Greetings dear readers / salam buat para pembaca

Knowing that I say it better in writing, and I do love writing, I decided to write my experiences and thoughts in this blog so this is my e-diary.

Don't speak Indonesian? No need to worry, it is written both in Indonesian and in English.

Happy Reading, everybody !
__________________________________________

Buat saya mengungkapkan isi hati dan pemikiran lebih gampang dilakukan dalam bentuk tulisan dan karena saya juga senang menulis, saya memutuskan menulis hal-hal yang saya alami dan yang ada dalam pikiran saya dalam blog ini.

Untuk yang tidak bisa berbahasa Indonesia, jangan khawatir, blog ini saya tulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Selamat membaca !

Friday, February 28, 2014

The Trouble With Love is..

Tidak selalu berkaitan dengan belas kasihan.

Not always correlated with mercy.

Pengemis di pinggir jalan.. meminta belas kasihan orang = meminta uang.


A beggar on the street.. begging for mercy = begging for money.

Jarang ada yang tuh pengemis yang minta diberikan pekerjaan.

A beggar asking for a job is rarely found.

Masalahnya adalah jaman sekarang ini banyak pengemis menjadikan mengemis sebagai cara untuk mencari nafkah. Keadaan ekonomi dan jumlah penduduk yang banyak membuat orang sulit mendapat pekerjaan dan karenanya dipaksa untuk menciptakan lahan pekerjaan. Mengemis menjadi satu bidang pekerjaan. Tidak lagi menjadi sesuatu yang memalukan untuk dilakukan, tidak menjadi hal yang terpaksa, tidak pula merupakan sesuatu yang sifatnya sementara tapi sudah menjadi pekerjaan.


The problem is many beggars make begging as a way of making livelihood. The economy and population have tightened the job market and people are forced to create their own field of work. Begging thus has become one of field of work. It is no longer a shameful thing to do, not something one have to do for running out of option to feed him/herself, neither does it become a temporary solution but it has become a job.

* * *
Saya kenal dengan seseorang yang saya juluki aktris pemenang piala oscar karena demikian mudahnya dia menyetel muka dan suaranya ketika sedang bercerita tentang masalah atau kesusahannya yang ditambahi tentunya dengan cucuran air mata. Dan semua itu dilakukannya untuk mendapatkan simpati dan belas kasihan orang, bahkan tidak jarang juga sebagai alat untuk memudahkan misinya ketika akan meminjam atau meminta bantuan uang.

I know someone whom I mockingly called an Oscar winner actress because she is easily transformed her face and voice when she speaks about her problem or trouble which of course add with tears. And she does it to get people's sympathy and mercy, sometimes it is her way to get what she wants, to borrow or get some money.

                                        * * *
Belum lama ini terungkap ada panti asuhan yang mempergunakan anak-anak yatim sebagai cara untuk mencari donasi. Donasi yang tidak digunakan sebagaimana mestinya yaitu untuk merawat dan mendidik anak-anak itu. Donasi itu dipergunakan oleh orang-orang tertentu yang mengelola panti. Anak-anak bagaimana? Terlantar. Teraniaya.

Just recently it was discovered that an orphanage used the orphan kids as way to get donation. Donation that didn't use as it should which is to care and educate those kids. Donation has been used by people who run the orphanage. How about the kids? Neglected. Abused.

                                        * * *

KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Tidak hanya dalam bentuk kekerasan fisik tapi juga emosi. Pelakunya bisa suami ke istri, istri ke suami, orang tua ke anak, anak ke orang tua, menantu ke mertua, mertua ke menantu, majikan ke pembantu. 

Domestic violence. Not just physical but also emotional. Anyone can be the perpetrator, husband to wife, wife to husband, parents to their children, children to their parents, daughter/son in law to their parents in law, parents in law to their daughter/son in law, employer to their domestic worker.

                                        * * *

Cinta dan belas kasihan seharusnya bergandengan tangan. Tapi dalam prakteknya tidak selalu demikian.

Love and mercy should come together. But not so in daily life.

                                        * * *

Bisakah kita memberikan cinta tanpa syarat? 

Can we give unconditional love?

Di tahun 1980an ayah saya melayani narapidana di penjara, pelacur dan anak-anak gelandangan. Ayah saya lulusan seminari, lulus sebagai pendeta muda dan gereja dimana dia melayani mengirimkan pendeta-pendetanya untuk melayani di penjara, tempat pelacuran dan perkampungan kumuh.

In the 80s my father served the prison inmate, prostitute and homeless children. He graduated from a seminary, becoming a minister and the church where he served sent its ministers and priests to serve in prison, prostitution places and the slum neighborhood.

Ayah saya selalu melibatkan keluarganya dalam pelayanannya. Saya ingat pada suatu kali ibu saya menyisihkan uang gajinya, saya mengorek celengan saya dan nenek saya (ibu dari ayah saya) mengirimkan uang. Berbekal semua itu ayah saya yang jago masak lalu memasak makanan dan sorenya berangkatlah kami ke Cimanggis.

My father always involved his family in his service. I remember one time my mother spared some of her salary, I took my piggy bank and my grandmother (my father’s mother) sent some money. With all those money, my father, the chief cook of our family,  cooked some dishes and in the evening we left to Cimanggis.

Malam natal itu ayah saya melayani di sebuah gereja kecil.

My father preached in a small church on that christmas eve.

Ayah saya melayani selama beberapa tahun di gereja itu. Jemaatnya datang dari golongan ekonomi ke bawah. Ayah saya tidak mau merepotkan mereka. Dia tidak mau menerima pemberian uang mereka. Sekalipun kami hidup amat sangat sederhana pada waktu itu tapi ayah saya tidak pernah mengkhawatirkan soal uang.

My father served in that church for several years. The congregation came from low class. My father never wanted to burden them. He never accepted money from them. We lived a very simple life at that time but my father never worried about money.

