Hujan… air menetes dari langit… sesederhana itukah?
Rain… water falls down from the sky.. as simple as that?
Tinggal di Bogor yang curah hujannya tinggi berarti hampir
setiap hari hujan. Itu artinya payung dan jas hujan harus selalu dibawa. Saya
bahkan sampai selalu membawa sandal jepit supaya sepatu tidak basah. Untung
saya lebih suka membawa ransel. Semua bisa masuk. Praktis.
Bogor gets lots of rain. It means never leave the house without
bringing umbrella and rain coat. I add that with sandals so when it rains
heavily I can change my shoes with the sandals and my shoes don’t have to get wet. Good thing that I happen to like
backpack better than any other bags. It is very practical to bring lots of
things.
at 8 am |
at 11 am |
Ngapain saya kerajinan amat ngejemur bantal dan guling? Ya,
itu karena kami akan menginap di kamar tamu pada akhir minggu ini berhubung
akan ada acara sampai malam. Nah, dari pada repot mikir urusan kendaraan untuk
pulang, lebih praktis menginap semalam saja disini.
Now why would I
put those pillows and bolsters out in the sun for the past 2 weeks? Well, we will have an event this weekend and we will spend a night at the guest room. It is more convenient for us to spend a night at the guest house than to go home late in the evening.
Lantas ngapain repot-repot ngejemur bantal dan guling?
So why do I have
to put the pillows and bolsters out in the sun?
Kamar tamu itu lembab. Bantal dan guling jadi bau. Terakhir
kali kami menginap di kamar itu, kami susah tidur karena terganggu dengan
baunya. Untung saya membawa kain Bali yang selalu saya bawa setiap kali saya
akan pergi menginap. Jadi bantal yang saya pakai saya bungkus dengan kain itu.
Teman-teman saya yang tidak membawa kain mengakali dengan membungkusnya memakai
baju dan handuk. Kami menggerutu tapi juga tidak habis-habisnya tertawa.
Menggerutu dan menertawai bantal-guling bau itu serta berbagai upaya yang kami
lakukan untuk meredam baunya. Hehe.
The room is damp.
Making the pillows and bolsters smell so bad. The last time we spent a night at
that room we couldn’t sleep because of the smell. I was lucky that I always
bring my Balinese cloth whenever I go traveling or have to spend a night in
other people’s place. My friends who didn’t have such cloth, came up with the
idea to wrap the pillows with their clothes and towels. We grumbled and laughed
over it. Lol.
Jadi, demi ketentraman hidung kami semua, saya mulai menjemur bantal dan
guling itu 2 minggu sebelum kami menginap lagi di kamar ini. Tapi hujan selalu
mengintai…
And for 2 weeks
prior to our stay I put those pillows and bolsters out in the sun though I must
always check on the afternoon sky for rain might just fall at anytime..
Dan gara-gara hujan pula, beberapa tahun lalu saya pernah terpeleset ke lubang di jalanan
yang tidak kelihatan karena hari sudah gelap, hujan lebat dan lubang itu terendam air.
Akibatnya kaki jadi keseleo. Duh..
Few years ago, rain has made me
slipped to a hole on the ground. It was dark, rained heavily and the hole filled with water. I
didn’t see it. I sprained my ankle because of that. Ouch...
Selain itu hujan pernah bikin saya sakit sampai 3 hari. Kejadiannya
tahun lalu waktu ruang kerja saya kebanjiran. Kami harus menguras airnya keluar
dan mengepelnya. Malamnya jari-jari tangan saya bengkak dan saya demam.
the source of leak |
Berhubung kantor tidak mau merubah saluran air di atas
ruangan kerja saya, maka saya harus mencari akal untuk mencegah supaya jangan sampai saluran
air keparat itu bikin perkara lagi. Jalan keluarnya adalah 1-2 minggu sekali saya minta orang naik ke
atap untuk membersihkannya.
Since the office
won’t do anything about the water duct on the roof just above my room, I had to
find a way to make that darn duct from leaking and flooding my room again. So every 1-2 weeks I ask someone to go up to the roof to clean and check if
it is working properly.
The door to the back terrace |
Water could flood
the back terrace when it rains very heavily. Once I was watching a late hour
movie, the rest of the house already went to bed and it was pouring rain
outside. Suddenly I saw Doggie peeped through the window which is next to where
I sat.
Malam itu sedang hujan deras dan rupanya air sudah naik sampai ke teras belakang dan Doggie
yang selalu tidur disitu tidak bisa menemukan tempat kering sehingga dia naik ke
atas kursi yang menempel ke jendela. Dia tidak menggonggong atau
menggaruk-garuk jendela. Dia hanya duduk dan mengintip ke dalam sampai akhirnya
saya melihat mukanya yang hampir menempel di kaca jendela.. hehe.
It turned out that water
has reached the back terrace and Doggie who always sleeps there couldn’t find any dry spot. It jumped up to the chair that happens to be placed next to the
window. It didn’t bark or scratch the window. It just peeked through the window
until I saw its face so close to the glass. Lol.
Buru-buru saya membuka pintu belakang dan Doggie kelihatan
sangat lega ketika dia melompat masuk ke dalam. Malam itu dia terpaksa tidur di
dalam rumah. Kami tidak membiasakan dia untuk tidur di dalam dan karena itu dia
juga tidak betah berada di dalam rumah pada malam hari. Tapi ya malam itu
perkecualian..
I opened the door
to the back terrace to let Doggie in. It looked so relief. Well, it had to sleep in the house that night. We don’t let
it sleep in the house at night and this make it doesn’t want to stay in the house
at night either. But that night we made an exception..
Hujan pernah pula membuat saya dan Andre beberapa kali
nyaris terdampar di Bali. Hujan deras membuat jalan banjir dan menciptakan
macet. Waduh, sampai jantungan kami karena takut ketinggalan pesawat. Percuma saja
berangkat dari hotel lebih awal. Waktunya habis di jalanan yang macet.
The pouring rain
has made Andre and I stranded in Bali because it flooded the roads, creating
bad traffic jam. We were so nervous thinking we might miss the plane. It was
useless that we had left the hotel early. Time lost on the traffic jam roads.
Jadi begitu sampai di bandara, terbirit-biritlah kami lari
menuju gerbang untuk boarding. Tapi mungkin karena kaki saya lebih pendek dari
kaki Andre, saya selalu ketinggalan beberapa langkah dibelakangnya.
Jadi kalau lagi terburu-buru begitu, Andre pasti menggandeng saya; setengah
menarik, setengah menyeret saya.. hehe..
Once we got at the
airport, we ran like hell to the boarding gate. Since my legs are shorter than
Andre’s, it makes me always walk few steps behind him. So when we were in a hurry,
he would hold my hand and half pull, half drag me.. lol.
Ya begitulah ceritanya air turun dari langit bisa
menciptakan berbagai kehebohan..
So that's the story about the water falling down from the sky... it can create many unexpected things sometimes...
So that's the story about the water falling down from the sky... it can create many unexpected things sometimes...
No comments:
Post a Comment