“Ne, masih ingat sandal 300 ribu yang kita lihat di mall minggu lalu?” Sandal baru Anne tampaknya membuat bu Martha teringat sesuatu.
“Sandal 300 ribu?” saya tergelak “emang bagus?”
“Ya kayak gini aja” Bu Martha menunjuk sandal Anne yang mirip sandal jepit tapi tentunya si 300 ribu lebih bagus kwalitas karetnya, di jamin lebih tahan banting. Wah, tapi gila aja kalau sandal model seperti itu dihargai selangit.
“Beli satu di jamin ga makan sebulan” bu Martha cekikikan “kalau lapar, tinggal di pandang-pandangin saja tu sandal”
Saya tertawa mendengarnya “nah, kalau gitu bayar listrik pake dia aja. Tagihan 70 ribu di bayar pake sandal jepit. Minta kembalian pula”
“Makanya cantelan harganya jangan di cabut” kata Anne geli “biar orang percaya harganya 300 ribu”
& tertawa tergelak-gelaklah saya, Anne serta bu Martha. Bahkan Dodo pun ikut tersenyum.
Martha, Keke & Anne |
Begitu cerianya kami bergurau sampai saya heran juga memikirkan bahwa penampilan seseorang begitu bisa menipu. Ini karena kecuali saya, 3 yang lainnya tidak kelihatan sama sekali sebagai orang-orang yang punya rasa humor tinggi. Kalau belum kenal tidak akan tahu kalau ternyata Anne, bu Martha & Dodo itu ternyata lucu, senang bercanda & meledek.
Ini mengingatkan saya pada khotbah pendeta Suta Prawira hari Minggu (17/7) yang memberi ilustrasi bahwa ada 4 ruangan dalam diri manusia.
Ruang pertama adalah ruang publik. Ini adalah wajah yang kita tampilkan di depan umum. Sering kali wajah yang paling depan ini adalah wajah yang sudah kita atur sesuai dengan bagaimana kita mau menampilkan diri di depan orang. Entah itu sebagai orang yang ramah atau yang bertutur kata lembut, yang sopan.
Ruang ke dua adalah ruang untuk kalangan terbatas. Ini wajah yang di kenal hanya oleh orang-orang terdekat kita. Mereka yang tahu bagaimana aslinya kita. Tidak jarang wajah yang kita tampilkan di ruang publik sangat bertolak belakang dengan wajah yang kita tampilkan di rumah.
Ruang ke tiga adalah ruang yang lebih dalam lagi & tentunya lebih gelap. Di dalam ruang ini tersimpan semua yang paling pribadi yang hanya diketahui oleh pemilik ruangan itu. Segala pemikiran, perasaan, kehidupan sampai identitas yang tersembunyi dari mata siapa pun.
Ruang terakhir adalah ruang yang bahkan tidak diketahui keberadaannya oleh pemiliknya sendiri. Apa pun yang tersimpan didalamnya bisa memicu sesuatu yang tidak terduga. Seseorang bisa bertindak agresif atau tergalinya potensi yang tak pernah di duga dimilikinya semua adalah hal-hal di dalam ruang paling terdalam ini yang tergali keluar oleh peristiwa / emosi tertentu. Menurut saya hanya Tuhan & iblis yang mengetahui hal-hal yang tersimpan dalam ruangan ini.
Jadi, apakah anda mengenali ruangan-ruangan ini di dalam diri anda?
___________________________________________________________________“Do you remember those 300 thousand Rupiah sandals we saw at the mall last week?” Anne’s new sandals reminded Mrs. Martha to the almost similar sandals they saw when they were window shopping at the mall the previous week.
“300 thousand rupiah for a pair of sandals?” I grinned “Were they awfully gorgeous?”
“Yeah, almost the same with this one” Martha pointed at Anne’s sandals but the 300 thousand came in better quality. Its rubber at least guaranteed its long use ability.
“You buy that one & you will be left with nothing to eat but them” Martha giggled “So when you’re hungry just look at the sandals”
“And pay your bills with them” I laughed “You’d get some change after that”
& we all laughed merrily. Even the super cool Dodo couldn’t help not to smile.
There were only the four of us in my room that afternoon. At first there were Anne & I. Dodo came & joined us there. And then Martha too came after her work as church cleaner was done & she wanted to cool herself in my airconditioned room. But no one felt any cooler inside as we were joked & laughed so hard it made us sweat.
This surprised me because I know the three of them don’t give any sign as humorous people. They look cool. Now who could guess that Dodo, the most coolest person among them, is actually funny & could tease me endlessly.
The saying is true. You can measure the depth of the ocean but not so with someone’s heart.
This reminds me to Pastor Suta Prawira’s preach on Sunday (July 17th). He said there are four rooms in a person’s heart.
The first room is I think what we use to call ‘Public Face’ because it’s what we show to the public. Most of us appear in nice character in public. Whether it’s a true nature or not, nobody can really tell.
The second room is our true nature & it may only appear to limited people such us to our families or closest friends. Most cases show that our true nature is completely different with the ones we show to the public.
The third room is the hidden one. It is our secret of minds, characters, feelings, hobbies & even lives & identities.
So do you recognize the rooms in you?
No comments:
Post a Comment