Saya ingat pada suatu hari ayah saya diminta untuk mendoakan seorang jemaat yang sekarat karena kanker. Karena jemaat itu terlalu sakit dan lemah maka ayah saya datang ke rumahnya untuk menengok dan mendoakannya. Saya dan ibu saya tentu saja ikut.

I remember one day my father was asked to pray for a congregation who was dying of cancer. Since she was too sick and weak, my father came to her house to see and pray for her. My mother and I came along.

Rumahnya kecil, sumpek dan ya ampun baunya! Wek! Saya tidak tahan berada didalamnya tapi ayah saya masuk dan rasanya lama sekali berada didalam.

It was a small house, bad vent and smell! Yuck! I couldn’t stay in there but my father came in and felt like he would never leave.

Hal lain yang saya ingat adalah ketika kami melayani diperkampungan nelayan. Ayah saya yang karena sudah sering melayani disana segera dikerumuni oleh sekelompok anak-anak kecil yang berebut untuk menyalami, bicara dan memeluknya.

Another thing I remember is when we served in fisherman village. My father who came there often soon be swarmed by young children who wanted to greet, talk and hugged him.

Ibu saya dikemudian hari bercerita sambil tertawa mengenang pakaian ayah saya yang bersih dan wangi itu langsung berbau tidak karuan karena janganlah membayangkan anak-anak itu wangi dan bersih. Beberapa dari mereka ingusan. Tapi ayah saya tanpa ragu atau jijik bersalaman, menggandeng, memeluk dan bahkan menggendong mereka.

Years later my mother laughed when she recalled how my father’s clean clothes soon smelled like hell. Well, those children were not smell good and clean. Some of them have runny nose. But my father shook their hands, hold, hugged and carried them without hesitation nor disgust.

Kalau ke penjara atau ke tempat pelacuran memang belum pernah ayah saya mengajak keluarganya melayani ke sana. Tapi seingat saya, dia pernah beberapa kali membawa mantan napi yang sudah bertobat ke rumah kami untuk berlatih menyanyi.

My father never took his family when he served in the prison or prostitution places. But I remember he took home some of ex-prisoners to have rehearsal.

Napi yang dilayani oleh ayah saya dan tim-nya bervariasi dari yang kelas pencuri sampai ke perampok dan pembunuh. Entah bagaimana orang-orang seperti itu bisa jadi jinak dan bahkan akhirnya menjadi orang-orang yang bisa hidup dengan benar karena banyak dari mereka yang datang dari keluarga kacau, lingkungan yang keras dan penjara yang membuat mereka seperti binatang liar.


The prisoners whom my father and his team served were varied from thieves to robber and murderer. I don’t know how those people could be tamed and even lived normally because many of them came from dysfunctional families, lived in tough neighborhood and the prison that made them like wild animals.

Saya pernah bertanya pada ayah saya apa yang membuatnya mau melayani orang-orang yang terpinggirkan seperti mereka?

I once asked my father what made him willing to serve the people like them?

“Keke, bersama dengan mereka, kamu akan merasakan kasih yang demikian besar mengisi hatimu untuk mereka dan kasih itu bukan datang dari dirimu karena kamu tidak akan pernah bisa menerima atau mengasihi orang-orang seperti itu. Kasih demikian besar dan murni seperti itu hanya bisa diberikan oleh Tuhan. Jadi kalau kamu merasakannya mengalir dalam darahmu, mengisi hatimu dan menyatu dengan setiap detak jantungmu maka itu artinya Tuhan sendirilah yang ada dalam dirimu. Kasih itu membuat kamu tidak jijik, kesal, takut, cemas, bosan, capek atau putus asa ketika melayani atau berada di antara mereka”

My father (wearing tie).
At his left is his mentor & friend Rev. Jacob Nahuway, founder of the church GBI Mawar Saron

“Keke, when you are with them, you will feel a tremendous love fill your heart for them and that love doesn’t come from you because you can’t possibly accept or love people like them. Love that much and genuine can only be given by God. So if you feel it runs in your vein, fill your heart and becoming one with every beat of your heart, it means God Himself is in you. That love makes you don’t feel disgust, upset, scared, worry, bored, tired or desperate when serving or being with them”

Wednesday, February 26, 2014

It’s The Things You Do..

Hal-hal yang kamu lakukan.. yang membuat saya menyayangimu..

It’s the things you do.. that make me love you..

Dalam dunia yang penuh dengan egoisme ini dimana orang mencari apa yang menguntungkan, membahagiakan dan menyenangkan bagi dirinya walau untuk itu dia harus mengorbankan perasaan, nafkah dan bahkan nyawa orang lain.. menemukan dan memiliki orang-orang yang tidak melakukan hal-hal seperti itu merupakan sesuatu yang sangat berharga.

In the world filled with ego where people seek what is profitable and pleasant to themselves eventhough it is at the price of other people’s feelings, livelihood and even lives.. finding and having people who don’t do that is something most treasured.

* * *

Hal-hal yang kamu lakukan.. yang membuat saya jatuh cinta padamu..

It’s the things you do.. that make me fall in love with you..

Pada suatu hari saya bertemu dengan sepasang suami istri kenalan saya. Dari percakapan mereka, saya mengetahui bahwa si istri menemani suaminya mengurus beberapa dokumen karena suaminya merasa kurang yakin kalau pergi sendiri.

One day I met a couple whom I know and I learned from their conversation that the wife accompanied her husband who needed to take care some documents because he felt less confident if he went all by himself.

Selama lebih dari 40 tahun saya menyaksikan orang tua saya bersama-sama melewati berbagai saat bahagia dan saat sulit. Saya melihat bagaimana mereka saling mendukung satu dengan lainnya, saling merawat dan berusaha untuk hadir ketika yang lainnya membutuhkan pasangannya.


For more than 40 years I witnessed my parents dealt with happy and tough times together. I saw how they supported each other, how they take care one another and tried to be there when the other was in need.

