Menyayangi seseorang itu tidak gampang.
To love somebody is not easy.
Jangankan menyayangi orang lain, menyayangi orang yang
sekandung kadang tidak bisa kita lakukan.
Let alone to love somebody else,
it is hard for us to love our own flesh and blood.
Ayah bentrok dengan anaknya, ibu bermusuhan dengan anak yang
pernah dikandung dan dilahirkannya, saudara saling membenci..
Father is at war with his own
child, mother dislikes her own child who once lived in her womb and to whom she
gave birth to, siblings don’t get along with one another..
Saya anak tunggal walau bukan terlahir tunggal. Tapi kondisi
itu kadang saya berpikir itu adalah kutukan, tapi dilain waktu saya berpikir
itu adalah anugerah.
I am an only child though not
being born as one. But that has sometimes made me think if it were a curse,
other times I think it is a blessing for me.
Saya merasa hal itu bagaikan kutukan karena saya harus
menghadapi banyak hal sendirian. Saya tidak punya kakak atau adik untuk berbagi
kebahagiaan dan kesusahan saya.
I feel it as curse because I have
to deal things on my own. I don’t have any brother or sister to share my laugh
and my tears.
Ketika saya masih kecil, saya sering kesepian, apalagi
karena orang tua saya dua-duanya bekerja dan masa itu saya seorang yang
pendiam, pemalu, tidak pede sehingga saya cenderung memilih untuk tidak
bersosialisasi. Sikon itu menciptakan dampak positif dan negatif bagi
kepribadian saya.
When I was a child, I felt
lonely, mostly because my parents were both working and at that time I was
quiet and shy who had problem with self-confident that I chose not to socialize.
Such situation gave positive and negative impact on my personality.
Positifnya adalah saya dipaksa untuk menjadi mandiri, tegar
dan kuat, kesunyian mendorong saya untuk menjadi kreatif mencari kegiatan untuk
menyibukkan diri dan pikiran, saya banyak membaca dan hal itu membuat saya
memiliki imajinasi yang luas dan saya tidak akan menjadi penulis seperti
sekarang ini kalau saya tidak mengisi waktu-waktu sepi saya ketika kecil dulu
dengan menulis berbagai hal yang ada dalam pikiran serta imajinasi saya.
Di saat lain rasanya adalah suatu anugerah untuk tidak
memiliki saudara.
At other times it feels like a
blessing not to have siblings.
Saya telah bertemu banyak orang yang tidak memiliki hubungan
harmonis dengan saudara sekandungnya sendiri. Sangat memprihatinkan,
menyedihkan dan mengerikan sekali melihat atau mendengar hal-hal seperti itu.
I have met many people who don’t
get along well with their own siblings. It is so disturbing, sad and scary to
see or hear such thing.
Hal ini membuktikan menyayangi seseorang bukanlah hal yang
mudah untuk dilakukan.
It proves to love somebody is not
an easy thing to do.
Karena jangankan menyayangi orang lain, orang yang tinggal
serumah dan yang dibesarkan bersama-sama saja kadang tidak bisa saling
menyayangi.
Let alone to love other people,
those who live under the same roof and raised together can’t love each other.
Yang lucu, ironis dan menyedihkan adalah orang-orang ini
malah lebih bisa akur dan menyayangi orang luar, bukan saudara sekandung atau
orang tua mereka sendiri.
Funny, ironic and sad things are, these people can get along well and love other people more than their own
siblings or parents.
Cinta bukanlah hal yang rumit. Diri kitalah yang rumit dan
kita membuat banyak hal menjadi rumit.
Love is not a complicated thing.
We are, and we make things complicated.
Dalam cinta yang tulus ada penerimaan, pengertian,
kesabaran, pengampunan, kesederhanaan, kerendahan hati dan tidak mengikuti ego.
In true love there are
acceptance, understanding, patience, forgiveness, simplicity, humbleness and
ego-less.
Kita membuatnya menjadi rumit karena dorongan dalam diri
kita bikin kita lebih ingin diterima dari pada menerima perbedaan dan
ketidaksempurnaan dalam diri orang lain.
We make it complicated because
the urge in us make us wanting to be accept more than to accept the difference
and imperfectness in other people.
Kita menuntut untuk dimengerti tapi sulit mengerti
pemikiran, kebiasaan, kepribadian, keyakinan, pilihan, kemauan dan berbagai hal
lainnya dalam diri orang lain.
We demand to be understood but
hardly understand other people’s mind, habit, personality, belief, choice, will
and many other things.
Kita ingin orang selalu dapat sabar menghadapi diri kita
tapi kita tidak mau bersabar menghadapi mereka.
We want people to always have
patience for us but we lost our patience for them.
Kita ingin dimaafkan tapi tidak bisa memaafkan kesalahan,
pelanggaran atau ketidaksempurnaan orang lain.
We want to be forgiven but unable
to forgive other people’s mistake, wrong doing or imperfectness.
Diri kita sendirilah yang membuat cinta itu tercemar, rusak
dan tersia-sia.
We are the ones who make love
contaminated, ruined, and left for granted.
Mencintai atau menyayangi seseorang berarti menerima orang
itu sebagai satu paket yang terdiri dari bagian yang baik dan yang tidak baik.
To love somebody means accepting
a person in one package that contains good things and bad things.
Jatuh cinta lebih mudah dari pada mencintai seseorang.
Falling in love is easier than to
love somebody.
Saya telah jatuh cinta entah berapa puluh kali tapi selama
ini belum pernah benar-benar berhasil mencintai atau menyayangi seseorang
selain orang tua saya.
I have fallen in love for I don’t
know how many times but all this time I have never really able to really love
somebody apart from my parents.
Hal itu kadang membuat saya merasa gagal, takut dan putus
asa apalagi ketika melihat berapa kali orang membuat saya sakit hati atau
berapa banyak orang yang telah saya buat sakit hati.
Sometimes it makes me feel like a
failure, it scares me and leaves me in despair especially when I saw how many
times people have hurt me or how many people have been hurt by me.
Menyerahkah saya? Berhentikah saya menyayangi orang?
Would it make me give up? Or it
stops me from loving?
Mencintai atau menyayangi seseorang membawa banyak resiko
dan konsekuensi.
Loving somebody brings many risk
and consequence.
Tapi kita kan tidak bisa hidup dengan hanya menyayangi diri
sendiri.
No comments:
Post a Comment