Saya ambil cuti sehari hari Senin (17/2). Digabung dengan
hari libur saya jadi lumayanlah dapat 2 hari libur.
I took
one leave day on Monday (Feb 17th). With my day off, I have got 2
days off.
Biar pun saya sudah berkomitmen sebulan sekali mengambil
cuti buat jalan-jalan, tapi cuti kali ini khusus untuk istirahat di rumah.
Though
I have committed to take a leave day once a month to go traveling but on this
month’s leave I just wanted to stay at home and rest.
Soalnya hari Jumat (14/2) sepulang kantor saya pergi
menonton pawai perayaan Cap Go Meh (foto-foto dan catatannya ada di postingan
berjudul ‘One Love’). Ini tahun ketiga saya menonton pawai itu. Bukan perkara
nontonnya yang saya bela-belain, saya senang motret dan acara seperti ini
memberikan banyak obyek foto yang menarik.
The
thing is after work I went to see Cap Go Meh festival on Friday (Feb 14th).
I have written about it on my ‘One Love’ post. This was my third year attending
that procession. I wouldn’t miss it because I like photography and this kind a
event gave many nice photo objects.
Tapi entah kenapa tahun ini saya merasa badan tidak segagah
tahun-tahun sebelumnya. Padahal malam sebelumnya saya cukup tidur, saya
kerja hanya setengah hari, badan saya sehat, makan cukup dan tidak sedang
menstruasi. Jadi seharusnya badan saya sedang dalam kondisi sangat baik.
But
somehow I felt this year my body’s stamina wasn’t as good as in the previous
years. I don’t know why. I had enough night sleep, I worked half day on that
day, I was healthy, I ate enough food and I wasn’t having menstruation. My body
should therefore be on its best condition.
Kenyataannya saya merasa cepat capek. Sekitar jam 7.30 malam saya
masuk ke dalam. Kaki saya sakit dan terasa kaku.
Well,
I felt tired so I went inside at around 7.30 pm. My feet hurt and stiff.
Kenapa ya? pikir saya ketika sedang mencuci muka. Saya tidak
merasa pusing, tidak keringat dingin, tidak lemas. Tapi saya merasa capek dan
kehilangan selera untuk bertahan di jalan. Padahal tahun-tahun sebelumnya saya
kuat bertahan berdiri di jalan dari jam 5 sore sampai lebih dari jam 9 malam.
Saya tidak hanya berdiri diam, saya bergerak lincah dan kadang berlari mengejar
obyek yang ingin saya foto.
What
is wrong with me? I wondered as I washed my face. I didn’t have dizzy, no cold
sweat, no fatigue. But I felt tired and lost mood to stay on the street. I
could stand on the street from 5 pm to 9 pm on the year before and the year
before that. I wasn’t just stand, I moved around and sometimes ran after an
object that I wanted to take picture.
Mungkin saya tambah tua.. saya tersenyum sendiri sambil
berjalan dengan gerakan kaku menuju bangku panjang di sudut yang agak
tersembunyi. Saya duduk, melonjorkan kedua kaki saya diatas bangku itu,
mengambil kotak bekal saya dan menghabiskan sisa roti bekal. Selama mungkin 10
menit saya duduk sendirian disitu.
Maybe
I am getting old.. I smiled to myself as I walked stiffly to a bench, hidden on
the corner. I sat, put up both of my feet on the bench, took out my lunch box
and ate the bread. I guess I sat there, all alone, for about 10 minutes.
Jam 8 malam saya dan teman-teman memutuskan untuk pulang. Kami
terpaksa harus berjalan kaki cukup jauh karena jalanan ditutup. Rute yang kami
ambil mengharuskan kami lewat jalanan yang turun naik, sekalipun kami berjalan
pelan-pelan tapi babak belur juga ini kaki.. aduh, sepanjang jalan saya menahan-nahan rasa pegal, sakit dan ngilu di kaki.
It was
around 8 pm when my friend and I decided to go back. We had to walk quite far
because the street was closed. The route we took made us had to walk the up and
down road path, though we walked slow but still.. my poor feet.. I walked with the pain and stiffness on my feet.
Malam itu saya menginap di rumah seorang rekan kerja. Lumayan juga
saya bisa tidur mungkin hampir 6 jam. Hari Sabtu itu saya kerja full-day. Hari
Minggu saya harus bangun dari jam 4 pagi karena jam 6 sudah harus berangkat ke
kantor. Yap, kalau orang lain bisa santai-santai hari Minggu, saya justru
kebalikannya.
That night I
stayed over at a coworker’s place. I got almost 6 hours of sleep, not
bad. I worked full day on that Saturday. And on Sunday I got up at 4 am as I
had to leave for work at 6 am. Yep, unlike most people who can relax on Sunday, I can’t.
Dari hari Sabtu, mata saya sepat betul rasanya. Aduh,
setengah mati rasanya saya berusaha untuk konsentrasi pada pekerjaan. Garing garing garing.. hehe..
I felt
my eyes heavy since Saturday. Man, it was so difficult to concentrate on work.