Kadang kita terjebak dalam pemikiran atau asumsi bahwa untuk dicintai seseorang, kita harus memiliki wajah yang cantik atau tampan, harus mempunyai badan langsing, tinggi, gagah, berotot, berkulit putih, berambut lurus, harus punya otak pintar atau berprestasi luar biasa di bidang tertentu, harus menjadi seorang yang sukses atau kaya raya, ataukah hanya mereka yang berusia muda yang boleh jatuh cinta?

Sometimes we let ourselves fell into these kind a thinking or assumption that to be loved by somebody, we have to be beautiful or handsome, must have a slim body, tall, muscular, fair skin, straight hair, should be smart or be a star in certain field, be a successful person or rich, or do you think young people are the only ones who can fall in love?

Selama 6 tahun kebersamaan kami, Andre selalu gelisah melihat ada saja laki-laki yang menyukai saya melebihi batas kekawanan.

In our 6 years of relationship, Andre has always restless seeing there is always men who like me more than just friends.

Belum lama ini seorang kawannya terang-terangan mengatakan dia menyukai saya. Tentu saja ini mengejutkan kami berdua.

Just recently one of his friend said he likes me. Of course this admission surprised us both.

“Heran saya, akhir-akhir ini kok banyak betul sih lelaki yang suka sama kamu” Andre nyengir antara heran, cemburu, kesal dan cemas.

“I just don’t get it, why is it there are many men fell for you lately” Andre grinned in between his confusion, jealousy, upset and concern.

Saya ikut nyengir karena pikiran saya tertuju pada seorang laki-laki yang menyukai saya. Dan dia sudah memiliki pasangan yang menurut saya memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan saya.

I grinned too as my mind flew to a man who likes me whose partner, in my opinion, has so many things which I don’t have.

Jadi ketika saya mulai melihat dan menyadari rasa sukanya kepada saya, saya bingung apanya yang bikin dia suka sama saya?

So when I started to see and notice his feelings for me, I wonder what makes him fell for me.

Soalnya secara fisik, saya kalah dengan pasangannya. Dalam penilaian saya, saya tidak cantik. Sementara pasangannya itu, sekalipun usianya jauh lebih tua dari saya tapi perempuan itu cantik, tinggi dan langsing. Saya? Aduh, saya kalah deh..

Because when it comes to physical appearance, I can’t be compared to his partner. In my own opinion, I am not pretty. In the meantime, his partner though much older than me but that woman is beautiful, tall and slim. Me? Oh hell, no, I am not even close to any of those.

Urusan gaya pun saya kalah karena pasangannya itu seorang yang feminin, lembut dan modis. Saya? Gaya saya ngoboi, saya tidak lemah gemulai, saya cuek dalam urusan penampilan, saya tomboy.

And she’s got style. She is feminine, graceful and elegant. Me? I am too down to earth, I am not graceful, I am careless about my appearance, I am a tomboy.

“Tidak selalu harus dari penampilan luar” kata beberapa orang yang saya tanyai.

“It’s not all about outer appearance” said few people when I asked their opinion.

Yah, saya tidak mau membentuk opini orang terhadap diri saya karena saya adalah perpaduan dari hal-hal baik dan buruk, terang dan gelap.

Well, I don’t want to give people certain image about myself because as a person I am a combination of good and bad, light and dark.

Ketika orang menyukai, menyayangi atau jatuh cinta pada saya maka anda harus bertanya pada orang itu apa yang membuatnya bisa merasa seperti itu.

When somebody likes, loves or falls in love with me, you have to ask that person what have made him/her feel that way toward me.

Tapi kalau ditanya mengapa saya bisa menyukai, menyayangi atau jatuh cinta pada seseorang, maka jawabannya kira-kira seperti ilustrasi dibawah ini.

But when I am asked what makes me like, love or fall in love to somebody, maybe the answer can be found in the illustration below.

Seseorang pernah bertanya apakah saya mau jalan dengannya. Pertanyaan yang bikin saya bingung. Kenapa saya tidak mau jalan dengannya? Dia seorang yang baik, menyenangkan, waktu telah membuktikan bagaimana dia berada di sisi saya ketika saya berada dalam keadaan lemah, dia membuat saya merasa nyaman dan aman. Jadi setiap kali saya berada bersamanya, hal-hal itulah yang saya lihat, bukan bagaimana penampilan fisik atau usianya.

Somebody asked me if I would like to go out with him. A question that confused me. Why wouldn’t I want to go out with him? He is a good and nice person, time has proved how he stood by my side when I was weak, he makes me comfortable and safe. So whenever I am with him, those are the things I see, not his physical appearance or his age.

* * *

Hal-hal yang kamu lakukan..

It’s the things you do..

Kita sering uring-uringan, ngambek, marah, tersinggung, kesal ketika orang tidak melakukan hal-hal yang kita inginkan atau harapkan.

We have tantrum, feel upset, mad, offended when people don’t do what we wanted or wished.

Akibatnya hal-hal baik yang mereka lakukan jadi tidak masuk hitungan lagi..

This makes all the good things they do no longer counts..

Bicara dari pengalaman pribadi.. saya melewatkan sebagian besar usia saya dibesarkan dan tumbuh sebagai anak tunggal yang membuat saya terbiasa menerima perhatian dan kasih sayang berlebih dari orang tua. Hal ini membuat saya menjadi orang yang penuntut, terutama pada mereka yang saya tahu memperhatikan dan menyayangi saya.


Speaking from personal experience.. I spent most of my age raised and grew up as an only child which makes me get used to have full-extra attention and love from my parents. It forms me into a demanding person especially to those who I know have attention and love me.

Saya bisa ngambek cuma gara-gara perkara sepele misalnya saat orang tidak bisa melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan atau keinginan saya.

I could get mad over small stuff like when somebody couldn’t do things according to my wishes.

