Saya suka banget sama lagu yang satu ini. Perhatikan kata-katanya.
I love this
song. Just listen carefully.
Cinta atau kasih sayang yang diberikan kepada seseorang
telah menjadikan orang itu merasa diperhatikan, didukung, dilindungi,
dimengerti dan dilengkapi sehingga segala yang baik dalam dirinya bisa keluar,
bertumbuh, bersinar dan menjadikan dirinya sebagai individu yang lebih baik.
Love given to
somebody has made that person felt she/he was cared, supported, protected,
understood and completed so every good thing in her/him came to the surface,
grew, blossomed and turned her/him into a better person.
Dalam hidup, kita bergantian menjadi orang yang memberi
cinta dan yang menerimanya.
In life, we take
turn playing the role as love giver or receiver.
Idealnya sih porsinya harus seimbang.
Ideally it
should be proportionally balanced.
Tapi ada orang-orang tertentu yang dikaruniakan sifat atau
kepribadian tertentu sehingga bisa berperan lebih banyak sebagai pemberi cinta
atau kasih sayang.
But there are
certain people whom gifted with characters or personalities that enable them to
play the role more as love giver.
Ayah saya adalah orang yang seperti itu.
My father is
that kind of person.
Papa mungkin bukan orang yang hebat dalam penilaian atau
ukuran dunia. Dalam beberapa hal, saya berharap dia menjadi seorang yang lebih
baik, lebih hebat, lebih sukses dan dalam pengakuannya sendiri pun, ayah saya
juga berharap bisa seperti itu.
Dad may not be
great according to worldly standard. In some ways, I wished he could be a
better person, great, succeed and in his own admission, my father too wished he
could be that kind of person.
Tapi dalam hal kasih sayang dan perhatian.. tidak ada
seorang pun yang bisa mengalahkannya.
But when it
comes to love and attention.. nobody can’t be compared with him.
Selama bertahun-tahun ayah saya mengajari saya tentang kasih
sayang dengan menunjukkannya lewat hal-hal yang dilakukannya kepada saya dan
ibu saya.
For many years
my father has taught me about love by showing it through the things he did and
does to me and my mother.
Seperti apakah cinta yang ditunjukkannya itu?
What kind of
love does he show me?
Ada satu peristiwa yang tidak akan pernah saya lupakan;
I shall never
forget this one particular occasion;
Hari itu kami bentrok. Saya demikian marah sehingga saya
memilih untuk mengurung diri di kamar.
We had a fight
that day. I was so angry, I locked myself in my bedroom.
Sorenya hujan turun lumayan deras.
It rained quite heavily
in the afternoon.
Saya yang sedang menenangkan emosi di kamar tiba-tiba kaget
ketika melihat ayah saya pergi keluar rumah.
I was cooling
myself down in my room when I saw my father left the
house.
Mau kemana si papa hujan-hujan
begini?
Where would dad go in this pouring rain?
Saya keluar dari kamar. Cemas.
I went out of my
room. Worried.
Dia beli makanan buat kamu sarapan besok pagi.. kata ibu
saya.. hari ini kan dia tidak masak.
He went to buy
side dish for your breakfast tomorrow morning.. said my mother.. he didn’t cook
anything today.
Astaga!.. hati saya sesak dengan rasa haru dan menyesal.
Beberapa jam sebelumnya saya marah dan ngambek ke si papa dan sorenya
hujan-hujanan dia pergi cari lauk untuk saya sarapan besok. Padahal seingat
saya masih ada sisa ayam goreng. Kalau pun tidak ada, saya bukan tipe orang
yang rewel soal makanan. Besok sarapan nasi dengan kerupuk pun.. ok aja..
Goodness!.. my
heart filled with tears and sorry. Few hours ago I was angry and had tantrum to
him and in the afternoon he went out under the pouring rain to get some
side dish for my breakfast. I thought there was fried chicken left. Even if
there would be none, I am not the kind of person who is fussy about food. It
wouldn’t be a problem to have rice and chips for tomorrow’s breakfast.
Ketika dia kembali, saya langsung memeluk dan menciumnya
sambil menangis.
When he got
back, I immediately hugged and kissed him as I cried.
Apa pun yang tadi membuat kami sempat bentrok.. oh, semua
langsung terlupakan.
Whatever the
reason that caused us to have that fight.. oh, it was forgotten.
Apa pun yang tadi membuat saya amat sangat marah.. semuanya
hilang..
Whatever made me
so very angry.. all gone..
Itulah cinta. Ayah saya mengajari saya tentang hal itu tidak
lewat kata-kata. Dia mengajari saya lewat segala perbuatannya yang setiap hari
dapat saya lihat.
That is love. My
father teaches me about it not by words. He teaches me through the things he
does everyday, things that I can see by myself.
Tentu saja cinta itu tidak sempurna karena manusia bukanlah
mahluk yang sempurna.
Of course it is
an imperfect love because we are imperfect creature.
