“Hai, mau pada ikut berenang?” usul itu datang dari seorang
rekan di kantor.
“Hey, who
wants to go for a swim?” a colleague came up with a suggestion.
Kurang dari seminggu kemudian kami berangkat dari kantor
menuju kolam renang.
In less than a
week later we went to the swimming pool after work.
Suatu kesempatan yang menyenangkan karena bisa menemukan
waktu dimana kami bisa jalan bareng. Ya, biar pun kami sekantor tapi
masing-masing menangani bidang yang berbeda sehingga tentu saja porsi
pekerjaannya berbeda dan waktu kerja pun seringnya berbeda.
A nice
opportunity that we could find convenient time to go out together. It is
because though we work in the same office but each of us handles different
field of work thus there are difference in our work portion and time.
Yang paling sulit mencari waktu luang adalah saya karena jam
kerja saya pol dari pagi sampai sore dan setelah itu saya masih ada jadwal
mengajar les. Jadi selama sepuluh tahun terakhir ini jadwal kerja itu sering
bikin saya terpaksa harus menolak ajakan jalan teman-teman.
Finding
free time is quite tricky for me as I work fulltime from morning to afternoon
and after that I give private tutoring. So for the last ten years the work
schedule has oftenly make me have to turn down friends’ offer to go out.
Jadi sekalinya saya bisa pergi jalan-jalan bareng teman,
aduh, senangnyaaa.. ya, bukan cuma saya yang senang, teman-teman saya juga
senang.
It is
definitely my happiest moment whenever I can go out together with my friends.
It has also made them happy.
* *
* * *
“Ke, aku mau pulang ke rumah orang tua aku. Mau ikut ga?”
“Keke, I
will go back to my parents place. Do you want to come with me?”
Siapa yang tidak mau? Saya sudah lama ingin ke sana.
I surely
want to. I have been wanting to go there.
Tapi siang itu hujan deras. Tidak terbayang saya harus
menembus hujan lebat untuk pergi ke rumahnya. Belum lagi karena hari itu adalah
hari libur saya, saya baru selesai bersih-bersih rumah, saya capek minta ampun
dan saya juga setengah mati mengantuk.
But it was
pouring down that afternoon. I can’t imagine myself had to go through the
pouring rain to go to her house. Not to mention that since it was my day off, I
just have cleaned the house, I was exhausted and so very sleepy too.
Selain itu rumah orang tua teman saya ini jaraknya lumayan
jauh. Kalau pulang malam, dohh.. capek dong. Bisa besokannya saya teler di
kantor.
Beside that
my friend’s parents live in distant place. Going back at night is out of the
question.. the exhaustment would be too much. I would be in a mess when I go
back to work the next day.
Kalau saya menginap di sana, itu artinya besokannya saya
harus bolos kerja. Wah, tidak deh, terima kasih.
If I spent
the night there, it meant I would have to skip work the next day. No way, thank
you.
Jadi ajakannya tidak saya tanggapi karena saya anggap dia
tidak mempertimbangkan bagaimana kalau dia berada di posisi saya.
So I gave
no respond to her invitation because I thought she didn’t put herself in my
place.
* *
* * *
“Kak, nonton filmn bareng yuk” kata teman saya.
“Sis, let’s
go to the movie” said my friend.
“Hayo aja” sambut saya gembira.
“Sounds
great” I responded happily.
Dia pun browsing dan
menemukan satu film, The Kingsman, yang menurutnya cukup bagus. Sejak itu pula
kami berdua menunggu-nunggu kapan film itu akan diputar di BTM (Bogor Trade
Mall).
She googled and found one, The Kingsman, that she thought
is quite good. Since then we both wait it to be shown in BTM (Bogor Trade
Mall).
Kami belum mengajak siapa pun karena filmnya toh belum juga
di putar di BTM. Entah juga apakah kami akan mengajak teman-teman yang lain
atau kami akan pergi berdua saja.
We haven’t
asked anyone to come with us because the movie has not shown in BTM theatre
yet. It is still a question whether we are going to ask our friends or will it
just the two of us who are going to the movie.
Pergi beramai-ramai memang menyenangkan. Tapi mencari waktu
yang pas itu tidak mudah. Belum lagi menghadapi tipe pribadi yang awalnya
semangat bilang bisa ikut tapi tepat pada hari yang sudah ditentukan tiba-tiba memberitahu
tidak bisa ikut.
It is fun
to go with others. But it is not easy to fit the time into everyone’s agenda.
Plus to have to deal with the type of person who enthusiastically says can come
along, only to have his/her cancelation information on the planned day.
Hal itulah yang membuat kami berdua belum mengajak siapa pun
dan besar kemungkinan hanya kami berdua saja nantinya yang akan pergi nonton.
It is why
we have not asked anyone and is more likely just the two of us who will go to
the movie.