Tapi kemudian saya menyadari hal itu membuat saya tidak lagi berpikir rasional karena saya dikuasai oleh rasa kesal atau marah sehingga saya tidak mau bersabar, tidak mau menerima alasan apa pun dan parahnya saya jadi lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang tidak dilakukan oleh orang itu dan melupakan hal-hal baik yang ada dalam dirinya atau yang telah dia lakukan bagi saya.

But later I realized how it made me think irrationally as I was so annoyed or upset that I lost my patience, I didn’t want to accept any excuse and worst thing is I focus on the things that person didn’t do and forgot the good things in him/her or the things he/she has done for me.

Jadi saya pikir hal-hal di atas itu adalah bagian dari mencintai atau menyayangi seseorang.

So I think those are the part in loving somebody.

* * *

Hal-hal yang kamu lakukan untuk saya..

It’s the things you do for me..

Yang membuat saya tahu kamu menyayangi dan peduli pada saya.

That tells me you love and care for me.

* * *

Hal-hal yang kamu lakukan untuk saya..

It’s the things you do for me..

Yang membuat saya menyayangimu.

That make me love you.

* * *

Hal-hal yang kamu lakukan untuk saya..

It’s the things you do for me..

Yang membuat dirimu istimewa bagi saya.

That make you special to me.

Karena dalam segala keterbatasan, kelemahan, kekurangan, kelelahan, kesibukan dan berbagai hal yang harus kamu kerjakan, atasi dan pikirkan.. kamu melakukan hal-hal, entah itu besar atau kecil, untuk menyenangkan hati saya, sebagai bentuk perhatianmu kepada saya dan menjadi cara untuk menyatakan kasih sayang serta kepedulianmu pada saya.

Because in all of your limitation, weaknesses, exhaustment, things that make you busy, things you have to deal with or to think about.. you do things, either big or small, to make me happy, finding ways to give your attention to me and to let me know you love and care for me.
* * *

Saya gembira memiliki orang-orang seperti ini dalam hidup saya, saya menghargai mereka dan saya menyayangi mereka dengan seluruh hati saya.

I am happy to have these people in my life,  I appreciate them and I love them with all of my heart.


Monday, February 24, 2014

To Love Somebody

Menyayangi seseorang itu tidak gampang.

To love somebody is not easy.

Jangankan menyayangi orang lain, menyayangi orang yang sekandung kadang tidak bisa kita lakukan.

Let alone to love somebody else, it is hard for us to love our own flesh and blood.

Ayah bentrok dengan anaknya, ibu bermusuhan dengan anak yang pernah dikandung dan dilahirkannya, saudara saling membenci..


Father is at war with his own child, mother dislikes her own child who once lived in her womb and to whom she gave birth to, siblings don’t get along with one another..

Saya anak tunggal walau bukan terlahir tunggal. Tapi kondisi itu kadang saya berpikir itu adalah kutukan, tapi dilain waktu saya berpikir itu adalah anugerah.

I am an only child though not being born as one. But that has sometimes made me think if it were a curse, other times I think it is a blessing for me.

Saya merasa hal itu bagaikan kutukan karena saya harus menghadapi banyak hal sendirian. Saya tidak punya kakak atau adik untuk berbagi kebahagiaan dan kesusahan saya.

I feel it as curse because I have to deal things on my own. I don’t have any brother or sister to share my laugh and my tears.

Ketika saya masih kecil, saya sering kesepian, apalagi karena orang tua saya dua-duanya bekerja dan masa itu saya seorang yang pendiam, pemalu, tidak pede sehingga saya cenderung memilih untuk tidak bersosialisasi. Sikon itu menciptakan dampak positif dan negatif bagi kepribadian saya.

When I was a child, I felt lonely, mostly because my parents were both working and at that time I was quiet and shy who had problem with self-confident that I chose not to socialize. Such situation gave positive and negative impact on my personality.

Positifnya adalah saya dipaksa untuk menjadi mandiri, tegar dan kuat, kesunyian mendorong saya untuk menjadi kreatif mencari kegiatan untuk menyibukkan diri dan pikiran, saya banyak membaca dan hal itu membuat saya memiliki imajinasi yang luas dan saya tidak akan menjadi penulis seperti sekarang ini kalau saya tidak mengisi waktu-waktu sepi saya ketika kecil dulu dengan menulis berbagai hal yang ada dalam pikiran serta imajinasi saya.


 The positive side is I was forced to be independent, tough and strong, solitude pushed me to be creative on finding things to keep my body and mind busy, I did and do lots of reading and it has made me have broad imagination and I wouldn’t be a writer like I am today if I didn’t fill my lonely days as a child with writing down the things I had in mind and in my imagination.

Di saat lain rasanya adalah suatu anugerah untuk tidak memiliki saudara.

At other times it feels like a blessing not to have siblings.

Saya telah bertemu banyak orang yang tidak memiliki hubungan harmonis dengan saudara sekandungnya sendiri. Sangat memprihatinkan, menyedihkan dan mengerikan sekali melihat atau mendengar hal-hal seperti itu.

I have met many people who don’t get along well with their own siblings. It is so disturbing, sad and scary to see or hear such thing.

Hal ini membuktikan menyayangi seseorang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

It proves to love somebody is not an easy thing to do.

Karena jangankan menyayangi orang lain, orang yang tinggal serumah dan yang dibesarkan bersama-sama saja kadang tidak bisa saling menyayangi.

Let alone to love other people, those who live under the same roof and raised together can’t love each other.

Yang lucu, ironis dan menyedihkan adalah orang-orang ini malah lebih bisa akur dan menyayangi orang luar, bukan saudara sekandung atau orang tua mereka sendiri.

Funny, ironic and sad things are, these people can get along well and love other people more than their own siblings or parents.

Cinta bukanlah hal yang rumit. Diri kitalah yang rumit dan kita membuat banyak hal menjadi rumit.


Love is not a complicated thing. We are, and we make things complicated.

Dalam cinta yang tulus ada penerimaan, pengertian, kesabaran, pengampunan, kesederhanaan, kerendahan hati dan tidak mengikuti ego.

