Selasa, 23 April.. pendarahan berhenti hari
ini! Akhirnya!
Tuesday, 23rd
April.. the bleeding stops today! At last!
Crazy
World… Crazy Life..
Waktu nyokap masuk rumah sakit pertama pada
Jumat Agung, 29 Maret lalu, menstruasi saya sudah berjalan sejak beberapa hari
sebelumnya. Saya sudah tidak ingat persisnya kapan menstruasi itu mulai.
When my mom was
hospitalized on 29th March, I had my menstruation gone for few days already. I don’t
remember exactly when.
Terlalu sibuk dengan urusan nyokap yang
sakit dan terlalu tegang melihat kesehatan fisiknya turun naik setelah dia
pulang dari rumah sakit membuat saya semakin tidak peduli dengan menstruasi
saya yang terus mengalir selama seminggu.. sepuluh hari.. dua minggu…
Too wrapped up
and too tense seeing my mom’s health went up and down after she was released
from the hospital made me stop paid attention to my menstrual that has gone for
a week.. ten days.. two weeks.. unstopable.
Menstruasi saya yang biasanya sedikit dan
hanya berlangsung selama tiga hari tiba-tiba berubah menjadi amat sangat banyak
dan berjalan sangat lama mulai bulan September 2012. Bahkan dari September
sampai November hampir tidak berhenti mengalir.
I usually had
it less and only for three days but it changed since September 2012. It was
flooding. It nearly unstopable from September to November.
Saya berobat ke dokter kandungan. USG
menunjukkan rahim dan indung telur saya bersih. Tapi obat untuk menghentikan pendarahan malah bikin
saya lemas hingga hanya 2 hari saya pakai.
I went to see a
gynecologist. USB showed my uterus and ovaries were doing just ok.
But the medicine to stop the
bleeding made me limped me so I only took it for two days.
Desember 2012 – Januari 2013, masih
mengalir banyak tapi sempat berhenti selama seminggu.
In between December
2012 to January 2013 it was still raging but it stopped for a week.
Februari – Maret, menstruasi mulai menggila lagi.
February to
March my menstruation was enraging again.
April.. saya mulai takut. Untuk pertama
kalinya, saya takut tidak hanya pada hal-hal yang terjadi pada ibu saya tapi
juga pada apa yang sedang terjadi dalam tubuh saya.
April.. it
started to freak me out. For the first time I freaked out not only for my
mother but also for the things happening inside my body.
Senin, 15 April, sekitar jam 1 siang, ayah
saya menelpon. Menangis. Nyokap sakit. Saya langsung meninggalkan kantor.
Pikiran saya kacau. Apa saya akan kehilangan nyokap? Saya tidak mau percaya.
Saya menolak untuk percaya. Sebegitu kejamkah kehidupan kepada saya? Tapi hidup
telah memperlakukan kami dengan kejam selama bertahun-tahun, apakah saya berani
berharap kali ini hidup akan berbelaskasihan kepada kami? Masih bisakah saya
percaya akan ada yang menyelamatkan kami?
Monday, 15th
April, at around 1 pm my dad called me. He cried. Mom was ill. I left the
office right away. My mind was a mess. Would I lost my mom? I refused to accept
it. I didn’t want to believe it. Was life so mean to me? But life has treated
us mean for years, would I dare to believe it would have mercy on us? Would I
still believe we would be saved?
Tapi ibu saya selamat. Bahkan di RS PMI
Bogor, sakitnya terdeteksi. Bukan jantung. Bukan darah tinggi. Kelenjar tiroid yang bikin dia sakit selama bertahun-tahun ini.
Mom did survive. Her real illness finally diagnosed in PMI hospital. It was not heart problem. Nor blood pressure. It has been her thyroid all this years.
Obat dikonsentrasikan pada tiroid. Jantung
langsung menjadi normal. Tekanan darah turun sampai akhirnya menjadi 120/80.
Once it is
treated, her heart is working back to normal, her blood pressure is at the rate
of 120/80.
Ibu saya seperti mendapat hidupnya kembali.
My mom seems to
have her life back.
Tapi sementara itu.. Selasa, 16 April.. menstruasi saya menggila. Dalam jangka waktu
setengah jam, saya bisa mengganti pembalut sampai hampir 10! Saya tidak lagi
memakai pembalut berukuran normal. Saya sudah memakai yang ukuran 29 cm.
Kemudian memakai yang berukuran 35 cm. Dalam waktu beberapa menit, pembalut itu
penuh dengan darah dari ujung atas sampai bawah!
But in the
meantime, on Tuesday, 16th April, my menstruation went crazy. In half hour I had
to have my sanitary napkin changed ten times! I had used not the regular size. I
had used the 29 cm and then forced to use the 35 cm long ones.
Lalu hari itu juga saya terbangun dari tidur siang dengan kepala yang luar biasa pusing. Banjir keringat dingin. Mual.
Saya gemetaran.
On that same
day I woke up from my nap with a bad headache. I also had cold sweat. Nausea. I
was shaking like crazy.
Saat itu saya sedang mengunjungi ibu saya
di rumah sakit. Karena capek, saya tertidur di tempat tidur nyokap. Bangun tidur
malah bukannya jadi segar, malah jadi seperti itu.
I was visiting
my mom in the hospital. I was so exhausted, I fell to sleep on her bed. I woke
not feeling fresh, I woke up and felt worst.
Ayah saya memeluk saya, memijit kepala saya. Dari suaranya saya tahu ayah
saya menangis melihat saya seperti itu. Kami baru saja melalui krisis yang
menimpa ibu saya dan sekarang fisik saya menjadi seperti itu. Saya tidak
mengeluh karena tidak mau membuat orang tua saya menjadi khawatir tapi saya
tahu keadaan saya membuat miris hati mereka.
My dad hugged
me. Massaged my head. I could tell from his voice, he was crying upon seeing me
like that. We just got through mom’s crisis and now I got my own crisis. I didn’t
complain, not wanting to make my parents worry but I knew it broke their hearts
to see me like that.
Ayah saya ngotot membawa saya ke dokter
kandungan yang ada di rumah sakit itu.
My dad insisted
to take me to the gynecologist in that hospital.
Hasil USG menunjukkan dalam rahim ada
penebalan 3,2 cm. Dokter menyarankan biopsi untuk mengetahui apa penyebab
penebalan itu dan menstruasi yang demikian banyak dan tanpa henti.
USG showed that
there was something inside my uterus and it was 3,2 cm thick. The gynecologist
suggested me to have a biopsy to know what have caused it because it has made
me had unstopable menstruation.
Apa penyebabnya? saya bertanya.
What caused it?
I asked.
Hormon,
miom/tumor, kanker rahim.
Hormone, myoma
(a benign growth of a smooth muscle in the wall of the uterus), cancer.
Dari luar saya terlihat tenang. Tapi dalam
hati saya ambruk.
I appeared calm
but inside I broke down.
Crazy
World… Crazy me..
No comments:
Post a Comment