“My girlfriend is a GI Jane”
begitu ledek si bule ke saya setiap kali saya muncul didepannya sehabis
memotong rambut. Sudah putus asa juga dia karena saya lebih menyukai gaya
rambut cepak.
“Oh, shut up” saya menertawainya.
Ah, tutup mulut.
Untuk beberapa alasan, saya
merasa rambut pendek lebih pas buat saya. Pertama, rambut pendek tidak perlu
waktu lama untuk mengaturnya. Bahkan saya tidak pernah membawa sisir. Dalam
sehari saya hanya dua kali menyisir rambut. Pagi sebelum berangkat kerja dan
sore setelah mandi. Kalau saya lihat rambut saya sedikit acak-acakan, tinggal
saya rapihkan saja dengan memakai jari-jari saya. Beres.
Lalu rambut pendek tidak perlu
perawatan yang ribet. Saya hanya perlu shampoo dan kondisioner.
Dan rambut pendek itu tidak
terlalu rontok. Serta tidak bikin gerah.
1990 in campus |
Tapi bukan berarti saya tidak
pernah memanjangkan rambut. 22 tahun yang lalu saya pernah berambut panjang
sebahu. Saat itu saya mikir kalau wisuda nanti saya tidak mau berambut cepak.
Kali kedua saya berambut agak
panjang adalah saat awal-awal saya menjadi guru taman kanak-kanak, sekitar
tahun 2005-2006. Pada waktu itulah saya mulai memakai jepit rambut.
Namun ya akhirnya kembali lagi
saya ke rambut pendek. Mungkin masa-masa centil saya sudah lewat atau memang
karena rambut cepak sesuai dengan tipe kepribadian saya yang tomboy.
Yang pasti sih sekitar 2 bulan
lalu tiba-tiba saja saya bosan dengan gaya rambut saya sehingga saya merubahnya
dan menambahinya dengan jepit rambut supaya bisa tetap rapi. Pikir saya sih
rasanya tidak ada yang aneh dengan semua itu. Tapi rupanya apa yang biasa-biasa
saja buat saya ternyata luar biasa buat orang lain.
“Hello, Annie” si bule nyengir
ketika melihat saya muncul dengan gaya rambut baru berhias jepit rambut.
“Annie? Who’s that? Your sister?
Your friend? Your ex?” tanya saya ngasal. Siapa
itu? Sodara kamu? Temen kamu?Mantan kamu?
“Annie the little girl from that
old movie” dia menepuk pipi saya “you remind me to her”. Annie, anak perempuan kecil di film jadul itu. Kamu bikin saya jadi
inget dia.
“Oh, that Annie” saya mengerutkan
kening. Tapi rasanya saya tidak mirip anak perempuan itu. Tapi biarin deh. “So
I look like her?”
“Yes, you are” dia senyam senyum.
Sampai di kantor, bu Rini
langsung heboh memanggil saya ‘Dede Ita’ karena katanya saya mirip dengan
keponakannya yang juga suka pakai jepit rambut. Nah, akhirnya ibu Martha juga
ketularan ikut memanggil saya ‘Dede Ita’.
“Ih.., itu pake..” anak perempuan
dari seorang anggota badan pengurus dari tempat kerja saya ini nyengir sambil
menunjuk jepit rambut saya. Padahal saya kira dia tidak akan melihat karena
badan saya jauh lebih tinggi dari dia.
Saya pikir cuma itu saja komentar
orang. Ternyata…
“Aduh mbak Keke, sekarang
rambutnya jadi kelihatan lucu” kata tetangga saya.
“Eh, perhatikan deh, Keke kok
sekarang jadi kelihatan beda” komentar seorang teman cowok saya “jadi cantik”
Nah lu..
______________________________
“My girlfriend is a GI Jane” my ‘dear’ friend teased me
everytime I just had a haircut. He has given up all hope to see me come to my
senses of not cutting my hair so very short. Lol.
“Oh, shut up” I laughed at him.
For some reasons I like short hair better than long hair.
First it is for practical reason. It takes only few seconds to comb it. Infact,
I never bring a comb. I only need to comb my hair twice a day; before I go to
work in the morning and after I take a shower in the afternoon. How if wind
makes it messy? I need only to comb it with my hair and it’s neat again.
Short hair doesn’t need special treatment. I only need
shampoo and conditioner.
And short hair makes less fall off than long hair. It
doesn’t make me feel hot either.
But it doesn’t mean I never had my hair grew long. I had
shoulder length hair about 22 years ago when I entered college. It was simply
because I didn’t want to go to the stage receiving my college diploma with my
GI Jane kind a hair.
The second time was in my first year working as kindergarten
teacher in 2005-2006. It was also the time I started wearing hairpin.
However, I always return to my short hair style. Maybe
because I have passed my coquettishness era or maybe because short hair fits my
tomboy personality.
One thing for sure is I suddenly felt bored of my hairstyle
and invented a new one and adding hairpin. I thought no one would notice. It
turned out that what I thought is just an ordinary stuff is actually
extraordinary to others.
“Hello, Annie” my ‘dear’ friend grinned when he saw me with
that new hairstyle and a hairpin on it.
“Annie? Who’s that? Your sister? Your friend? Your ex?” I
asked as if I really cared.
“Annie the little girl from that old movie” he patted my
cheek “you remind me to her”
“Oh, that Annie” I knew that movie but I don’t think I look
like her character “So I look like her?”
“Yes, you are” he smiled.
Soon after I have got in the office, Mrs. Rini nearly jumped
out of her surpriseness to see my hairstyle and the hairpin. She instantly gave
me a new nickname ‘Dede Ita’ after her niece who happens to have same hairstyle
and fond of hairpin. It didn’t take long for Mrs. Martha to know about the
nickname and start to call me with it.
“Oh,.. there’s a..” a daughter of a board member pointed my
hairpin at the time I thought she wouldn’t see it because I am so much taller
than her.
And when I thought I wouldn’t get any more comments…
“My dear Keke, you hair looks cute now” said a lady who
happens to be one of my neighbor.
“Hey, have you noticed that Keke looks different now” said
one of my male friends “she looks prettier now”
No comments:
Post a Comment