Tidak patah, cuma bengkok. Itu arti judul di atas.
Saya dan Andre sedang putar-putar di sebuah mall di Jakarta
ketika kami melewati sebuah toko pakaian yang memutar lagu ini keras-keras.
Andre
and I were window shopping in a mall in Jakarta when we passed a clothing store
that played this song loudly.
“Luar biasa” Andre tertawa.
“I’ll be damned” Andre
laughed.
Saya menatapnya dengan heran.
I stared at him, puzzled.
“Lagunya” dia tersenyum.
“The song” he smiled.
“Iramanya enak” saya mengangguk.
“Nice beat” I nodded.
“Dengerin dong kata-katanya”
“You gotta listen to the words”
Jadi sementara tadi saya menikmati irama lagu itu, Andre
memperhatikan kata-katanya.
So when I was enjoying the
beat, Andre listened to the words in that song.
“Well?” setelah beberapa saat dia menatap saya “Lagu itu bicara tentang kita,
tentang perasaan saya dan tentang cinta kita”
“Well?” a little while later he stared at me “It
speaks about us, about my feelings and about our love”
“Hubungan kita tidak patah, hanya bengkok” dia melanjutkan
ketika melihat saya diam karena sedang menyimak kata-kata dalam lagu itu.
“Our relation is not broken,
it is just bent” he continued when he saw me quietly listened to the song.
“Begitu pula dengan cinta kita, tidak hancur, hanya bengkok
sedikit”
“So does our love, it is not
broken, just a little bent”
“Dan kita bisa memperbaikinya, kita bisa membuatnya jadi
baik lagi”
“And we can fix it, we can
make it right”
Saya hanya tersenyum ketika dia memeluk dan mencium kening
saya.
I just smiled when he hugged
and kissed my forehead.
Hubungan kami telah mengalami banyak naik turun. Tapi yang
terakhir ini yang paling serius.
Our relationship has had its
ups and downs. But the last was the most serius ones.
Seorang laki-laki masuk dalam kehidupan dan kemudian juga ke
dalam hati saya selama tiga tahun ini.
A man got into my life and
later also got into my heart in these three years.
Sekian tahun bersama dengan Andre, sudah berapa kali saya
bertemu dengan laki-laki yang menyukai saya tapi tidak ada yang sampai membuat
hubungan kami nyaris berakhir.
I have met men who have interest me in the years I spent as Andre’s girlfriend but none has made us nearly broke up.
Setahun terakhir ini saya tidak lagi menyembunyikannya dari Andre. Saya pikir percuma berdalih dan berlagak seakan hati saya masih sepenuhnya menjadi miliknya. Lagi pula dia sudah lama curiga dan tidak bisa sepenuhnya mempercayai dalih yang saya berikan padanya.
I stopped hiding it in the past year. I thought it was useless to give excuses and pretend as if my heart belonged to him wholely. He has been having his suspicion for too long and didn’t buy my excuses.
I have met men who have interest me in the years I spent as Andre’s girlfriend but none has made us nearly broke up.
Setahun terakhir ini saya tidak lagi menyembunyikannya dari Andre. Saya pikir percuma berdalih dan berlagak seakan hati saya masih sepenuhnya menjadi miliknya. Lagi pula dia sudah lama curiga dan tidak bisa sepenuhnya mempercayai dalih yang saya berikan padanya.
I stopped hiding it in the past year. I thought it was useless to give excuses and pretend as if my heart belonged to him wholely. He has been having his suspicion for too long and didn’t buy my excuses.
Tapi ketika dia mengetahui yang sebenarnya dan setelah saya
minta supaya hubungan kami tidak dilanjutkan, dia memilih untuk mempertahankannya.
But after he knew the truth
and after I asked him for a break up, he just won't let me go.
Jadilah kami tetap bersama tapi keadaannya tidaklah mudah
bagi kami berdua. Andre harus memulihkan rasa percayanya pada saya,
menghilangkan kecemasan dan kecemburuannya karena dia tahu sikon membuat saya
mau tidak mau harus bertemu dengan laki-laki itu.
