Selama dua hari dan satu malam rombongan kami menginap di
Chentini Resort hari Jumat, 1 Mei.
We spent two days and one night at
Chentini Resort on Friday, 1st of May.
Kayak apa tempatnya?
What is it like?
Mirip Kampung Sampireun di Garut. Saya dan Andre pernah
menginap di sana beberapa tahun lalu jadi Chentini mengingatkan saya pada
tempat itu.
Looks a like with Kampung Sampireun
in Garut. Andre and I have stayed there so Chentini reminded me of that place.
Chentini bagus tidak? Ya, iyalah.. lihat saja foto-fotonya dan juga rekaman video-video ini.
Is Chentini a nice place? Yes, it is..
just take a look at the photos and these videos.
* *
* * *
Keuntungan dari tempat ini:
The benefit of the place:
Tempatnya amat sangat dekat dengan pintu masuk ke Taman Wisata
Gunung Halimun Salak.
It is located so very close with the
Gunung Halimun Salak Park entrance.
Di Taman itu ada hutan pinus, air terjun dan kawah.
There are pine forrest, waterfalls
and …crater in that park.
Dengan harga sewa tiga juta untuk dua hari dan satu malam, kami mendapat satu
villa bertingkat tiga dengan lima kamar. Melalui negosiasi, kami mendapatkan
satu ekstra bed.
We have got three floors with five
bedrooms villa for three millions rupiah for our two days and one night stay. After negotiated, we were
given one extra bed.
Rombongan kami terdiri dari 16 orang dan diputuskan yang
perempuan diprioritaskan menempati kamar-kamar, sisa kamar ditempati oleh yang
laki-laki dan mereka yang tidak mendapatkan kamar tidur di sofa.
There were 16 people in our group
and it was decided the girls slept in the bedrooms, the guys took the
unoccupied bedroom and the sofa.
Tapi rupanya cowok-cowok memilih untuk tidur
beramai-ramai di ruang tengah. Mereka memindahkan kasur ke sana. Memang lebih
seru sih tidur beramai-ramai begitu, asal jangan ada yang ngorok aja.. hehe..
But it turned out the guys preferred
to sleep in the livingroom. They moved the mattresses there. Well, it is more
fun to sleep that way, as long as no one start to snore.. lol.
Saya benar-benar beruntung tanpa sengaja memilih kamar di
lantai atas dan ternyata kamar itu menghadap ke timur sehingga posisinya
menguntungkan saya yang berencana untuk memotret matahari terbit.
the window at the far right of this photo is my bedroom |
I was lucky I unintentionally picked the upper room and it turned out the room is facing east so it really
benefited me to take photos of sunrise.
Sebelum jam 5 pagi saya sudah bangun dan tinggal duduk
nangkring di atas jendela kamar saya yang persis menghadap arah matahari
terbit.
I got up before 5 am and I needed
only to sit on my bedroom window that facing east where the sun is rising.
Lokasi Chentini juga cukup luas. Mau jogging, bisa. Mau
berenang, ada kolam renang walau pun kurang saya rekomendasikan karena
kelihatannya airnya kurang jernih. Mau jalan-jalan, ada taman bunga yang
lumayan luas. Pemandangannya bagus.
Chentini located in a wide area. You
can jog there. There is a swimming pool if you want to swim though I don’t
recommend it because the water is not too clean. You want to take a walk, there
is a wide garden. With a nice view too.
Mau leyeh-leyeh di teras belakang juga tetap asyik karena
ada banyak ikan Koi dan pemandangannya menghadap ke gunung.
Prefer to relax on the back porch
can be fun as there are many Koi fishes and from there you can see the
mountain.
Mau naik perahu? Ada perahu yang bisa di dayung sendiri.
Tidak usah takut tenggelam kalau tercebur ke danau karena teman saya mengukur
kedalaman danau itu dengan memakai dayung dan memperkirakan dalamnya hanya
sepinggang orang dewasa yang tingginya 165 cm.
Want to ride on a boat? There are
boats that you can paddle yourself. Don’t need to worry of drowning in the lake
because my friend measured the depth of it using the paddle
and he calculated it just as high as an adult waist, an adult whose height is 165
cm.
Tempatnya sepi. Tidak terdengar suara kendaraan dan tidak
akan terdengar atau terlihat karyawan Chentini berkeliaran, nongkrong atau
ngobrol. Yang terdengar paling cuma suara orang yang menempati villa lainnya
tapi kalau mereka bukan tipe orang-orang yang heboh, suaranya terdengar
sayup-sayup saja.
It is a quiet place. there is no
sound of passing vehicle and won’t hear or see staff of Chentini walking
around, hanging around or chatting. The only voice you may hear is probably
another tenant in other villa but if they are not the type of hyperactive
people, the voice will only be faintly heard.
Buat orang dari kota besar, nikmatilah ketenangan, bebas
polusi, pemandangan hijau yang bukan bangunan melulu dan dengarlah bunyi kodok
serta jangkrik bernyanyi pada malam hari.
For those who come from big city,
enjoy the solitude, pollution free, green view, no concrete buildings and
listen to the sound of frogs and cricket singing at night.
* * * * *
Kekurangannya:
- to be continued -
No comments:
Post a Comment