Setiap kapal memiliki kapten.
Every ship has a
captain on board.
Kapten itulah yang menentukan kemana kapal itu akan pergi.
It is the captain
who set the ship’s destination.
Seluruh awak kapal akan mengikuti perintah, pimpinan dan
petunjuk yang diberikan oleh sang kapten.
The crew follow the
captain’s order, lead and direction.
Para awak mempercayai dan mengandalkannya.
The crew trust and
rely on him.
Setiap orang memiliki kapten dalam dirinya.
Everyone of us has a
captain within him/her.
Pertanyaannya adalah seperti apakah kapten itu? Dan
kemanakah dia akan membawa dirimu?
The question is what
kind of a captain he is? And where does he lead you to?
* * * * *
Adik laki-laki ayah saya meninggal tanggal 17 Maret.
Paru-parunya tidak bisa lagi berfungsi.
My father’s brother
passed away on March 17th. His lungs stopped working.
Dia seorang perokok berat.
He was a heavy
smoker.
Usianya baru 65 tahun.
He was only 65 years
old.
Kesehatannya, terutama pernapasannya, mulai terganggu
sekitar 5 tahun terakhir. Banyak yang menyarankan, menasehati, meminta dan
bahkan menyuruhnya untuk berhenti merokok.
He has problems with
his health, his breathing in particular, in the past 5 years. Many have
suggested, advised, asked and even told him to stop smoking.
Dia mencoba tapi tidak pernah berhasil. Dan dia tentu saja
memiliki alasan untuk membela serta membenarkan diri.
He tried to no
avail. And he had his reasons to defend or justify himself.
Ketika dia meninggal, banyak dari kami yang menyesalkan
kematiannya karena terlepas dari hal takdir, kematiannya terlalu dini. Kalau
saja bertahun-tahun lalu dia mau membulatkan tekad untuk berhenti merokok,
kematian tidak akan secepat itu merenggut hidupnya.
Many of us regretted
his death because apart from destiny, death came too early. If only he made up
his mind to stop smoking, death wouldn’t come that soon to take life out of
him.
Kecanduannya pada nikotin adalah kapten dalam dirinya.
His nicotine
addiction was the captain in him.
Kapten itu telah menuntun dan membawanya pada kematian.
That captain has
lead and brought him to death.
* * * * *
Beberapa hari lalu seorang teman datang dan dari sekian
banyak yang kami percakapkan, dia menceritakan tentang beberapa hal yang
mengganggu pikirannya.
A friend came by few
days ago and of all the things we talked, she told me few stuff that bothered
her.
Saya mendengarkan dan memberi pandangan. Berharap bisa
menenangkan dan menolongnya melepaskan kekesalan itu.
I listened and gave
her my opinion. Hoping to calm her down and help her let go those upsetness.
Saya mengira telah perkaranya sudah selesai karena ketika
dia pergi dia tampak lebih gembira dan tenang.
I thought the
matters have been resolved because she looked happy and calm when she left.
Jadi kaget juga saya ketika beberapa hari kemudian kami
bertemu dan saya mendengar kembali hal-hal yang sama.. yahhh… kok masih
menancap kuat dalam hati dan pikirannya?
So I was surprised
when we met few days after that and I heard the same things are actually still
bothered her.. arrgghh… howcome it stuck so deep in her heart and mind?
Dia tidak bisa melihat bahwa hal-hal itu sebetulnya
merugikan dirinya sendiri karena membuatnya tidak bisa menikmati kedamaian dan
kegembiraan.
She failed to see
how those things have done no good on herself because they have made her to
miss all the peace and happiness.
Kapten dalam bentuk emosi telah membawanya pada hal-hal yang
merugikan dirinya sendiri.
The captain in form
of emotion has lead her to things that bring no benefit on her.
* * * * *
Lalu bagaimana dengan kapten dalam diri saya? Seperti apakah
dia? Kemanakah dia membawa saya?
How about the
captain in me? What is he like? Where does he lead me?
Saya memiliki seorang kapten yang hendak membawa saya pada
bencana kalau saya ijinkan dia melakukannya pada diri saya.
I have a captain who
wants to bring me to disaster if I let him do that.
Karena dia ada dalam bentuk depresi. Berbulan-bulan saya
dikuasainya sampai nyaris akal sehat saya ikut hilang. Berbulan-bulan juga
dibutuhkan untuk mengalahkannya.