* *
* * *
“Hai” Andre tersenyum lebar begitu melihat saya datang
“Akhirnya muncul juga kamu”
“Hi” Andre
smiled broadly once he saw me “Here you are at last”
“Sori, kerjaan banyak” saya menciumnya “Tadi masih harus
ngurusin ini itu dulu”
“Sorry,
there were lots of work” I kissed him “Had to take care some stuff”
“Hmm.. kamu berbau kantor” dia tertawa sambil mengendusi
saya.
“Hmm.. you
smell like the office” he laughed as he sniffed me.
“Yuk pulang kalau gitu” saya nyengir “Supaya saya bisa
mandi, ganti baju dan tidak berbau kantor lagi”
“So let’s
go home” I grinned “So I can bath, change and no longer smell like the office”
“Pulang?” dia mengangkat alisnya.
“Go home?”
he raised his eyebrows.
“Ya, ke rumah kamu lah, emang kemana lagi?” saya menghela
napas “Lagi capek nih. Kan ga perlu di undang lagi”
“Yes, to
your house, where else would it be?” I sighed “I am exhausted. I don’t need any
invitation anymore, am I?”
Dia tertawa “Jangan marah dong. Setiap hari Sabtu kok jadi
segalak singa”
He laughed
“Chill out, will ya. You turn as fierce as a lion every Saturday”
Saya mengeluarkan suara geraman galak yang membuatnya
tertawa semakin keras.
I made a
sound of a fierced growl that made him laughed harder.
Andre yang romantis itu selalu punya ide untuk merayakan
kebersamaan kami setiap Sabtu. Dia mengirimkan saya kartu undangan lewat email
atau lewat sms.
The romantic
Andre always comes up with ideas on how to celebrate our togetherness on
Saturday. He emails me the invitation or a text.
Kadang dalam bentuk lagu dan ini satu lagu yang dia sukai.
Sometimes
it comes in form of a song and this one is his favourite.
Resmi atau konyol, saya selalu menyukainya.
Whether it
comes in formal style or a silly one, I always like it.
Undangan itu membuat akhir minggu saya terasa istimewa.
The
invitation makes me feel my weekend is special.
* *
* * *
“Saya dan dua orang teman mau pergi mengunjungi beberapa
museum di kota tua” tulis saya saat sedang chatting dengan seorang kenalan “Mau
ikut?”
“Two
friends and I planned to visit some museums in the old town” I wrote it when I
chatted with an acquaintance “Want to come?”
Saya menawarinya karena merasa dia kurang sekali kegiatan
outdoornya. Terlalu amat sangat kurang untuk anak seumurnya.
I offered
him to come because I thought he has few outdoor activities. Too less for
somebody of his age.
Sementara saya yang usianya jauh lebih tua masih kasak-kusuk
mencari kegiatan outdoor. Ini kok yang masih amat sangat muda, bisa-bisanya
betah dengan kegiatan yang sebagian besar hanya antara rumah dan kantor.
I am much older than him and I am still eagerly look for outdoor activities. Howcome he who is so much
younger finds it pleasing to just go between home and office.
Dia menolak tawaran saya.
He said no
to my offer.
Karena berpikir penolakannya itu disebabkan oleh rasa tidak
nyamannya untuk pergi bersama saya dan dua teman saya yang usianya jauh lebih
tua, maka kemudian saya memperkenalkannya pada teman saya yang sebaya
dengannya.
Thinking
his reluctance may caused by feeling uncomfortable to go with me and two
friends who are much older than him made me decided to introduce him to my
friend who is the same age with him.
Teman saya itu punya sifat periang, tidak pemalu dan penuh
enerji. Jadi saya berharap dia bisa menularkan semangatnya kepada kenalan saya
itu sehingga bisa menggugah keinginannya untuk melakukan suatu kegiatan
bersama-sama.
My friend
is cheerful, full of confident and energetic. So I was hoping he would pass his
spirit to my acquaintance thus move him to do some activities together.
“Tipe penyendiri” kata teman saya itu ketika saya bertanya
bagaimana perkembangan perkenalan mereka.
“A loner type” said my friend when I asked him how are they doing.
“Dulu gue juga tipe begitu” kata saya “Tapi teman-teman
saya modelnya kayak kamu. Lama-lama mereka bikin saya keluar dari cangkang saya”
“I was a loner myself” I said “But my friends were just like you. At the end they
made me got out of my shell”
Teman saya itu cuma nyengir “Beda lah..”
My friend
grinned “It’s not the same..”
Tapi bukan berarti saya menyerah. Saya rajin memuat
foto-foto kegiatan yang saya ikuti atau yang juga diikuti oleh teman saya di media
sosial karena saya berharap.. mudah-mudahan bukan harapan kosong, bahwa suatu
saat nanti kenalan saya itu akan tergugah untuk ingin ikut dalam kegiatan
seperti itu.
But it
doesn’t mean I have given up. I keep uploading photos of activities that I
joined or had my friend’s involvement to a social media because I hope..
hopefully not an empty one, that one day my acquaintance will want to join in
those kind of activities.