In true love there are acceptance, understanding, patience, forgiveness, simplicity, humbleness and ego-less.

Kita membuatnya menjadi rumit karena dorongan dalam diri kita bikin kita lebih ingin diterima dari pada menerima perbedaan dan ketidaksempurnaan dalam diri orang lain.

We make it complicated because the urge in us make us wanting to be accept more than to accept the difference and imperfectness in other people.

Kita menuntut untuk dimengerti tapi sulit mengerti pemikiran, kebiasaan, kepribadian, keyakinan, pilihan, kemauan dan berbagai hal lainnya dalam diri orang lain.

We demand to be understood but hardly understand other people’s mind, habit, personality, belief, choice, will and many other things.

Kita ingin orang selalu dapat sabar menghadapi diri kita tapi kita tidak mau bersabar menghadapi mereka.

We want people to always have patience for us but we lost our patience for them.

Kita ingin dimaafkan tapi tidak bisa memaafkan kesalahan, pelanggaran atau ketidaksempurnaan orang lain.

We want to be forgiven but unable to forgive other people’s mistake, wrong doing or imperfectness.

Diri kita sendirilah yang membuat cinta itu tercemar, rusak dan tersia-sia.

We are the ones who make love contaminated, ruined, and left for granted.

Mencintai atau menyayangi seseorang berarti menerima orang itu sebagai satu paket yang terdiri dari bagian yang baik dan yang tidak baik.

To love somebody means accepting a person in one package that contains good things and bad things.

Jatuh cinta lebih mudah dari pada mencintai seseorang.

Falling in love is easier than to love somebody.

Saya telah jatuh cinta entah berapa puluh kali tapi selama ini belum pernah benar-benar berhasil mencintai atau menyayangi seseorang selain orang tua saya.

I have fallen in love for I don’t know how many times but all this time I have never really able to really love somebody apart from my parents.

Hal itu kadang membuat saya merasa gagal, takut dan putus asa apalagi ketika melihat berapa kali orang membuat saya sakit hati atau berapa banyak orang yang telah saya buat sakit hati.

Sometimes it makes me feel like a failure, it scares me and leaves me in despair especially when I saw how many times people have hurt me or how many people have been hurt by me.

Menyerahkah saya? Berhentikah saya menyayangi orang?

Would it make me give up? Or it stops me from loving?

Mencintai atau menyayangi seseorang membawa banyak resiko dan konsekuensi.

Loving somebody brings many risk and consequence.

Tapi kita kan tidak bisa hidup dengan hanya menyayangi diri sendiri.

But hey, we can’t live by loving ourselves, right?

Saturday, February 22, 2014

Love is Larger Than Life

Hari Senin (17/2) saya cuti. Karena Selasa adalah hari off saya maka saya dapat 2 hari libur. 

I took a leave on Monday (Feb 17th). Since Tuesday is my day off, I have got 2 days off. 

Biar pun saya sudah berkomitmen sebulan sekali mengambil cuti buat jalan-jalan, tapi cuti kali ini khusus untuk istirahat di rumah.

Though I have committed to take a leave day once a month to go traveling but on this month’s leave I just wanted to stay at home and rest.

Soalnya hari Jumat (14/2) sepulang kantor saya pergi menonton pawai perayaan Cap Go Meh (foto-foto dan catatannya ada di postingan berjudul ‘One Love’). Ini tahun ketiga saya menonton pawai itu. Bukan perkara nontonnya yang saya bela-belain, saya senang motret, so acara seperti ini memberikan banyak obyek foto yang menarik.

The thing is after work I went to see Cap Go Meh festival on Friday (Feb 14th). I have written about it on my ‘One Love’ post. This was my third year attending that procession. I wouldn’t miss it because I like photography and this kind a event gave many nice photo objects.

Saya sampai di lokasi dari jam 1.30 siang. Pawainya mulai sekitar jam 5 sore. Kira-kira jam 8 malam saya dan beberapa teman pulang.

I got at the location since 1.30 pm. The procession started at around 5 pm. It was about 8 pm when my friends and I left home.

Saya gembira dan cukup puas karena berhasil mendapatkan beberapa foto yang lumayan bagus.

I am happy and quite satisfy because few photos that I took turned out pretty good.

Sabtu dan Minggu.. saya gempor..

Saturday dan Sunday.. I was so knocked out..

Kaki saya bengkak dan kaku. Saya ngantuk. Wah, 2 hari itu garing betul saya..

My feet were swollen and stiff. I felt sleepy. Man, I was mashed out..

Hari Minggu sepulang dari kantor, saya cepat-cepat mandi dan sesudahnya saya langsung tidur. Saking capek dan ngantuknya, saya langsung pulas tidak lama setelah membaringkan badan di tempat tidur. Biasanya saya bolak balik dulu di atas kasur, membiarkan pikiran melayang kemana-mana atau mendengarkan berbagai macam suara sampai akhirnya tertidur.


I quickly bathed once I got home from work on Sunday and went to bed after that. I slept from 3.30 pm to 8.30 pm. I was so tired and sleepy I fell to sleep not long after I lied down on my bed out. I usually toss and turn, let my mind wandered or listen to noises before I finally fall to sleep.

Tapi hari Minggu itu saya langsung tertidur dan tidur panjaaaang dari jam 3.30 sore sampai jam 8.30 malam.

But I fell to sleep right away on that Sunday and it was a loooong sleep from 3.30 pm to 8.30 pm.

Yang saya lakukan setelah bangun adalah ngobrol dengan orang tua saya. Setiap sore atau malam kami juga ngobrol tapi waktunya terbatas. Tapi malam itu kami mengobrol sampai hampir jam 11.30 karena besok saya kan cuti jadi saya bisa tidur lebih malam.

What I did after I got up is had a long talk with my parents. We talk every evening or night but not for long. But that night we talked until it was nearly 11.30 pm because I didn’t have to get up early in the morning since it was my leave day.