Ayah saya terlalu lembut. Dia tahu akan hal ini. Karena itu
dalam saat-saat tertentu dia akan mencari saya. Misalnya ketika ibu saya sedang
dalam masa-masa kritis, dalam satu malam bisa 2-3 kali kondisinya anjlok dan
setiap kali itu pula ayah saya berteriak membangunkan saya.
My father is too
soft. He knew it. That is why he came to me when he faced certain stuff. When
my mother had her health hanging in balance, for example, her condition would
drop down 2-3 times in one night and everytime it happened my father called
out, waked me up.
Ayah saya dikuasai oleh kecemasan sementara ibu saya penuh
dengan ketakutan. Kombinasi yang luar biasa kan untuk menghadapi suatu masalah.
My father numbed
by anxieties while my mother overcame by fear. What an extraordinary
combination to face a problem.
Bukan berarti saya tidak takut atau cemas. Halah, saya
setengah mati takut dan cemas melihat ibu saya kelihatan seperti orang yang
akan putus napas.
It doesn’t mean
I didn’t feel any fear or worry. Hell, I was so damn freaked out by fear and
worry to see my mother looked as if she would die.
But I am a rock. A bull. Fire.
Sifat-sifat itu menguntungkan saya ketika menghadapi
masa-masa sulit karena membuat saya menjadi tegar, kokoh dan bisa menemukan
kekuatan dari dalam diri sendiri untuk bangkit kembali.
Those characters
benefit me in hardtime because they make me strong, tough and able to find the
strength within myself to enable me to stand back on my feet again.
Sifat-sifat itu pula yang mampu menguatkan dan menenangkan
orang tua saya.
The same
characters have strengthened and calmed my parents.
Tapi kelemahlembutan mereka amat sangat saya butuhkan karena
hal itu mampu menjinakkan, melunakkan dan mengalahkan batu, banteng dan api di
dalam diri saya..
But their
gentleness is what I am greatly need because it can tame, softened and overcome
the rock, bull and fire in me.
Itulah alasan kenapa kita menjadi mahluk yang tidak
sempurna. Yaitu supaya kita menemukan cinta.
It is the reason
why we are created as imperfect creature. So we can find love.
Setiap hari kita disusahkan atau menyusahkan begitu banyak
orang disekitar kita karena faktor ketidaksempurnaan itu.
Everyday we are
troubled by or cause trouble to people around us because of that imperfection.
Cuma cinta atau kasih sayang yang bisa mengalahkan dan menutupi
ketidaksempurnaan didalam diri kita atau diri orang lain.
Love is the only
thing that can overcome and cover the imperfectness in ourselves or in others.
Saya sedang membaca buku berjudul Sacred Influence. Itu buku
punya ‘adik’ saya yang mungkin sudah lebih dari 2 bulan saya pinjam dan belum
juga selesai saya baca.. hehe.. sori, D, buku kamu belum kelar saya baca..
soalnya ada buku-buku tertentu yang tidak bisa kita baca seperti baca novel
yang dalam sehari juga bisa selesai.
I have been
reading a book ‘Sacred Influence’. It is my ‘brother’s’ book which I probably I
have borrowed for more than 2 months and I haven’t done with my reading..
lol.. sorry, D, I haven’t read it all.. because there are books that can’t be
read like reading novel. A novel can be read in a day.
Saya sudah berjanji akan menuliskan hal-hal yang saya
dapatkan dari buku itu dalam blog ini. Dan sekarang saya menepati janji itu.
Kebetulan saya memang sedang mengkhususkan tulisan-tulisan saya sepanjang bulan
Februari ini tentang cinta karena bulan Februari identik dengan cinta karena
dikaitkan dengan valentine.
I promised him I would write about the things I got from the book in this blog.
Well, I am doing it now. It is the right moment to write about love since this
is February, the month of love as it is connected with valentine so I make love
as the topic of this month’s posts.
Buku ini bicara tentang cinta atau kasih sayang.
The book talks
about love.
Bukan tentang cinta buta, cinta semalam atau cinta monyet..
Not about blind
love, nor one night stand love or puppy love..
Dari begitu banyak contoh kasus atau pembahasan yang ada
dalam buku tersebut, intinya adalah tentang cinta yang melengkapi, menutupi dan
menyatukan ketidaksempurnaan didalam diri setiap manusia.
Of so many case
made as illustration on the book, the whole stuff talks about
love that completing, covering and uniting imperfectness in every human being.
Karena cinta yang bisa membuat kita bisa saling memaafkan,
saling bersabar, saling memberi, saling menerima, mendukung dan penuh
pengertian. Intinya adalah saling melengkapi.
Because love can
make us forgive each other, have patience for each other, giving, accepting,
supporting and have understanding. To complete each other is the essence of it.
Jadikanlah hal-hal itu sebagai alasan untuk mencintai
orang-orang disekitar kita.
No comments:
Post a Comment