The first 24 hours when my menstruation
stopped on Tuesday, 23rd April, it felt so amazing.
Saya belum sepenuhnya percaya sehingga pembalut masih saya
pakai karena selama 8 bulan menstruasi saya tiba-tiba volumenya menjadi sangat
banyak, sebagai perbandingan, sebelum September 2012 saya hanya berganti
pembalut paling banyak 2 kali sehari sementara setelah September 2012, saya
bisa berganti pembalut 5-10 kali sehari.
I haven’t completely believed it really
stopped so I still wore my sanitary napkin on that day because for 8 months the
volume of my menstruation increased drastically. In comparison, before
September 2012 I changed sanitary napkin twice a day. After September 2012, I
could change it 5-10 times a day.
Sebelum September 2012, pembalut yang saya pakai tidak
pernah sampai terisi penuh dengan darah dari ujung atas sampai ujung bawah.
Apalagi sampai tembus. Tapi setelah September 2012, setiap kali saya mengganti
pembalut, warnanya sudah merah dari atas sampai bawah dan berat karena penuh
terisi darah.
Before September 2012 blood never filled
the sanitary napkin from top to bottom. Never leaked. But starting September
2012 it was all red and heavy as it was full with blood.
Yang namanya sampai tembus… wah, pernah terjadi di kantor,
di dalam angkot, saat tidur dan yang terakhir terjadi saat sedang di ruang
tunggu dokter kandungan RS PMI pada Selasa, 16 April.. tiba-tiba darah menetes
ketika saya bangkit berdiri… haha… anda pasti bergidik membayangkannya..,
apalagi saya yang mengalaminya..
Leakage?.. it happened in the office, in
public transportation, on my bed and the last happened in the gynecologist
waiting room at PMI hospital on Tuesday, 16th April. Blood dripped
when I got up.. it would raise the hair on the back of your neck.. but it
really happened to me..
Rasa senewen selalu membayangi karena takut kursi atau
tempat tidur yang saya duduki tiba-tiba
sudah bernoda darah. Sekalipun saya sudah memakai pembalut berukuran 29 cm dan
kemudian 35 cm tapi tetap saja rasa was-was itu ada.
I constantly worried over the chair or bed
would be stained by blood. Even after with 29 cm long sanitary napkin and later
to 35 cm long, I still felt uneasy.
Jadi selama 8 bulan itu tanpa sadar saya mengembangkan suatu
kebiasaan untuk buru-buru memperhatikan tempat duduk yang saya duduki setelah
saya berdiri, melompat berdiri ketika merasa ada yang mengalir keluar dari
dalam vagina dan bangun dari tempat tidur langsung berdiri karena takut kalau
saya duduk dulu ada kemungkinan pembalut sudah penuh dan tembus, hal itu
terjadi beberapa kali sehingga akhirnya saya melapisi tempat tidur dengan kain…
yah, jadi kayak anak bayi yang tukang ngompol aja… hehe..
In the past 8 months I unconsciously
developed a habit to check on the chair after I got up, to quickly stood up
when I felt something dripped from my vagina and to stand up once I woke up for
fearing I would stain the bed if I didn’t get up quickly. It did happen few
times so I put a cover on my bed.. and I felt like a baby who peed on her bed.
Lol..
Alasan lain mengapa saya masih juga memakai pembalut pada
hari Selasa, 23 April itu karena dalam pengalaman selama 8 bulan (sejak September
2012), menstruasi tidak pernah benar-benar stop. Bisa saja dia berhenti tapi
beberapa menit atau jam kemudian kembali mengalir. Sudah beberapa kali saya
tertipu jadi pada hari itu saya belum sepenuhnya percaya dia memang sudah
benar-benar total berhenti.
Another reason why I still had my sanitary
napkin on Tuesday, 23rd April is because for 8 months (since
September 2012) my menstruation never really stopped. It stopped for only few
minutes or few hours. I have been fooled to think it had stopped so I didn’t
believe it really stopped on that day.
