“Kenzie, ayo sarapan!”
She gets up
to prepare breakfast, feed the dogs, wakes the children, telling them to have
breakfast, take a bath, change their clothes with school uniform and drive them
to school.
In the
afternoon the children have to be awaken, getting them to have afternoon meal,
take a bath and other preparation before she drives them to their tutoring
place.
It may look as a
decision but it is a commitment and responsibility to the lives
entrusted to us.
“Kenzie, eat your breakfast!”
“Klara, sudah disiapin
buku-buku pelajaran buat besok?”
“Klara, have you prepared your
school books?”
Itu cuma sedikit dari entah berapa banyak kesibukan Santi.
That is just
a few of Santi’s many activities.
Bagi Santi setiap hari kehidupan dimulai jam 5 pagi.
For Santi
everyday life starts at 5 am.
Dia bangun untuk menyiapkan sarapan, memberi makan
anjing-anjing, membangunkan anak-anak, menyuruh mereka sarapan, mandi, berganti
pakaian dan mengantarkan mereka ke sekolah.
Klara |
Pulangnya dia masak, kadang sembari mencuci pakaian.
Untungnya dia punya pembantu dan mesin cuci super canggih untuk meringankan
bebannya.
Once she is
back home she cooks lunch and dinner meals, sometimes she also doing her
laundry. Good thing she has a maid and a super washing machine to help her.
Mendekati jam 10 dia bersiap-siap untuk menjemput
anak-anaknya.
When it is nearly 10 am, she prepares to pick up the children from school.
Sampai di rumah, anak-anak harus diingatkan untuk makan dan
kemudian tidur siang. Kalau tidak, mereka tidak akan berhenti bermain game,
bermain dengan anjing-anjing, nonton tv, mengobrol atau bercanda.
Once they
are home, the children have to reminded to eat their lunch and take a nap. If
not they won’t stop play games, play with the dogs, watch tv, chat or joke with
one another.
Sorenya anak-anak harus dibangunkan, disuruh makan, mandi,
berganti baju dan di antar ke tempat les.
arrr... |
Satu setengah jam kemudian dia berangkat untuk menjemput
anak-anak. Sampai di rumah, menyuruh mereka makan, gosok gigi, mengerjakan PR
sekolah atau PR les, mengecek buku atau peralatan lain untuk sekolah besok dan
segala macam persiapan sebelum tidur.
A half and
an hour later she picks them. get home, ask them to have dinner, brush their
teeth, do school or tutoring homework, checking the school books or other stuff
for tomorrow’s school and other preparation for bedtime.
Memperhatikan Santi membuat saya pusing. Tapi juga salut.
It gives me
the headache to see her. But I admire her too.
Jangan remehkan tugas dan peran seorang ibu.
Don’t
underestimate a mother’s role.
Keputusan untuk menjadi seorang ibu bukanlah suatu keputusan
yang dibuat dengan tiba-tiba.
A decision
to be a mother is not an out of the blue decision.
Satu keputusan. Satu komitmen. Seumur hidup.
One
decision. One commitment. A life time one.
Jangan kira tanggung jawab seorang ibu berhenti ketika
anaknya mencapai umur tertentu atau setelah anaknya berkeluarga.
Don’t think
that a mother’s responsibility for her child stops when he/she reaches certain
age or after the child has his/her own family.
Itu saya alami sendiri. Ibu saya kadang masih mengingatkan
saya untuk makan, istirahat dan bahkan untuk jangan lupa gosok gigi!
It happens
to me. My mother sometimes still reminds me to have lunch, to take a rest and
even not to forget to brush my teeth!
Umur saya sudah empat puluh tiga!
I am forty
three!
Ada saat-saat dimana saya kesal karena merasa diperlakukan
seperti anak usia lima tahun.
There are
times when it upsets me to be treated like a five year old.
Tapi ada saat-saat dimana saya merindukan masa-masa ketika
saya bisa bermanja-manja padanya karena kondisi kesehatannya membuat dia pernah
menjadi setengah hidup. Di tidak bisa bicara lama, harus sering istirahat, saya
pergi dia masih tidur dan saya pulang dari kantor, dia belum bangun. Saya tidak
bisa memeluknya karena pelukan akan membuatnya sesak napas. Saya bahkan tidak
bisa menyentuhnya karena sentuhan membuatnya terlompat kaget.
But there
were times when I missed the moments when I could cuddle her because her health
turned her half alive. She couldn’t have long talk, she had to rest often, she
was still asleep when I left for work and she hasn’t awaken when I got back
home. I couldn’t hug her because it made her had labor breath. I couldn’t even
touch her because it made her aghast.
Ketika itu ibu saya menjadi seperti hanya seonggok daging bernyawa.
At that
time my mother was like nothing but a living piece of flesh.
Dan ini terjadi selama kira-kira tiga tahun. Sekalipun pada
waktu itu usia saya sudah empat puluh, hal ini menggoyahkan saya. Merana betul
rasanya saya waktu itu karena biar pun ibu saya ada di depan saya tapi dia
tidak bisa berperan sebagai seorang ibu.
And it
happened for about three years. Despite the fact that I was forty at that time
but it shook my ground. It felt so devastating to have my mother infront of me
but she couldn’t be a mother for me.
Saya kehilangan
pijakan. Pada akhirnya saya juga kehilangan akal sehat. Saya jatuh dalam
depresi.
I lost my ground. I lost my sanity. I fell into depression.
Biar pun ada Andre dan ada orang-orang disekitar saya yang
menyayangi saya, mereka yang bahkan berperan sebagai seorang ibu bagi saya tapi
tidak bisa menyaingi ibu sendiri.
Though there
were Andre and people around me who love me and played the role as mother for
me but they couldn’t replace my own mother.
Ibu adalah batu karang dalam kehidupan anak-anak
mereka.
Mother is the rock in their children’s lives.
Ibu adalah kekuatan yang menopang, melindungi dan menyatukan
anak-anak itu.
They are
the strength that hold, protect and unite the children.
Tidak semua ibu, bisa menjadi seperti itu. Banyak yang
gagal. Sementara yang lainnya memalingkan muka, tidak mau tahu, tidak mau
peduli pada anak-anaknya.
Not all mothers, can be that rock. Many failed. While others turn away, don’t give a
damn to their children.
Karena itu berpikirlah baik-baik sebelum mengambil keputusan
untuk menjadi seorang ibu.
So think
before take a decision to become a mother.
Ingatlah bahwa sekalipun kelihatannya hanya satu keputusan
tapi itu adalah suatu komitmen dan tanggung jawab pada nyawa yang dipercayakan
kepada kita.
No comments:
Post a Comment