Buat saya, menyusun rencana untuk traveling sudah hampir
sama menyenangkannya dengan ketika mengadakan traveling itu sendiri.
Jalan-jalan yang terakhir saya lakukan adalah ke Ambon dan itu traveling paling mahal. Tiket pesawatnya saja
lebih dari sejuta. Tapi ternyata uang saya masih bersisa lima ratus ribu.
Dari mana saya bisa mendapatkan uang untuk membiayai
jalan-jalan saya sementara gaji saya dibawah UMR dan saya juga harus membiayai
orang tua saya?
Nah, karena seluruh gaji saya untuk keperluan hidup, saya
mencari pendapatan sendiri dengan cara mengajar les bahasa Inggris. Jadi dari uang
inilah yang setiap bulannya saya sisihkan untuk jalan-jalan.
The further the destination, the more it cost for transportation.
I took a leave a month before I left.
Kalau traveling saya biasanya bawa ransel cuma satu tapi kali ini saya bawa dua. Satu yang besar untuk diisi pakaian dll, satu lagi yang lebih kecil yang isinya dompet, hp, payung, air minum, dokumen penting seperti KTP, tiket dan benda-benda mungil seperti MP3, tisu, balsem, sabun, pembersih tangan, kantong plastik serta scarf.
I usually take only one backpack when I go traveling but this time I brought two. One is big which to carry clothes etc, the small one to carry small things such as wallet, cellphone, umbrella, water container, important documents such as ID card, train ticket and small stuff such as MP3 player, tissue, balm, hand soap, hand sanitizer, plastic bag, scarf.
Akhirnya saya pikir saya harus pakai pakaian yang longgar supaya peredaran darah lancar dan kaki tidak boleh tergantung. Jadi begitu naik ke kereta, saya ganti baju dan selama perjalanan saya duduk bersila atau angkat kaki.
Finally I thought I have to wear loosen clothes to not block my blood circulation and I shouldn't let my feet hang. So once I boarded into the train, I changed my clothes and I sat crossed leg or put my feet up during the trip.
Nah, mudah-mudahan yang saya share ini berguna untuk siapa saja yang berencana untuk jalan-jalan ke Malang.
So, I hope the things I share above may be useful for anyone plans to go traveling to Malang.
For me, making plans for
traveling is almost as fun as making the traveling itself.
Hal-hal dibawah ini selalu ada dalam daftar saya sebelum
mengadakan traveling;
The things below will
always be in my list before I make a traveling;
*
* * * *
Alasan
Motives
Jalan-jalan tidak mungkin dilakukan tanpa ada alasan
dibelakangnya.
It is imposible to have
no reason behind traveling.
Traveling ke Malang ini sudah ada dalam agenda saya sejak
dari setahun yang lalu, persisnya adalah setelah saya kembali dari liburan di
Ambon.
This Malang trip had
already in my agenda since last year, to be precise is when I returned from my
trip to Ambon.
Ketika kami berpisah di Ambon, saya berjanji ke Dessy bahwa
saya akan menengoknya di Malang, di kampusnya.
When we bid our farewell
in Ambon, I promised Dessy I would visit her in Malang, in her campuss.
Buat orang-orang di kantor saya, dia mungkin hanya seorang
yang pernah menjalani kerja praktek selama setahun.
To the people in my
office, she maybe just somebody who has spent a year of apprenticeship.
Tapi buat saya, dia itu seorang teman, sahabat, adik dan
bahkan kadang saya anggap anak.
But for me, she is a
friend, bestfriend, sister and sometimes I see her as a my child.
Kami punya rasa humor yang sama, kami punya kecenderungan impulsif
yaitu bertindak mengikuti kata hati, kami spontan, tulus, tidak suka
berpura-pura, naif, menyukai petualangan dan sama-sama penaik darah.
We have same sense of
humor, we tend to be impulsive because we follow what our heart say, we are
spontaneous, sincere, unpretentious, naive, adventurous and short tempered.
Persahabatan kami terjalin karena kesamaan dalam hal-hal di
atas dan yang paling penting adalah karena dari awal kami memang sudah nyambung,
cocok.
Our friendship is built
because of the above stuff and most important thing is because we are just
clicked from the start.
Jadi Malang bukanlah tujuan utama saya. Mengunjungi Dessy
adalah alasan utama saya melakukan traveling ini.
So Malang was not my main
purpose. Visiting Dessy was my main traveling motive.
*
* * * *
Budget
Setiap kali habis jalan-jalan, saya pasti jadi sedikit
bokek.. hehe.. ya iyalah, duit saya kan habis buat traveling itu.
Everytime I got back from
making a traveling, I found myself short in money.. lol.. well yeah, I have
spent my money for that travling.