Menstruation is actually a natural process because every woman has one uterus and two ovaries. Ovaries produce eggs and they are sent to the uterus. Uterus prepares itself by thickening its wall. If the woman doesn’t have sex with any man or she uses contraception to prevent sperm to get inside the uterus and meeting the eggs, the layers in the uterus wall and the eggs will automatically be shed away and out they came in the form of menstrual blood. This happens every 28 days. Sometimes it is less than 28 days, sometimes it is more than 28 days because of hormone, stress, sickness or physical weariness.
Saya mendapat menstruasi pertama kali pada usia 15 tahun.
Sebelum usia 20 tahun, siklusnya masih kacau, kadang hanya 5 hari, kadang
seminggu. Selain itu menstruasi masih disertai dengan rasa sakit, pegal di
pinggang dan pinggul. Volumenya juga agak banyak.
I had my menstruation when I was 15 years
old. The cycle was not stable before I turned 20. It went for 5 days, other
time it would go for a week. It also gave me pain, stiffness in the hip. High
in volume too.
Tapi diatas usia 25 tahun, siklus berubah. Lama menstruasi
hanya 3 hari, jumlah sedikit dan jarang disertai dengan rasa sakit.
Its cycle changed after I got older. It
went for only 3 days, less in volume and rarely felt any pain.
Diatas usia 30 tahun, menstruasi bahkan hanya berlangsung
selama 2 hari, tidak ada rasa sakit lagi. Ini membuat saya merasa nyaman karena
ini saya nilai cocok dengan tipe kepribadian saya yang tomboy, tidak sabaran,
tidak terlalu becus mengurus diri sendiri dan kemudian bekerja sebagai guru TK
yang mengharuskan saya banyak bergerak dan jarang duduk, kemudian semakin usia
bertambah malah semakin sering jalan.
After 30, it even went for just 2 days and
no more pain. I found this suited my tomboy, impatient, lousy self caretaker
characters and also my profession as kindergarten teacher that made me had to
move around, less time spent to sit down and as I get older I find myself
making more travelling than when I was younger.
Saya kira memasuki usia 40 tahun akan membuat siklus
menstruasi itu semakin stabil. Eh, yang terjadi malah sebaliknya. Tanpa
tanda-tanda peringatan apa pun tiba-tiba saja mulai September 2012 dia berubah
menjadi agresif seperti itu.
I thought it would get more stable as I
reached 40. I was not prepared to face the contradiction. Without any warning
it raged aggressively since September 2012.
Untungnya tidak disertai dengan rasa sakit sehingga walaupun
beberapa kali diserang dengan rasa pusing, berkunang-kunang, hampir pingsan dan
rasa lemas yang berkesinambungan. Semua itu membuat aktivitas saya tidak
terlalu terganggu. Orang-orang disekitar saya tidak ada yang tahu kalau selama
8 bulan ini saya sebetulnya membawa badan yang tidak sehat. Banyak yang kaget
ketika akhirnya saya ambruk pada hari Selasa, 16 April dan penyakit saya
terungkap.
Luckily I didn’t feel any pain despite the
dizzy, nearly fainted few times and having fatigue constantly. That is why I
could do my activities like a normal person and no one knew something was wrong
inside my body. Many were surprised when my condition got worsened on Tuesday,
16th April and it revealed what I have been dealing for 8 months.
Hari Kamis, 25 April ini menandai lebih dari 72 jam
menstruasi berhenti total.
This Thursday, 25th April
marked my menstruation has totally stopped for more than 72 hours.
Bagaimana rasanya?
How does it feel?
Oh, bagaikan mimpi yang selama 8 bulan tidak berani saya
mimpikan. Kekuatan saya kembali, tidak ada rasa lemas, tidak ada pusing,
berkunang-kunang, lepas dari pembalut, tidak lagi melihat darah memenuhi kloset
ketika saya buang air kecil dan setiap malam saya dapat tidur tanpa merasa
cemas darah akan menodai seprei tempat tidur saya.