Tidak ada hal paling menyenangkan di dunia ini selain dari duduk-duduk dan mengobrol dengan papa mama.

Nothing in this world is more nice than to sit and talk with mom and dad.

Biasanya kami bertiga duduk di sofa panjang. Saya duduk di tengah. Kadang saya duduk menyender atau memeluk si papa, kadang ke si mama. Kalau sudah seperti itu saya bukanlah Keke yang punya jabatan tertentu atau tanggung jawab segudang atau seribu keahlian, kemampuan atau kepintaran. Pada saat-saat demikian saya adalah seorang anak.

The three of us usually sit on the sofa. I sit among them. Sometimes I lean or hug dad, sometimes I do that to mom. At such time I am not Keke with certain position or responsibility at work or somebody who has millions of expertise, ability or smartness. At times like that I am just a child.

Dan kami mengobrol tentang berbagai hal. Menceritakan tentang hal-hal yang terjadi atau ditemui di rumah, di tempat kerja, di jalan. Kadang kami tertawa sampai sakit perut, kadang mata penuh air mata ketika sedang menumpahkan segala beban dalam hati.


And we talk about many things. Sharing the news at home, at work, on the street. Sometimes we laugh so merrily it hurts our stomach, sometimes tears filled our eyes when we unburden our feelings.

Mereka membuat hidup saya seimbang. Kesusahan tidak akan pernah bisa sepenuhnya menenggelamkan kami karena kami saling memiliki. Keberhasilan tidak membuat kami kehilangan pijakan.

They make my life balance. Hardship never drown us because we have each other. Success never makes us lost our ground.

Saya tahu semakin saya bertambah usia, saya bertambah dewasa, mandiri, kokoh, tegar dan keras. Tapi tetap saya membutuhkan kasih sayang orang tua saya karena kasih memberikan kepada saya kekuatan dan ketabahan dalam saat-saat sulit. Di sisi lain, cinta mereka melunakkan, mendinginkan dan menjinakkan kekerasan dalam diri saya.

I know the older I get, the mature I become, more independent, solid and tough. But I still need my parents’s love because it gives me strength and endurance in tough times. In other side, their love soften, cools down and tame the toughness in me.

Di luar mereka, saya bersyukur dan bahagia karena menemukan cinta dan kasih sayang dari beberapa orang terdekat. Kami mungkin tidak tinggal serumah, kami bahkan mungkin tidak bertemu setiap hari, kami mungkin hanya bisa bersama hanya untuk 1-2 jam sehingga porsi perhatian pun jadi terbatas karenanya.

Apart from them, I am grateful and happy to find love from few closest people. We may not live under the same roof, we may not meet everyday, we may only spend 1-2 hours together and it makes us can’t fully focus on each other.

Tapi cinta dan kasih sayang yang kami miliki untuk satu dengan lainnya tetap bisa memberikan kekuatan dan menentramkan hati.

But the love we have for one another still able to give strength and comfort to the heart.

Karena dalam cinta yang tulus, kita tidak melihat bentuk fisik, kepercayaan, suku, etnis, status sosial, materi atau umur, kita tidak merasa lebih tinggi dari yang lain, kita tidak mementingkan diri sendiri, kita tidak dengan sengaja saling menyerang atau menjatuhkan.


Because in true love we don’t see physical appearance, religion, ethnic, social status, material or age, we don’t feel more superior than others, we don’t let ego controls us, we don’t attacking or hurting one another on purpose.

Itulah yang membuat cinta lebih besar dari hidup.

That is what makes love larger than life.

Friday, February 21, 2014

Love is a wonderful thing

Saya ambil cuti sehari hari Senin (17/2). Digabung dengan hari libur saya jadi lumayanlah dapat 2 hari libur.

I took one leave day on Monday (Feb 17th). With my day off, I have got 2 days off.

Biar pun saya sudah berkomitmen sebulan sekali mengambil cuti buat jalan-jalan, tapi cuti kali ini khusus untuk istirahat di rumah.

Though I have committed to take a leave day once a month to go traveling but on this month’s leave I just wanted to stay at home and rest.

Soalnya hari Jumat (14/2) sepulang kantor saya pergi menonton pawai perayaan Cap Go Meh (foto-foto dan catatannya ada di postingan berjudul ‘One Love’). Ini tahun ketiga saya menonton pawai itu. Bukan perkara nontonnya yang saya bela-belain, saya senang motret dan acara seperti ini memberikan banyak obyek foto yang menarik.

The thing is after work I went to see Cap Go Meh festival on Friday (Feb 14th). I have written about it on my ‘One Love’ post. This was my third year attending that procession. I wouldn’t miss it because I like photography and this kind a event gave many nice photo objects.

Tapi entah kenapa tahun ini saya merasa badan tidak segagah tahun-tahun sebelumnya. Padahal malam sebelumnya saya cukup tidur, saya kerja hanya setengah hari, badan saya sehat, makan cukup dan tidak sedang menstruasi. Jadi seharusnya badan saya sedang dalam kondisi sangat baik.

But somehow I felt this year my body’s stamina wasn’t as good as in the previous years. I don’t know why. I had enough night sleep, I worked half day on that day, I was healthy, I ate enough food and I wasn’t having menstruation. My body should therefore be on its best condition.

Kenyataannya saya merasa cepat capek. Sekitar jam 7.30 malam saya masuk ke dalam. Kaki saya sakit dan terasa kaku.

Well, I felt tired so I went inside at around 7.30 pm. My feet hurt and stiff.

Kenapa ya? pikir saya ketika sedang mencuci muka. Saya tidak merasa pusing, tidak keringat dingin, tidak lemas. Tapi saya merasa capek dan kehilangan selera untuk bertahan di jalan. Padahal tahun-tahun sebelumnya saya kuat bertahan berdiri di jalan dari jam 5 sore sampai lebih dari jam 9 malam. Saya tidak hanya berdiri diam, saya bergerak lincah dan kadang berlari mengejar obyek yang ingin saya foto.