The last traveling I made was to Ambon and that was the most expensive traveling I have ever made. The plane ticket itself was more than a million rupiah. But surprisingly I still got five hundred thousands left when I got back.
Where do I get the money to pay for my traveling when my salary is below minimum regional wage and I have to support my parents?
Saya menyisihkan uang sedikitnya lima puluh ribu setiap
bulan khusus untuk budget jalan-jalan.
I save at least fifty thousands rupiah every month for traveling budget.
Untung saya bukan tipe perempuan pesolek. Saya tidak terlalu
peduli dengan penampilan jadi otomatis saya tidak menghamburkan uang untuk beli
baju, sepatu, tas, aksesoris, kosmetik dan salon.. hehe.. saya juga bukan tipe
orang yang doyan jajan so duit saya aman.
Good thing I amn not the girly girl material. I don't care about clothes, shoes, bag, accessories, cosmetic, salon.. lol.. also not spending money on snacking so my money is safe.
So, since all my salary goes for paying bills and buying monthly necessities, I earn my own income by giving English tutoring. It is from that income that I spare a little for traveling.
Lalu ada juga uang hadiah ulang tahun atau pemberian orang
yang semuanya saya tabung. Plus THR.
There are also money I received as birthday gift or money given by people. All goes to my saving. Plus there is annual bonus.
*
* * * *
Transportasi
Transportation
Semakin jauh jaraknya tentu semakin mahal juga biaya yang
harus dikeluarkan untuk transportasi.
The further the destination, the more it cost for transportation.
“Naik pesawat, ka” kata Dessy “Naik bis atau kereta bisa dua
belas jam” (ehem, ternyata naik kereta makan waktu enam belas jam!).
"Take the plane, sis" said Dessy "It takes twelve hours by bus or train" (Um, it actually took sixteen hours by train).
Dengan asumsi Malang itu lebih dekat dari pada Ambon, saya
berpikir harga tiket pesawat lebih murah.
Assuming Malang is nearer than Ambon, I thought plane ticket would be cheaper.
Geloooo!!.. ternyata lebih dari sejuta, bray!..
lha, budget gue buat ke Malang pp cuma sejuta..
Nuts!!.. it actually is more than a million!.. and I have got only a million to make round trip.
“Naik bis?” Dessy mengusulkan ketika saya memberitahunya.
"Take the bus?" Dessy suggested when I told her about it.
Oh tidak, terima kasih banyak. Aye sudah senewen duluan nginget gaya nyetir
supir-supir bis.
Oh, no thank you very much. It made me nervous thinking how those bus drivers drive their bus.
Jadi pilihan tinggal kereta api. Eksekutif atau ekonomi?
Train was the only option. Executive or economy?
Wek! Harga
eksekutif hampir setengah jeti. Trus gue pulang ngongkos dari mana?
Wtf! Executive cost nearly half a million. How on earth would I get the money to go home?
“Jual kolor” Dessy cekikikan.
"Sell the pants" Dessy giggled.
“Tanggung” saya ikut cekikikan “Sekalian aja jual diri”
"Nah" I joined her giggling "Put myself on sale"
Yah, akhirnya pilihan jatuh pada kereta ekonomi. Pergi
dengan KA Majapahit 340.000 ribu. Pulang lebih murah lagi dengan KA Jayabaya
cuma 270 ribu.
Yep. Finally it was economy train. Majapahit train to Malang cost me 340.000 and Jayabaya train cost me less, only 270.000.
*
* * * *
Rekan seperjalanan
Traveling companion
Ah, sudah lama ga jalan sendiri. Mau ngetes nyali.
It's been a while since the last time I made my own traveling. It's about time to test my nerve.
* *
* * *
Persiapan
Preparation
1. Ambil
cuti.
1. Taking a
leave.
Sebulan sebelumnya saya mengajukan cuti.
I took a leave a month before I left.
“Mana cukup tiga hari?” keluh Dessy.
"Three days won't be enough" Dessy complained.
“Jangan cerewet” kata saya “Kalau mau saya dapat cuti
panjang, tunggu kalau saya sudah tidak kerja disini lagi. Tapi untuk sementara
waktu ini bersyukurlah saya masih bisa cuti”
"Don't be noisy" I said to her "If you want me to get longer leave, wait until I no longer work here. For time being just be thankful I am still able to get a leave"
2. Telpon
ibu asrama Dessy.
2. Call
Dessy’s dorm’s lady in charge.
Maklum, turis backpacker begini pasti cari segalanya yang
murah. Kalau bisa malah gratisan.. hehe..
Please do understand, this backpacker tourist was in search for anything that is cheap. Free if possible.. lol..
Kampus Dessy punya beberapa asrama karena sebagian besar
mahasiswanya datang dari luar Malang.
Dessy's campuss has dormitories because most of its students don't come from Malang.