It feels like the dream I dared not dream
for 8 months. I regain my strength, no more fatigue, dizzy gone, no more
sanitary napkin, don’t have to see blood fill the water closed when I pee and
free of anxieties of me staining my bedsheet with blood.
Saya merasa kehidupan itu kembali kepada saya setelah selama
8 bulan saya merasa hidup bagaikan zombie, mayat hidup yang berjalan, bekerja
dan bicara.
Life returns to me after living like a
zombie, a dead person walked around, worked and talked.
Saya masih harus berjuang menghadapi hidup yang tidak secara otomatis ikut menjadi serba mudah. Tabungan saya habis untuk biaya berobat, saya berhutang pada beberapa orang untuk membiayai ongkos berobat saya (dokter, USG dan obat totalnya hampir 800 ribu dan saya dua kali berobat serta dua kali menebus obat), dengan gaji sebulan hanya 1,5 juta entah bagaimana kami bisa melunasi hutang itu dan sementara itu hubungan saya dengan Andre sedang mengalami krisis.
I still have to deal with life as it is
not automatically go easy on me. Gone is my saving to pay gynecologist, USG and
medicine bills (total 800 thousand, multiply it with two because I went to the
gynecologist twice, had USG twice and bought same medicine twice). I had to
borrow money and with salary of 1,5 millions a month I have no idea how I can
pay it all and in the meantime, my relationship with Andre is put on hold.
Saya tidak mau berpikir. Saya takut saya stress. Saya tidak
mau hormon yang sudah jinak itu kembali mengamuk dan menstruasi itu kembali
menggila.
I don’t want to think. I am afraid I would
get stress. I don’t want those tamed hormones go wild and triggers the
menstruation to return.
Kehidupan baru saja kembali kepada saya.
I just got my life back.
Ginekolog di RS PMI memberikan 3 kemungkinan penyebab
menstruasi saya demikian banyak dan berlangsung nyaris tanpa henti. Jantung
saya serasa berhenti berdetak ketika mendengarnya; Hormon, miom/tumor, kanker rahim.
Gynecologist at PMI hospital gave me 3
possibilities on what caused my menstruation got unstoppable for 8 months. It
stopped my heart when heard it might be hormone, myoma or cancer.
Ginekolog yang saya temui pada bulan November 2012 memberi
prediksi kemungkinan penyebabnya hormon atau gejala pra-menopause.
The first gynecologist I went to see in
November 2012 said it would be hormone or pre-menopause.
Tidak mudah bagi saya untuk menerima bahwa di usia 41 tahun
saya menghadapi 4 kemungkinan sesuatu sedang terjadi atau berada dalam tubuh
saya. 4 kemungkinan; Pra-menopause,
hormon, miom/tumor, kanker rahim.
It was not easy for me to accept that at
41 one of these 4 possibilites; pre-menopause, hormone, myoma or cancer, as the cause of this thing that raging
inside my body.
Ada begitu banyak cita-cita, keinginan, rencana dan harapan
dalam diri saya. Sebagian besar belum terwujud dan 4 kemungkinan itu menciutkan
hati saya ketika saya bertanya-tanya apakah saya bisa cukup kuat, cukup sehat
dan cukup panjang umur untuk bisa melihat semua itu terwujud. Ketika itu
rasanya kehidupan seperti berada di ujung tanduk. Kehidupan seperti akan
direnggut dengan paksa dari diri saya.
There are many dreams, wishes, plans and
hopes I have that mostly have not come to pass and those 4 things discouraged
me when I asked myself if I would be strong enough, healthy enough and live
long enough to see my dreams, wishes, plans and hopes come to pass. Life seemed
reached its final term. Life looked as if it would be taken away from me by
force.
Tapi ternyata hanya hormon penyebabnya dan itu pun sudah
berhasil diatasi oleh obat.
But it was actually caused by hormones and they are
cured by the medication.
Kehidupan baru saja kembali kepada saya.
I just got my life back.
I’m alive.. saya
hidup.. itu yang penting..
No comments:
Post a Comment