Ada mainan anak-anak yang namanya seperti itu. Saya tidak
tahu apa sebutannya dalam bahasa Indonesia karena ini memang bukan permainan
orang Indonesia.
Beberapa waktu lalu saya dan si bule berwisata ke Puncak. Setiap kali ke Puncak, kami pasti mampir ke villa milik temannya yang dengan segala kelapangan hati mengijinkan kami mampir kapan saja dan bahkan boleh menginap.
Saat berada di sana itulah saya pertama kali melihat mainan
Jack in the box.
Bentuknya seperti kotak berukuran sedang. Entah bagaimana,
rupanya tanpa sengaja saya menekan tombol yang membuat bagian atasnya menjeblak
terbuka dan seketika itu juga boneka badut yang bernama Jack, melompat keluar.
Saya ingat saya juga ikut terlompat saking kagetnya. Hehe.
“That’s only Jack in the box, babe” si bule tertawa melihat
kekagetan saya. Itu cuma Jack in the box kok,’yang.
“Yeah, we've just met” saya ikut tertawa untuk
menghilangkan kekagetan dan malunya saya. Ya,
kami baru aja kenalan.
Baru-baru ini saya mengalami peristiwa yang menyangkut satu
orang. Ketika saya menghubunginya untuk memenuhi amanat dari seorang pengurus
ditempat kerja saya, orang ini memberikan reaksi diluar dugaan saya.
Sebaliknya dari pada menerimanya dengan sopan serta baik dan
mengucapkan terima kasih sambil mengatakan bahwa berita tersebut sudah dia
terima dari anggota pengurus lainnya (reaksi normal yang bisa kita harapkan
dari seseorang), orang ini malah ngoceh panjang, menggerutu, mengomel, merepet
seakan-akan saya melakukan sesuatu dengan sengaja untuk membuat dia kesal.
Saya tidak menduga akan menerima reaksi seperti itu
karena orang ini memiliki kesan yang baik di mata saya. Yah, sebelum akhirnya
dia sendiri juga yang merusak kesan baik itu.
Saya bertanya-tanya apa hari itu dia sedang mengalami
hari yang tidak menyenangkan dan saya dijadikan pelampiasan? Atau dia mempunyai masalah dengan para pengurus disini dan
menjadikan saya sebagai sasaran? Atau .... ?
Ada banyak manusia dengan tipe Jack in the box. Tersembunyi
rapi dalam kotak yang indah atau yang dihias dengan sangat bagus. Tapi
didalamnya ada sosok yang disembunyikan. Menekan tombol tertentu atau memutar pegasnya
akan membuat tutup kotak itu terbuka dan melompatlah si Jack keluar.
Saya tidak habis pikir bagaimana orang bisa menciptakan
mainan seperti ini karena menurut pendapat saya, mainan ini berbahaya. Terutama
bagi anak balita.
Letak bahayanya ada pada waktu si Jack melompat keluar. Bila
tidak hati-hati menjaga jarak, si Jack bisa menabrak muka anda. Lumayan sakit
dan malah bisa bikin bibir jontor kalau kebetulan membentur bibir karena si
Jack dilontarkan keluar dengan cepat dari dalam kotaknya karena ada per.
So, saya memakai Jack in the box sebagai ilustrasi untuk
menggambarkan betapa mengejutkan, merugikan dan bahkan membahayakannya
orang-orang yang memiliki kepribadian asli yang tersembunyi dan terpoles dengan
rapihnya dibalik segala kelakuan, sikap maupun kata-kata yang indah, nyaris
tanpa cela. Lalu pada suatu ketika kepribadian menakutkan yang tersembunyi itu
melompat keluar sebagai reaksi atas ucapan atau kelakuan orang lain.
Dan anehnya saya lebih banyak menemukan Jack in the box
ditempat kerja saya saat ini dari pada ditempat-tempat kerja saya sebelumnya.
Kenyataan itu merupakan hal yang sangat memprihatinkan, mengkhawatirkan,
menakutkan dan memalukan bila mengingat tempat dimana saya bekerja saat ini
bukanlah sembarang tempat kerja.
* 4 hari setelah orang
itu mengocehi saya, dia mengirimkan sms meminta maaf. Dugaan pertama saya yang
benar, dia sedang kesal hari itu dan menjadikan saya sebagai sasaran
kekesalannya. Saya sudah memaafkan tapi saya tidak bisa berhenti berpikir
mengapa dibutuhkan waktu sampai 4 hari untuk menyadari suatu kesalahan? (sudah syukur, masih ada rasa nyesal dan kepikiran buat minta maaf, anda pasti berkata begitu.. hehe).
Satu pertanyaan penting lainnya adalah apakah setiap kali kita merasa kesal, hal itu lalu membuat kita merasa berhak untuk melampiaskan kekesalan tersebut kepada siapa saja, termasuk kepada orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan kekesalan kita dan yang selalu bersikap baik kepada kita? Hmm..
Satu pertanyaan penting lainnya adalah apakah setiap kali kita merasa kesal, hal itu lalu membuat kita merasa berhak untuk melampiaskan kekesalan tersebut kepada siapa saja, termasuk kepada orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan kekesalan kita dan yang selalu bersikap baik kepada kita? Hmm..
_________________________________________
It is actually the name of a toy. I don’t know what it is
called in Indonesian because it is not an Indonesian toy.
My dear friend and I went to Puncak some time ago. Whenever
we went there we visited his friend’s villa. This friend has always kindly
welcome us to visit it or to stay.
It was while we were there that I saw Jack in the box for
the first time.
It is a medium size box. As I was looking at it I must be
accidentally pressed the button because all of sudden the top of the box popped
open and the clown, who surely be Jack, jumped out of the box.
I too jumped out of surprise. Lol.
“That’s only Jack in the box, babe” my dear friend laughed
to see me like that.
“Yeah, we've just met” I laughed to hide my
embarrassment.
I recently had quite an experience related to one specific
person. A member of the board asked me to inform that person about something. I
did what I was asked to do.
Instead taking the message nice and politely, said thank you
and informed me that other member of the board has given the same information
(the normal reaction we all expect one would give), that person started to
grumble and complain as if I did something on purpose to upset him.
I really didn’t expect to receive such reaction because this
person had positive image in my eyes. Well, before he himself blew that image.
I wonder, though, if that person might have a bad day and
threw it all on me. Or that person has some issues with the board and made me as
the shooting target?. Or...
One thing for sure is... Jack in the box has just jumped out from inside of the box.
There are many people who have Jack in the box kind of
personality. Hidden neatly inside a nice box. Some unexpected sides of
personality are hidden there. Pressing one button or turning the pedal will
open the top of the box and whatever hidden inside will come out.
I don’t know how could a toy like this be invented. In my
opinion it is a dangerous toy for children aged under five years old.
The danger is when Jack jumps out from inside the box. If
you don’t expect it and happens to place your head too close with the box,
there is a possibility Jack may hit your face. That hurts. It can make your
lips swell if it hits your lips.
So I use Jack in the box as an illustration to picture
people who have their real characters hidden and wrapped so nicely behind those
sweet words, adoring attitude, nearly too perfect to be true. But one word or
behavior from people would be enough to bring the monster out of the box.
Strangely I find more Jack in the box in my present work
place than in the former ones. It is actually very troubling, scarry and
embarrassing facts considering that it is not just any workplace.
Another important question is would it give us the right to throw our upsetness on other people, innocent ones who have always been nice to us whenever we feel upset?. Hmm…
No comments:
Post a Comment