Sudah banyak film yang saya tonton dan beberapa diantaranya
menjadi film kesukaan saya. Film dengan judul di atas itu adalah satu yang saya
sukai.
I have
watched many movies and some of them have become my favorite. The movie with the
above title is one of them.
Kalau anda tidak suka dengan gaya akting Jim Carrey maka
anda mungkin tidak akan suka dengan film ini karena humornya rada konyol.
You would
find this movie uninteresting if you dislike Jim Carrey’s way of acting because he's got this goofy humor that may not be considered funny to some people.
Tapi buat saya film ini melukiskan tentang seseorang yang
bisa kita temui dimana saja. Bahkan mungkin orang itu adalah diri kita sendiri.
Bagian-bagian tertentu dalam kehidupan tokoh yang diperankan Jim Carrey ini
mungkin pernah kita alami atau ada dalam kehidupan kita saat ini.
For me this
movie tells about a person who is around us. We might be that person. Things in
the life of Jim Carrey’s character in this movie might have similarities with
our own.
Charlie, tokoh utama dalam film ini, seorang yang ramah,
sopan, baik dan mengalah sekalipun orang-orang disekitarnya memperlakukannya
dengan tidak baik. Tapi bukan berarti dia tidak merasa kesal, marah,
tersinggung atau sedih. Dia hanya menekan semua emosi itu hingga sekian belas
tahun kemudian meledaklah semua itu dalam bentuk kepribadian yang sangat
kontras dengan kepribadian Charlie.
Charlie, the
main character in this movie, is somebody who is friendly, polite, nice and non confrontational though people around him treat him like shit. It doesn’t mean he
never feels upset, angry, offended or sad. He repressed those emotions until
many years later they erupted in the form of a personality that very much the
opposite of Charlie’s nature.
Kepribadian Charlie terbelah. Hank adalah kepribadian yang
muncul ketika Charlie merasa marah. Sebagai Hank, Charlie bisa melakukan
hal-hal yang tidak akan pernah dilakukannya. Hank kasar, berani dan agresif.
Charlie’s
personality is split. Hank is his alter-ego who came to the surface whenever
Charlie is angry. Being Hank makes Charlie can do things that he in his own
nature can’t and won’t do. Hank is nasty, violent and aggressive.
Dalam keseharian kita memang lebih suka menghadapi orang yang ramah,
sopan, penurut, lemah lembut dan baik hati.
In everyday life we prefer to have nice, polite, obedience, gentle and kind people.
Seringkali kita sampai tidak peduli apa orang sedang sakit
atau penuh masalah, kita hanya mau mereka bersikap manis pada kita dan
mengikuti apa pun keinginan kita.
We oftenly
even don’t care if they are unwell or having tons of problem, we just want them
to treat us nicely and do whatever we want them to do.
Atau kita seperti Charlie yang selalu ceria, sopan,
menyenangkan, penurut, mengalah tapi di dalam hati penuh dengan amarah, ketidak-bahagiaan,
kecemasan, kekecewaan, kebingungan dan kesedihan?
Or are we
like Charlie who is always cheerful, nice, fun, obedient but behind it we are
full of anger, unhappiness, worries, disappointment, confusion and sadness?
Di pihak lain ada banyak Hank di dunia ini. Mungkin dalam
keseharian kita adalah Hank ataukah ada
Hank yang tersembunyi dalam diri kita, menanti kesempatan untuk dapat
membebaskan diri. Atau Hank mungkin malah sudah pernah berhasil keluar dari
diri kita?
In other
side there are many Hank in this world. Maybe we are Hank or is there Hank
hiding in us, lurking to find a way to release himself. Or maybe Hank has freed
himself out already?
Ada banyak Charlie dan Hank di dunia ini.
There are a lot of Charlie and Hank in this world.
Saya mengenal beberapa Charlie dan Hank atau mereka yang
gabungan keduanya. Diri saya pun adalah gabungan dari keduanya.
I know some
Charlie and Hank or they who are both. I myself am both Charlie and Hank.
Saya ingin menuliskan tentang hal-hal dalam diri Charlie dan
Hank.
No comments:
Post a Comment