Latihan drama TK A saya adakan setiap hari Selasa-Kamis-Sabtu. Sengaja saya memilih hari saat kepsek harus mengajar di kelas PG. Sehingga amanlah saya mengadakan latihan tanpa khawatir kepsek tiba-tiba masuk ke kelas.
Kalau cuma masuk saja dan menonton, memberi saran di sana sini atau menolong sih saya tidak keberatan. Yang saya khawatirkan dan yang tidak saya inginkan adalah beliau masuk, lalu main perintah sana, kritik sini. Belum lagi kalau langsung mengambil alih komando seakan-akan beliaulah wali kelas TK A dan membuat saya merasa seakan saya cuma selembar keset di dalam kelas atau tiba-tiba mengatakan tidak menyukai bagian tertentu dari drama atau tarian anak-anak. Kemudian langsung mengganti acara atau gerakan.
Saya sudah bekerja di TK ini selama 6 tahun. Bukan tanpa alasan saya mengatakan hal-hal di atas. 6 tahun saya kenyang harus menghadapi, menelan dan bersabar hati menghadapi tipe kepribadian dari manusia yang satu ini.
Yang mengeluhkan tentang kepribadian tsb bukan hanya saya. Jadi ini bukan sentimen pribadi lho.
Selesai latihan pada hari Kamis ini (19/5) saya mengatur posisi meja kursi seperti yang di sebut Michelle ‘mirip warung’. Hehe. Sekali-sekali beda dikit posisinya kan asyik. Biar tidak bosan.
Saya meminta anak-anak menjiplak bentuk segitiga atau kotak atau lingkaran dengan mempergunakan balok-balok kayu. Setelah di jiplak di buku gambar lalu di gambar bentuk bebas. Misalnya dari segitiga bisa menjadi atap rumah.
Sesaat sebelum istirahat kembali kami beratih menari tarian Soleram untuk anak-anak perempuan. Latihan di bantu teteh yang sudah bebas tugas karena anak PG sudah pulang. Di tengah latihan pintu kelas terbuka dan kepsek masuk.
“Kenapa Echa ikut latihan?” tanyanya “dia itu fisiknya lemah. Kalau terlalu capek nanti sakit. Kan dia sering sakit. Jangan ikut latihan”
Saya benci! Benci sekali setiap kali manusia itu bertindak seperti ini. Kan bisa dengan cara lain kalau mau menyatakan keberatan. Apa harus bicara seperti itu di depan anak ybs? Tuh lihat, mata Echa langsung berkaca-kaca menatap saya dengan begitu sedih sampai mau rasanya saya menangis.
Jadilah didepannya saya pura-pura meminta Echa duduk tapi begitu manusia itu pergi, langsung kami mulai latihan lagi dan Echa tentunya ikut lagi.
Kami pun latihan dengan cara ngumpet-ngumpet.
6 tahun saya bertahan di sini. Betul ada banyak hal baik yang saya pelajari dan ada banyak kebahagiaan. Tapi banyak pula hal-hal yang membuat saya tidak tahan dan kali ini rasanya saya sudah sampai di titik batas. Syukurlah sebentar lagi semua akan berakhir. Hanya tinggal sebulan lagi.
_______________________________________________________________
I run my class rehearsals every Tuesday-Thursday- Saturday on purpose because headmaster has PG class on those days so I don’t have to worry that she’d get into my class in the middle of our rehearsal.
If she comes in the class just to watch us rehearse our play and dancing or give suggestion or helping me then I wouldn’t mind. But my concern and worry is if she comes in the class and takes control everything as if she is the teacher in charge in that class, casting me aside or critizing the parts she dislike or changing the play or the dance.
I’ve worked in this kindergarten for 6 years. For 6 years I take, swallow and have to surpress my feelings this person have been throwing at me.
For the record, I’m not the only one who complains about her attitude. So it’s not about personal sentiment.
After held today’s (Thursday, May 19th) rehearsal I arranged the desks and chairs into the shape of what Michelle said ‘like in a food stall’. Well, a little change so we don’t get bored.
I asked the kids to choose 3 geometrical shapes (circle, triangle or square) of the wooden blocks toy and copy it on their drawing books. After that draw anything from the copied shape. For example, a triangle would make a house roof.
Few minutes before snack time I had the girls rehearsed their dancing. The cleaning lady assisted me as she was free after PG kids went home. But in the middle of our rehearsal the door swung open and headmaster stared at us.
“Why is Echa dancing? Do you know that her physical condition is not good. She’d get sick easily. Take her off the dancing” she said.
I hate it! I hate her so much whenever she does things like this. Can’t she just express her concern or objection in private or in a better way? Look what it did to Echa. She had tears in her eyes when she stared at me. It made me felt so sad.
So it was like having a game of hide and seek. I softly asked Echa to sit but once headmaster left, we ran the rehearsal again and Echa joined us!
No comments:
Post a Comment