Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Sunday, December 21, 2014

Mirror, Mirror On The Wall

Sebagian besar dari kita ber-selfie di depan kaca. Entah itu kaca di kamar mandi, di kamar tidur, di toilet umum, di mall, sampai mungkin juga di kaca spion.. hehe..

Most of us do selfie infront of the mirror. Whether it is the mirror in the bathroom, in the bedroom, in public restroom, in the mall, up to the rearview mirror.. lol..

Saya yang tidak suka narsis pun akhir-akhir ini mulai ikut-ikutan selfie di depan kaca karena ketularan si Desi.. hehe.. eh, ada tekniknya lho untuk mengatur posisi badan, muka dan hp supaya bisa menghasilkan foto selfie yang bagus.


I, who am not too fond of narcissism, have start to take selfie photos lately, a contagious thing I got from Dessy.. lol.. well, there is a technique to position the body, face and cellphone to make good selfie photo.

Begitu semua ok, saya lupa menyetel ekspresi muka sehingga awalnya kelihatan serius banget..


When everything was in the right position, I forgot to smile so in the beginning I looked so serious in my selfie photos..

Sekalinya saya sudah berhasil untuk senyum dan pasang muka santai, posisi tangan saya yang memegang hp bergeser sehingga saya harus mengaturnya lagi..

Once I have succeededly put a smile and relax face, my arm that held my cellphone came out of position so I had to reposition it again..

Hadoohhhh.. rasanya kok lebih gampang motretin orang lain dari pada motretin diri sendiri..

Arrrrggghhhh.. howcome it seemed easier to take people’s photos than to take my own selfie..

Tapi toh saya berhasil juga menghasilkan foto-foto selfie yang rada.. yah, lumayan.. hehe..


However, I made some selfie photos which are.. well, not so bad.. lol..

Cuma ya karena kurang nyaman dan kurang mahir motretin diri sendiri, saya memilih untuk nebeng selfie dengan orang lain saja. Yang paling sering adalah dengan Desi.

But since I feel uncomfortable and not good in taking selfie, I prefer to join other’s selfie. Mostly with Dessy.

Kalau saya menginap di kantor, saya pasti tidur di kamar Desi dan coba tebaklah apa yang dilakukan oleh dua orang yang sama kocaknya saat berdua berada dalam kamar dan belum bisa tidur? Yah, kalau tidak ngobrol dan bercanda, apalagi kegiatan kami kalau tidak ber-selfie ria?.. hehe..


When I spent a night at the office, I slept in Dessy’s room and guess what two people who have same sense of humor did at night, in the room when none felt sleepy? What else we did beside chatted and joked? Yep, taking selfie photos.. haha..

Sekali waktu acara selfie kami jadi berantakan karena dia tidak bisa konsen gara-gara melihat saya, yang nebeng selfie dibelakangnya, berpose dengan berbagai gaya konyol.. wakakak.. dia pun terguling-guling menertawakan saya..


Once our selfie time gone wrong because she couldn’t focus when she saw me, who was behind her, put many silly poses.. lol.. she had a great laugh..

Sewaktu kami berdua ber-selfie dengan ibu Martha, berbagai pose menghasilkan berbagai kelucuan. Foto di bawah ini misalnya, sebelum menghasilkan posisi ini berapa kali kami tertawa karena topi saya nyaris mencolok mata atau hidung ibu Martha.. hehe.. dan Desi beberapa kali menjatuhkan diri di kasur karena tidak bisa menahan tawa melihat gaya kami berdua.


When the two of us took selfie photos with Mrs. Martha, our poses resulted in merry laughter. The above photo for example, before I came up with this position we had quite a laugh when seeing my eyes nearly poked Mrs. Martha’s eyes or nose.. lol.. and several times Dessy fell herself to the mattress, laughing hard, when she couldn’t hold her laugh seeing our silly poses.

Ber-selfie berempat di depan kaca mungil? Hasilnya.. “Jelek ah, masa muka aku cuma separoh yang keliatan”.. hehehe..


The four of us took selfie photo infront of small mirror? The result.. “Noo, where’s the other half of my face go?”.. hahaha..

Pindahlah kami ber-selfie di depan kaca toilet yang jauh lebih besar dan lebar. “Hadeuh, kok matanya bu Martha cuma separoh?”.. hehehe..


So we went outside to take selfie infront of toilet mirror which is bigger and wider. “Noo, where’s the other half of Mrs. Martha’s eye go?”.. hahaha..

Setelah beberapa kali mencoba, berhasil juga kami membuat satu foto selfie gabungan yang bagus.


Some trial and errors later, we finally made one good selfie photo.

Jangan kira yang kami kerjakan hanya ber-selfie saja.. selfie dilakukan pada jam istirahat atau di luar jam kerja.


Don’t mistakenly assume we were just taking selfie.. it was done in our break time or outside office hours.

Tapi ada satu foto selfie kami berempat yang sempat dijadikan foto profile BB oleh Desi. Foto itu kami buat di depan kaca di toko sepatu saat kami berempat pergi shopping ke Mangga Dua di Jakarta.


But there is one of our selfie photo which was made as Dessy’s BB photo profile. It was taken infront of the mirror in shoes store when we went to Mangga Dua Jakarta.

Siapa kira foto itu jadi mengundang komentar kurang sedap dari seseorang yang kami semua kenal.

None of us ever thought it would get unpleasant comment from somebody whom is familiar to all of us.

Komen* itu ditujukan pada Desi tapi berhubung di foto itu tidak hanya muka Desi yang terpampang, tentu saja kami bertiga yang juga ada di foto itu menganggap komentar tersebut ditujukan tidak hanya pada Desi sehingga kesalnya pun jadi beramai-ramai.

That comment* was addressed to Dessy but since it is not just her face that is in that photo, the three of us who are also in that photo felt the comment was addressed not only to Dessy so it upset us all.

* Saya telah menuliskannya dalam postingan berjudul ‘Bullying’.

* I have written about in a post under the title ‘Bullying’.

Kami ber-selfie di depan cermin untuk seru-seruan saja tapi kadang kita harus berhenti sejenak di depan cermin dan melihat jauh ke dalam diri kita karena mungkin ada hal-hal tersembunyi di sana yang perlu diwaspadai atau di rubah.


It was just for fun when we took selfie photos infront of the mirror but sometimes we need to take a moment to see ourselves infront of a mirror and look deep into ourselves because who knows there are many hidden things there that needed to be taken precaution or have to be changed.

No comments:

Post a Comment