Tapi mungkin karena banyak kegiatan, capek dan kesehatan
menurun maka sepanjang bulan Desember saya malas menulis. Jadi sekarang saya
rapel saja semua yang menurut saya perlu di catat di sini. Tapi saya
pecah-pecah berdasarkan tema tertentu mengikuti urutan peristiwanya.
Yang pertama adalah segala sesuatu tentang ulang tahun
karena peristiwa pertama yang terjadi di bulan Desember adalah ultah nyokap.
Awal Desember, nyokap ultah ke 78. Kami tidak bikin perayaan
apa-apa. Tidak biasa bikin acara perayaan atau kasih kado. Tradisi ulang tahun
paling ya cuma bikin makanan lebih istimewa atau nyokap bikin kue. Trus cipaka,
cipiki ngucapin selamat ultah. Udah. Gitu doang.
Jaman masih sekolah SMP-SMA, ultah berarti traktir teman makan.
Untungnya sahabat saya jumlahnya tidak banyak, kalau tidak, wah, bisa bangkrut
dong… hehe..
My best friend in highschool (front) Born on May 27th |
So, karena tanggal ultah kami saling berdekatan maka saya
dan para sahabat saya itu selalu sepakat untuk memilih tanggal tertentu yang
dijadikan sebagai hari bagi kami merayakan ultah gabungan ini.
Pada tanggal yang di pilih tersebut, kami merayakannya
dengan pergi nonton dan makan bareng. Dananya ya saweran.. hehe..
Tapi lama kelamaan bagi saya ulang tahun menjadi sesuatu
yang tidak istimewa. Kehidupan yang sarat dengan gelombang pasang surut membuat
saya menjadi terlalu terfokus pada realita yang terjadi sehari-hari dan bukan
pada makna dari ulang tahun apalagi perayaannya.
Sejauh ini ultah yang saya anggap istimewa hanyalah saat
saya mencapai umur 17, 21 dan 40 tahun.
Umur 17 karena saya akhirnya bisa punya KTP. Umur 21 di
anggap sah sebagai manusia dewasa secara hukum walau belum tentu diikuti dengan
kedewasaan mentalitas dan spiritualitas. Dan umur 40 karena menurut saya
akhirnya saya mencapai kedewasaan mentalitas dan spiritualitas.
Berbeda dengan saya, bagi Andre, ultah adalah hal yang
istimewa. Buat saya hal ini bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan tapi juga
bisa merepotkan dan bahkan menjengkelkan.
Menyenangkannya karena dia selalu ingat untuk menelpon untuk
mengucapkan selamat ulang tahun. Tapi sebalnya kalau dia ngambek karena saya
lupa pada hari ulang tahunnya walau sudah tiap kali pula saya mengatakan
padanya bahwa ultah sendiri saja sering saya lupakan tanpa sengaja, apalagi
ultah orang lain, sekali pun itu adalah ultah pacar sendiri.
Lain lagi ceritanya dengan teman nyokap yang saya juluki
mahluk aneh karena beberapa kelakuan dan kebiasaannya yang memang.. yah, ..
aneh.. hehe. Satu di antaranya adalah dia tidak pernah mau ada orang yang tahu
tanggal lahirnya. Sampai-sampai KTP-nya pun tidak boleh di lihat.
Pandangan orang mengenai ulang tahun pastilah berbeda-beda.
Pandangan saya tentang ultah adalah bukan tentang pertambahan usia, hadiah,
tempat dan cara merayakannya atau dengan siapa saja saya merayakannya tapi yang
penting adalah saya bisa menjalani hidup saya dalam keadaan sehat, ada tempat
tinggal, ada makanan-minuman setiap harinya dan tentunya ada orang-orang yang
mencintai saya dan yang saya cintai.
Lalu gimana dengan nyokap? 78 tahun bukan umur yang pendek. Saya bersyukur kondisinya masih 90% ok. Yang saya inginkan adalah bokap nyokap masih hadir di dunia ini cukup lama untuk bisa melihat semua yang saya harapkan, inginkan dan cita-citakan tercapai.
__________________________________________
I was so behind in making blog entry in December. I did the same in my personal diary. And there were things happened last month that have not recorded.
I can’t rely on my memory and it is for that reason I keep a diary at home and
this blog.
But many things happened, I was exhausted and my health
wasn’t good that I lost all the mood to make entries in my diary and in this
blog. So now I think I am going to write the things I have missed to note. I
separate them in different topical order.
This one is all about birthday because the first thing
happened in December is my mother’s birthday.
She turned 78 in the first week of December. We didn’t do
much. No celebration nor present. We just don’t usually hold birthday party or
give presents. My dad would cook something special or my mom bakes cake. We
kiss happy birthday. That’s all.
Birthday was something special when my late sister and I
were kids. But then she died young and as my parents and I grow older, birthday
is no longer considered a special stuff.
Back in my school days, birthday meant treating friends.
Glad I didn’t have many friends or it would make me broke.. lol..
My best friend in college whose birthdate is on May 12th |
Seeing that our birthdays were just few days apart made us agreed to chose a day to celebrate it. And on that chosen day we would go out to the movie and then had lunch or dinner.
But birthday has lost its special meaning for me. I am more
absorbed in the ups and downs life brings to me on daily basis that I really
careless about birthday or its meaning.
The only birthdays that I considered special are when I
turned 17, 21 and 40. 17 marked the legal age to get an ID card. 21 was the age
I was considered as an adult though not also mentally or spiritually matured.
40 was the age I thought I finally gained that maturity.
Far different with me, Andre thinks birthday is a special
event. I find this pleasing but it could
bring headache to me too.
It pleases me because he never forgets to call me on my
birthday but he would get upset everytime I forgot his birthday despite my
explanation that I forgot my own birthday so would I be expected to always
remember other people’s birthday, even his, my own boyfriend?
It’s another story for my mother’s friend whom I dubbed an
odd creature because of her behavior that is.. yeah, .. odd. One of them is
that she keeps her birthdate as a strickly confidential matter that she doesn’t
allow anyone to see her ID card.
And how about my mother? 78 is a long years for someone to live. Her condition is 90% ok. All I want is my parents can live long to see all that I have wanted and wished come to pass.
No comments:
Post a Comment