What is wrong with me? I wondered as I washed my face. I didn’t have dizzy, no cold sweat, no fatigue. But I felt tired and lost mood to stay on the street. I could stand on the street from 5 pm to 9 pm on the year before and the year before that. I wasn’t just stand, I moved around and sometimes ran after an object that I wanted to take picture.

Mungkin saya tambah tua.. saya tersenyum sendiri sambil berjalan dengan gerakan kaku menuju bangku panjang di sudut yang agak tersembunyi. Saya duduk, melonjorkan kedua kaki saya diatas bangku itu, mengambil kotak bekal saya dan menghabiskan sisa roti bekal. Selama mungkin 10 menit saya duduk sendirian disitu.

Maybe I am getting old.. I smiled to myself as I walked stiffly to a bench, hidden on the corner. I sat, put up both of my feet on the bench, took out my lunch box and ate the bread. I guess I sat there, all alone, for about 10 minutes.

Jam 8 malam saya dan teman-teman memutuskan untuk pulang. Kami terpaksa harus berjalan kaki cukup jauh karena jalanan ditutup. Rute yang kami ambil mengharuskan kami lewat jalanan yang turun naik, sekalipun kami berjalan pelan-pelan tapi babak belur juga ini kaki.. aduh, sepanjang jalan saya menahan-nahan rasa pegal, sakit dan ngilu di kaki.

It was around 8 pm when my friend and I decided to go back. We had to walk quite far because the street was closed. The route we took made us had to walk the up and down road path, though we walked slow but still.. my poor feet.. I walked with the pain and stiffness on my feet.

Malam itu saya menginap di rumah seorang rekan kerja. Lumayan juga saya bisa tidur mungkin hampir 6 jam. Hari Sabtu itu saya kerja full-day. Hari Minggu saya harus bangun dari jam 4 pagi karena jam 6 sudah harus berangkat ke kantor. Yap, kalau orang lain bisa santai-santai hari Minggu, saya justru kebalikannya.

That night I stayed over at a coworker’s place. I got almost 6 hours of sleep, not bad. I worked full day on that Saturday. And on Sunday I got up at 4 am as I had to leave for work at 6 am. Yep, unlike most people who can relax on Sunday, I can’t.

Dari hari Sabtu, mata saya sepat betul rasanya. Aduh, setengah mati rasanya saya berusaha untuk konsentrasi pada pekerjaan. Garing garing garing.. hehe..

I felt my eyes heavy since Saturday. Man, it was so difficult to concentrate on work. I was sooo not into work.. hehe..

Hari Minggu.. menjelang siang.. senior saya melongok ke ruangan saya.

On Sunday.. as noon approaching.. my senior went to my room.

“Ke, yuk ikut urun rembuk” katanya.

“Keke, come to the meeting” he said.

Mati deh gue! Lagi ngantuk begini diajakin ikut rapat??

I am so dead! I couldn’t keep my eyes open and I had to attend a meeting??

“Keke, ayo ikut” untuk kedua kalinya senior saya kembali melongok ke ruangan saya “Kunci ruangan kamu, ayuk..”

“Keke, come on” my senior came to my room for the second time “Lock your room, come..”

Saya sudah menolak. Sudah bilang tidak mau. Tapi si babe datang lagi. Mengajak lagi. Haduh mak.. kalau orang lain yang minta mungkin saya berkelat-kelit atau cuek saja tapi untuk si babe.. saya tidak mau begitu. Bukan karena dia galak tapi karena dia baik ke saya.

I have said no. But there he came again. With the same request. Geez.. I would ignore or gave excuses if that were anybody. But I don’t want to do that to him. Not because he is a bad person, but because he is always kind to me.

Sebelumnya saya begitu ngantuk hingga saya pikir kalau saya makan bubur dengan sambal super pedas mungkin ngantuknya bisa hilang. Ya, hilang sebentar. Setelah itu malah makin ngantuk karena perut kan kenyang.. hehe.. Sambil keluar dari ruangan dan mengunci pintunya, saya bingung sendiri. Nanti gimana kalau di dalam ruangan sana mata saya tiba-tiba terpejam atau saya menguap lebar-lebar?

Before that I was feeling so sleepy I thought a bowl of porridge with extra hot chili hoping would get rid the sleepiness. Well, it worked for a while. Later I felt more sleepy because my stomach was full.. hehe.. So as I left my room and locked it, I thought, how if suddenly my eyes shut or if I had a big yawn while I was in the room?

Vincent muncul tiba-tiba disamping saya sampai saya terlompat kaget.

Vincent came to my side without making any noise and it made me almost jumped up.

Tapi saya jadi dapat ide. Vincent kan orangnya lucu. Kalau ada dia disamping saya, ngantuk saya bisa berkurang atau mungkin malah bisa hilang.

But he gave me an idea. Vincent is a funny kid. With him next to me, he could get rid some or all of my sleepiness.

“Eh coy, ikutan urun rembuk yuk” kata saya padanya.

“Dude, come to the meeting” I told him.

“Ayo” jawabnya dengan pede dan semangat.

“Okay” he replied, full of confident and enthusiasm.

Dengan adanya Vincent disamping saya.. lumayanlah.. saya tidak merasa terlalu mengantuk. Sayangnya dia tidak bisa ikut acara urun rembuk sampai selesai karena harus pulang. Yah, dia jadi tidak ikutan berfoto dengan kami setelah acara selesai dan parahnya.. ngantuk saya kembali lagi begitu dia pergi.. hehe..


With Vincent by my side.. well.. I didn’t feel too sleepy. Too bad he couldn’t stay until the meeting over as he had to go back home. Yeah, this made him not in the picture we took after the meeting and worst thing is.. my sleepiness returned once he left.. lol..