So we stick together but it
is not easy for both of us. Andre has to restore his trust on me, cast away his
worry and jealousy because he knew I circumstance make me have to make regular
contact with that man.
Hubungan kami memang masih dalam proses pemulihan. Kami
melakukannya selangkah demi selangkah.
“Tidak ada yang patah, cuma bengkok” dia tersenyum sambil
memeluk saya erat.
“Nothing is broken, it is
just bent” he smiled as he hugged me tightly.
Saya seperti mendengar kembali kata-kata ini ketika saya
bertemu dengan seorang ibu yang belum lama ini kehilangan suaminya.
I felt as if I heard him
said those words again when I met a lady who lost her husband a little while
ago.
Tentulah tidak mudah kehilangan orang yang menjadi
pendamping selama puluhan tahun. Dia bisa saja menyembunyikan rasa sedih itu.
Tapi rasa ‘patah’ itu tentu ada dalam hatinya.
It certainly not easy to
lost somebody who has been by one’s side for many years. She could hide her
grief. But she can’t deny the presence of that ‘broken’ feeling in her heart.
Seorang teman saya mengalami kekecewaan yang amat besar
ketika penasihat spiritualnya membuat dia tidak bisa melanjutkan proses menjadi
seorang ‘anak Tuhan’. Begitu besar rasa kecewanya sampai dia berhenti beribadah
dan melarang anak-anaknya untuk beribadah.
A friend of mine has had
such a big disappointment when her spiritual counselor made her unable to
proceed her process to become ‘God’s child’. She turned so sour it makes her
stop attending the service and forbid her children to attend it.
Seorang ibu menyesali pernikahan anaknya dengan orang yang
tidak disetujuinya. Tapi terpaksa harus menerimanya.
A mother didn’t give her
blessing when her child marrying somebody whom she wouldn’t pick to be her
husband. She has no choice than to accept it.
Adik sepupu saya menjadi seorang pecandu narkoba. Bertahun-tahun keluar masuk panti rehabilitasi. Pernah hampir masuk penjara.
My cousin was a drug addict. He spent years in and out rehabilitation centres. He was once even nearly ended up in prison.
Bagaimana dengan saya? Kalau anda membaca postingan saya dalam blog ini, anda akan tahu bagaimana saya menghadapi masa-masa sulit selama 3 tahun terakhir ini.
As for me? If you read my posts in this blog, you will know that I have had hardship in the past three years.
Masing-masing kita pernah atau sedang mengalami hal-hal yang mungkin
sangat mengecewakan, menyakitkan atau menyulitkan sehingga rasanya kehidupan,
diri kita atau malah masa depan sudah ‘patah’.
Each of us has had or is going through things that probably hurt or put us into trouble, it makes our
lifes, ourselves or even our future already ‘broken’.
Tapi sebenarnya kita tidak ‘patah’.
But we are not ‘broken’.
Hal-hal yang mengecewakan, menyakitkan atau menyulitkan itu
sebetulnya membawa banyak pelajaran yang baik dan berguna untuk diri kita.
The things that disappoint,
hurt or put us into trouble are actually good lesson and it do good for us.
Jadi ketika beban itu rasanya sangat berat, hati demikian
pedih dan semua kelihatan gelap.. katakan pada diri sendiri bahwa apa pun dan siapa pun
tidak akan bisa membuat membuatmu‘patah’.
So when the burden feels
heavy, the heart in deep pain and everything looks gloomy.. tell yourself none
and nobody can ‘break’ you.
Kemarahan, kesedihan, kekecewaan, ketakutan, kecemasan hanya
membuat kita bengkok. Tidak akan mematahkan kita karena kita pasti akan bisa
melewati dan mengatasinya. Kita akan bisa kembali berdiri tegak.
Anger, grief,
disappointment, fear, worry can only bent us. Won’t break us because we can get
through and overcome them. We will be able to stand tall again.
No comments:
Post a Comment