* *
* * *
Mengajak seseorang ternyata bukan hal yang mudah ya.. kalau
hanya mengajak sih bukan hal yang sulit, tapi kalau mengajak karena benar-benar
ingin supaya orang yang di ajak bisa ikut, nah.., ini ada beberapa pertimbangan
yang perlu kita ketahui.
Asking
somebody to go somewhere or do something together is not an easy thing, isn’t
it.. well, if it is just asking, it is not a hard thing, but when we ask
somebody and really meant it, here are some things to put into our
consideration
Tempatkan diri dalam
posisi orang yang kita ajak atau yang kita undang
Ini berlaku ketika mengajak atau mengundang teman yang
jumlahnya tidak banyak dan untuk acara yang tidak resmi seperti, berenang,
nonton dll.
Put yourself in other
person’s situation, the person whom you invite
This can be
applied when you are inviting few friends and it is for informal occasion such
as go for a swim or to the movie etc.
Kita perlu menempatkan diri pada posisi orang yang kita ajak
atau undang karena waktu dan kondisi yang kita tetapkan saat membuat suatu
acara belum tentu pas dengan waktu serta kondisi orang tersebut.
We need to
put ourselves in the person’s position, the person who we invite, because our
time and condition when we made an occasion may not fit with his/her time and
condition.
Selektif
Bukan karena kita pilih kasih tapi demi kegembiraan bersama
sebaiknya ajaklah orang yang punya kesamaan dalam minat, hobi, pekerjaan dll.
Selective
It is not
being picky but for the sake of fun better ask people who have the same
interest, hobby, work etc.
Ketika saya akan mengajak kenalan saya mengunjungi museum di
Kota, saya bertanya dulu apa dia tipe manusia penggemar museum. Ini karena saya
tahu bagi beberapa orang, museum di lihat sebagai tempat yang menyeramkan atau
membosankan.
Before I
asked my acquaintance to visit the museums in Kota, I first asked if he is a
museum type of person. It is because I am well aware that for some people
museum is seen as scary or boring place.
Tentu tidak akan menyenangkan pergi ke museum dengan orang
yang menganggap museum sebagai tempat yang menakutkan atau membosankan. Kitanya
enjoy, dia tersiksa. Atau dia bikin kita jadi tidak bisa enjoy ketika berada di
museum.
It is
definitely not fun to go to museum with somebody who thinks it as scary or
boring place. While we are having fun there, that person feels miserable. Or he/she
makes us can’t enjoy our time when we are in the museum.
Bersiap menerima penolakan
Jangan jadi uring-uringan atau tersinggung kalau orang yang
kita ajak ternyata menolak ajakan itu.
Be prepared to get ‘no’ as an answer
Don’t get
mad or offended when the person whom we ask says no.
Kita berhak untuk mengajak siapa saja yang kita mau tapi
orang yang kita ajak pun punya hak untuk menerima atau menolak ajakan kita.
We have the
right to ask anyone we like but the person whom we asked or invited has also
the right to say yes or no.
Kalau dia tidak mau atau tidak bisa, ya carilah orang lain
yang mau dan bisa. Atau kalau kita maunya memang harus dengan orang tertentu,
ya diskusikanlah dengan dia untuk mendapatkan waktu yang tepat.
If that
person won’t or can’t, go find other person who is willing and can. Or if it
has to be with that particular person, discuss it with him/her to find the more
suitable time.
Menghadapi tipe orang ‘ok sekarang',
‘batal pada hari H’
Tipe ini adalah orang yang penuh semangat langsung bilang
mau ketika di ajak tapi membatalkan keikutsertaannya menjelang hari H atau
bahkan tepat pada hari H.
Dealing with the type of ‘ok now', ‘cancel
on D day’
This type
of person are those who excitedly say ok when being invited but then cancel as
D day is approaching or right on D day.
Kalau hal ini menjadi semacam pola, lebih baik orang tersebut jangan di ajak lagi.
When this has become a pattern,
better exclude that person from the list of people to be invited.
Ada rincian rencana yang jelas
Sebaiknya sih kalau mau mengajak orang, ada rincian yang
jelas tentang waktu dan tujuan untuk berjaga-jaga kalau dia harus minta ijin
dulu pada orang tuanya, pacar atau pasangannya.
Be detailed
Better to
have specific detail when ask somebody to go out with you, just incase the
person needs to ask for permission from parents, boy/girlfriend or spouse.
Karena teman-teman saya terdiri dari mereka yang masih
lajang dan yang sudah menikah, serta umurnya berbeda-beda maka kalau membuat
rencana untuk pergi bareng, kami mengusahakan rencana itu jelas supaya mereka
yang sudah berpasangan atau yang masih dibawah umur bisa memberitahu pasangan
atau orang tuanya.
Since my
friends varied of those who are single and married, with different age too, so
we make a clear plan whenever we decide to go out together. This way those who
are married or under-age can inform their spouses or parents about it.
* *
* * *
Jadi begitulah ternyata urusan ajak mengajak orang tidaklah
sesederhana yang kita kira.
So it is
not that simple when it comes to ask somebody to go out with us.
No comments:
Post a Comment