Cinta adalah hal yang indah. Kalau bukan karena kecintaan saya pada fotografi, saya tidak akan bela-belain bertahan untuk memotret pawai Cap Go Meh walaupun untuk itu saya harus menyiksa kaki saya.. tapi kalau tidak demikian maka saya tidak akan mendapatkan beberapa hasil foto yang bagus.

Love is a wonderful thing. If it is not because of my love for photography, I wouldn’t stay on the street to take photos of Cap Go Meh procession even if it meant I had to torture my feet.. but I have made few good photos as the result.

Kasih sayang adalah hal yang indah. Hal itu bikin kita mau berkorban, mau menyenangkan hati orang-orang yang kita kasihi dan melakukannya dengan hati gembira.

Love is a wonderful thing. It makes us willing to make sacrifices, wanting to please the people we love and doing it with happy heart.

Pengalaman kerja saya sudah membawa saya bekerja di banyak tempat dan menemui berbagai macam atasan, rekan kerja dan bawahan. Semua itu membuat saya bisa mengatakan bahwa bekerja untuk dan dengan orang-orang yang mengasihi saya serta yang saya kasihi bikin segalanya jadi lebih menyenangkan. Dan ini berlaku juga untuk persahabatan.

My work experiences have brought me to many place and to meet many kind of superior, coworkers and subordinates. It is why I can tell you that working with people who love me and whom I love make things pleasant. It works for friendship as well.

Kalau kita melakukan segalanya atas dasar rasa sayang atau cinta maka tidak ada yang terasa terlalu berat apalagi terpaksa. Biarpun berat, rasanya bisa dibawa enjoy saja.


When we do things with love, nothing feels heavy nor feels like doing things by force. Even if it were heavy, we would just take it lightly and enjoy it.

Wednesday, February 19, 2014

One Love

- There is so much we can learn from each other – (Michael Bolton, Just One Love)

Ini tahun ketiga saya menonton pawai acara perayaan Cap Go Meh.

This is the third year I went to see Cap Go Meh carnival.

Cap Go Meh melambangkan hari ke 15 dan hari terakhir dari masa perayaan tahun baru Imlek (Wikipedia)

Cap Go Meh symbolizes the 15th day and the last day of Chinese New Year celebration (Wikipedia)

Setelah beberapa minggu tidak ada kepastian apakah pawai ini akan diadakan atau tidak, akhirnya saya mendapat informasi dari seorang satpam tentang pelaksanaan pawai yang akan dilaksanakan hari Jumat, 14 Februari.

After spending few weeks without any certainty whether this parade would be held or not this year, finally a security guard informed me it would be held on Friday, February 14th.

Tanggal 14..

On the 14th..

“Happy Valentine, Keke” beberapa orang mengucapkan selamat hari Valentine lewat telpon dan sms.

“Happy Valentine, Keke” few people gave me that wishes through phone calls and text messages.

Oh iya ya, saya lupa hari itu hari Valentine. Saya lebih ingat perayaan Cap Go Meh dari pada Valentine.. hehe..

Oh yeah, I forgot it was Valentine’s day. I remembered Cap Go Meh more than Valentine.. hehe..

Mungkin karena urusan cinta lebih banyak bikin saya pusing akhir-akhir ini hingga saya tidak terlalu antusias menanggapi Valentine. Lebih baik saya mikirin Cap Go Meh saja deh.

Maybe because this love thing has given me headache lately that I was not too enthusiastic about Valentine. I better think about Cap Go Meh.

Saya sampai lebih awal di lokasi karena hari itu saya kerja setengah hari. Penantian yang panjang tidak terasa karena saya punya banyak teman ngobrol yang menyenangkan, ditemani cemilan kembang tahu.


I got at the location early because I worked half day on that day. I spent the long hours of waiting by talking with pleasant people while enjoying a nice afternoon snack of tofu in sweet ginger syrup. 



Pawai Cap Go Meh mulai sekitar jam 5 sore. 

Cap Go Meh procession started at around 5 pm.

Peserta pawai lebih sedikit tahun ini. Tapi tetap saja menarik untuk ditonton. Atraksi barongsai memang tetap sama tapi selain itu ada peserta yang menampilkan budaya dari beberapa daerah dan ada juga drumband dari pelajar SMA. 




This year carnival’s participants were not as many as in the previous years. Still, it was fun to watch. The dragon attractions were same but there were participants from other region and there was a highschool marching band. 




Saya menyukai semuanya.




I liked them all.




Keragaman budaya ini menyatu di dalam satu negeri.




These various cultures are united in one country.




Kalau segala perbedaan ini bisa menyatu maka keharmonisanlah yang tercipta.




If all these differences can be united, we will have harmony.



Seandainya kita bisa saling menyatu dalam cinta kasih dan tidak saling menyerang..


If only we could be united in love and not turn against each other..

Just One Love

So much killing, too much anger inside
So much living, not enough people living right
Too much hatred, too much emptiness
I've got too much in me to go without a fight tonight

All we need is one love, that's all that we need
'Cause I know one love has given to me
There's so much we can learn from each other
If we just find that one love

Too much heartbreak, too much drowning inside
Feels like an earthquake, every time that you step outside
Too much crying, too much humbleness
We've gotta come together, it's time for you and I

So much talking, so much locked up inside
We should be listening, why do we build these walls so high?
There's no escaping, everyone's working to survive
We can win this thing together if we try tonight

All we need is one love, that's all that we need
'Cause I know one love has given to me
There's so much we can learn from each other
If we just find that one love

Let's find a minute to breathe before we run out of air
Holding on, falling down, this world is falling apart
One love is all we need, that's what we need

One love, that's all that we need
'Cause I know one love has given to me
There's so much we can learn from each other
If we just find that one love

All we need is one love, that's all that we need
'Cause I know one love has given to me
There's so much we can learn from each other
If we just find that one love, if we just find that one love
If we just find that one love

Just one love, just one love
All we need is one love, all we need is one love
Just one love, just one love, just one love
All we need is one love