Because he came in
form of depression. I was overcame by it for months that I nearly lost my
senses. It took months to overcome it.
Kini badai itu sudah lewat. Kehidupan saya mulai membaik.
Now the storm has
passed me. Things get better in my life.
Tapi kapten itu masih ada walau dalam bentuk yang berbeda.
But the captain is
still present though in different form.
Seorang laki-laki masuk dalam hati saya. Dia bukan laki-laki
pertama yang datang dalam hidup saya dan menjadi laki-laki yang menyukai saya
serta yang saya sukai.
A man came into my
heart. He is not the first man who came to my life and become the man who likes
me and whom I like.
Saya tidak mengerti mengapa daya tariknya demikian kuat.
Berulang kali saya berusaha untuk melepaskan diri tapi ketertarikan kami
terhadap satu dengan lainnya tidak bisa hilang.
I don’t know why the
attraction is so strong. I have tried to set myself free for so many times but
the attraction between us just won’t go away.
Saya mati-matian menguasai hati dan emosi. Luar biasa
sulitnya. Tapi kalau saya lepas kendali maka bencana akan menimpa kami berdua.
I try to control my
heart and emotion. It is so hard. But if I don’t do that, if I lost control,
disaster would fall on both of us.
Siapa yang bisa memahami dan mentolerir cinta segitiga?
Who would understand
and tolerate love affair?
Nama baik kami jadi taruhannya.
Our good name is at stake.
Tapi hati dan emosi bukan seperti tombol.
Heart and emotion
are not buttons.
Semakin saya coba untuk melupakannya, semakin saya teringat
padanya. Dia juga tidak mempermudah keadaan karena sikapnya kepada saya
membuat saya kewalahan membendung rasa ketertarikan saya padanya, betapa
inginnya saya berada dengannya, memeluknya, menciumnya dan memilikinya.
The more I tried to
forget him, the more I was reminded to him. He desn’t make things
easier either because his attitude to me make me overwhelmed with my feelings for
him, how much I wanted to be with him, to hold him, to kiss him and to have him.
Tapi saya akan melukai hati banyak orang kalau saya menyerah
pada hasrat itu.
But I would hurt
many people’s heart if I surrendered to that passion.
Saya telah menyakiti hati Andre.
I have hurt Andre.
Saya telah membebaskan dirinya dari hubungan kami karena
saya tidak ingin lebih lama menyakiti hatinya. Saya tidak bisa dan tidak mau
berpura-pura mencintainya sepenuh hati ketika saya tahu hati saya tidak lagi
menjadi miliknya seutuhnya. Saya tidak bisa menjanjikan hati saya akan bisa
kembali menjadi miliknya.
I have set him free
from our relationship because I don’t want to hurt him any longer. I can’t and
I won’t pretend loving him when I knew it too well that my heart isn’t his
completely. I can’t promise him that it will be his thoroughly.
Kejujuran itu menyakitkan tapi apa boleh buat. Saya sedang
berjuang untuk melawan kehendak kapten dalam diri saya dan ini adalah
perjuangan yang belum bisa saya menangkan sepenuhnya.
Honesty hurt but I
have no choice. I am still battling my captain wishes and it is a battle I have
not completely won.
Ada dua laki-laki yang menolak untuk melepaskan saya.
There are two men refuse to let me go.
Saya terjepit di antara dua laki-laki yang saya sayangi.
Saya harus melepaskan yang satu atau mungkin saya harus membebaskan diri dari
keduanya?
I found myself
standing between two men whom I love. I have to let one of them go or should I
free myself from both of them?
* * * * *
Kapten seperti apakah yang ada dalam dirimu?
What kind of captain
you have within yourself?
Apakah dia berupa ego? Ambisi? Cemburu? Ketakutan?
Kecemasan? Cinta? Kecanduan pada sesuatu? Kemalasan? Sifat-sifat yang tidak baik?
Is he came in form
of ego? Ambition? Jealousy? Fear? Anxieties? Love? Addiction? Laziness? Bad character or bad habit?
Kenali dan pelajarilah kapten dalam dirimu karena dia bisa
membawamu pada keberhasilan atau pada masalah.
Learn to know the
captain in you because he can lead you to success or to trouble.
Ada kapten yang harus kita pertahankan dan ada yang harus
kita pecat.
No comments:
Post a Comment