Jadi saya berencana untuk tinggal di asramanya. Saya tidak
peduli apakah saya akan tidur seranjang dengan dia atau tidur di lantai, yang
penting kan saya tidak perlu keluar uang untuk penginapan.
So I planned to stay in her dorm. I didn't care if I'd share her bed or if I'd sleep on the floor, most important thing is I wouldn't have to spend money for lodging.
“Tidak bisa” kata ibu asramanya “Penuh. Tapi di rumah kami
ada kamar tamu. Kamu tinggal saja disini”
"Can't" said the lady in charge for her dorm "It's full but we have a guest room in the house. You can stay here"
Hati saya yang sudah mencelos sampai ke jempol kaki langsung
naik lagi. Ternyata kamar tamunya memang jauh lebih baik dari kamar di asrama.
Oh terima kasih banget, Tuhan.. tapi sedihnya, Dessy tidak boleh menemani
saya.. peraturan tetap peraturan.. hikksss..
My heart that was fell down to my toe quickly rose again. The guest room is indeed much better than the dorm room. Thank you so much, God.. but sad thing is Dessy was not allowed to sleep with me.. yeah, it's the regulation.. damn..
3. Pakaian,
makanan, ransel, gadget dll.
3. Clothes,
food, backpack, gadgets, etc.
Kampus Dessy berada di kota Batu, sekitar setengah jam dari
Malang. Kota itu dingin karena dikelilingi gunung. Jadi saya membekali diri
dengan jaket, topi, kaus kaki, scarf dan syal tebal.
Dessy's campuss is located in Batu, about half hour from Malang. The town is surrounded by mountains. So I brought my jacket, hat, socks, scarf and shawl.
Pertimbangan lain adalah untuk melindungi tubuh dari
dinginnya AC di kereta.
It was also to protect my body from the AC in the train.
Saya agak salah perhitungan dalam soal pakaian. Batu
ternyata lebih dingin dari Bogor. Jadi seharian bisa tidak keluar keringat sama
sekali. Satu baju bisa dipakai selama dua hari. Ah, tau gitu saya bawa cuma
tiga baju deh.
I was a bit miscalculated on clothes. Batu is much colder than Bogor. You can spend a day without sweating. One clothe can be wear for two days. If I just knew this, I'd bring only three clothes.
Makanan dan minuman perlu. Walaupun saya berangkat sore tapi
perlu membawa tidak hanya bekal untuk makan malam tapi juga cemilan kalau
terbangun malam atau kalau tidak bisa tidur di kereta serta untuk sarapan besok
paginya. Di kereta ada di jual nasi goreng, nasi rames, minuman dan cemilan tapi harganya mahal..
It is necessary to bring food and drink. I left in the evening but still needed to bring something to eat for dinner and snacking. Also for tomorrow's breakfast. They sell friend rice, drinks and snacks on board but it's expensive..
Kalau traveling saya biasanya bawa ransel cuma satu tapi kali ini saya bawa dua. Satu yang besar untuk diisi pakaian dll, satu lagi yang lebih kecil yang isinya dompet, hp, payung, air minum, dokumen penting seperti KTP, tiket dan benda-benda mungil seperti MP3, tisu, balsem, sabun, pembersih tangan, kantong plastik serta scarf.
I usually take only one backpack when I go traveling but this time I brought two. One is big which to carry clothes etc, the small one to carry small things such as wallet, cellphone, umbrella, water container, important documents such as ID card, train ticket and small stuff such as MP3 player, tissue, balm, hand soap, hand sanitizer, plastic bag, scarf.
Bawa buku, permainan atau MP3, MP4 player supaya ga bete diperjalanan.
Bring books, games or MP3, MP4 player so you don't get bored.
Selama berhari-hari sebelum berangkat saya khawatir mikirin kaki saya. Perjalanan tiga jam ke Ambon saja sudah bikin kaki saya bengkak. Gimana kalau lebih dari dua belas jam?
I spent days before I left worrying about my feet. Three hours trip to Ambon made them swelled. How about a more than twelve hours trip?
Akhirnya saya pikir saya harus pakai pakaian yang longgar supaya peredaran darah lancar dan kaki tidak boleh tergantung. Jadi begitu naik ke kereta, saya ganti baju dan selama perjalanan saya duduk bersila atau angkat kaki.
Finally I thought I have to wear loosen clothes to not block my blood circulation and I shouldn't let my feet hang. So once I boarded into the train, I changed my clothes and I sat crossed leg or put my feet up during the trip.
*
* * * *
Nah, mudah-mudahan yang saya share ini berguna untuk siapa saja yang berencana untuk jalan-jalan ke Malang.
So, I hope the things I share above may be useful for anyone plans to go traveling to Malang.
No comments:
Post a Comment