I was sooo not into work.. hehe..
Hari Minggu.. menjelang siang.. senior saya melongok ke
ruangan saya.
On
Sunday.. as noon approaching.. my senior went to my room.
“Ke, yuk ikut urun rembuk” katanya.
“Keke,
come to the meeting” he said.
Mati deh gue! Lagi
ngantuk begini diajakin ikut rapat??
I am so dead! I couldn’t keep my eyes open
and I had to attend a meeting??
“Keke, ayo ikut” untuk kedua kalinya senior saya kembali
melongok ke ruangan saya “Kunci ruangan kamu, ayuk..”
“Keke,
come on” my senior came to my room for the second time “Lock your room,
come..”
Saya sudah menolak. Sudah bilang tidak mau. Tapi si babe
datang lagi. Mengajak lagi. Haduh mak.. kalau orang lain yang minta mungkin
saya berkelat-kelit atau cuek saja tapi untuk si babe.. saya tidak mau begitu.
Bukan karena dia galak tapi karena dia baik ke saya.
I have
said no. But there he came again. With the same request. Geez.. I would ignore
or gave excuses if that were anybody. But I don’t want to do that to him. Not
because he is a bad person, but because he is always kind to me.
Sebelumnya saya begitu ngantuk hingga saya pikir kalau saya makan bubur dengan sambal super pedas mungkin ngantuknya bisa hilang. Ya, hilang sebentar. Setelah itu malah makin ngantuk karena perut kan kenyang.. hehe.. Sambil keluar dari ruangan dan mengunci pintunya, saya bingung sendiri. Nanti gimana kalau di dalam ruangan sana mata saya
tiba-tiba terpejam atau saya menguap lebar-lebar?
Before that I was feeling so sleepy I thought a bowl of porridge with extra hot chili hoping would get rid the sleepiness. Well, it worked for a while. Later I felt more sleepy because my stomach was full.. hehe.. So as I left my room and locked it, I thought, how if suddenly my eyes shut
or if I had a big yawn while I was in the room?
Vincent
came to my side without making any noise and it made me almost jumped up.
Tapi saya jadi dapat ide. Vincent kan orangnya lucu. Kalau ada dia
disamping saya, ngantuk saya bisa berkurang atau mungkin malah bisa hilang.
But he
gave me an idea. Vincent is a funny kid. With him next to me, he could get rid
some or all of my sleepiness.
“Eh coy, ikutan urun rembuk yuk” kata saya padanya.
“Dude,
come to the meeting” I told him.
“Ayo” jawabnya dengan pede dan semangat.
“Okay”
he replied, full of confident and enthusiasm.
Dengan adanya Vincent disamping saya.. lumayanlah.. saya
tidak merasa terlalu mengantuk. Sayangnya dia tidak bisa ikut acara urun rembuk
sampai selesai karena harus pulang. Yah, dia jadi tidak ikutan berfoto dengan
kami setelah acara selesai dan parahnya.. ngantuk saya kembali lagi begitu dia
pergi.. hehe..
With
Vincent by my side.. well.. I didn’t feel too sleepy. Too bad he couldn’t stay
until the meeting over as he had to go back home. Yeah, this made him not in
the picture we took after the meeting and worst thing is.. my sleepiness
returned once he left.. lol..
Cinta adalah hal yang indah. Kalau bukan karena kecintaan
saya pada fotografi, saya tidak akan bela-belain bertahan untuk memotret pawai
Cap Go Meh walaupun untuk itu saya harus menyiksa kaki saya.. tapi kalau tidak
demikian maka saya tidak akan mendapatkan beberapa hasil foto yang bagus.
Love
is a wonderful thing. If it is not because of my love for photography, I wouldn’t
stay on the street to take photos of Cap Go Meh procession even if it meant I
had to torture my feet.. but I have made few good photos as the result.
Kasih sayang adalah hal yang indah. Hal itu bikin kita mau
berkorban, mau menyenangkan hati orang-orang yang kita kasihi dan melakukannya
dengan hati gembira.
Love
is a wonderful thing. It makes us willing to make sacrifices, wanting to please
the people we love and doing it with happy heart.
Pengalaman kerja saya sudah membawa saya bekerja di banyak
tempat dan menemui berbagai macam atasan, rekan kerja dan bawahan. Semua itu
membuat saya bisa mengatakan bahwa bekerja untuk dan dengan orang-orang yang
mengasihi saya serta yang saya kasihi bikin segalanya jadi lebih menyenangkan. Dan ini berlaku juga untuk persahabatan.
My
work experiences have brought me to many place and to meet many kind of
superior, coworkers and subordinates. It is why I can tell you that working
with people who love me and whom I love make things pleasant. It works for friendship as well.
Kalau kita melakukan segalanya atas dasar rasa sayang atau
cinta maka tidak ada yang terasa terlalu berat apalagi terpaksa. Biarpun berat,
rasanya bisa dibawa enjoy saja.
When
we do things with love, nothing feels heavy nor feels like doing things by
force. Even if it were heavy, we would just take it lightly and enjoy it.
No comments:
Post a Comment