
damn..
Tapi kata-kata yang kita ucapkan pun jangan sampai
menghancurkan orang lain atau menjadi demikian tidak dapat dipercaya hingga
ketika kita bicara, orang diam-diam mencibir atau malah terang-terangan berkata
‘ah, persetan sama elu dan omongan lu’
No comments:
Post a Comment